You are on page 1of 6

Diagnosis

Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Keperawatan
1 1. Actual/resiko
tinggi Dalam waktu 3 x 24 Independen
gangguan perifer yang jam
perfungsi 1. Kaji status mental klien Mengetahui derajad hipoksia pada otak.
secara teratur
Berkurangnya sel darah merah dapat
berhubungan dengan meningkat.
2. Kaji factor faktor yang
disebabkan oleh kekurangan kofaktor
menyebabkan penurunan sel
a.menurunnya
untuk eritropoesis.
Kreteria :
darah merah.
pengangkutan oksigen
3. Kaji warna kulit, suhu, Mengetahui derajad hipoksemia dan
1. Klien
tidak
ke jaringan sekunder
sianosis, nadi perifer, dan peningkatan tahanan perifer
2. b.penurunan jumlah sel
diaphoresis secara teratur.
mengeluh pusing,
4. Pantau urine output.
Penurunan curah jantung mengakibatkan
sel darah merah di
TTV
dalam 5. Catat adanya keluhan pusing
menurunnya produksi urine.
sirkulasi.
keadaan
batas 6. Pantau frekuensi jantung dan Keluhan pusing merupakan manisfestasi
irama.
normal,konjungtiv
penurunan suplay darah ke jaringan otak
7. Berikan makanan kecil
a merah ( tidak
/mudah dikunyah, batasi
parah.
Perubahan frekuensi dan irama menunjukan
asupan
cafein.
pucat ) ,CRT < 3
komplikasi disritmia.
detik,urine > 600
Tranfungsi dengan PRC ( packed red cell )
ml/hari.
lebih rasional di berikan pada klien yang
Kolaborasi :
a. Pemberian transfungsi mengalami anemia akibat penurunan SDM.
darah.
Kematian biasanya disebabkan oleh
b. Pemberian antibiotika.
perdarahan
atau
infeksi,
meskipun
c. Pertahankan cara
antibiotic, khususnya yang aktif terhadap
masuk heparin IV
basil gram negative, telah mengalami
sesuai indikasi.
d. Pemantauan
kemajuan esar pada klien ini.
laboratorium
Jalur yang penting untuk pemberian obat
e. Pemberian
No

31

imunosupresif.
f. Transplantasi

darurat.
Pemantauan darah rutin berguna untuk
melihat perkembangan paska inrervensi.
Terapi imunosupresif globulin antitimosit
( ATG ) diberikan untuk menghentikan
fungsi imunologis yang memperpanjang
aplasia, sehingga memungkinkan sumsum
tulang mengalami penyembuhan.
Transplantasi sumsum tulang dilakukan
untuk

memberikan

persediaan

jaringan

hematopoetik yang masih berfungsi.

N
o.
2.

Diagnosis
Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Actual/ resiko tinggi Dalam waktu 3 x 24 Jam Independent


1. Catat
karakreristik
nyeri
yang tidak ada keluhan dan

Rasional

nyeri, Variasi penampilan dan perilaku

penurunan

lokasi, intensitas, serta lama klien karena nyeri terjadi sebagai

respons nyeri dada .


Kreteria :
suplay
darah
dan
1. klien mengatakan
oksigen
dengan
penurunan
rasa
kebutuhan miokardium
nyeri dada, secara
sekunder
dari
objektif
penurunan suplay darah
didapatkan TTV

dan penyebarannya.
temuan penglajian.
2. Anjurkan kepada klien untuk Nyeri berat dapat menyebabkan

berhubungan

dengan terdapat

ketidakseimbangan

32

Perencanaan

melaporkan

nyeri

dengan syok kardiogenik yang berdampak

segera
pada kematian mendadak.
1. Lakukan manajemen nyeri
keperawatan
sebagai Posisi fisiologis akan meningkatkan
asupan oksigen ke jaringan yang
berikut.
mengalami iskemia

ke

miokardium,

peningkatan

dalam

produksi

batas

normal,

asam lactate.

wajah

1. Atur posisi fisiologis.


2. Istirahatkan klien.

rileks, tidak terjadi


penurunan
perfungsi
urine
ml/hari.

perifer,
>

600

Kolaborasi
1. pemberian terapi farmakologis
anti angina

Istirahat

akan

kebutuhan oksigen jaringan perifer,


sehingga

2.

menurunkan

akan

kebutuhan

menurunkan

miokardium

serta

meningkatkan suplai darah dan


oksigen
2. Anti angina ( nitroglycerin ).

ke

membutuhkan

miokardium

yang

oksigen

untuk

menurunkan iskemia.
Obat obat anti angina bertujuan
3. Analgesik

untuk meningkatkan aliran darah


baik dengan manambah suplay
oksigen atau dengan mengurangi
kebutuhan

miokardium

akan

oksigen.
Nitrat berguna untuk control nyeri
dengan efek vasodilatasi koroner.
Menurunkan
nyeri
hebat,
memberikan

33

sedasi,

dan

mengurangi kerja miokarium.

No
.
3.

Diagnosa
Keperawatan

Intoleransi
yang

aktivitas

Perencanaan
Intervensi
aktivitas sehari-hari Independen
Tujuan

berhubungan klien

terpenuhi

dengan

meningkatnya

ketidakseimbangan

kemampuan

dan

antara suplaioksigen ke beraktivitas.


Krikteria :
jaringan
dengan
Klien
menunjukkan
kebutuhan
sekunder
kemampuan
dari penurunan jurah
beraktivitas
tanpa
jantung.
gejala-gejala
yang
berat,terutam
mobilisasi
tidur.

di tempat

1. Catat frekuensi dan irama


jantung serta perubahan
tekanan darah selama dan
sesudah
2. Tinggkatkan istirahat, batasi

Rasional

Respons klien terhadap aktifitas dapat


mengindikasikan penurunan oksigen ke
miokardium.
Menurunkan

lerja

miokardium/

aktivitas, dan berikan aktivitas komsumsi oksigen.


Dengan menfejan dapat menyebabkan
senggang yang tidak berat.
3. Anjurkan
klien
untuk takikardia serta peningkatan tekanan
menghindari

peninggkatan darah.

tekanan abdomen, misalnya


mengejan defeksi.
4. Jelaskan pola peningkatan
bertahap

dari

tingkat Aktivitas

yang

maju

aktivitas.Contoh: bangun dari control

jantung,

kuri bila tidak ada nyeri, regangan,

dan

memberikan
meningkatkan

mencegah

aktivitas

ambulasi, dan istirahan selam 1 berlebihan.


jam setelah makan.

34

untuk mengetahui fungsi jantung bial

5. Evaluasi tanda vital saat


kemejuan aktivitas terjadi.

No
Diagnosis
Tujuan
.
Keperawatan
4.4. Actual/ resiko tinggi Dalam waktu 3 x24 jam

perubahan

nutrisi terdapat

peninggkatan

kurang dari kebutuhan pemenuhan nutrisi.


Kreteria
:
tubuh
yang
Klien
secara
subjektif
berhubungan dengan
termotifasi
penurunan
untuk
intake,mual,anoreksia.
melakukan
pemenuhan
nutrisi

dengan kondisi klien saat Untuk menghindari makanan yang


ini.
justru dapat mengganggu proses
penyembuhan klien.
2. Anjurkan agar klien
memakan makanan yang Untuk meninggkatkan selera dan
disediakan di rumah
mencegah mual, mempercepat
sakit.
perbaikan kondisi, serta mengurangi
3. Beri makanan dalam kerja jantung.
keadaan hangat dan porsi

anjuran,

kecil serta diet tinggi


dan

keluarga
tentang
nutrisi yang
tepat

kalori tinggi protein.


4. Libatkan keluarga pasien
dalam pemenuhan nutrisi
tambahan yang

asupan
pada

Rasional

1. Jelaskan tentang manfaat Dengan pemahaman klien akan lebih


makan bila dikaitkan koomperatif mengikuti aturan.

sesuai
klien

35

Perencanaan
Intervensi
Independen

dikaitkan dengan aktivitas.

bertentangan
penyakitnya.

tidak Klien kadang kala mempunyai selera


makan yang sudah terbiasa sejak di
dengan rumah. Dengan bantuan keluarga dalam
pemenuahan nutrisi dengan tidak

Ko;aborasi

klien,
asupan
meninggkat
pada

porsi

makan yang
disediakan.

36

1. Dengan nutrisi
tentang pemenuah
diet klien
2. Pemberian
multivitamin

bertentangan dengan pola diet akan


meninggkatkan pemenuhan nutrisi.

Meningkatkan

pemenuhan

sesuai

dengan kondisi klien.


Memenuhi asupan vitamin yang kurang
dari penurunan asupan nutrisi secara
umum dan memperbaiki daya tahan.

You might also like