You are on page 1of 4

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori
I.
Definisi
Masa Kehamilan yaitu dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 99 bulan hari dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
( sarwono prawirohardjo. 2013)
Kehamilan merupakan penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana :
- Trimester kesatu, berlangsung dalam 12 minggu (minggu ke-0 sampai ke-12)
- Trimester kedua, berlangsung dalam 15 minggu (minggu ke-13 sampai ke-27)
- Trimester ketiga, berlangsung dalam 13 minggu (minggu ke-28 sampai ke-40)
(sarwono prawirohardjo. 2009)
II.

Etiologi
Untuk terjadi kehamilan harus ada :
- Spermatozoa
- Ovum
- Pembuahan (konsepsi)
- Nidasi (Implantasi) hasil konsepsi
(sarwono prawirohardjo. 2009)

III.

IV.

Fisiologi kehamilan
Untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, konsepsi dan nidasi. Proses
kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Saat terjadi
ejakulasi, kurang lebih 3cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang
lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 3cc
sperma. Setelah masuk ke organ genetalia interna wanita, berjuta-juta sperma bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Sedangkan ovum akan dikeluarkan
dari ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbrae dan berjalan menuju
tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di daerah ampula
tuba. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengluarkan akrosom dan
melewati proses kapasitas, penembusan zona pellusida selanjutnya menyatunya oosit dan
membrane sel sperma. Ovum yang dibuahi segera membelah diri yang sambil bergerak
menuju ruang rahim, lalu terjadi nidasi atau implantasi yaitu penanaman sel telur yang
sudah dibuahi ke dalam dinding uterus.
(Ummi Hani,dkk.2011)
Pemeriksaan Diagnostik kehamilan
a) Rentgenografi
Gambar tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke 12 sampai 14 dapat dilakukan
jika ada indikasi yang mendesak sekali, karena janin sangat peka terhadap sinar X.
b) USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan USG pada kehamilan TM II dan III dilakukan dengan cara trans
abdominal tanpa persiapan kandung kemih. Pemeriksaan dengan menggunakan
gelombang suara dan sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya.
(sarwono prawirohardjo. 2009)
c) Fetal Electro Cardiografi (ECG)
Dapat direkam pada minggu ke-12
d) Tes laboratorium
Tes ini bertujuan mendeteksi adanya HCG dalam urin, HCG dapat dideteksi pada
sekitar 26 hari setelah konsepsi dan peningkatan puncak pada usia kehamilan 30-60
hari

V.

VI.

VII.

(kusmiyati. 2009)
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada ibu hamil Trimester III
a) Sistem Reproduksi
Pada TM II istimus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi
segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian
atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian
atas yang lebih tebal dan segmen bawah rahim yang lebih tipis. Batas ini dikenal
dengan lingkaran retraksi fisiologis dinding uterus.
b) Sistem retraksi urinaria
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering
kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain
itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar. Pada
kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter yang berat ke kanan akibat
terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
c) Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah
diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan
wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
d) Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan BB minimal 8 kg selama kehamilan (1 kg tiap bulan atau sesuai IMT
ibu.
e) Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak ada usia
kehamilan 32 mgg, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32
karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak.
Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut
mengeluh sesak.
f) Sistem Muskulokeletal
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat
panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian. Pusat gravitasi anita bergeser ke
depan.
(kusmiyati. 2009)
Perubahan dan Adaptasi Psikologi
TM ke tiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran
bayi dan menjadi orang tua/ sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi dan
uterus. Keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi
dan uterus. Keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan
bayi.
Sebuah ketakutan muncul pada TM ke III. Anita mungkin merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupanya sendiri. Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia
mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang
akhir kehamilan.ia akan merasakan canggung, jelek, berantakan dan memerlukan
dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasanganya
(Helen Varney.2007)
Tanda Bahaya
Tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi dalam kehamilan lanjut adalah
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak di wajah dan jarijari tangan

5. Keluar cairan pervaginam


6. Bengkak pada muka dan tangan
7. Gerakan janin tidak terasa
VIII.

IX.

( kusmiyati.2009)
Ketidaknyamanan pada kehamilan Normal dan Trimester III
1. Nyeri ulu hati
Ketidak mampuan mencerna asam merupakan akibat regurgitasi gastroesofageal pada
hampir 10% dari seluruh ibu hamil. Pada kehamilan lanjut, keadaan ini dapat
diperberat oleh pergeseran lambung dan duodenum oleh fundus uterus.
2. Gejala-gejala pada saluran kemih
Gangguan frekuensi miksi, urgensi dan inkontinensia karena penekanan pada
multipara umum terjadi, terutama pada kehamilan lanjut. Gejala ini biasanya timbul
karena peningkatan tekanan intraabdominal dan berkurangnya kapasitas kandung
kemih. Curigai adanya penyakit saluran kemih jika terdapat disuria dan atau
hematuria.
3. Konstipasi
Karena macetnya fungsi usus pada kehamilan dapat disebabkan efek progesterone dan
pergeseran letak usus.
4. Hemoroid
Dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang cukup berarti. Mengejan pada saat
buang air besar sering menyebabkan hemoroid, terutama pada wanita-wanita yang
rentan mengalami pelebaran pembuluh darah.
5. Pembengkakan pergelangan kaki
Edema tungkai bawah (tidak disertai preeclampsia eklampsia) terjadi pada setidaknya
dua per tiga wanita pada kehamilan lanjut. Edema disebabkan oleh retensi air dan
kenaikan tekanan vena pada kaki. Edema menyeluruh selalu serius, harus diselidiki.
6. Rasa tidak nyaman pada perut
Perubahan dalam perut menyebabkan gangguan selama kehamilan meliputi halhal
berikut :
- Tekanan rasa berat pada panggul disebabkan oleh berat uterus pada penopangpenopang panggul dan dinding abdomen.
- Tegangan ligamentum rotundum, nyeri tekan sepanjang perjalanan ligamentum
rotundum pada kehamilan lanjut disebabkan oleh penarikan struktur ini oleh uterus
yang tergeser oleh usus besar sehingga sedikit berputar kekanan.
- Kontraksi uterus, kontraksi uterus yang disebut kontraksi Braxton hicks dapat
menimbulkan sakit yang hebat dan menjengkelkan. Jika terjadi kontraksi yang kuat,
teratur dan meluas harus selain dipertimbangkan tentang mulainya persalinan
premature.
7. Kelelahan
Pasien hamil lebih sering merasa lelah selama TM terakhir kehamilan karena
perubahan sikap tumbuh dan beban ekstra yang harus ditanggung. Dianjurkan untuk
sering beristirahat.
(Ralph C.Benson.2009)
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil TM III
- Oksigen
Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil, untuk mencegah hal tersebut
maka ibu hamil perlu latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan bantal yang
lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak, kurangi atau hentikan merokok dan control
dokter jika ada keluhan.
- Nutrisi
Pada saat hamil, ibu perlu makan-makanan yang mengandung nilai gizi begitu tinggi
meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya.
- Personal Hygine

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil mendi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari,
serta kebersihan gigi dan mulut harus dijaga karena sering kali mudah terjadi gigi
berlubang terutama pada ibu kekurangan kalsium.
Pakaian
Baju hendaknya yang longgar dan mudh dipakai serta baan yang mudah menyerap
keringat.
Eliminasi (BAK/BAB)
Alat kelamin harus dibersihakn dari depan kebelakang setiap selesai BAB/ BAK
dengan tisu/ lap/ handuk yang bersih
Seksual
Koitus tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus
berulang, ketuban pecah dan serviks telah membuka.
Mobilisasi dan Body mekanik
Ibu hamil boleh melakukanya seperti masa selama tidak selalu melelahkan seperti
menyapu, mengepel, memasak dan mengajar.
Exercise/ senam hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhny dengan cara berjalan-jalan dipagi hari,
renang, olah raga ringan dan senam hamil
Istirahat/ tidur
Tidur pada hamil hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks
pada siang hari selama 1 jam.
Yuni kusmiyati.2009

DAFTAR PUSTAKA
Kusmiati, yuni.2009.Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta:Fitramaya
Prawirohardjo, sarwono.2008.Ilmu Kebidanan Jakarta: YBSP
Saifudin, Abdul Bari.2009.Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: YBSP
Varney, Helen.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol 1.Jakarta:EGC
Who. 2013.Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan.Jakarta

You might also like