You are on page 1of 4

Penyakit Cacar Api

Pengertian
Cacar api sering juga disebut dengan istilah "cacar ular", atau dalam bahasa medisnya
adalah herpes zoster atau shingles . Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella
zostervirus yang sama yang menjadi penyebab penyakit cacar air.
Mengapa virus yang sama dapat menyebabkan dua penyakit berbeda?
Sebenarnya cacar api berasal dari penyakit cacar air yang tidak diatasi secara tuntas sehingga
virus masih hidup dalam tubuh lalu menunggu sampai kondisi imunitas tubuhnya menurun.
Dan di saat itulah pasien bisa mengalami cacar api.
Virus Varicella zoster ini bisa hidup dalam waktu yang relatif lama dalam tubuh dalam
keadaan pasif sampai menunggu kondisi tubuh melemah lalu menjadi aktif dan menyerang
tubuh. Beberapa kondisi yang bisa memicu penurunan kondisi imunitas antara lain usia
tua, diabetes , HIV, terapi dengan pengobatan tertentu, serta kelainan hormon tiroid tertentu.
Ini pula sebabnya kebanyakan kasus cacar api terjadi pada orang lanjut usia.
Tanda dan Gejala Cacar Api
Cacar api memiliki karakter ruam yang lebih berat dari bentuk ruam pada cacar air.
Bentuknya serupa dengan efek melepuh karena luka bakar ringan. Ruam biasanya berupa
warna kemerahan yang memiliki bentuk seperti luka melepuh berisi air. Luka ruam ini
dilingkari oleh lingkaran kemerahan.
Rasa yang timbul cukup menyiksa dengan perpaduan gatal, perih, dan panas seperti terbakar.
Biasanya ruam melepuh ini nantinya akan berkembang menjadi koreng dalam waktu 3
sampai 5 hari. Kadang ruam baru bisa muncul hanya pada satu sisi kulit saja, namun juga bisa

tersebar. Kadang penyebaran terjadi dari satu luka ruam yang pecah dan menyebarkan cairan
ke bagian kulit lain.
Bersamaan dengan tumbuhnya ruam ini, pasien juga akan merasakan demam disertai efek
menggigil. Pasien juga merasakan efek nyeri pada persendian dan sakit kepala sebagaimana
yang dirasakan seseorang yang akan mengalami flu berat. Kadang pasien juga merasakan
kehilangan selera makan yang cukup berat karena lidah yang terasa getir.
Pencegahan Cacar Api
Cara paling aman untuk mencegah cacar api adalah dengan menghindari segala sumber yang
bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus Varicella zoster. Atau dengan menjalankan vaksin
cacar. Vaksin ini memang tidak dapat membuat Anda 100 persen bebas dari cacar, tetapi akan
sangat efektif mengurangi dampak serangan, menekan pertumbuhan, serta keagresifan
virus Varicella zoster.
Pastikan juga Anda mengatasi kondisi cacar air Anda dengan tuntas sehingga tubuh
sepenuhnya menjadi kebal terhadap virus tersebut. Karena jika Anda tidak tuntas menangani
serangan cacar air, maka virus Varicella zoster masih hidup dalam tubuh dan menunggu
imunitas Anda melemah lalu mendapatkan peluang untuk kembali aktif serta menyerang lagi
sehingga terjadilah cacar api.
Komplikasi Akibat Cacar Api
Meski cacar api bukanlah jenis penyakit berbahaya dan mematikan, akan tetapi bila kondisi
cacar api tidak mendapatkan perawatan yang optimal bisa memicu terjadinya sejumlah
komplikasi. Beberapa risiko komplikasi tersebut antara lain:
1. Herpes zoster mata
Ternyata mata juga bisa mengalami serangan herpes zoster dan kondisi ini bisa mengarah
pada kebutaan. Cacar api yang muncul pada mata akan merusak selaput luar bola mata
berikut dengan sejumlah jaringan di dalamnya yang bisa merusak sistem penglihatan,
kerusakan saraf mata yang bisa menjadi sangat menyakitkan dan bisa memicu glukoma.
2. Neuralgia pasca-herpes
Herpes zoster atau cacar api bisa menyerang jaringan saraf pada lapisan kulit yang akan
menyisakan efek jangka panjang yang serius. Efek luka bisa menjadi cukup dalam dan
menyakitkan serta akan memerlukan waktu penyembuhan hingga berbulan-bulan, bahkan
kadang lebih dari 1 tahun. Setidaknya 15% kasus cacar api bisa berkembang pada taraf ini.

3. Kerusakan pigmen kulit


Cacar api yang dalam akan menyerang sistem jaringan kulit dalam termasuk merusak sel
induk dan pembentuk pigmen dalam kulit. Sehingga ketika luka ruam kering dan sembuh,
kulit akan menyisakan noda bintik putih yang tidak akan hilang.
4. Sindrom Ramsay Hunt
Sindrom ini terjadi apabila serangan virus Varicella zoster mencapai jaringan saraf pada otak.
Efeknya cukup berat bahkan bisa memicu sejumlah efek samping mulai dari rasa sakit kepala
hebat, sampai sejumlah efek cacat, kerusakan pendengaran, keseimbangan, dan masalah
motorik.
5. Pneumonia dan meningitis
Varicella zoster juga bisa memicu terjadinya infeksi serius pada sistem pernafasan dan sistem
kinerja otak. Dan kondisi ini juga bisa menyebabkan kematian.
Pengobatan Cacar Api
Sebenarnya, herpes zoster atau cacar api ini tidak berbahaya. Cukup menyakitkan dan sulit
untuk dihilangkan bekasnya, namun tidak mematikan. Pastikan pasien mendapatkan cairan
yang cukup, makan dengan nutrisi yang lengkap, sambil dibantu untuk mengeringkan ruam
secara intensif.
Namun, virus yang tersimpan dalam cairan cacar api ini bisa dengan mudah menular pada
orang lain. Virus ini akan menyebabkan mereka yang terpapar akan mengalami cacar air bagi
yang belum pernah terserang sebelumnya. Jadi sebaiknya, pasien dijauhkan dari orang yang
belum pernah terserang cacar air.
Penanganan penyakit cacar api sebenarnya hampir serupa dengan perawatan cacar air. Karena
faktor penyebabnya virus, maka obat antibiotik tidak efektif untuk menangani keluhan. Anda
membutuhkan obat antivirus untuk membantu menekan serangan dan mematikan virus yang
bersarang dalam luka. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 14 sampai 30 hari untuk pasien
cacar api sampai sembuh total.
Untuk mengatasi luka ruam yang timbul, Anda akan mendapatkan terapi dengan obat minum
antivirus yang bertujuan menyerang virus dari dalam tubuh seperti obat sejenis acyclovir ,
valacyclovir, atau famcyclovir.
Selain itu untuk meredakan demam dan nyeri pada kepala dan persendian, pasien juga
mungkin diresepkan obat ibuprofen atau parasetamol . Biasanya terapi akan ditambahkan
dengan obat antihistamin untuk mencegah reaksi alergi yang dapat mempersulit proses
penyembuhan.

Pada tahap infeksi virus yang lebih serius, biasanya pasien akan mendapatkan sejumlah terapi
tambahan seperti anti-consulvant dan anti- depresan. Ini karena kondisi infeksi sudah melebar
serta dalam, juga akan menimbulkan rasa nyeri yang lebih berat. Namun biasanya efek dari
terapi anti-consulvant dan anti-depresan akan efektif setelah beberapa hari pengobatan.
Sementara pasien juga sebaiknya tetap dipakaikan dengan pakaian yang tipis dan sejuk.
Karena keringat akan memperburuk rasa nyeri dan memudahkan luka menjadi lebih lebar.
Beberapa pakar mengatakan sebaiknya justru pasien tidak perlu mendapatkan terapi
antibiotik oles. Terapi oles yang diijinkan dengan salep calamin atau dengan obat antivirus
seperti acyclovir salep. Hanya saja bila lepuhan menjadi terlalu lebar, acyclovir kadang
kurang efektif malah menyebabkan luka semakin sulit kering.

You might also like