Professional Documents
Culture Documents
4. Kos Melekat
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah
bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang
didekati. Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang satu dan yang lainnya
ikatan objek-objek yang disimbolkannya. Bila berbagai komponen digabungkan menjadi
suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-mata merupakan
penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa memperhatikan nilai
ekonomik baru yang melekat pada barang baru.
5. Upaya Dan Hasil
Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh
hasil berupa pendapatan. Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya bukan
sebaliknya pendapatan menanggung biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan
kegiatan produktif maka pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk pula walaupun belum
terealisasi.
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akun mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggai apabila terjadinya data keungan
didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya. Setiap transaksi
keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang kuat dan sah.
7. Asumsi
Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.
Asumsi-asumsi tersebut adalah:
Kontinuitas usaha. Penerapan konsep ini harus tetap mempertimbangkan dalam
proses pelaporan
Periode satu tahun. Pelaporan periodik dengan waktu sebgai wadah pengukuran
adalah salah satu kebiasaaan penting dalam akuntansi
Kos sebagai bahan olah. Penghargaan sepakatan yang menjadi bahan oleh
akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos faktor produksi yang diperolah
perusahan menunjukkan nilai wajar pada saat terjadinya.
Daya beli uang usaha. Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat adalah tetap
menunjukkan nilai dilandasi asumsi bahwa daya beli uang adalah stabil sepanjang
waktu.
Tujuan mencari laba. Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran jumlah rupiah
yang ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi bahwah pendapatan adalh
objek yang dituju oleh upaya yang diukur dengan kos.
B. GAMBARAN UMUM KONSEP DASAR OLEH FASB
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai
berikut :
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan
bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan
keuangan. Sedangkan fundamental (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian,
dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya,
cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep
lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi
berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan.
Perkembangan
beberapa konsep dasar atau sering disebut dengan Statements of Financial Accounting
Concepts (SFAC) diantaranya :
-
organisasi nirlaba.
SFAC No. 7, Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.
tidak
semuanya
demikian.
Laporan
keuangan
yang
dimengerti
(understandability) atau tidak tetap saja terdapat batasan dimana kebermanfaatan dari
informasi laporan keuangan harus lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan dalam
penyajian laporan keuangan (information economics). Dalam penyajian laporan keuangan,
setidaknya laporan keuangan harus mencakup dua kualitas spesifik keputusan primer, yaitu
relevance dan reliability.
SFAC No. 3 (1980), Elements Of Financial Statements Business Enterprises
Statement No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan, di antaranya adalah
sebagai berikut:
periode tertentu akibat transaksi dan kejadian lainnya yang tidak berasal dari pemilik.
PENDAPATAN. Inflow atau peningkatan atas aktiva sebuah perusahaan atau
pembayaran utang-utang perusahaan selama siklus akuntansi, atau dimulai dari
kegiatan produksi barang atau penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas lainnya yang
tertentu, selain yang bersasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
KERUGIAN. Sebuah penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan dari
transaksi peripheral atau insidental maupun dari transaksi dan kejadian lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama suatu periode akuntansi, selain yang bersasal dari
pendapatan atau investasi pemilik.
Tidak adanya kepentingan pemilik yang dapat dijual, dipindah, atau ditebus
atau yang merupakan jatah bagian dari distribusi sisa sumber daya pada saat
likuidasinya.
present-market determined amounts tidak tersedia saat harus diakui. Namun, metode present
value tidak digunakan secara konsisten dalam standar. Hal yang paling penting mengenai
Kriteria Kualitas Informasi (SFAC No 2)
Memenuhi
kriteria
pengakuan
Model kerangka konseptual yang digunakan sebagai aspek pembelajaran dan pendidikan
adalah yang dikembangkan oleh Elemen
FASB dan
diwujudkan
dalam
SFAC.
statemen
Keuangan
(SFAC
No
6)
Gambar Kerangka konseptual versi FASB
(diambil dari Suwarjono hal 116)
Informasi lain-lain
Media
pelaporan
keuangan
lainnya
Statemen
Statemen keuangan
keuangan
Catatan statemen keuangan
6
Informasi
pelengkap
mencakup segala informasi yang yang diberikan oleh manajer agar bermanfaat bagi
pemakai pelaporan keuangan.
Elemen dalam statemen keuangan tersebut kemudian akan menjadi lingkup
pengukuran dan pengakuan. Atribut pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu
elemen untuk merepresenatsikan secara tepat yang ingin diungkapakan dalam
pelaporan keuangan misalnya penggunaan kos historis, kos sekarang, nilai pasar
sekarang, nilai terealisasi, nilai diskunan. Sedangkan pengakuan berarti bahwa
pencatatan resmi (penjurnalan) suatu entitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran dalam
sautu sistem akuntansi, sehingga jumlah rupiah tersebut dapat mempengaruhi
statemen keuangan. FASB menetapkan empat criteria pengakuan meliputi definisi,
keterukuran, keberpautan dan keterandalan.
C. JOINT PROJECT FASB DAN IASB
Linda Keslar (Zeff dan Dharan1994: 28) mengatakan,U.S. standards are not only too cumbersome and too costly, but downright unfair compared to those their foreign competitors have to
follow. That is U.S. companies face an uneven playing field Linda melihat betapa berbedanya
aturan akuntansi yang berlaku di banyak Negara sehingga menimbulkan masalah keterbandingan
laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami, karena dalam proses penyusunan standar
akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara.
Masalah dirasakan mulai muncul, ketika perkembangan teknologi mengubah dunia
internasional ini menjadi sebuah global village, negara- negara seolah tanpa batas (borderless). Dalam
konteks akuntansi maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan
praktik- praktik akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi keuangan
dalam wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara internasional.
Kita tidak dapat memungkiri bahwa pengaruh Amerika dalam kancah internasional sangat
kuat hampir dalam segala aspek kehidupan. Acapkali kita sulit membedakan mana yang internasional
dan mana yang Amerika. Pada lingkup global, sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang
berkaitan dengan praktik akuntansi secara internasional. Badan-badan itu adalah The International
Federation of Accountant (IFAC), dan The International Accounting Standards Committee (IASC)
yang kini telah berubah menjadi International Accounting Standards Board. Sangat diharapkan ada
sebuah standar yang dapat diterima oleh semua Negara di dunia. Dengan adanya standar yang
diterima secara internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih
tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan
mudah.
Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat
yang disusun oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), diikuti oleh beberapa negara, baik
secara langsung maupun modifikasi. Sementara International Accounting Standards (IASs) yang
dikeluarkan oleh International Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua
negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Nah, untuk mencapai keseragaman standar akuntansi internasional FASB dan IASB
memulai proyek agenda baru yang dinamakan Joint Project FASB and IASB yaitu :
1. Proyek Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB
Tujuannya adalahmenghapus berbagai perbedaan individual antara GAAP Amerika
dan standar internasional pelaporan keuangan yang tidak dalam lingkup proyek-proyek
besar lainnya. Lingkup proyek terbatas pada perbedaan yang solusinya harus dicapai
dalam jangka pendek, biasanya dengan cara memilih antara IFRS yang ada dengan
GAAP Amerika.
FASB bermaksud untuk menganalisa setiap perbedaan dalam lingkup dan baik 1)
mengubah
literatur
GAAP Amerika
yang
berlaku
untuk
mengurangi
atau
Mereka berkomitmen
untuk mengembangkan
standar akuntansi
kompatibilitas
dengan
Tahun 2005, kepala akuntan SEC menjelaskan sebuah skema standar global
berkualitas tinggi dan penghapusan kebutuhan rekonsiliasi untuk perusahaan nonAmerika Serikat yang menggunakan IFRS dan telah terdaftar di Amerika Serikat.
Skema tersebut berisi 7 tahap pencapaian :
1) Memperbaiki standar akuntansi.
SEC akan mempertimbangkan apakah standarnya sudah berkualitas tinggi dan
cukup komprehensif; apakah proses pengaturan standar sudah kuat dan
independen.
2) Pendanaan yayasan komite standar akuntansi internasional.
SEC akan mempertimbangkan sejauh mana yayasan memiliki mekanisme
pendanaan yang aman, stabil, dan adil yang mengijinkan IASB untuk berfungsi
secara independen. SEC juga mempertimbangkan seberapa efektif regulator
mengawasi yayasan.
3) Meningkatkan kemampuan menggunakan data yang menarik untuk pelaporan
IFRS. SEC mengusulkan aturan perusahaan publik menyajikan informasi
keuangan dalam format XBRL.
4) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan di Amerika Serikat. Perlunya investasi
yang signifikan dalam mempersiapkan investor, manajemen, auditor, komite
audit, dan regulator sebelum IFRS secara luas dimengerti di Amerika Serikat.
Perguruan tinggi juga harus menyesuaikan kurikulum yang dibutuhkan untuk
masuk ke IFRS.
5) Penggunaan terbatas oleh sekelompok perusahan.
6) SEC untuk menentukan tahun 2011 apakah kewajiban mengadopsi IFRS layak
berdasarkan hasil dalam lima tahap pertama.
7) Kewajiban penggunaan
Jika diputuskan untuk digunakan seterusnya, maka butuh percepatan besar untuk
mengadopsi IFRS.
Objektif dari konvergensi standar akuntansi adalah memiliki perusahaan di
berbagai negara dengan menggunakan prosedur akuntansi yang sama untuk mengukur
dan melaporkan posisi keuangan dan hasil operasinya.
Contoh : Jika investor mempertimbangkan beberapa perusahaan asing sebagai
peluang investasi, dengan demikian ia memperoleh laporan keuangan dari para
kandidat tersebut. Informasi dan laporan keuangan merupakan indikator kinerja utama,
namun jika ada perbedaan standar investor dan para kandidat, apakah laporan keuangan
tersebut akan cukup berguna? Jika di negara investor pendapatan diukur menggunakan
10
accrual basis,tetapi di negara kandidat asing menggunakan cash basis, hasilnya tidak
dapat dibandingkan (kurangnya komparabilitas).
FASB dan IASB sadar untuk mencapai keperluan rekonsiliasi membutuhkan
kemajuan yang dapat diukur dalam program konvergensi FASB-IASB. Karena itu,
badan/dewan menegaskan komitmen mereka untuk membuat kemajuan tersebut dengan
kesepakatan pedoman berikut :
REFERENSI
Suwardjono. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE ,
2006.
http://www.academia.edu/13569504/Teori_Akuntansi_Bab_4_Konsepkonsep_Dasar_Akuntansi_FASB_SFAC_No._1_2_3_6_Dan_7/Diakses pada 25
September 2016
https://www.academia.edu/4523723/TEORI_AKUNTANSI//Diakses pada 25 September
2016
http://ghalihlhegawa.blogspot.co.id/2011/04/kerangka-konseptual-fasb.html/Diaksespada
25 September 2016
http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1821.pdf Diakses pada 25 September 2016
http://teoriakuntansiinternasional.blogspot.co.id/2012/09/project.html Diakses pada 25
September 2016
11
12