You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu
semakin

meningkat

seiring

dengan

semakin

tingginya

tingkat

pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Semakin pesat laju


pembangunan, semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian,
pelayanan Rumah Sakit yang memadai, baik di bidang diagnostik
maupun pengobatan semakin dibutuhkan. Sejalan dengan itu maka
pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi sangat perlu untuk diadakan.
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
adalah sebuah unit

yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di

bidang pencitraan diagnostik yang berkaitan dengan kepentingan


kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit,

penyembuhan

penyakit

dan

pemulihan

kesehatan.

Kedudukan Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Jambi adalah sangat penting karena sesuai dengan fungsinya sangat
membantu dalam pengelolaan pasien rumah sakit.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi harus berlandaskan kepada UndangUndang dan peraturan yang berlaku. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 780/Menkes/Per/VIII/2008 merupakan salah
satu Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang semua aspek
Instalasi Radiologi dan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman
dalam menyelenggarakan pelayanan Radiologi.

Untuk

dapat

melakukan

fungsinya,

Instalasi

Radiologi

membutuhkan banyak jenis tenaga dengan kompetensi khusus,


berbagai teknologi pemeriksaan dan alat-alat mulai dari yang paling
sederhana sampai yang tercanggih.
Instalasi Radiologi mempunyai dua pelanggan utama yaitu
pasien sebagai pelanggan eksternal dan dokter sebagai pelanggan
internal. Merupakan kewajiban bagi setiap Instalasi Radiologi untuk
memberikan pelayanan yang bermutu, adekuat, teratur, baik dan terus
menerus kepada setiap pelanggannya. Untuk meningkatkan mutu
pelayanan, Instalasi Radiologi yang terdapat di

Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Jambi perlu dikelola dengan menggunakan prinsipprinsip manajemen yang tepat. Dipimpin dan diarahkan oleh orang
orang yang sesuai kualifikasinya, kompeten dan profesional.
Upaya peningkatan mutu pelayanan Instalasi Radiologi
merupakan serangkaian kegiatan yang komprehensif dan integral yang
menyangkut struktur, proses dan outcome secara obyektif, sistematik
dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan
terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi
sehingga pelayanan radiologi yang diberikan berdaya guna dan
berhasil guna.
Sasaran upaya peningkatan mutu pelayanan Instalasi Radiologi
di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi adalah : meningkatkan
kepuasan pelanggan (pasien, dokter dan pemakai jasa radiologi
lainnya), meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan radiologi, dan
efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki.
Cakupan kegiatan peningkatan mutu meliputi seluruh kegiatan
teknis radiologi dan kegiatan-kegiatan yang bersifat administrasi, serta
manajemen radiologi. Kegiatan teknis radiologi meliputi kegiatan
radiologi konvensional. Kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
meliputi pendaftaran pasien, pelayanan administrasi keuangan, dan
pelayanan hasil pemeriksaan. Sedangkan kegiatan yang bersifat

manajerial meliputi pemberdayaan sumber daya yang ada, termasuk di


dalamnya adalah penatalaksanaan logistik dan pemberdayaan SDM.
Instalasi Radiologi
juga harus menerapkan prinsip-prinsip
keselamatan dalam memberikan pelayanannya. Ada 5 (lima) isu
penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu :
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang
bisa

berdampak

terhadap

keselamatan

pasien

dan

petugas,

keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap


pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang
terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Instalasi Radiologi
sangat berkepentingan dengan kelima isu keselamatan ini karena
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi bekerja
menggunakan bahan dan alat yang dapat menyebabkan kecelakaan
baik terhadap pasien maupun petugas.
Dengan melihat kompleksitas kerja Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi sehingga sarat dengan kejadian
kesalahan disatu sisi sementara harus memberikan pelayanan yang
baik kepada pengguna jasa radiologi disisi lainnya, maka perlu disusun
pedoman dalam pemberian pelayanan radiologi yang sesuai dengan
standar nasional, undang-undang dan peraturan yang berlaku yang
menjadi rambu rambu bagi semua yang terlibat dalam pelayanan
radiologi secara langsung maupun tidak langsung sehingga tujuan yang
diinginkan tercapai.
B.

TUJUAN
Tujuan dari pembuatan Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum :
Sebagai Pedoman bagi pimpinan dan semua petugas dalam
memberikan pelayanan Radiologi.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi semua petugas Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dalam memberikan
pelayanan radiologi yang baik dan benar.
b. Sebagai acuan bagi pimpinan Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Jambi khususnya atau pimpinan rumah
sakit dalam mengelola radiologi.
c. Terlaksananya

pemberian

pelayanan

radiologi

secara

sistematis dan terarah.


d. Untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman
bagi semua petugas Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi.
C.

MANFAAT
Manfaat dari pembuatan Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi ini antara lain :
1. Terbentuknya Instalasi Radiologi yang sesuai dengan undang
undang dan peraturan yang berlaku.
2. Terciptanya pelayanan radiologi yang efektif dan efisien
3. Dapat meningkatkan mutu pelayananan radiologi dan menjadi citra
positif bagi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
4. Dapat meningkatkan kepercayaan dokter dan pasien terhadap hasil
pemeriksaan radiologi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi
5. Melindungi pasien dan semua petugas Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi dari kecelakaan kerja
6. Melindungi semua petugas Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi dari tuntutan malpraktek

D.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Jambi meliputi :

1. Pelayanan Radiologi Pasien IGD


Pelayanan Radiologi Pasien IGD adalah pelayanan radiologi
dimana pasien yang akan dilakukan tindakan radiologi berasal dari
Instalasi Gawat Darurat yang sifatnya emergency.
2. Pelayanan Radiologi Pasien Instalasi Rawat Inap
Pelayanan Radiologi Pasien Instalasi Rawat Inap adalah pelayanan
radiologi dimana pasien yang akan dilakukan tindakan radiologi
berasal dari Instalasi Rawat Inap.
3. Pelayanan Radiologi Pasien Instalasi Rawat Jalan
Pelayanan

Radiologi

Pasien

Instalasi

Rawat

Jalan

adalah

pelayanan radiologi dimana pasien yang akan dilakukan tindakan


radiologi berasal dari Poli Umum, Poli Spesialis, Poli Gigi, maupun
pasien dari dokter di luar Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
E.

BATASAN OPERASIONAL
Batasan

Operasional

dari

Pedoman

Pelayanan

Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi antara lain :


Pedoman di susun menurut UndangUndang, Peraturan, Pedoman dan
kebijakan yang berlaku.
1. Isi pedoman disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
rumah sakit.
2. Pedoman diberlakukan dilingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Jambi.
3. Semua petugas yang memberikan pelayanan radiologi secara
langsung maupun tidak langsung harus berpedoman kepada buku
pedoman ini.
4. Dapat dilakukan perubahan

pada buku pedoman apabila

diperlukan dikemudian hari.


Batasan operasional dari Instalasi Radiologi Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi, adalah sebagai berikut :
1. Instalasi Radiologi

Instalasi Radiologi adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk


melaksanakan kegiatan pelayanan radiologi, baik dengan peralatan
radiasi pengion maupun bukan radiasi pengion.
2. Radiologi
Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi
untuk diagnosis dan prosedur terapi dengan menggunakan
panduan Radiologi termasuk teknik pencitraan dan penggunaan
radiasi dengan sinar-x.
3. Radiografer
Radiografer adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dengan diberikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara
penuh untuk melakukan kegiatan radiologi diagnostik.
4. Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Radiologi adalah dokter dengan spesialisasi di
bidang radiologi, yang menggunakan radiasi pengion dan non
pengion untuk membuat diagnosis.
5. Formulir Permintaan Rontgen
Formulir Permintaan Rontgen adalah permintaan tertulis untuk
dilakukan tindakan radiologi dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis
yang dilengkapi dengan keterangan klinis yang jelas.
6. Proteksi Radiasi
Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi.
7. Pesawat Sinar-x
Pesawat Sinar-x adalah sumber radiasi yang di desain untuk tujuan
diagnostik yang terdiri dari sistem sinar-x dan subsistem sinar-x
atau komponen.
8. Alat USG
Alat

USG

atau

Ultrasonografi

adalah

suatu

alat

yang

menggunakan gelombang suara (Ultra Sound) dengan frekuensi

tinggi yang dipancarkan melalui Transducer pada organ yang


diperiksa.
9. Alat X-Ray Prosessor Otomatis
Alat X-Ray Processor Otomatis adalah Suatu alat pengolahan
otomatis pencuci film rontgen menggunakan prinsip yang sama
seperti processing manual dengan perubahan dalam larutan dan
suhu untuk memberikan waktu proses pencucian yang lebih cepat.
10. Formulir Hasil Rontgen
Formulir hasil rontgen adalah hasil expertise tertulis dari hasil
foto rontgen yang telah dianalisa oleh dokter spesialis radiologi.
F.

LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum dari Pedoman Pelayanan Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi ini antara lain :
1. Undang Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit.
3. Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1997 Tentang
KETENAGANUKLIRAN.
4. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

No.

375/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.


5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 780 /
Menkes / Per / VIII / 2008 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Radiologi.
7. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

No

1014/Menkes/SK/XI/2008 Tentang Standar Pelayanan Radiologi


Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan.
8. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatna Radiasi Pengion.

9. Keputusan

Menteri

Kesehatan

432/MENKES/SK/IV/2007

Tentang

Republik

Indonesia

Pedoman

No

Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit.


10. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No 9 Tahun 2011
Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Radiologi Diagnostik Dan
Intervensional.
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No 8 Tahun 2011
Tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat SinarX Radiologi Diagnostik Dan Intervensional.
12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No 6 Tahun
2010 Tentang Pemantauan Kesehatan Untuk Pekerja Radiasi.
13. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 01-P
/Ka-BAPETEN / I-03 Tentang Pedoman Dosis Radiodiagnostik.

You might also like