Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan diferensial banyak muncul sebagai persamaan yang sangat penting dalam
matematika terapan, karena banyak hukum dan hubungan fisis secara matematis muncul
dalam bentuk persamaaan ini. Sebagai contoh, dalam fisika, persamaan diferensial dari
hukum Newton II timbul karena gejala alam, yang menerangkan bahwa massa kali
percepatan dari suatu benda sama dengan gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Jika
diasumsikan bahwa benda bermassa m yang bergerak sepanjang sumbu
dari sistem
koordinat kartesius, maka ekspresi matematika dari hukum Newton II adalah persamaan
d2 y
m
=F ,
2
diferensial
dt
dimana
merupakan persamaan diferensial karena memuat turunan dari fungsi yang tak diketahui
y (t) . Secara umum kita definisikan persamaan diferensial sebagai berikut :
Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang memuat suatu atau lebih turunan
dari suatu fungsi yang tak diketahui.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah agar penguraian makalah critical book report lebih
terarah dan terfokus maka rumusan masalahnya adalah:
1. Ringkasan Kedalaman penjelasan prinsip/teorema/sifat yang dibahas kedua buku
2. Variasi dari contoh-contoh soal pada kedua buku
3. Perbandingan dari isi kedua buku
C. Tujuan
1. Membadingkan dari kedua isi buku
2. Mengetahui Kekurangan atau kelebihan dari kedua isi buku
3. Mengetahui Variasi contoh soal dan soal dari kedua isi buku
BAB II
PEMBAHASAN
Persamaan Diferensial Biasa Orde Pertama Dan Derajat Pertama
A. Ringkasan Materi Dan Contoh Soal
BUKU DIKTAT PERSAMAAN
DIFIRENSIAL I
Bentuk PD
f x dx g y dy 0
f x dx g y dy c,
c adalah konstanta
sembarang.
CONTOH SOAL :
Selesaikan setiap P.D di bawah ini:
x dx y 2 dy
2
p ( y ) dan
konstanta.
Penyelesaian :
Karena variabel-variabelnya telah terpisah
maka langsung diitegrasikan bagian demi
bagian:
x dx y 2
5
CONTOH SOAL:
y dy
e
=xcosx .
Selesaikan
dx
dy 0
Penyelesaian :
Periksa bahwa persamaan diferensial
tersebut adalah terpisah. Perssamaan
tersebut dapat ditulis dalam bentuk
e y dy=x cos x dx
1 6
3
x y 2 k
6
3
x 2 y 2 6
x 6 2 y 2 , c 6k
3
x 6 2 y 2 c
3
x+ cos x+ c .
e y =x sin
Selesaikan dalam bentuk eksplisit untuk y
2
adalah
y=ln x sin x +cos x+ c.
Perhatikan bahwa persamaan
dy
=f ( x ) g( y) terpisah karena dapat
dx
ditulis sebagai
1
dy=f ( x ) dx ,
g( y)
Kita asumsikan
g( y ) 0 .
Persamaan Homogen
f x , y n f x , y
berderajat n jika
Pandang Bentuk P.D :
M x, y dx N x, y dy 0
positif dari t
Atau
dy
=f (x , y )
menjadi persamaan
dx
Selesaikan ( y x ) dx + xy dy = 0
Penyelesaian:
Telah jelas bahwa PD ini merupakan PD yang
homogeny bederajat 2.Gunakan langkah 3.3
untuk mendapatkan Solusi Umum PD
terpisah
CONTOH SOAL :
Tunjukkan bahwa fungsi
f ( x , y )=
x 2 2u 2 1 dx ux 3 du 0
1
x 2u 2 1
3
P.D tereduksi
1
x 2 2u 2 1 dx ux 3 du 0
2
x 2u 1
3
1
u
dx
du k
x
2u 2 1
1
ln x ln 2u 2 1 k
4
4
ln x 2u 2 1 ln c, c e 4 k
t 2 x 2+ t 2 y 2 x 2+ y 2
f ( tx , ty ) =
=
=f ( x , y ) .
tx
hanya bervariabel
y/ x
1+
y/ x
1+
|x|
x2
f ( tx , ty ) =
y2
x 2 2 1 c
x
2 2
4
2x y x c
4
Penyelesaian :
Untuk t> 0,
x
1
u
dx 2
du 0
x
2u 1
x 2+ y 2
x
u 2 x 2 x 2 u 2 x 2 dx ux 3 du 0
1
1
dV = dx
.
x
F (V )V
Jadi,
y
.
kita peroleh
x
2x2 y 2 x4 c
()
()
y 2
,
x
jika , x >0
f ( x , y )=
2 jika , x <0
y
1+
,
x
1+
Bentuk P.D
dy
y P ( x ) Q ( x)
dx
P ( x ) dx
dx c
y e
P ( x ) dx
dy
+ b ( x ) y=r ( x ) ,
dx
Q( x) e
P ( x ) dx
dx c
CONTOH SOAL :
dy 3
y=2 x 4 , x> 0.
Selesaikan dx x
Bentuk P.D :
Dari sini P(x) = 1, Q(x) = 2 + 2x
dy
y 2 2x
dx
dy
+ p ( x ) y=q ( x )
dx
terintegralkan
Penyelesaian:
P ( x ) dx
dx
Penyelesaian :
Persamaan tersebut adalah linear orde 1.
Karena persamaan itu sudah dalam bentuk
standart, maka kita dapat menghitung
langsung integrasinya. Dalam hal ini p(x) =
-3/ x ; sehingga faktor integrasinya adalah
ex
Faktor integrasi :
Solusi umum P.D linear orde satu ini adalah:
I =e
( 3x )dx
=e
3 ln x
=x .
dengan
d 3
( x y ) =2 x .
dx
y. e x (2 2 x) e x dx
2 e x dx 2 xex dx
2 e x 2 xe x e x dx
2 e x 2 xex 2 e x c
2x e x c
y 2x e x c ex
(Gunakan
y 2 x ce x
Persamaan diferensial Bernoulli
Bentuk P.D :
dy
y P ( x) y n Q( x), n 0
dx
dy
n
+ p ( x ) y=q( x ) y
dx
Dengan transformasi
zy
n 1
dy
y n dz
dan
dx 1 n dx
dz
(1 n) z P( x) 1 n Q( x)
dx
1 n P ( x ) dx
1 n Q ( x )e
1 n P ( x ) dx
c
Penyelesaian :
Persamaan diferensial itu adalah persamaan
bernoulli, jadi untuk mendapatkan kedua
zy
n 1
dy
y n dz
dan
dx 1 n dx
ruas
men
dz
(1 n) z P( x) 1 n Q( x)
dx
2
z e
y 2/ 3 yaitu
1+ x
3
12
2/ 3 dy
y
+ y 1 /3=
dx x
1 /3
selanjitnya kita misakan u= y
, maka
du 1 2/ 3 dy
= y
.
dx 3
dx
1+ x
du 3
12
3 + u=
dx x
CONTOH SOAL:
Selesaikan setiap P.D dibawah ini:
dy
y x y2
dx
Penyelesaian :
dy
y x y2
dx
1+ x
du 1
4
+ u=
dx x
Bentuk P.D :
Dari sini : P(x) = -1, Q(x) = x , n =2
untuk menyelesaikan P.D Bernoulli
Transformasi :
z y 21
z y 1
dz
dy
y 2
dx
dx
dy
dz
y2
dx
dx
d
12
(ux )=
dx
dz
y xy 2
dx
dz
y
2 x
dx y
dz 1
x
dx y
y2
Denga integralkannya
4 ( 1+ x +c ] .
2
4 1+ x 2 2 +c
1
y 1/ 3=
x
Padahal
dz
z x
dx
1
2
1
u=
x
1
z maka
y
1
(
)dx
I =e x =e ln x =x
1+ x
subsitusikan
e ex
dx
Faktor integrasi :
Solusi umum P.D linier orde satu adalah :
7
z . e x x . e x dx
xex ex c
z 1 x c x x
z
1
y
Karena
maka
1
1 x ce x
x
Solusi umum P.D bernoulli itu adalah :
1
1 x ce x
x
Persamaan diferensial eksak
Perhatikan bahwa :
dan
=M , =N
x
x
x
f
=N (x , y)
y
Integrasikan M(x,y) terhadap x dengan y tetap
f
x dx = M ( x , y ) dx
M ( x , y ) dx +
f(x,y) =
Dimana ( y)
R.
Untuk semua ( x , y ) di
Adalah
( x , y )=c ,
( y)
y saja.
.Fungsi
f(x,y)
dalam
langkah
ke-2,
dideferensialkan parsial terhadap y diperoleh :
=
y y
M ( x , y ) dx +
d
dy
Penyelesaian :
=N ( x , y )
4.Karena y
y
[
x
M ( x , y) dx
yang
baru
saja
diperoleh
y
disubstitusikan ke f(x,y) dalam langkah ke-2
2
x sin =0.
Dengan demikian f(x,y) = c dapat diperoleh.
d
Catatan:Dari langkah ke-2 dapat diintegrasikan
2
N(x,y) terhadap y dengan x tetap. Langkah
Sehingga x sin y konstanta .
selanjutnya adalah sama, hanya peranan x
c
diganti y (atau sebaliknya).
sin y= 2
Jadi
x dengan c suatu konstanta
CONTOH SOAL:
sebarang.
Dalam contoh tersebut persamaan
diferensial yang diberikan dalam bentuk
d ( x , y )=0.
2
Selesaikan ( x y ) dxx dy=0
Penyelesaian :
( x 2 y ) dxx dy=0
berarti :
M=
( x 2 y )
N = -x
Karena =
,
,
M
=1
y
M=
N
=1
x
M
N
=1=
y
x
f(x,y) = c
f
=M maka f ( x , y )= ( x 2 y ) dx
Karena x
x
1
x3 yx +( y )
3
Dimana ( y) adalah fungsi sembarang dari
9
dan N =
x
y
y saja.
=x +
( y)
y
y
f
=N
y
maka
( y )=x
y
( y )=0
y
( y ) =k (konstanta)
1
x3 yx + ( y )=c
Sehingga f(x,y)
3
Solusi Umum P.D eksak ini
adalah :
1 3
x yx=c
3
digunakan
mudah
dipahami
karena
tidak
banyak
4.
5.
6.
7.
sulit untuk
dipahami.
Terdapat contoh soal pada setiap sub-bab
Terdapat variansi latihan soal
Pembuktian teorema dilakukan secara narasi (bentuk kalimat)
Terdapat definisi materi yang dijelaskan secara rinci
BAB III
KESIMPULAN
1. Kedua buku membahas materi yang sama dengan isi yang hampir sama. Hanya saja
pada buku common text book persamaan diferensial 1 biasa, materi yang disajikan
berupa teorema dan difenisi terlebih dahulu kemudian disertakan contoh soal,
sedangkan pada buku diktat persamaan diferensial 1, membahas paparan materi
persub-bab langsung dan tidak disertakan teorema beserta definisi dan juga contoh
soal.
11
2. Dalam membuktikan teorema yang disajikan, pada buku commmon text book
persamaan diferensial 1 biasa pembuktian dilakukan secara terurut dengan adanya
keterangan pembuktian pada teorema (dalam bentuk per point), sedangkan pada buku
diktat persamaan diferensial 1, pembuktian dilakukan dengan memaparkan hal-hal
(sifat-sifat) yang akan dilakukan (dalam bentuk narasi).
3. Secara visual, buku diktat persamaan diferensial 1 lebih tersusun rapi dibandingkan
dengan buku common text book persamaan diferensial 1 biasa, tetapi secara
ekonomis, buku common text book persamaan diferensial 1 biasa lebih baik
dibandingkan buku diktat persamaan diferensial 1, karena pemanfaatan kertas yang
lebih maksimal, sehingga tidak banyak bagian kosong di tiap lembar pada buku
common text book persamaaan diferensial 1 biasa.
4. Bahasa yang digunakan pada kedua buku mudah dipahami. Meskipun menggunakan
bahasa yang berbeda.
12