Professional Documents
Culture Documents
Dinasti Abasiyah
Agama tanpa ilmu pengetahuan akan buta, sedangkan ilmu
pengetahuan tanpa agama akan lumpuh. Allah swt dan Rasulullah saw, telah
mewajibkan umat islam menuntut ilmu. Baik ilmu agama, maupun ilmu
pengetahuan umum. Hal inilah yang mendorong pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan pada masa dianasti abasiyah.
Dalam bidang astronomi yang pada masa itu dikenal sebagai ilmu
falak, muncul ilmuwan seperti Muhammad bin Musa Alkhawarismi. Dalam
bidang kedokteran dikenal ilmuwan-ilmuwan seperti Ali bin Robban
Attabari sebagai orang pertama yang mengarang buku di bidang kedokteran
yang berjudul Firdaus Al-Hikmah. Selain itu dikenal pula ilmuwan lainnya
antara lain Arrazi Ali Ibnu Al-Abas, Jabir bin Hayan, Al-Kindi, Al-Farabi.
Dalam bidang filsafat dikenal ilmuwanilmuwan seperti Abu Huzal AlAllaf, Ibrahim An-Nazzam, Bysir Al-Mutamir, dan Al-JubbaI yang
beraliran rasional. Selain itu ada ilmuwan-ilmuwan seperti Arrazi, Al-Kindi,
Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd yang mengembangkan filsafat
islam.
Selain ilmu pengetahuan, ilmu agama pada masa dinasti abasiyah juga
turut bekembang. Dalam ilmu hadits muncul ulama hadits seperi AlBukhari, Muslim, Tirmizi, An-NasaI, dan Ibnu Majah. Dalam ilmu tafsir
muncul ulama-ulama seperti Sufyan bin Uyainah, Waki Al-Jarrah, Syubah
Al-Hajjaj, Zaid bin Harun, dan Abdul bin Humaid serta At-Tabari yang
menulis kitab Tafsir Jami Albayan fitafsir Al-Quran. Dalam ilmu fiqih
muncul empat imam mazhab fiqih, yaitu imam Hanafi, imam Malik, imam
dan
terkenal
sebagai
Bapak
Aljabar.
Beliau
yang