You are on page 1of 22

BAB II

PENGUJIAN AGREGAT
2.1 ANALISIS SARINGAN
2.1.1 Teori

Ada 2 macam metode dalam menentukan analisis saringan suatu agregat mineral :
Analisis Saringan Kering
Sejumlah agregat yang dikeringkan dengan seksama dan beratnya ditimbang,
diguncang dengan seperangkat saringan dengan ukuran-ukuran yang dipilih. Saringan
tersebut disusun dengan ukuran terbesar diatas. Pengguncangan biasanya dengan cara
mekanis.

Analisis Saringan Pencucian


Metode percobaan ini meliputi penentuan prosedur distribusi ukuran butir agregat
halus dan kasar dengan prosedur pencucian. Prosedur semacam ini sering kali
dibutuhkan bila agregatnya mengandung butiran-butiran halus atau debu yang sangat
halus atau lempung yang mungkin melekat pada butiran-butiran agregat yang lebih
kasar. Dalam hal ini hasil-hasil yang di peroleh dan analisa saringan kering kurang
baik dan akan terjadi kesalahan.
Penentuan analisa saringan ini diperlukan untuk mengetahui gradasi perlu atau
tidaknya mengadakan kombinasi campuran.
2.1.2 Alat dan Bahan
1. Alat

Timbangan kapasitas 25 kg

Timbangan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 gr

Ayakan standar untuk agregat kasar

Ayakan standar untuk agregat halus

Mesin penggetar ayakan

Kuas dibuat dari bulu dan kawat tembaga

2. Bahan
Contoh agregat dikeringkan di udara terbuka, dicampur rata, kemudian contoh
agregat diambil sebagian untuk diayak. Jumlah conoh yang digunakan dalam
praktikum analisa saringan sebagai berikut:

Agregat Halus
Sejumlah agregat halus mula-mula diambil sebagian sebanding dengan angka

kehalusannya.
1 Angka kehalusan lebih dari 2,5 diambil contoh agregat 400-800 gr
2

Angka kehalusan diantara 1,5-2,5 diambil contoh agregat 200-400 gr

3 Angka kehalusan kurang dari 1,5 diambil contoh agregat 100-200 gr


b

Agregat Kasar
Jumlah contoh untuk diayak kurang dari 0,4 kali lebih besar butir tersebut dalam

mm, dijadikan kg. Misal : besar butir maksimum = 50 mm (50 kg), jadi contoh
agregat yang diambil = 0,4 x 50 = 20 kg.
2.1.3 Prosedur Pengujian
Analisis Saringan Agregat Halus
1

Mengeringkan agregat halus dalam oven dengan suhu ( 110+5 )C sampai berat
tetap.

Menimbang agregat halus sebanyak 1000 gram sebagai benda uji.

Menyaring benda uji dengan menggunakan ayakan 4 mm ke atas.

Menimbang 500 gram dari benda uji yang lolos ayakan 4 mm.

Mengayak benda uji 500 gram tersebut dengan ukuran ayakan yang lebih kecil
dari 4 mm, yang berkelipatan dua, dengan menempatkan ayakan dengan ukuran
paling besar berada di atas.

Menimbang berat agregat yang tertahan di masing-masing tingkatan ayakan


terhadap berat total, dimana

prosentase berat benda uji yang tertahan diatas ayakan 4 mm ke atas, dihitung
berdasarkan berat 500 gram.

prosentase berat benda uji yang tertahan 2 mm ke bawah, dihitung berdasarkan


berat 500 gram.

Analisis Saringan Agregat Kasar


1

Menimbang dua sampel benda uji, masing-masing 5000 gram.

Mengayak benda uji 500 gram tersebut dengan ukuran ayakan yang lebih kecil
dari 4 mm, yang berkelipatan dua, dengan menempatkan ayakan dengan ukuran
paling besar berada di atas.

Menimbang berat agregat yang tertahan di masing-masing tingkatan ayakan

Menghitung prosentazse berat benda yang tertahan diatas masing-masing lubang


ayakan terhadap berat total.

2.1.4 Prosedur Perhitungan


Presentase berat benda uji yang tertahan diatas saringan :
A
B

P=

x 100 %

Dimana : A = berat benda uji yang tertahan diatas saringan 4 mm


B = berat benda uji total

2.1.5

Pengolahan Data
ANALISA GRADASI AGREGAT HALUS

Lubang
Saringan
No.
mm
3"
76,200
2.5"
63,500
2"
50,800
1.5"
38,100
1"
25,400
3/4"
19,100
1/2"
12,700
3/8"
9,500
4
6,350
8
2,380
16
1,190
30
0,590
50
0,297
100
0,149
200
0,075
Pan
Total

Pasir Sampel I
Tertinggal
% Kumulatif
gram
%
Tertinggal
Lolos
0,000
0,000 100,000
0,000
3,943
3,943
96,057
38,900
43,868
47,811
52,189
432,800
241,700
24,498
72,309
27,691
10,268
82,577
17,423
101,300
8,544
91,121
8,879
84,300
3,608
94,729
5,271
35,600
2,635
97,365
2,635
26,000
2,635
100,000
0,000
26,000
986,600 100,000
589,854 310,146

Tabel 2.1 Analisa Gradasi Agregat Halus

Agregat Halus

Agregat Halus
6.
35
1.
19
00
00
2.
0.
00
38
59
0
00
00
00
00
00
00
0.
29
00
6
70
00
00
00
00
00
0.
14
00
8
90
00
00
00
7.
00
02
50
00
1
00
00
00
00
00
00
00
8
00
00
39
E2

9.
5

120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000

Gambar 2.1. Grafik Lengkung Ayakan Agregat Halus

Modulus halus pasir =


=

% yang tertahan ayakan no 1 / 4" sampai pan


100

507.983
100

=
5.080
Contoh perhitungan:

Persen tertahan saringan i= berat agregat yang tertahan saringan


berat total agregat
Diketahui

Berat agregat yang tertahan saringan no. 30=401,600 gram


Berat total agregat = 985.9gram
Maka

: Persen tertahan saringan no.30= 401,600x 100 = 40,73%


985.9
Persen kumulatiftertahan saringan I = Persen komulatiftertahan saringan
sebelumnya + Persen tertahan saringan i
Diketahui

: Persen kumulatiftertahan saringan no. 16=32,975 %


Persen tertahan saringan no. 30= 40,73%

Maka

: Persen kumulatiftertahan saringan no.30


= 40,73%+ 32,975 % = 73,709%

Persen komulatif lolos saringan I = 100% - Persen komulatiftertahan saringan i


Diketahui

: Persen komulatiftertahan saringan no. 30 = 40,73%

Maka

: Persen komulatif lolossaringan no. 30


= 100% - 73,709% = 26,291%

Pada percobaan analisa agregat halus, berdasarkan kenyataan di laboratorium yaitu


agregathalus yang dianalisa tidak digunakan sebagai campuran marshall. Hal ini dikarenakan
tujuan dari percobaan analisa agregat halus yaitu untuk mengetahui cara menganalisa

agregathalus dan mengetahui distribusi sebaran atau gradasi dari agregat halus yang dianalisa.
Sedangkan untuk campuran marshall kami menggunakan standar untuk perencanaan
perkerasan aspal dengan lalu lintas berat. Hasil dari analisa agregat halus dapat digambarkan
dalam grafik berikut:
Gambar 2.2 Hubungan Ukuran Ayakan dan Persen Lolos Zona 1

Grafik Lengkung Ayakan Agregat Halus Zona 1


Zona 1

Zona 1

Agregat Halus

11

% Lolos

1
0,001

0,010

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Grafik Lengkung Ayakan Agregat Halus Zona 2


Zona 2

Zona 2

Agregat Halus

20

% Lolos

10

0
0,001

0,010

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.3 Hubungan Ukuran Ayakan dan Persen Lolos Zona 2

Grafik Lengkung Ayakan Agregat Halus Zona 3


Zona 3

Zona 3

Agregat Halus

20

% Lolos

10

0
0,001

0,010

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.4 Hubungan Ukuran Ayakan dan Persen Lolos Zona 3

Grafik Lengkung Ayakan Agregat Halus Zona 4


Zona 4

Zona 4

Agregat Halus

20

% Lolos

10

0
0,001

0,010

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.5 Hubungan Ukuran Ayakan dan Persen Lolos Zona 4

ANALISA GRADASI AGREGAT KASAR


Lubang
Saringan
No.

mm

3"
2.5"
2"
1.5"
1"

76,200
63,500
50,800
38,100
25,400

3/4"

19,100

1/2"

12,700

3/8"

9,500

4,760

8
16
30
50
100
200
Pan

2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

Total

Pasir
Tertinggal
gram

%
-

49,
600
524,
400
2.186,3
00
1.338,5
00
21,700
4120,50
0

% Kumulatif
Terting
Lolos
gal
-

1,204

1,204

98,796

12,727

13,930

86,070

53,059

66,989

33,011

32,484

99,473

0,527

0,527
100,0
00

100,000
281,597

Tabel 2.2 Analisa Gradasi Agregat Kasar

0,000
218,4
03

Grafik Lengkung Ayakan Agregat Kasar


100
90
80
70
60
50

% Lolos

40
30
20
10
0
19.100000000000001 12.7

9.5

4.76

Ukuran Ayakan (mm)

Gambar 2.6 Grafik Lengkung Ayakan Agregat Kasar

196.572
100

= 1.966

Contoh perhitungan:

Persen tertahan saringan i=

Berat agregat yang tertahan saringan


Berat total agregat

Diketahui : Berat agregat yang tertahan saringan no. 3/4=101,200gram


Berat total agregat = 4973,100gram
Maka Persen tertahan saringan no.3/4 =

101,200
x 100 =2,035
4973,100

Persen kumulatiftertahan saringan i = Persen komulatiftertahan saringan


sebelumnya + Persen tertahan saringan i
Diketahui

: Persen kumulatiftertahan saringan sebelumya (no.1)= 0%


Persen tertahan saringan no.3/4 = 2,035 %

Maka

: Persen komulatiftertahan saringan no.3/4 = 0 % +

2,035 %=

2,035 %

Persen komulatif lolos saringan i = 100% - Persen kumulatiftertahan saringan i


Diketahui

: Persen kumulatiftertahan saringan no. 3/4= 2,035 %

Maka

: Persen kumulatif lolossaringan no. 3/4 = 100% -

2,035 % =

97,965%
Pada percobaan analisa agregat kasar, kenyataan di laboratorium yaitu bahwa
agregatkasar yang dianalisa tidak digunakan sebagai campuran marshall. Hal ini dikarenakan
tujuan dari percobaan analisa agregat kasar yaitu untuk mengetahui cara menganalisa
agregatkasar dan mengetahui distribusi sebaran atau gradasi dari agregat kasar yang dianalisa.
Sedangkan untuk campuran marshall kami menggunakan standar untuk perencanaan
perkerasan aspal dengan lalu lintas berat. Hasil dari analisa agregat kasar dapat digambarkan
dalam grafik berikut:

Grafik Batas Agregat Kasar Ukuran maksimum 10 mm


120
100
80

% Lolos

batas atas

60

agregat kasar
batas bawah

40
20
0
1.000

10.000

100.000

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.7Hubungan Ukuran Ayakan Maksimum 10 mm dan Persen Lolos

Grafik Batas Agregat Kasar Ukuran maksimum 20 mm


120
100
80

% Lolos

batas atas

60

agregat kasar

40

batas bawah

20
0
1.000

10.000

100.000

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.8 Hubungan Ukuran Ayakan Maksimum 20 mm dan Persen Lolos

Grafik Batas Agregat Kasar Ukuran maksimum 40 mm


120
100
80

% Lolos

batas atas

60

agregat kasar
batas bawah

40
20
0
1.000

10.000

100.000

Ukuran Mata Ayakan (mm)

Gambar 2.9 Hubungan Ukuran Ayakan Maksimum 40 mm dan Persen Lolos

ANALISA GRADASI AGREGAT GABUNGAN


Pasir

Lubang Saringan
No.

mm

3"
2.5"
2"
1.5"
1"

76,200
63,500
50,800
38,100
25,400

3/4"

19,100

1/2"

12,700

3/8"

9,500

4,760

8
16
30
50
100
200
Pan

2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

Total

Tertinggal
gram

%
-

49,6
00
524,4
00
2.186,30
0
1.377,40
0
432,800
241,700
101,300
84,300
35,600
26,000
26,000
5085,400

Modulus halus agregat gabungan=

% Kumulatif
Tertingg
Lolos
al
-

0,975

0,975

99,025

10,312

11,287

88,713

42,992

54,279

45,721

27,085

81,364

18,636

8,511
4,753
1,992
1,658
0,700
0,511
0,511
100,0
00

89,875
94,628
91,867
93,525
94,225
94,736
95,247

10,125
5,372
8,133
6,475
5,775
5,264
4,753
297,9
92

892,335
=8,923
100

802,008

Agragat Gabungan

Agragat Gabungan

19
.1
00
00
00
00
00
00
01
1.
19
00
00
00
00
00
00
06

120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000

Gambar 2.0 Grafik Lengkung Agregat Campuran


2.1.6

Pembahasan
Dari percobaan analisis saringan ini, didapatkan harga modulus halus agregat

halus, agregat kasar, dan agergat secara keseluruhan yang besarnya masing masing adalah
5.08 , 1.966 , dan 8.923. Dengan melihat presentase agregat yang tertahan dan lolos pada
masing-masing saringan secara kumulatif, akan didapatkan gradasi agregat. Gradasi agregat
merupakan gambaran sebaran ukuran agregat secara kumulatif dengan melihat besarnya
prosentase agregat yang lolos pada masing-masing saringan. Dari hasil ini kemudian
didapatkan zona dari agregat dengan menyesuaikan dengan grafik-grafik zona gradasi agregat
yang masing-masing memiliki batasan tertentu. Apabila persen lolos agregat tidak masuk
pada zona maka dilakukan penambahan agregat.
Setelah analisa agregat halus diplotkan pada standar zona agregat 1-4, didapat
hasil bahwa agregat halus tidak masuk ke zona manapun. Hal ini berarti bahwa agregat halus
tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkan.
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi agregat yang melebihi batas atas
adalah dengan mengurangi jumlah agregat pada ayakan yang presentase lolosnya melebihi
batas atas, dan apabila agregat kurang dari batas bawah, maka
dilakukan penambahan agregat pada ayakan yang presentase lolosnya kurang dari batas
bawah.
Dari hasil analisa agregat halus diperoleh bahwa agregat halus yang di uji tidak masuk
pada keempat zona tetapi mendekati zona 1. Agar analisa agregat bisa masuk ke dalam batas

zona 1 maka dilakukan penambahan dan pengurangan agregat. Tabel hasil penambahan dan
pengurangan agregat sebagai berikut :

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 1
zona 1
zona 2
100
75
35
20
15
10
6
4
2

100
100
55
35
25
22
16
12
8

120.000
100.000
80.000
60.000

zona 1
zona 2

40.000
20.000
0.000
1.0000000000000002E-2 10

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297

spesifikasi % No 2
zona 1
zona 2
100
100
75
100
60
85
35
55
20
35
15
27
10
22
6
16

0,149
0,075

5,775356904
5,264089354

4
2

12
8

120.000
100.000
80.000
agregat gabungan

60.000

zona 1
zona 2

40.000
20.000
0.000
1.0000000000000002E-2 100

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 3
zona 1
zona 2
100
80
55
35
26
18
13
8
4

100
100
75
50
39
29
23
16
10

120
100
80
agregat gabungan

60

zona 1
zona 2

40
20
0
1.0000000000000002E-2 100

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 4
zona 1
zona 2
100
100
80
100
70
90
50
70
35
50
23
39
18
29
13
23
15
8
4
10

120
100
80
60
40
20
0
1.0000000000000002E-2 100

agregat gabungan
zona 1
zona 2

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 5
zona 1
zona 2
100
80
60
48
35
19
13
7
1

100
100
80
65
50
30
23
15
8

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

zona 2

spesifikasi % No 6
zona 1
zona 2
100
100
90
100
100
82
90
72
52
70
40
56
24
36
16
26
10
18
6
12

120
100
80
Agregat Gabungan
zona 1

60

zona 2
40
20
0
1

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

10

spesifikasi % No 7
zona 1
zona 2
100
100
100
80
54
42
34
26
18
12
6

72
58
48
38
28
20
12

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1
10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

zona 2

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 8
zona 1
zona 2
100

100

62
44
36
28
20
12
6

80
60
50
40
30
20
12

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

zona 2

10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 9
zona 1
zona 2
100
100
85
100
65
45
34
20
16
10
5

85
65
54
35
26
18
10

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

zona 2

10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 10
zona 1
zona 2
100
100
56
38
27
20
13
9

78
60
47
37
28
20

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1
10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

zona 2

Agregat
Gabungan
99,02465883
88,71278562
45,72108389
18,63570221
10,12506391
5,372242105
8,133086876
6,475400165
5,775356904
5,264089354

Ukuran
Saringan
19,100
12,700
9,500
4,760
2,380
1,190
0,590
0,297
0,149
0,075

spesifikasi % No 11
zona 1
zona 2
100
100
74
48
33
24
15
10

92
70
53
41
30
20

120
100
80
60
40
Agregat Gabungan

20

zona 1
10
0

1.
00
00
00
00
00
00
00
02
E2

zona 2

You might also like