Professional Documents
Culture Documents
LICHENOID REACTION
Oleh :
Dosen Pembimbing :
drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes
Reaksi Lichenoid
1. Definisi
Reaksi lichenoid (LCR) adalah sekelompok lesi heterogen pada mukosa oral
yang
menunjukkan kesamaan klinis dan histopatologis dengan lichen planus, namun memiliki
penyebab yang berbeda.1
2. Etiologi
Penyebab LCR ada beberapa macam, seperti hipersensitivitas terhadap material restorasi
dental (amalgam, resin komposit) dan akumulasi plak. 1 Dapat juga terjadi karena obat-obatan,
atau manifestasi oral dari penyakit graft versus host.2
3. Gambaran Klinis
Muncul sebagai lesi putih dan/atau eritematosa, biasanya berhubungan dengan perangkat striae
putih halus (Gbr. 1). Lesi menyerupai erosi lichen planus. Secara karakteristik, lesi terbatas pada
mukosa yang bersentuhan langsung dengan bahan restoratif, dan tidak bermigrasi ke daerah lain.
Lesi menghilang setelah bahan penyebab dihilangkan yang berdekatan.1
penyakit
graft
versus
host
setelah
Gambaran Klinis
Secara klinis menunjukkan pola reaksi yang sama dengan lichen planus, yaitu reticulum, papula,
plak, eritema, dan ulcer. Perbedaan lichen planus dengan LCR karena kontak adalah pada
perluasan lesi. Kebanyakan reaksi lichenoid ini terdapat pada area yang berkontak dengan dental
material seperti mukosa bukal dan tepi lidah. Lesi sangat jarang ada di gingival, palatum, dasar
mulut, atau dorsal lidah. Kebanyakan reaksi lichenoid ini asimtomatik, tapi ketika ada lesi
eritema dan ulcer, pasien merasakan ketidaknyamanan dari makanan panas dan pedas.2
Reaksi lichenoid yang berkontak dengan komposit juga telah dilihat pada sisi mukosa bibir atas
dan bawah. Kebanyakan tipe reaksi lichenoid ini sembuh dengan klorheksidin.2
Jenis Obat
Antihipertensi
Nama Obat
Methyldopa
Oxprenolol
Practolol
Anti Malaria
Propanolol
Chloroquine
Phyrimethamine
Quinacrine
Antimikrobial
Cetoconazole
Para-aminosalicylic acid
Tetracycline
Sulfamethoxazole
NSAID
Fenclofenac
Phenylbutazone
Nonspecific NSAID
Naproxen
Rofecoxib
Tolbutamide
Hypoglicemic drugs
Chlorpropamide
Penicillamine
ACEI
Penicillamine
Captopril
Obat Lainnya
Enalapril
Allopurinol
Amiphenazole
Carbamazepine
Cyanamide
Levamisole
Lithium
Lorazepam
Escitalopram
Methopromazine
Pyritinol
Gambaran Klinis
Lesi biasanya unilateral dan tampak pola reaksi ulser. Karakteristik ini tidak konsisten dan tidak
berguna dalam membedakan lichen planus atau LCR.
melakukan
paska
sebagai
pasien yang
penyakit
autologus
juga
memiliki
Gambaran Klinis
bahkan
yang
Gambaran klinis lesi lichenoid pada GVHD sangat sulit dibedakan dengan lesi pada oral lichen
planus, di mana pada lesi ini juga terdapat tipe retikular, eritema dan ulseratif. Tetapi lesi
lichenoid memilikiciri khas yaitu melibatkan daerah yang lebih luas pada mukosa rongga mulut.
Terdapat pola lesi yang sama seperti pada pasien lichen planus, yaitu reticulum, eritema, dan
ulcer. Namun reaksi lichenoid yang berhubungan dengan GVHD biasaaanya berhubungan
dengan keterlibatan mukosa oral yang lebih luas. (Gbr 3)
4. Diagnosis
a. Reaksi lichenoid karena bahan restorasi
Diagnosis terutama didasarkan pada hubungan terhadap untuk bahan restorasi gigi. OLP dapat
menampilkan karakteristik klinis yang sama, dan penggantian bahan restorasi gigi dapat
membantu untuk membedakan antara LCR dan OLP. LCR dapat hilang dengan cepat/lambat
jika bahan restorasi di ganti, OLP tidak .
Diagnosis juga dapat ditentukan berdasarkan onset terkait dengan mulai pemakaian obat, lesi
unilateral atau distribusi yang tidak biasa, keparahan yang tidak biasa, dan perluasan lesi pada
mukosa. 3
Biasanya dilakukan tes patch dan pemeriksaan histopatologi. Namun tidak terlalu membantu
dalam penegakan diagnosa karena pemeriksaan histopatologi tidak membantu dalam
membedakan antara OLP dan LCR. Tes patch pada mukosa harus menggunakan allergen dengan
konsentrasi dosis 5-12 kali lebih tinggi karena mukosa tidak lebih sensitive daripada kulit.
Sehingga konsentrasi dosis yang lebih tinggi baru menimbulkan reaksi toksik pada mukosa.
b. DIRL
Diagnosis OLR berdasarkan karakteristik klinis dan temuan histologis. Namun, sensitivitas dan
spesifisitas diagnosis histologis sangat rendah. Selain itu, tidak ada molekul penanda diagnostik
definitif yang telah ditetapkan sampai saat ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
petunjuk diagnostik yang paling tepat adalah penentuan apakah lesi hilang setelah
menghilangkan paparan faktor etiologi. Namun, dalam kasus DIRL pemberhentian obat dapat
menempatkan kesehatan pasien pada risiko. Namun dalam beberapa kasus, hal ini tidak berguna
karena proses penyembuhan yang lambat. 4
c. GVHD
Kehadiran GVHD sistemik memfasilitasi diagnosis perubahan mukosa oral yang mengubah
GVHD oral kronis. Namun, rongga mulut mungkin, dalam beberapa hal, menjadi daerah utama
atau bahkan tempat khusus terjadinya GVHD kronis. Munculnya lichenoid penting dalam proses
diagnostic GVHD oral dan memiliki prediksi positif nilai tertinggi dari semua bentuk reaksi.
Tidaklah mungkin untuk membedakan antara OLP dan GVHD oral berdasarkan gambaran klinis
dan histopatologinya
5. Diagnosis Banding
Oral Reaction Lichenoid
Lichen Planus
Penyebab :
Penyebab :
Bahan restorasi
Obat
GVHD
Jamur
selama
beberapa
albicans
tahun
terakhir
system
imun
Lokasi :
Berdekatan
bahan
Lokasi :
Lokasi :
Mukosa, Kulit
Mukosa,
Karakteristik Lesi :
reticulum, papula, plak,
Lokasi :
dasar Mukosa lining
mulut, lidah
restorasi
Candida
oleh
gangguan
dengan
Candidiasis
Penyebab :
disebabkan
Leukoplakia
Penyebab :
Karakteristik Lesi :
reticulum,
Karakteristik
papula, Lesi :
Karakteristik Lesi :
Perlekatan
Berdarah
ketika
ulcer
dengan
pseudomembra
membrane
longgar
dapat
dikelupas
n diambil
Perlekatan
dengan
membrane
longgar
Gambar 4 : leukoplakia
Gambar 5 : Candidiasis
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah tes patch dengan cara memaparkan alergen pada
mukosa. Hasil uji bisa dilihat 72 jam setelah paparan. Apabila hasil tes positif biasanya
menunjukkan eritematosa, edema dan bulosa. 5
7. Perawatan
Penggantian
dental
material
yang
berkontak
dengan
reaksi
lichenoid
akan
menyembuhkan 90% kasus. Namun kebanyakan lesi sembuh dalam 1-2 bulan, sehingga
tidak perlu mengganti restorasi yang tidak berkontak langsung dengan reaksi lichenoid
ini.
Penghentian obat dan perawatan gejala dengan steroid topical (triamcinolone acetonide
1%) biasanya cukup. Pasien harus diedukasi dengan baik tentang obat tersebut untuk
REFERENSI
1. Laskaris, George. Pocket Atlas of Oral Disease. 2nd Ed. New York : Thieme. 2006.
2. Glick Michael. Burkets Oral Medicine. 12th ed. USA-PMPH. 2015
3. Cawson, R.A, E.W. Odell. Cawsons Essensial of Oral Pathology and Oral Medicine. 7 th
ed. Elsevier 2002