You are on page 1of 12

MEMBANGUN MASYARAKAT PROFESSIONAL

BERBASIS AKHLAKUL KARIMAH

Disusun oleh :
Irma Oktaviani (10/1341320037)
Maudy Rizka Rahmadani (11/1341320082)
Moch. Malik Ghoni Aziz (12/1341320073)

D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul

Membangun Masyarakat Profesional Berbasis

Akhlakul Karimah.
Dalam

penyusunan

makalah

ini,

kami

tidak

lupa

mengucapkan

banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah
membimbing kami.
D a l a m p e n yu s u n a n m a k a l a h i n i k a m i b e r h a r a p s e m o g a m a k a l a h
i n i dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis maupun kepada pembaca umumnya.

Malang, 18 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Suatu bangsa atau negara akan jaya bila warga negaranya terdiri dari orang-orang
yang berakhlak mulia/luhur. Sebaliknya, bila warganya berakhlak buruk maka rusak
pulalah bangsa dan negara itu.Apabila rusak akar, maka akan rusaklah tanaman dan
cabangnya. Allah Subhanahuwataala berfirman:Dan tanah yang baik, tanamantanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur,
tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tandatanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Al- Araf: 58).
(http://arifnursahid.blogspot.com).
Sudah kita rasakan jati diri bangsa kita sebagai bangsa yang ramah tamah, lemah
lembut, penuh sopan santun mulai pudar karena bangsa kita mengalami krisis akhlak
al karimah.Hal itu terjadi karena yang mereka pupuk bukan hatinya, tetapi
nafsunya.Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang umat muslimnya
paling banyak di dunia seharusnya bisa menjadi contoh bangsa-bangsa yang lain
dalam hal akhlak, bukan malah menjadi bangsa yang mengekor kepada akhlak atau
budaya barat yang tidak ada nilai-nilai islaminya.
(http://murtadinkafirun.forumotion.net)
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia.Agama menjadi
pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan bangasa dan negara yang bermakna,
damai dan bermartabat.Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan
manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.(http://tobroni.staff.umm.ac.id)
Sependapat dengan (http://prezi.com), Membangun masyarakat professional
berbasis aklahkul karimah dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu
Wataala dan berakhlak mulia.Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan
moral sebagai manifestasi dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual
mencakup pengenalan,pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengalaman nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual maupun kolektif

kemasyarakatan yang professional berbasis akhlakul karimah baik secara aturan dan
sikap (cara penyampaian) menurut:
1. Agama (Allah dan Rasul)
2. Aturan perundangan yang berlaku
3. Norma dan etika yang berlaku dalam masyarakat
Menurut Toto Menurut (Toto Suryana ,1997 : 107 ), Akhlak merupakan bagian
yang sangat penting dalam ajaran Islam. Atau dengan kata lain, Akhlak dapat disebut
sebagai aspek ajaran agama Islam yang mengatur tentang perilaku manusia. Bahkan
maksud diturunkannya agama adalah untuk membimbing sikap dan perilaku manusia
agar sesuai dengan fitrahnya.Agama menuntun mahasiswa agar dapat memelihara
dan mengembangkan kecenderungan mental yang bersih dan jiwa yang suci. Oleh
karena itu, Rasul bersabda : Tiadalah Aku diutus melainkan untuk
menyempurnakan akhlak dan perilaku manusia. . Oleh karena itu, penulis kali
iniakan membuat makalah yang berjudul Membangun Masyarakat yang
Profesional sesuai dengan Akhlakul Karimah.
1.2

RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah seperti
berikut:
1. Apa manfaat akhlakuk karimah dalam ajaran agama islam?
2. Bagaimana ciri-ciri masyarakat professional berbasis akhlakul karimah?
3. Bagaimana membangun masyarakat profesional berbasis akhlakul karimah?
4. Bagaimana penerapan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari ?
5. Bagaimana meningkatkan akhlakul karimah pada lingkungan masyarakat?

1.3

TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas dapat diperoleh beberapa tujuan, antara lain:
1

Mengetahui manfaat akhlakuk karimah dalam ajaran agama Islam

Mengetahui ciri-ciri masyarakat professional berbasis akhlakul karimah

Membangun masyarakat professional berbasis berakhlakul karimah

Menerapkan sikap akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

Meningkatkan akhlakul karimah pada lingkungan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akhlakul KArimah
Menurut (http://hasans.blogspot.com) menjelaskan bahwa, Akhlakul karimah
merupakan keadaan jiwa yang kokoh, dari manatimbul berbagai perbuatan dengan
mudah tanpa menggunakan pikiran dan perencanaan. Bilamana perbuatanperbuatan yang timbul dari jiwa yang baik,maka keadaannya disebut akhlak yang
baik. Mengamalkan akhlakul karimah merupakan bagian dari ibadah kepada Allah
secara horizontal kepada sesama manusia, lingkungan masyarakat, bangsa dan
Negara.
2.2 Akhlakuk karimah sebagai Ajaran Agama Islam

Seiring dengan kemajuan zaman, khususnya terkait dengan globalisasi telah


terjadi

pergeseran

nilai-nilai

budi

sepekerti

di

masyarakat.

Sesuatu

sikap/perbuatan yang tadinya dipandang tabu seperti berpakaian seronok(sexy),


karena dampak globalisasi telah menjadi sesuatu yang biasa, yang tadinya
dipandang sebagai hal yang memalukan seperti kawin di luar nikah, karena iblis
pandainya mengemas godaannya sekarang telah menjadi hal yang biasa, dll. Akan
tetapi kita sebagai orang iman harus memahami bahwa akhlaqul karimah,
bukanlah kultur yang bisa berubah karena kondisi, waktu dan tempat. Akhlaqul
karimah harus dipandang dan difahami sebagai ibadah yang menjadi perintah
Allah dan Rasulullah, Saw. Firman Allah yang artinya: Sesungguhnya engkau
(Muhammad) niscaya di atas budi pekerti yang agung /Akhlaqul karimah (QS:
Alqolam:4)
Lebih tegas lagi Nabi Muhammad, saw. diutus oleh Allah untuk
menyempurnakan budi pekerti/ akhlaq, sebagaimana yang diriwayatkan dari
Rasulullah, saw yang artinya: Sesunguhnya aku (Muhammad) diutus untuk
menyempurnakan ahlaq yang mulia (HR. Albaihaqi).
Bahkan seorang muslim dinilai tidaklah menjadi muslim yang sempurna jika
dia tidak berahlaqul karimah. Sebagaimana dalam hadits yang artinya: Dan
berbuat baiklah pada orang yang menjadi tetanggamu maka jadilah engkau orang
islam yang sempurna (HR. Ibnu Majah an Abi Hurairah)
Orang iman yang memiliki akhlaqul karimah mendapat kedudukan derajat
yang mulia baik di kalangan manusia maupun di sisi Allah, demikian diterangkan
dalam Hadits yang artinya: Sesungguhnya orang iman dengan budi pekertinya
yang baik akian menyamai derajatnya orang yang ahli puasa sunah lagi ahli sholat
malam (HR. Abudawaud).
2.3 Manfaat Akhlakul Karimah
Manfaat Akhlakul Karimah adalah keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat.
Keberuntungan atau manfaat lain dari akhlakul karimah di antaranya adalah:
1. Memperkuat dan menyempurnakan agama.
2. Mempermudah perhitungan amal di akhirat
3. Menghilangkan kesulitan.
4. Selamat hidup di dunia dan akhirat.
2.4 Ciri-Ciri Masyarakat Profesional Berbasis Akhlakul Karimah
1. Mengembangkan prinsip manajemen professional
2. Memiliki jiwa kepemimpinan.

3. Mempertimbangkan keputusan yang di ambil.


4. Menghargai waktu.
5. Selalu berusaha ke arah yang lebih baik.
6. Memiliki semangat berlomba dalam kebaikan.
7. Memiliki motifasi untuk mandiri.
8. Berwawasan kerahmatan lilalamin.
9. Haus untuk memiliki sifat ilmu pengetahuan.
10. Tidak cepat puas, tidak mudah putus asa, penuh kesabaran, ulet, pantang
menyerah. (http://id.scribd.com)

2.5 Membangun Masyarakat Profesional Berbasis Akhlakul Karimah


Menurut (http://sambokritis.blogspot.com) bahwa, Era globalisasi sudah
berjalan sedemikian rupa, setiap sektor kehidupan baik dalam bernegara ataupun
berbangsa yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan membutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien
dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan identitas bangsa dan
negara. Pengelolaan yang efektif salah satunya bertitik tolak pada kesediaan
sumber daya manusia yang unggul, dan salah satu manifestasi dari sumber daya
manusia yang unggul adalah tenaga profesional, oleh karena itu setiap bangsa
dituntut untuk menjadi bangsa yang profesional.
Dalam menanamkan profesionalisme media yang paling efektif adalah
pendidikan formal. Profesionalisme harus sudah dikenalkan pada lembaga
pendidikan formal paling dasar (SD-SMP) dan mulai diterapkan pada lembaga
pendidikan formal tingkat menengah. Pada pendidikan formal tingkat tinggi yang
output dan outcome-nya dipersiapkan sebagai tenaga yang handal dalam
mengelola setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, profesionalisme
harus sudah mendarah daging. Sehingga ketika memasuki dunia sesungguhnya
(kerja), profesionalisme sudah dapat dimanifestasikan.
Profesionalisme tanpa didasari akhlakul karimah akan pincang, seperti
beberapa waktu ke belakang, bagaimana seorang hakim di Sumatera Utara begitu
bersikukuh pada profesionalisme sehingga mengabaikan aspek moral dan
psikologis seorang bocah yang bernama Raju, yang baru berusia 7 tahun 8 bulan.
Bagaimana

seorang artis

karena terlalu

terfokus

pada

profesionalisme

mengabaikan nilai-nilai akhlakul karimah beriringan dengan hilangnya kreaifitas.


Profesionalisme dengan ditunjang akhlakul karimah menurut mereka adalah

pengkebirian kreatifitas, padahal sesungguhnya kreatifitas akan selalu hidup


walaupun dibatasi norma.
Sebagaimana yang diungkapkan (http://okinugraha.wordpress.com) bahwa,
seorang profesional kreatif yang dilandasi akhlakul karimah akan menghasilkan
produk yang bernilai sangat tinggi, hal tersebut karena produk yang dihasilkan
merupakan produk profesional dan produk yang sesuai norma (akhlakul karimah).
Seorang profesional akan mendedikasikan dirinya untuk profesinya dan seorang
yang berakhlakul karimah akan senantiasa menjunjung norma norma, seorang
yang keatif akan selalu menghasilkan kreasi yang dapat memberikan nilai positif
bagi dirinya.
Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaannya, sehingga menjadikan
dirinya makhluk yang mulia, tetapi kesempurnaan dan kemuliaan itu akan sirna
dan jatuh akan keterpurukan, kecuali mereka yang mengerjakan amal soleh, yang
membela kebenaran dan menetapi kesabaran.
Dewasa ini yang sangat terasa di negara kita yang tercinta ini adalah
rendahnya kesadaran terhadap fitrah manusia dan terlalu terfokusnya prilaku dan
pola pikir terhadap kapitalisme. Kesadaran bangsa kita akan pentingnya norma
terkikis oleh hegemoni demokrasi yang kebablasan, terkikis oleh demokrasi yang
menjurus kepada kebebasan absolut.
Sumber daya manusia yang berada di belakang media massa harus memilki
profesionalisme, kreaifitas dan akhlakul karimah. Para pengelola media massa
harus mengikis mental kapitalisme yang mengabaikan kepentingan-kepentingan
umum (mayoritas). Para pengelola media massa harus memiliki mental
khoirunnas yan fauhum linnas, sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat
bagi yang lainnya. Jangan hanya demi memperkaya diri lalu hilanglah kesadaran
bahwa sesungguhnya yang berada disekitar kita sengsara akibatnya.Manfaat yang
diambil hanya untuk dirinya sendiri.
2.6 Penerapan Akhlakul Karimah dalam Kehidupan
Penerapan akhlaqul karimah harus diawali dengan memahamkan diri sendiri
bahwa:
1. Apabila kita tidak senang diperlakukan tidak baik, maka orang lain
padahaekatnya juga
2. tidak senang apbila diperlakukan tidak baik. Apabila diri kita merasa senang

Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan Keluarga. Beberapa contoh


akhlaqul karimah anak kepada kedua orang tua:
1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus.
2. Mohon ijin ketika akan bepergian dan pamitan dengan mencium tangan serta
memohon doa mereka.
3. Bila disuruh segera melaksanakan, selama tidak maksiat.
4. Bila dinasehati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong
pembicaraan.
5. Bila berbicara supaya dengan nada yang rendah dari orang tua/ tidak
membentak, atau mengeluarkan kalimat yang kasar.
6. Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah
7. Mendahulukan kepentingan/ perintah orang tuanya dari pada kepentingan diri
sendiri.
8. Jujur , amanah dan tidak berkhianat kepada orang tua.
9. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya anak tetap menghargai
pendapat orang tuanya.
10. Selalu mendoakan baik kepada orang tuanya.
11. Merawat orang tuanya ketika sedang sakit dan utamanya ketika sudah tua
12. Bila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat.

Penerapan Akhlaqul karimah pada Lingkungan Masyarakat. Berikut beberapa


contoh akhlaqul karimah dalam masyarakat:
1. Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.
2. Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan
permisi.
3. Apabila naik kendaraan di dalam kampung dengan kecepatan rendah dan tidak
4.
5.
6.
7.

menggeberkan gasnya atau melepas sarangan knalpotnya.


Melayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan.
Membantu dan menjenguk warga yang sakit.
Ikut serta dalam kegiatan gotong royong/ kerja bakti.
Membantu warga yang terkena musibah.

Penerapan akhlaqul karimah dalam berbangsa dan bernegara dapat dicontohkan


sebagai berikut:
1. Mensepakati dan mendukung sepenuhnya untuk tetap tegaknya Negara
Kesatuan
2. Republik Indonesia.
3. Rela berkorban untuk tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Berusaha menempatkan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan
pripadi dan golongan.
5. Komitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945.

6. Menghormat, menjunjung tingi dan tidak mencela lambang-lambang


kebesaran Negara.
2.7 Meningkatkan Akhlakul Karimah pada Lingkungan Masyarakat
Kehidupan sosial di dalam masyarakat tentunya jauh lebih komplek dari pada
kehidupan sosial dalam keluarga, apalagi kondisi ekonomi Negara belum
sepenuhnya pulih, telah menimbulkan dampak, dimana emosi seseorang lebih
mudah tersulut hanya karena masalah-masalah yang sebetulnya tidaklah
signifikan (masalah sepele). Hal ini terjadi karena masalah kesenjangan
sosial.Tindakan preventif adalah dengan mengamalkan akhlaqul karimah sebagai
ajaran Allah dan Rasulullah, saw
Secara amaliyah kita juga harus proaktif mengikuti kegiatan-kegiatan di
masyarakat baik dalam bentuk materi maupun tenaga, jangan sampai kita
mengabaikan bahkan acuh terhadap kegiatan di lingkungan sekitar sehingga
berakibat munculnya penilaian negative dari masyarakat. Rasulullah, saw
i.

bersabda: yang artinya:


Barang siapa yang iman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti

ii.

tetangganya (HR. Bukhari)


Orang iman yang bergaul dalam masyarakat dan sabar terhadap hal-hal yang
menyakitkan dari mereka, adalah lebih utama dari pada orang iman yang tidak
bergaul dalam masyarakat dan tidak sabar terhadap hal-hal yang menyakitkan
dari mereka (HR.Attirmidzi)

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/92237419/Tugas-agama
http://ahklaqulkarimah.blogspot.com/2012/02/akhlaqul-karimah.html,
http://www.scribd.com/doc/95052455/Membangun-Masyarakat-Profesional-BerbasisAkhlakul-Karimah
http://murtadinkafirun.forumotion.net/t9801-akhlakul-karimah
http://www.scribd.com/doc/132945768/Makalh-Agama

You might also like