You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan tanaman yang sangat sesuai tumbuh di iklim tropis.
Menurut para peneliti, tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika yaitu kawasan
Nigeria di Afrika Barat dan masuk ke Indonesia pada tahun 1848. Tanaman kelapa
sawit subur di daerah tropik. Indonesia merupakan daerah tropik yang sangat
sesuai untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit sebagai sumber nabati
khususnya daerah Sumatera Barat. Minyak sawit merupakan sumber minyak
nabati di pasaran lokal maupun internasional sehingga menjadi komoditi penting
bagi perekonomian negara Indonesia, antara lain karena peranan minyak sawit
cukup besar terhadap pendapatan nasional dan sebagai penghasil devisa negara.
Minyak sawit dapat didistribusikan menjadi produk-produk minyak/lemak seperti
sabun, margarin, lilin, pelumas, yang dapat diperoleh dari Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak
makan, margarin, sabun, kosmetika, industri, baja, kawat radio, kulit, dan industri
farmasi.
Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena
keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi,
mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya,
mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh
dalam bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah.
Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah
menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan
minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan
1

memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan
baku margarin.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur
90C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan
cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan
cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan
ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.
Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan
ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Minyak merupakan sumber energi bagi manusia (9kal/g), wahana bagi
vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, meningkatkan citarasa dan
kelezatan makanan dan memperlambat rasa lapar. Minyak penting dalam proses
penggorengan bagi industri makanan gorengan. Apalagi menu makanan gorengan
umumnya lebih disukai oleh sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu
kebutuhan akan minyak goreng terus meningkat dari tahun ketahun. Minyak
goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Untuk meningkatkan mutu minyak yang dihasilkan, produsen perlu
melakukan pengawasan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi mutu
minyak tersebut. Faktor faktor tersebut adalah bilangan iodin karena hal tersebut
sangat mempengaruhi penampilan dan sangat erat kaitannya dengan masalah
kesehatan.

Oleh sebab itu penulis merasa tertarik untuk memilih judul Proses
Pemurnian CPO (Crude Palm Oil) Menjadi Minyak Goreng Serta Analisa
Produk Pada PT.INCASI RAYA EDIBLE OIL Padang.
1.2.

Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalahan bagaimana proses

pemurnian CPO menjadi minyak goreng serta analisa produk kemasan PT


INCASI RAYA ?
1.3.

Tujuan
Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memahami proses pemurnian CPO menjadi minyak goreng.
b. Untuk mengetahui analisa mutu CPO sebagai bahan baku pembuatan
minyak goreng.
c. Untuk mengetahui analisa mutu selama proses pemurnian CPO menjadi

minyak goreng.
1.4.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dengan melakukan uji mutu pada CPO dan analisa selama proses pemurnian
dapat diketahui kualitas dari minyak goreng yang dihasilkan.
1.5.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kuliah Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Incasi Raya Edible Oils By-Pass
Padang dari tanggal 29 Desember 2014 s/d 29 Januari 2015. dengan lokasi waktu
sebagai berikut:
a. Orientasi analisa di laboratorium PT. Incasi Raya Edible Oils By-Pass Padang
yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2014 s/d 29 Januari 2015.
1.6.

Metoda Pengumpulan Data


Untuk menyusun laporan ini penulis memerlukan data dan informasi yang

sesuai dengan materi yang akan di bahas. Data dan informasi tersebut dapat

diperoleh dari berbagai sumber baik secara langsung maupun tidak langsung.
Metoda yang penulis lakukan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Metoda Observasi / Penelitian Lapangan
Dengan metoda ini didapatkan data-data langsung dari penelitian dilapangan
atau analisa langsung di laboratorium PT.Incasi Raya Edible Oils Padang.
b. Metoda Interview / Wawancara
Data yang didapat melalui tanya jawab langsung dengan supervisior dan
karyawan-karyawan yang membimbing pelaksaan PKL.
c. Studi Laboratorium
Yaitu dengan malakukan praktek langsung di laboratorium dibawah
pengarahan pembimbing lapangan untuk mendapatkan data yang tepat dan
jelas.
d. Metoda Literatur / Penelitian Pustaka
Yaitu berdasarkan informasi-informasi yang penulis peroleh dari buku-buku
dan internet yang menunjang pembuatan laporan PKL ini.

You might also like