Professional Documents
Culture Documents
Inti Sari dari Surat Al-Baqarah Ayat 2-20 adalah sebagai berikut :
Muqaddimah Surat Al-Baqarah
Muqoddimah adalah dari ayat 2 sampai ayat 20. Secara umum, 20 ayat ini
membagi manusia menjadi 3 kelompok: kelompok yang bertaqwa, kelompok
yang kufur, dan kelompok orang munafik.
Muqaddimah bagian I
Ayat 2-5 berbicara tentang kelompok yang pertama (kelompok orang2 yang
bertaqwa) :
2. Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung.
Ayat kedua menyebutkan bahwa Al-Qur'an itu benar seluruh isinya, dan
merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.
Ayat ketiga menjelaskan tentang kriteria orang-orang yang bertaqwa itu.
Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada hal yang ghaib, menegakkan
sholat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang mereka terima.
Ayat keempat menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang
beriman kepada Al-Qur'an dan beriman kepada kitab-kitab sebelum itu. Mereka
juga meyakini akan keberadaan hari akhirat.
Ayat kelima menegaskan bahwa mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk dari Allah swt, dan mereka itulah kelompok yang beruntung.
Secara umum, surat Al-Baqarah ini turun di Madinah. Saat itu, ummat
Islam sudah berhadapan dengan orang-orang non-muslim dan orang-orang
munafik. Lalu Allah memberikan penjelasan kepada kaum muslimin untuk bisa
menghadapi mereka.
Muqaddimah bagian II
Bagian ini berbicara tentang orang-orang kafir.
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan
beriman.
7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Orang-orang kafir adalah orang yang baik diberi peringatan ataupun tidak,
mereka tidak akan beriman juga. Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam
fitrah Islam, atau fitrah yang akan cenderung untuk mengakui tuhan. Akan tetapi
setelah dewasa, dia melupakan fitrah-nya itu. Dan oleh sebab itu, lalu Allah
mengunci hati, pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, mereka akan
mendapat siksa yang amat berat di akhirat nanti.
munafik.
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan
Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka
hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan,
tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orangorang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami
sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitansyaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan
kamu, kami hanyalah berolok-olok."
15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka
terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
16. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah
beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat
melihat.
18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
benar),
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir.
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
20. Mengatasi sebuah masalah saat itu juga untuk kemudian berkonsentrasi
terhadap masa depan
21. Mendahulukan perbuatan yang paling penting dan paling disukai
4. Alam Jin, wajib kita imani, bahwa mereka itu ada. Mereka pun akrab
dengan nama lain seperti Iblis dan Syaitan, intisari tentang surat Al-Jin
(72) adalah sebagai berikut:
Katakanlah (hai Muhammad), Telah diwahyukan kepadamu bahwasa:
telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (yang)
memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan
kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorang pun dengan Tuhan kami,
Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan
tidak (pula) beranak. Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada kami
selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.
Gambaran Singkat Tentang Kisah Jin Dan Al-Quran
Dalam riwayat shahih dijelaskan bahwa golongan jin telah mendengarkan
Nabi SAW di saat beliau sedang shalat dengan para sahabatnya dan membaca AlQuran dengan lantunan suara yang mendorong jin bergerak menuju ke haribaanNya. Setelah mereka mendengarkannya dengan sungguh-sungguh dan memahami
hakekat Kalamullah maka, mereka bertolak dan bergerak menuju masyarakatnya
untuk memberi kabar gembira dan mengajarkan apa-apa yang telah mereka
pahami. Allah SWT mewahyukan hal ini kepada Nabi SAW agar hatinya merasa
tentram dan jiwanya tetap menggelora dalam dakwahnya meskipun orang-orang
musyrik berpaling darinya.
Ayat jin ini diturunkan dalam surat Al-Ahqaf secara global pada dua ayat
29 dan 30 dan secara terperinci seperti yang digambarkan dalam surat jin ini
untuk memberikan teguran pada Kuffar Quraisy dan Arab yang terlambat
merespon keimanan sementara jin yang bukan dari golongan manusia lebih cepat
merespon dakwah dari pada mereka. Mereka Kuffar Quraisy tidak beriman dan
bahkan mendustakannya dikarenakan sifat hasud yang menyelimuti diri mereka
3. Sekelompok Jin telah mendengar langsung Al-Quran dari Rasulullah SAW baik
saat shalat maupun langsung berhadapan dengannya.
4. Jin meyakini bahwa Al-Quran adalah Kitab yang mengandung petunjuk.
5. Ayat mengisyaratkan kepada kita bahwa jin setelah mendengar Al-Quran
langsung menyampaikan kepada kaumnya.
6. Jin terbagi dua, ada yang bertauhid dan ada yang musyrik.
Jadi kalau dikaitkan dengan hantu, Itu adalah jin yang menyerupai hantu
karena jin itu bisa menyerupai apapun dan dalam bentuk apa pun serta dimana pun
sesuai dengan keinginannya. Dia dimana pun pasti ada, Cuma kita tidak bisa
melihatnya. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk membaca doa sebelum dan
sesudah melakukan sesuatu supaya jin tidak ikut serta dalam suatu hal yang kita
kerjakan.
5.
[4:142] Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
Dalam ayat ini dijelaskan dua sifat munafiq: malas melaksanakan tugas
pengabdian dan: riya (ingin dilihat/dipuji) jika melaksanakan tugas pengabdian.
Orang mukmin yang terkenai sifat munafiq ini, tetaplah mukmin (munafiq sifati),
tetapi dalam hatinya ada penyakit [2:8-9], seandainya tidak segera diobati maka
dia akan menjadi Munafiq Khalishan (munafiq sejati).
Sementara munafiq sejati adalah orang kafir yang sengaja masuk kedalam
barisan islam dan merusak islam dari dalam (munafiq Madinah), atau orang kafir
secara idiologi, tetapi mengaku muslim (munafiq haulal Madinah), dan
menghambat barisan Islam untuk mencapai tujuan sucinya [9:101] yaitu tegaknya
Khilafah Islam. Baik Munafiq sifati maupun munafiq Khalishan tetap saja
munafiq.
Amal yang dikerjakan kaum munafiq hanyalah kamuflase dan alat penipu
ummat islam. Kamuflase artinya bahwa amal/pekerjaan orang munafiq sematamata hanya merupakan penyamaran agar dianggap dan diterima oleh masyarakat
Adapun orang mukmin sejati maka apapun tugas pengabdiannya baik yang
ia suka maupun tidak suka, baik yang bisa mengangkat popularitasnya maupun
tidak, baik yang sukar maupun mudah, baik yang menguntungkan maupun
merugikan, akan dilaksanakan tanpa kassal (malas) dan tanpa riya (ingin dipuji
atau menjilat pimpinan). Tidak akan mundur dan tidak akan meminta ijin untuk
tidak menunaikan tugas pengabdiannya.
[9:44] Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak
akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri
mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. (surat at taubah ayat
44).