You are on page 1of 10

BAB I

TINJAUAN KASUS
Pelangaran Etika Keperawatan Pada saat Membimbing Minum Obat
Di sebuah bangsal Rumah sakit P di kota J tempat penulis kerja di awal tahun 1993
terjadi pelanggaran etika keperawatan.
Kondisi saat itu di rumah sakit tersebut memang jumlah perawat dan pasien memang tidak
sebanding, itu pun jumlah perawat di tiap ruangan 2 sampai 3 dan masih lulusan SPK atau
SPKC. Lainnya tenaga keperawatan diambil dari lulusan SD dan SMP. Sedangkan jumlah
pasien tiap ruangan antara 30 sampai 60 pasien .
Setiap shift jaga sore atau malam 1 atau 2 orang perawat juga kejadian kasus ini berawal saat
teman saya yang berinisial Y memberi dan membimbing minum obat oral pada saat jaga sore,
memang ada salah satu pasien yang sering menipu pada saat minum obat dengan cara pura
pura minum obat kemudian kalau tidak ketahuan perawat membuang atau memuntahkan
kembali obat tersebut kemudian memasukkan obat tersebut di saku bajunya , pasien tersebut
bernama D. pada saat memberi obat pada pasien D perawat Y tersebut berpesan agar obatnya
diminum tidak dibuang. Pasien tersebut juga mengatakan Ya Pak. Sambil memberi obat
pada pasien lainnya perawat Y tersebut tetap memperhatiakan pasien D tersebut, sampai pada
suatu ketika pasien D membelakangi perawat Y kemudian mengusap mulutnya. Melihat
kejadian tersebut parawat Y memanggil dan menarik baju pasien kemudian mengecek saku
baju pasien ternyata benar ada beberapa butir obat di saku tersebut. Melihat kejadian tersebut
perawat Y kontan membentak dan memarahi pasien, tak cuma itu perawat tersebut penampar
mulut pasien beberapa kali sampai akhirnya pasien D tersebut mengatakan ampun Pak!
kemudian disuruhlah pasien tersebut meminum kembali obetnya dan menyarankan untuk
tidak mengulangi perbuatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kode Etik keperawatan
Kode etik keperawatan Indonesia terdiri dari 4 bab dan 16 pasal. Bab 1 terdiri 4 pasal
menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga maupun
masyarakat. Bab II terdiri dari 5 pasal menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap
tugasnya. Bab III terdiri dari 2 pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
sesama perawat dan profesi sesama lainnya. Bab IV terdiri dari 4 pasal menjelaskan tanggung

jawab perawat terhadap profesi keperawatan. Bab V terdiri dari 2 pasal menjelaskan tentang
tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsadan tanah air.
a.

Tanggung jawab perawat terhadap klien

1. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab


yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap perawatan individu, keluarga dan
masyarakat
2.

Perawat dalam melaksanakan pengabdian di bidang keperawatan, memelihara suasana


lingkungan yang menghormati nilai nilai budaya adat istiadat dah kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat

3.

Perawat dalam melaksanakan kewajibanya tehadap individu keluarga dan masyarakat


senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan

4. Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan masyarakat khususnya
dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan serta apaya kesejahteraan pada
umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat
b. Tanggung jawab perawat terhadap tugas
1.

Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatn yang tinggi disertai profesional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatn sesuai dengan kebutuhan individu,
kelurga dan masyarakat

2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehunbunagn dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berwenana sesuai
dengan ketentuan hukum yang belaku
3. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang dimiliki
untuk tujuan yang bertentangan dengan norma norma kemanusiaan
4. Perawat dalam menunaikan tugasnya dan kewajibanya senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan, kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial
5. Perawat mengutamakn perlindungan dan keselamatan pasien (klien) dalam melaksanakn
tugas keperawatan, serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan
c.

Tanggung jawab perawat terhadap sejawat

1. Perawat memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya,
baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh

2. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada sesama


perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan
d. Tanggung jawab perawat terhadap profesi
1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri sendiri dan atau
bersama sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan
2. Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan
sifat sifat pribadi yang luhur
3. Perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan,
serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
4.

Perawat secara bersama sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
keperawatan sebagai sarana pengabdiannya

e.

Tanggung jawab perawat terhadap Negara

1. Perawat melaksanakan ketentuan ketentuan sebagai kebijaksanaan yang telah digariskan


oleh pemerintah, dalam bidang kesehatan dan keperawatan
2. Perawat berperan secara aktif dalam mengembangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
II.

Hak hak Pasien

Menurut Nation League For Nursing (1997) hak hak pasien adalah
1. Hak memperoleh asuhan sesuai standar profesional tanpa memandang tatanan kesehatan yang
ada
2. Hak untuk diperlakukan secara sopan santun, serta keramahan dari perawat yang bertugas
tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat , jenis kelamin kebangsaan dan
sebagainya
3. Hak memperoleh informasi tentana diagnosis penyakitnya, prognosis pengobatan termasuk
alternative pengibatan dan resiko yang mungkin terjadi agar pasien dan keluarga memberikan
persetujuan medis yang akan dilakukan terhadapnya
4. Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan keperawatanyang
akan diberikan kepadanya
5.

Hak menolak obsevasi dari tim kesehatan yang tidak langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya

6. Hak mendapat privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan


7. Hak mendapat privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang orang
yang disetujuinya
8. Hak menolak pengobatan untuk pcatisipasi dalam penelitian dan eksperimen yang dilakukan
tanpa jaminan hukum bila terjadi dampak yang merugikan
9. Hak menerima pendidikan / intruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal
10.

Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan

11.

Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunukasi baik secara lisan maupun
tulisan yang diberikan kepada petugas kesehatan kecuali untuk kepentingan hukum

III. Hak hak dengan cacat fisik dan mental


1. Hak pendapatkan penghargaan dan martabat sebagai manusia sehingga dapat menikmati
kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin
2. Hak sebagai penduduk dan berpolitik sesuai kemauan dan kemampuan
3. Hak atas tindakan yang telah ditetapkan agar mereka dapat percaya diri
4. Hak memperoleh tindakan medis, psikologis, fungsional seperti protesa, rehabilitasi, sosial,
dan ekonomi, pendidikan dan sebagainya
5. Hak memperoleh kesejahteraan sosial dan ekonomi pada tingkat kehidupan yang layak
6. Hak mendapatkan kebutuhan spesifik yang harus dipertimbangkan dalam semua tingkat
kepercayaan baik sosial atau ekonomi
7. Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orang tua
8. Hak mendapatkan perlindungan terhadap hak hak yang menyangkut diskriminasi atau
tindakan kejam dari pihak lain
IV. Hak dan Kewajiban Perawat
a.

Hak Perawat

1.

Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugasnya


sesuai dengan profesinya

2. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar
belakang pendidikannya

3.

Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentanggan dengan peraturan
perundang undangan, serta standar kode etik profesi

4. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau keluarga tentang
keluhan kesehatan serta ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
5.

Perawat berhak meningkatkan ilmu pengetahuan berdasarkan IPTEK dalam bidang


keperawatan secara terus menerus

6. Perawat berhak diperlakukan secara adil dan jujur dari institusi pelayanan / klien
7.

Perawat berhak mendapat jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya fisik maupun emosional

8. Perawat berhak di ikut sertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan
kesehatan
9. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya di cemarkan oleh
pasien
10.

Perawat berhak menolak di pindahkan ke tempat tugas lain baik melalui anjuran atau
pengumuman tertulis lain, karena diperlukan untuk melakukan tindakan yang bertentangan
dengan standar profesi atau kode etik profesi atau peraturan lainnya

11.

Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak dari jasa
profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan

12.

Perawat berhak memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai dengan bidang


prifesinya

b. Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib mematuhi institusi yang bersangkutan
2. Perawat berhak memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai standar profesi dan
batas batas kegunaanya
3. Perawat wajib menghormati hak hak pasien
4. Perawat wajib merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian dan kemampuan yang lebih baik bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasi sediri
5.

Perawat wajib memberi kesempatan pada klien / pasien untuk berhubungan dengan
keluarganya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan standar profesi yang ada

6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadahnya sesuai
agam dan kepercayaanya
7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait lainnya
dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasie4n

8.

Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sesuai batas kemampuannya

9. Perawat wajib membuat dokumentasi keperawatan secara akurat dan berkesinambungan


10.
11.

Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatan


Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan sesuai standar profesi
keperawatan demi kepuasan pasien

12.

Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara


terus menerus

13.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien, kecuali
diminta keterangan oleh pihak berwenang

14.

Perawat wajib memenuhi hal hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah
dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat kerja
V. Hubungan Perawat dengan Pasien
Dasar hubungan perawat dengan klien adalah hubungan yang saling menguntungkan.
Hubungan yang baik antara perawat dan pasien akan terjadi apabila

1. Terdapat saling percaya antara pasien dengan pasien


2. Perawat benar benar memahami tentang hak hak pasien dan harus melindungi hak
tersebut , salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi klien
3. Perawat harus sensitif terhadap perubahan perubahan yang terjadi pada pribadi pasien yang
disebabkan oleh penyakit yang dideritanya
4. Perawat harus memahami keberadaan pasien atau klien sehingga dapat bersikap sabar dan
tetap memperhatikan timbangan etis dan moral
5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggunga gugat atas segala resiko yang mungkin timbul
selama pasien dalam perawatannya
6. Perawat sedapat mungkin untuk menghindari konflik antara nilai nilai pribadinya dengan
nilai nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan yang baik antara pasien, keluarga
dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasiennya
VI. Profesi Perawat Profesional
Profesi perawat professional berartitampilan secara utuh dalam melakukan aktifitas keperawatan
berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap professional yang sesuai kode etik
keperawatan
1. Peran sebagai pelaksana, perawat bertindak sebagai

a.

Pemberi rasa nyaman (comforter) yang berusaha untuk memberi keterangan dan
kenyamanan kepada pasien

b.

perlindungan (proteclor) san pembela (ascokad) yang berusaha untuk melindungi san
membela kepentingan pasiwn agar dapat menggunakan hak haknya seoptimal mungkin

c.

komunikator yang berperan dalam memberi penjelasan dengan berkomunikasi kepada pasien
dalam upaya meningkatkan kesehatannya

d. mediator yang memberi kemudahan kepada pasien untuk mengatakan keluhannya kepada tim
kesehatan dan kepada keluarganya agar dapat membantu kelancaran pelaksanaan asuhan
keperawatannya
e.

Rehabilitator yang bertugas mengembalikan kepercayaan terhadap dirinya, baik semasa


dirawat di rumah sakit atau setelah pulang ke rumah dan dapat diterima dengan baik oleh
keluarga dan masyarakat dimana ia tinggal

2. Peran sebagai pendidik dan penyuluh


Yaitu memberi penyuluhan kepada pasien, keluarga dan masyarakat yang ada di lingkup
tanggung jawabnya tentang kesehatan dan keperawatan yang dibutuhkannya

3. Peran sebagai pengelola


Yaitu dapat mengelola asuhan keperawatan dalam ruang lingkup tanggung jawabnya
termasuk membuat catatan dan laporan pasien
4. Peran sebagai peneliti
Yaitu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip prinsip dan pendekatan
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan
Nilai dan sikap yang sangat diperlukan oleh perawat
a.

Nilai yang sangat diperlukan oleh perawat

1. Kejujuran
2. Lemah lembut
3. Ketepatan setiap tindakan
4. Menghargai oaring lain
b. Sikap seorang perawat
1. Memberi contoh , teladan atau model peran
2. Membujuk atau menyakinkan
3. Mangajarkan melalui budaya

4. Pilihan terbatas
5. Menetapkan melalui peraturan peraturan
6. Mempertimbangkan dengan hati nurani
Undang Undang Republik Indonesia Nomoa 23 tahun 1992 tantang Kesehatan pasal 53
1. Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya
2. Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi
dan menghormati hak pasien
3. Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pembuktian dapat melakukan tindakan medis rehadap
seseorang sengat memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan
4. Ketentuan mengenali standar profesi dan hak hak pasien sebagai mana dimaksud dalam
ayat 2 ditetapkan dengan peraturan pemerintah

BAB III
Pembahasan Analisa Kasus
Dalam bab ini penulis berusaha mengupas permasalahan dan kesenjangan antara kasus di bab
1 dengan teori teori yang berhubungan yang ada di bab 2. Adapun dalam pelanggaran atau
penyimpangan yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan tugasnya antara lain.
1. Pelanggaran kode etik keperawatan yang tercantum dalam
a.

Bab 1 pasal 4
Diman perawat tersebut tidak bisa atau kurang bisa menjalin kerja sama dengan pasien,
seharusnya perawat tidak perlu marah marah dan menampar mulut pasien tetapi perawat
harus bisa mengambil hati pasien supaya pasien merasa perlu dan menyakini bahwa dia perlu
untuk minum obat

b. Bab IV pasal 2
Perawat tidak menjunjunhg tinggi nama baik profesi karena seharusnya perawat bersifat
lemah lembut dan sopan serta sabar. Tetapi perawat tersebut malah berperilaku kasar pada
pasien.
2. Pelanggaran Hak Hak Pasien

Walaupun pasien tersebut adalah gangguan jiwa perawat harusnya tetap memberikan
pelayanan sesuai standar profesi dan memperlakukanya dengan sopan santun membimbing
minum obat disertai dengan marah marah jelas tidak sesuai standar profesi perawatan
3. Perawat lalai akan kewajibannya untuk :
1. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai standar profesi
2. Menghormati hak hak pasien
4. Pada kasus diatas jelas perawat tidak menunjukkan profesionalnya. Sebagai peran pelaksana
seharusnya perawat dapat bertindak sebagai pemberi rasa nyaman (comforter) dan pelindung
(protector), memperlakukan dengan kasar pada pasien jelas tidak akan memberi rasa nyaman
pada pasien walaupun pasien tersebut dengan gangguan jiwa.
5. Perawat tidak mencerminkan niai-nilai seorang perawat yaitu lemah lembut dan menghargai
orang lain seharusnya perawat membimbing obat dengan cara membujuk atau meyakinkan
bahwa obat tersebut perlu untuk dirinya dengan cara pendekatan dan tindakan yang lemah
lembut.
6. Pelanggaran Undang-Undang Kesehatan tahun 1992 Pasal 53 Ayat 2 yaitu
Perawat tersebut tidak mematuhi standar profesi dan menghormati hak-hak pasien

BAB IV
KESIMPULAN
Profesi keperawatan adalah profesi yang sangat rentan dengan tindakan kelalaian,
pelanggaran etika dan moral. Untuk itu sebagai seorang perawat tidaklah cukup berbekal
pada ketrampilan belaka tetapi harus perlu memahami, etika keperawatan moral, kode etik
keperawatan, hak-hak pasien, tanggung jawab perawat, kewajiban perawat, nilai-nilai dan
undang-undang kesehatan sehinga tercapailah apa yang kita idam-idamkan menjadi perawat
professional yang didambakan semua perawat dan masyarakat sebagai pengguna jasa
keperawatan.
http://asnidarsetiaku.blogspot.com/2012/01/kasus-keperawatan.html

You might also like