You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Kekritisan tanah di Wanagama I disebabkan solum yang dangkal sehingga

tanaman yang ada akan terhambat pertumbuhannya dan tanaman akan mengalami
kekurangan stres unsur hara dan air. Proses perkembangan tanah antara lain ditandai
dengan solum semakin dalam serta terakumulasi seresah dan bahan organik dalam
tanah semakin banyak yang berdampak pada kecukupan air dan unsur hara bagi
pertumbuhan tanaman (Supriyo, 2004).
Adanya keterkaitan yang sangat erat antara tanah dan pertumbuhan tanaman /
pohon, pendekatannya lebih menekankan antara ciri atau watak tanah dengan mutu
loka (site quality). Berdasarkan ciri dan watak tanah menurut (Supriyo,2004) kondisi
lahan di Wanagama I sebagian besar memiliki solum yang dangkal/tipis yang terdiri
dari tipe tanah antara lain Lithic Troporten atau Entisol (Lithosol), Rendoll Lithic
Rendzinas (Rendsina), Grumosol (Vertisol) dan Mediteran (Alfisol) (FAO/UNESCO;
Soil Survey Staff, 1998 ) dalam Supriyo, 2004.)
Untuk mengetahui perkembangan tegakan Hutan Wanagama I Gunungkidul
perlu di buat plot-plot petak ukur permanen pada tiap-tiap petak yang ada di Hutan
Wanagama I. Dibuatnya plot-plot permanen ini bertujuan sebagai dasar dalam
melakukan penelitian dan pengembangan baik dari segi tegakan maupun dari segi

lingkungan yang ada di Hutan Wanagama I. Plot-plot dibuat pada kondisi tegakan
dan kondisi tapak yang bervariasi mulai dari tegakan muda sampai pada tegakan tua
serta pada daerah landai maupun daerah lereng dengan kondisi tapak yang berbedabeda pula.
Salah satu hal yang dapat di analisis dari segi keadaan tapak atau tempat
tumbuh yaitu sifat tanahnya. Sifat-sifat tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Sifat tanah terdiri dari sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Salah satu sifat
fisik tanah adalah berat volume (bulk density). Nilai bulk density menggambarkan
keadaan struktur, tekstur dan porositas tanah serta untuk menghitung berat tanah di
lapangan. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut pada pertumbuhan tanaman dapat
dilihat dari kaitan pertumbuhan tanaman dengan bulk density. Oleh karena itu
penelitian ini perlu dilaksanakan untuk menentkan nilai bulk density tanah sehingga
dapat melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2.

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui nilai Bulk Density pada PUP areal jenis tanaman Jati, Mahoni,
dan Legaran hutan Wanagama I Gunungkidul
2. Mengetahui data awal hubungan Bulk Density tanah terhadap tanaman Jati,
Mahoni, dan Legaran pada PUP hutan Wanagama I Gunungkidul

1.3.

MANFAAT PENELITIAN
1. Analisa yang dilakukan dapat membantu untuk mengetahui kondisi Bulk
Density pada PUP areal tanaman Jati, Mahoni, dan Legaran yang ada di Hutan
Wanagama I Gunungkidul saat ini.
2. Dengan adanya data awal kondisi tanah di Hutan Wanagama I Gunungkidul
dapat dijadikan sebagai acuan oleh pengelola dalam pengembangan
Wanagama I selanjutnya.

You might also like