Professional Documents
Culture Documents
Tressy A. Padahana
102010233
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat
Email: trezyph@ymail.com
PENDAHULUAN
Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf
(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan
pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat
memulai pergerakan, dan kekuatan otot. Tanda- tanda khas yang ditemukan
pada
penderita
instabilitas
diantaranya
resting
postural.Tanda-tanda
tremor,
motorik
rigiditas,
tersebut
bradikinesia,
merupakan
akibat
dan
dari
PEMBAHASAN
Anamnesis
Setiap pemeriksaan selalu diawali dengan anamnesis. Pada kasus ini anamnesis
dilakukan secara auto-anamnesis, karena pasien mampu menjawab secara baik
pertanyaan yang diberikan. Yang perlu ditanyakan selama anamnesis adalah:
Identitas pasien
bangsa.
Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan kedua tangan gemetar sejak 1 tahun lalu.
Riwayat penyakit Sekarang
Kedua tangan gemetar saat pasien tidak menggerakan tangannya dan
menghilang saat melakukan aktivitas dan tidur. Badan pasien semakin
kaku, postur semakin membungkuk, berjalan semakin lambat, dan bicara
tidak jelas.
Riwayat penyakit dahulu
sebelumnya). Apakah
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik;
tekanan darah diukur dalam posisi berbaring, duduk, dan berdiri. Bising
karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
Pada tiap penderita dengan kesadaran yang menurun atau koma harus
dilakukan pemeriksaan yang sistematis. Hal ini akan menghemat waktu dan
menghindari pemeriksaan laboratorium yang tidak perlu. Pemeriksaan harus
mencakup: anamnesis, pemeriksaan umum, neurologis, dan laboratorium
(penunjang).
Pada tiap bagian badan yang dapat bergerak harus dilakukan:
2
Inspeksi
Pada inspkesi diperhatikan sikap, bentuk ukuran dan adanya gerak abnormal
yang tidak dapat dikendalikan.2
-
Sikap
Perhatikan sikap secara keseluruhan dan sikap tiap bagian tubuh.
Bagaimana sikap apsien waktu berdiri, duduk, berbaring, bergerak dan
berjalan. Jika pasien berdiri, perhatikan sikap dan posisi badannya, baik
secara
keseluruhan
maupun
sebagian.
Pasien
dengan
gangguan
Palpasi
Pasien disuruh mengistirahatkan ototnya. Kemudian otot ini dipalpasi untuk
menentukan konsistensi serta adanya nyeri-tekan. Dengan palpasi dapat
dinilai tonus otot, terutama bila ada hipotoni. Penentuan tonus dilakukan pada
berbagai posisi anggota gerak dan bagian badan. 2,3
1. Pemeriksaan gerakan pasif
3
cepat
kemudian
lambat,
cepat,
lebih
lambat,
dan
seterusnya
sambil
difleksikan
tetapi
mudah
diekstensikan.
Keadaan
ini
misalnya
didapatkan pada lesi ditraktus piramidal. Jangan lupa membandingkan bagianbagian yang simetris. Pada gangguan sistem piramidal, dapat dijumpai
tahanan yang sama kuatnya (rigiditas). Kadang-kadang dijumpai keadaan
dengan tahanan hilang-timbul (fenomena cogwheel).
2. Pemeriksaan gerak aktif
Pada pemeriksaan ini kita nilai kekuatan (kontraksi) otot. Untuk memeriksa
adanya kelumpuhan, digunakan 2 cara berikut: 3,4
- Pasien disuruh menggerakan bagian ekstremitas atau badannya dan kita
menahan gerakan ini.
- Pemeriksa menggerakan bagian ekstremitas atau badan pasien dan ia
disuruh menahan. Dalam praktek sehari-hari, tenaga otot dinyatakan
dengan menggunakan angka dari 0 5:
0: tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot lumpuh total
1: terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan
hal yang perlu diperhatikan pada dissinergia ini, yaitu: gangguan gerakan dan
dismetria.2,4
Selain itu, serebelum ikut berpartisipasi dalam mengatur sikap, tonus,
mengintegrasi dan mengkoordinasi gerakan somatik, lesi pada serebelum
dapat menyebabkan gangguan sikap dan tonus, dissnergia atau gangguan
koordinasi gerakan (ataksia). Gerakan menjadi terpecah-pecah, dengan lain
perkataan: kombinasi gerakan yang seharusnya dilakukan secara simultan
(sinkron) dan harmonis, menjadi terpecah-pecah dan dilakukan satu per satu
serta kadang simpang siur. Dissnergia ialah kehilangan kemampuan untuk
melakukan gerakan majemuk dengan tangkas, harmonis dan lancar.
Pemeriksaan Penunjang
- Tidak ada pemeriksaan laboratorium atau pencitraan yang dapat
memastikan diagnosis parkinson. Tujuan pemeriksaan tersebut untuk
-
Diagnosis Banding
a. Parkinson sekunder
Parkinson sekunder mirip dengan penyakit Parkinson, tetapi disebabkan
oleh obat-obatan tertentu, gangguan sistem yang berbeda saraf, atau
penyakit lain. Istilah "parkinson" mengacu pada setiap kondisi yang
melibatkan jenis perubahan gerakan terlihat pada penyakit Parkinson. 2,6
Penyebab
Penyakit Parkinson adalah salah satu gangguan yang paling umum yang
mempengaruhi sistem saraf orang tua. 2 Penyakit Parkinson terjadi ketika
sel-sel saraf di otak yang disebut dopamin membuat kemikal secara
perlahan hancur. Dopamin membantu mengontrol gerakan otot. Tanpa
dopamin, sel-sel saraf di bagian otak tidak dapat benar mengirim
pesan. Hal ini menyebabkan hilangnya fungsi otot. Kerusakan semakin
memburuk dengan waktu.2,6 Parkinson sekunder dapat disebabkan oleh
masalah kesehatan, termasuk: AIDS, radang otak, radang selaput,
pukulan/trauma, diffuse tubuh penyakit Lewy, beberapa sistem yang
atrofi, dan
setelah
melakukan
pemeriksaan
fisik
dan
mengajukan
untuk
melakukan
aktivitas
sehari-hari,
dokter
dapat
kurang
responsif
terhadap
terapi
medis
dari
penyakit
Parkinson.2,5
b. Parkinsons Plus
Beberapa gangguan neurodegenerative primer memiliki beberapa gejala
yang sama, seperti bradykinesia, kekakuan, tremor. Gangguan ini memiliki
presentasi klinis yang kompleks yang mencerminkan degenerasi pada
sistem saraf yang berbeda. Namun, karena gejala parkinsonian umum,
gangguan ini secara kolektif disebut Parkinson-plus sindrom. 2-5
Parkinson-plus sindrom respon yang buruk terhadap pengobatan standar
untuk
penyakit
Parkinson
(PD).
Respon
yang
memadai
terhadap
sindrom
dapat
dikelompokkan
menjadi
jenis:
Diagnosis Kerja
PARKINSON DISEASE
Penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan neurologis yang paling
umum, yang mempengaruhi sekitar 1% dari orang yang lebih tua dari 60 tahun.
Ada
temuan
neurophatologic
utama:
hilangnya
neuron
dopaminergik
berpigmen di subtansia nigra pars compacta (SNPC) dan adanya badan Lewy.
Sebagian besar kasus penyakit Parkinson idiopatik (IPD) yang hyphothesized
disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Penyebab genetik
diketahui dapat diidentifikasi sekitar 10% kasus dan lebih sering terjadi pada
pasien yang lebih muda.4-6
Fitur motor klasik dari penyakit Parkinson biasanya mulai muncul diam-diam dan
perlahan-lahan selama beberapa minggu atau bulan dengan tremor menjadi
gejala awal yang paling umum. Tanda-tanda cardial dari penyakit Parkinson
adalah
tremor
istirahat,
rigidity,
dan
bradykinesia.
Instabilitas
postural
Namun,
keseimbangan
penurunan
penyakit
Parkinson
adalah
agonis
dopamin)
yang
diperlukan
untuk
mengontrol
gejala
motor
dan
Sistem motorik tubuh berperan mengatur gerakan dan diatur oleh pusat gerakan
di otak, yaitu area motorik di korteks, ganglia basalis, dan serebelum. Terdapat 2
jaras untuk sistem motorik, yaitu traktus piramidal dan ektrapiramidal. Traktus
piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus presentralis
(Area 4 Broadmann). Sedangkan traktus ekstrapiramidalis melibatkan ganglia
basalis dan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dan tidak terampil,
seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada waktu berjalan, gerak
lambaian tungkai dan lengan.
9
Fungsi
Letak anatomis
Piramidalis
Kekuatan
Korteks serebri
Ekstrapiramidalis
Koordinasi gerakan
Korpus striatum, globus
membentuk traktus
piramidalis.
subthalamik, substansia
nigra, formatioretikularis,
Sifat hipertonia
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Kelainan klinis
serebellum.
Rigiditas
Normal
(-)
Gangguan koordinasi
Clasp knife
Meningkat
(+)
Lumpuh
Etiologi
a. Usia
Insiden meningkat pada usia lanjut. Hal ini berkaitan dengan reaksi
mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal.
b. Ras
Orang kulit putih lebih sering mendapat penyakit Parkinson daripada
orang Asia dan Afrika.
c. Lingkungan sekitar
- Xenobiotik
Berhubungan erat
dengan
paparan
pestisida
yang
dapat
d. Toksin
10
Epidemiologi
Penyakit Parkinson tersebar luas di seluruh dunia, dapat dialami baik pria
maupun wanita dalam perbandingan yang hampir sama, dan kecenderungan
penyakit pada pria. Prevalensi meningkat secara tajam pada kisaran usia 65
hingga 90 tahun; kurang lebih 0,3% dari seluruh populasi dan 3% manusia
dengan usia diatas 65 tahun terkena Parkinson disease. 5 10% pasien PD,
memiliki gejala pada usia kurang dari 40 tahun (varietas ini diklasifikasikan
sebagai young-onset Parkinsons disease atau PD yang terjadi pada usia
muda). Insidensi terendah terdapat pada populasi Asia dan kulit hitam Afrika.
Sedangkan insidensi tertinggi didapatkan pada kaum kulit putih. Kulit hitam
Afrika memiliki insidensi yang lebih rendah dibandingkan kulit hitam Amerika;
meskipun demikian prevalensi terdapatnya Lewy bodies dalam jaringan otak ras
Nigeria, tampak sama dengan populasi ras kulit putih Amerika. Pola ini
memberikan kecenderungan bahwa perkembangan Parkinsons disease adalah
global dan menyeluruh, namun faktor lingkungan memiliki peranan penting
dalam menimbulkan penyakit ini. Secara umum lingkungan pedesaan -walaupun
tidak selalu- memiliki keterkaitan tersendiri terhadap peningkatan resiko
terjadinya PD.Ada berbagai macam faktor yang mendukung hal tersebut, seperti
pemakaian herbisida atau pestisida dan paparan terhadap air sumur. 3
11
Patofisiologi
Gejala Klinis
12
Disfungsi otonom
Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama
inkontinensia dan hipotensi ortostatik
Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic
13
b.
c.
d.
e.
pembedaan warna
Berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau (microsmia
atau anosmia)
Tata Laksana
Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan medikamentosa seperti: 5-7
1)
Antikolinergik
untuk
mengurangi
transmisi
kolinergik
yang
yang
mengaktifkan
respons
membawa
tas,
memakai
dasi,
mengunyah
keras,
dan
Komplikasi
1. Komplikasi yang berhubungan dengan levodopa :
a. Motorik
- Fluktuasi
- Diskinesia
b. Nonmotorik
- Sensorik/ Psikiatri
Fenomena sensoris (nyeri akatisia, restless leg)
Gangguan tidur (fragmentasi tidur, mimpi buruk, mimpi
yang nyata)
Gangguan tingkah laku (hiperseksualitas, gambling)
Halusinasi , delirium
2. Komplikasi yang tidak berhubungan dengan penyakit
a. Penurunan kognitif yang menjurus kapada demensia;
b. Gangguan sensorik (nyeri, parestesi, akatisia nocturnal);
c. Gangguan
otonom
(gastrointestinal,
genitourinarius,
kulit,
kardiovaskular, keringat);
d. Perubahan mood;
e. Gangguan berjalan dan jatuh;
f. Gangguan bicara.
Prognosis
Karena penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan otak yang progresif
maka hal ini akan mempengaruhi mobilitas dan kemampuan mental penderita.
Menurut
Parkinson
National
sendiri
Center
tidak
for
Biotechnology
berbahaya.
Information
Namun,
(NCBI),
penyakit
komplikasi-komplikasi
yang
Pencegahan
Menghindari trauma otak dengan menghindari benturan yang keras karena
pada dasarnya penyakit Parkinson disebabkan karena rusaknya neuron, unit
terkecil otak manusia yang berfungsi menyampaikan pesan dari otak ke
syaraf yang kemudian akan diteruskan ke anggota tubuh lain dan
sebaliknya.
Meningkatkan latihan fisik dan aktivitas mental
15
Latihan fisik dan aktivitas mental adalah metode yang efektif dalam
pencegahan dan pengobatan Parkinson dan juga dapat menunda penuaan
jaringan otak. Dalam kehidupan sehari-hari beberapa latihan fisik dapat
membantu menjaga kesehatan serta latihan membantu untuk mencegah
penyakit. Perlu diketahui bahwa berolahraga, harus memilih bervariasi,
misalnya: berjalan di atas jalan berkerikil sambil membungkuk untuk
menunda hypokinesia.
Menjauhi dari zat beracun
Hindari bahan kimia yang beracun, seperti insektisida, herbisida, pestisida,
dan sebagainya. Menghindari atau mengurangi zat beracun terhadap
sistem saraf manusia, zat beracun seperti karbon monoksida, karbon
dioksida, mangan, merkuri, dll. Knalpot mobil mengandung banyak karbon
monoksida, karbon disulfida, gas beracun sianida, dan gas beracun lainnya,
gas-gas ini dapat menyebabkan kematian sel.
Menghindari kelelahan mental.
Menghindari melakukan kegiatan di luar ruangan jika cuaca panas. Pada
hari-hari yang panas penderita Parkinson sangatlah sensitif, sehingga
selama hari-hari panas pasien sebaiknya tinggal di dalam rumah, cobalah
untuk melakukan kegiatan di luar ruangan pada pagi atau sore hari.
Mengenakan sesuatu yang sederhana
Dalam berpakaian agar dapat memudahkan dalam memilih pakaian
dianjurkan memilih ritsleting yang berada di depan dan tidak perlu yang
tertutup. Cobalah untuk memakai sepatu dengan tidak mengikat tali
sepatu, jangan memakai sepatu karet karena grip sepatu yang terlalu kuat.
Memiliki cara makan yang benar
Karena penderita penyakit Parkinson mengalami kekakuan otot, maka
anggota keluarga pasien jangan memaksa pasien untuk makan dan minum
dengan
cepat.
Minum
minuman
dingin
dapat
memilih
dengan
PENUTUP
Kesimpulan
Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonism) merupakan
suatu penyakit atau sindrom yang disebabkan oleh gangguan pada ganglia
16
Daftar Pustaka
1. Naga S.Buku panduan lengkap ilmu penyakit dalam.2012.Jakarta:DIVA
Press.h.320-2.
2. Hauser RA,Grosset DG.[(123)I]FP-CIT(DaTscan)SPECT brain imaging in
patient with suspect Parkinson syndromes.J Neuroimaging.Mar 16 2011;.
3. Muangpaisan W,Mathews A,Hori H,Seidel D,A systematic review of the
worldwide prevalence and incidence of Parkinsons disease.J med assoc
Thai.Jun 2011;94(6):749-55.
4. Bekris LM,Mata IF,Zabetian CP.The genetic of Parkinson disease.J Geriatr
Psychiatrry Neurol.Dec 2010;23(4):228-42.
5. Wirdefeldt K,Adami HO,Cole P,Trichopoulos D,Mandel J.Epidemiologi and
etiology
of
parkinsons
disease:a
review
of
the
evidence.Eur
S,Perlmutter
J,Zesiewicz
T,Gronseth
G,Weiner
evidence-based
review):report
of
the
quality
standart
17