Professional Documents
Culture Documents
1.
Penyediaan makanan sehat bernutrisi dan cukup (kualitas maupun kuantitas) dan menjaga kebersihan alat dapur, kebersihan
alat makan, menutup makanan untuk mencegah kontaminasi debu dan lalat.
Higiene: Mandi, Kebersihan pakaian, cuci tangan dengan air bersih dan sabun dan perilaku mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan dan buang air besar atau sesudah membersihkan dan membuang kotoran bayi atau balita.
Perbaikan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja, pembuangan
limbah rumah tangga, kebersihan rumah (lantai, kolong, barang barang bekas, debu dll) kebersihan lingkungan, Sinar
matahari masuk ke rumah, ventilasi yang cukup untuk pertukaran udara dan cahaya matahari masuk.
Membersihkan rumah dengan karbol, menjemur kasur dan bantal guling, membersihkan kasa nyamuk, kipas angin, AC
Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih jumat bersih untuk mebersihkan sungai
atau selokan bersama sama.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat apakah ikut penyuluhan kesehatan, perilaku mencari pengetahuan dari media.
Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial. (rekreasi, dan hiburan lainnya)
Rutin datang ke POSYANDU saat hamil, memiliki balita atau lansia saat sehat untuk menimbang
8. Dapur bersih dan ada ventilasi cukup sehingga asap tidak masuk ke dalam rumah dan menjaga
keamanan dapur
Rutin membersihkan rumah dengan desinfektan termasuk kolong (tempat tidur, meja, kursi, lemari dll), atap (lemari,
perabotan dll), jendela dan pintu yang berdebu, tidak menaruh barang tidak terpakai secara bertumpuk dan berdebu.
1.
2.
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamulingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu.
Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu.Contoh :
Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi
Nasional (PIN )
Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu burung ditempatkan di ruang isolasi.
Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja dengan menggunakan alat perlindungan diri.
Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi.
Menggunakan kelambu
Mengikuti program minum obat filariasis jika tinggal di daerah endemis walaupun tidak ada gejala
Memakai masker bila sedang batuk agar tidak menulari orang lain, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
Minum obat penambah daya tahan tubuh bila sedang musim flu
Menggunakan Alat perlindungan diri saat bekerja dengan disiplin (helm, sarung tangan, kacamata, masker, baju khusus dll)
Menggunakan peralatan perlindungan saat bekerja di dapur atau mencuci dengan detergen
Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan Flour untuk mencegah terjadinya karies pada
gigi.
Mengikuti program imunisasi rutin di posyandu dan imunisasi TT pada wanita hamil
Mengikuti program diet dan konsultasi gizi pada yang sudah mulai obesitas dan menopause atau
yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tertentu
Menghindari asap rokok dan polusi terutama bila mudah terkena alergi atau riwayat asma
Tidak menggosok mata bila kelilipan atau bila di sekitar lingkungan ada yang terkena sakit mata
atau flu burung atau flu babi
Mencuci tangan setelah main dengan hewan peliharaan dan tidak menggosokkan tangan atau memasukkan tangan ke tubuh
saat bermain dengan hewan peliharaan
Desinfeksi pakaian, peralatan tidur, handuk, dll penderita penyakit kulit untuk mencegah penularan kepada anggota rumah
yang sehat dan tidak menggunakan alat bersama.
Menyediakan tempat pembuangan dahak atau pembuangan tissue khusus yang telah diberi karbol pada penderita TBC
Memakai masker pada penderita TBC saat awal pengobatan hingga terbukti BTA negatif setelah pengobatan
Mendesinfeksi ruangan ( bahkan gagang pintu atau jendela) saat musim penularan penyakit tertentu atau seruangan dengan
penderita
Mencuci tangan setelah menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk .
Bila ada penderita asma di rumah, lebih rajin membersihkan rumah, lantai, kolong dan atap lemari dengan desinfektan atau
membersihkan dan tidak menumpuk barang barang yang mudah berdebu atau berbulu seperti Koran, majalah, selimut bulu,
boneka, kardus dll di ruangan dimana penderita berada, dan membersihkan kipas angin dan AC lebih sering dan
membersihkan kasur dan bantal guling lebih sering dan menjemurnya.
1.
3.
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Tujuan utama pencegahan tingkat ini antara lain untuk mencegah meluasnya penyakit
menular dan untuk mendeteksi dan menghentikan proses penyakit sejak dini. Contoh :
Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda tanda anemia diberikan tablet Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang
mengandung zat besi
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya mengikuti skrining, pemeriksaan darah, rontgent
paru
Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila
penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker ca cervix dengan metode IVA di Puskesmas
Mengecek kesehatan jantung dan ginjal bila sudah terkena hipertensi atau peningkatan kolesterol atau gula darah
Melapor ke petugas kesehatan bila ada yang mengalami penyakit sejak dini
Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu seperti pegawai negeri, buruh/ pekerja perusahaan tertentu, murid
sekolah dan mahasiswa serta kelompok tentara, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa, calon pegawai,
calon tentara serta bagi mereka yang membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk kepentingan tertentu ;
Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita secara dini untuk penyakit yang secara klinis belum tampak gejala pada
penduduk secara umum atau pada kelompok risiko tinggi
Mengijinkan petugas fogging (pengasapan untuk memberantas nyamuk) masuk ke dalam rumah.
Meminta puskesmas melakukan fogging bila ada penderita Demam berdarah di lingkungan sekitar atau bila tinggal di
daerah endemis
Mengikuti skrining TBC bila pernah kontak dengan penderita batuk lama atau tersangka atau
penderita TBC atau serumah dengan penderita TBC
Menganjurkan orang yang menderita batuk lama untuk berobat ke puskesmas agar terdeteksi apakah menderita TBC
Minum oralit atau larutan gula garam saat diare sebelum pergi ke petugas kesehatan
1.
4.
Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit yang telah lanjut untuk mencegah
penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan
timbul. Contoh :
Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi, dan mengecek kemungkinan
komplikasi agar tidak berkembang lanjut, dengan cara kontrol rutin ke petugas kesehatan
Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan gerakan gerakan yang berat atau gerakan
yang dipaksakan pada kaki yang cacat.contoh menggunakan tongkat pada kaki yang cacat sehingga tidak banyak bergerak
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif atau
mengikuti saran untuk dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih lengkap
Saat sakit mematuhi perintah dokter untuk melakukan pengobatan dan kontrol teratur
Membantu memantau pengobatan penderita terutama penyakit kronis ( contoh: PMO pada penderita TBC, penderita
hipertensi, diabetes, kusta dll)
Melakukan pantangan makanan tertentu yang dapat memperparah penyakit secara disiplin
5.
Pencegahan pada tingkat ini merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita
penyakit tertentu yang sudah sembuh atau terkontrol dalam usaha memulihkan fungsinya serta
program rehabilitasi.
Tujuan utamanya dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat dan berfungsi sebaik mungkin agar
mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain. Contoh :
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi
mantan PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain-lain.
Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang
bersangkutan untuk bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal.
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
Ikut Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Memperbaiki nutrisi dan melakukan pencegahan factor risiko penyakitnya atau komplikasinya setelah sembuh dari sakit
atau setelah terkontrol penyakitnya
Ikut serta membantu menolong penderita yang baru sembuh dalam menjalankan rehabilitasi atau membantunya
memulihkan kemampuan bekerja dan menjalani kehidupan secara baik.