You are on page 1of 13

Proses Pubertas pada Kaum Wanita

Muhamad Yusuf bin Mohd Sharif


[102013507]/ [F10]
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana,
Jalan Arjuna Utara No 6 Jakarta Barat 11510.
Email: yusuf.sharif93@gmail.com.

Abstrak: Setiap manusia tidak kira laki laki atau perempuan akan mengalami suatu perubahan
fisiologis dari segi fisik dan juga mental yaitu proses pubertas atau maturasi.Proses pubertas
dari segi definisnya bermaksud masa pendewasaan fisik di mana seseorang secara fisiologis
berubah menjadi mempunyai kemampuan bereproduksi.Perempuan yang normal yang akan
mencapai pubertas lebih awal berbanding laki.Tanda puncak bagi perempuan mengalami
pubertas adalah proses menarche yaitu keluarnya darah haid untuk pertama kali manakala laki
spermache yaitu keluarnya air mani buat pertama kali.Pematangan hypotalamus hasil dari proses
maturasi atau pubertas menyebabkan peningkatan hormon estrogen yang bertanggungjawab
dalam proses pertumbuhan seks sekunder di mana perubahan fisik jelas misalnya tumbuhnya
bulu pubis dan axilla seterusnya pembesaran buah dada.Namun untuk menguji sama ada anak
perempuan mengalami proses tumbuh kembang yang normal maka ujian antropometri
dilaksanakan yang sering dilakukan adalah menguji ratio berat:(tinggi.tinggi) dan batas
normalnya bagi perempuan adalah 20-25.
Kata Kunci:Pubertas,estrogen,seks sekunder.
Abstract: Every human being either male or female will undergo a physiological change in terms
of physical and mental which is a process of puberty or maturation. Puberty in terms of
definition is a process where a person undergo physiologically transformed either mental and
physical and have the ability to reproduce.Women will reached puberty earlier than man..The
significannt sign of women experiencing puberty when menarche is occur whereas menstrual
blood first comes out meanwhile the sign for men of puberty is spermache.Maturation of
1

hypotalamus results an increase in the hormone estrogen which is responsible for of secondary
sex development where obvious physical changes such pubic and axillary hair growth also
enlargement of breast.To see whether the girl undergo normal growth is by antropometry
measurement by the ratio of weight/(height in cm2).The normal value for body mass index for
woman is between 20-25.
Key words:Puberty,estrogen,secondary sex.
Pendahuluan
Pubertas merupakan proses alami atau natural yang berlaku kepada setiap manusia hasil dari
meningkatnya umur seiring dengan peningkatan hormon pubertas misalnya bagi kaum hawa
hormon estrogen,follicle stimulating hormone(FSH) dan progesterone.Dalam skenario ini anak
perempuan yang berusia 12 tahun kaget akibat terdapat bercak merah di pakaian dalamnya.Bagi
anak yang pertama kali mengalami kejadian seperti akan terkejut dan memerlukan edukasi dari
orang terdekat misalnya ibu atau yang dokter.Umur anak perempuan ini dalam waktu puncak
pubertas yaitu usia 12 tahun di mana suatu proses keluarnya darah haid dari vagina dan proses ini
dipanggil menarche.Waktu subur bagi kaum hawa adalah dimulai dari usia pubertas sekitar usia
12-15 tahun dan berakhir pada fase menopause pada usia 45-55 tahun di mana penghasilan telur
sudah tidak ada dan penurunan hormon yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan
sel telur yaitu ovum.Perubahan yang ketara akan berlaku pada anak perempuan tersebut
terutamanya dari segi

fizikal,mental dan biopsikososial. Pemeriksaan antropometri harus

dilaksanakan ke atas wanita ini untuk melihat sama ada tumbuh kembangnya setara atau sesuai
dengan usianya bisanya diuji dengan menggunakan massa indeks tubuh atau Body Mass Index
dengan cara berat(kg)/[tinggi (cm).tinggi(cm)] dan batas normalnya adalah sekitar 20-25 kalau
kurang dari 20 dikategorikan underweight manakala jika melebihi 25 masuk dalam golongan
overweight dan melebihi nilai 30 dikategorikan dalam obesiti.
Anamnesis
Langkah pertama dalam pemeriksaan pasien adalah dengan melakukan anamnesis yaitu
bertanya jawab dengan pasien.Anamnesis terbagi kepada dua yaitu autoanamenesis respon dari
pasien sendiri manakala alloanmanesis dari wakil pasien misalnya ibu atau ayah yang
menyampaikan keluhan untuk anak kerana mereka masih belum mampu memberikan keluhan
2

dan respon dengan sempurna. Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas pasien dahulu
agar dokter dapat gambaran awal atau faktor faktor penyumbang dari identitas pasien misalnya
maklumat alamat tempat tinggal,pekerjaan dan lain lain.Terus lanjut kepada keluhan utama
pasien,dalam skenario ini anak perempuan berusia 12 tahun mengeluh dengan timbul kesan
bercak merah di pakaian dalamnya.Dari anamnesis dokter bisa melakukan diagnosis awal hasil
dari keluhan dan soal jawab bersama pasien.Dokter harus menanyakan keluhan lain kerana
dikhuatiri ada penyebab lain yang bisa menyebabkan pendarahan di vagina.Dokter juga harus
menanyakan dari segi psikososial pasien misalnya bagaimana hubungan anak itu dengan
kelurga,hobinya,kegiatan seharian sama ada di rumah maupun luar,merokok atau tidak,imunisasi
lengkap atau tidak sesuai dengan usia,pola makan berapa kali sehari nutrisi sama ada mengikuti
piramid makanan,pemakanan yang seimbang.Hal ini kerana permulaan pubertas bisa disebabkan
oleh berbagai faktor yang paling utama genetik,status nutrisi kesehatan,lokasi geografik,
pemaparan terhadap cahaya dan status psikologi.Seterusnya dilanjutkan dengan anamnesis
sistem ditanyakan keluhan pasien dari hujung kepala sehingga hujung kaki agar dokter tidak
terlewat informasi penting dari pasien.dan dapat menegekkan diagnosis awal serta diagnosis
banding.
Pemeriksaan Fisik
Setelah selesai anamnesis dokter akan lanjut kepada pemeriksaan fisik bagi menegakkan
diagnosis.Pemeriksaan dimulai dengan melihat keadaan umum pasien,menurut skenario berikut
anak perempuan ini dalam keadaan kompos mentis kemudian lanjut kepada inspeksi dan didapati
tiada kelainan.Dokter akan melakukan pemeriksaan tanda tanda vital yaitu tekanan darah,kadar
pernafasan dalam seminit,kadar denyut nadi dalam seminit dan suhu.Setelah dilakukan
pemeriksaan tanda tanda vital anak perempuan ini semuanya dalam batas normal.Seterusnya
dokter melakukan inspeksi,palpasi,perkusi dan aukultasi untuk melihat sama ada terdapat
kelainan dalam skenario ini normal.Pemeriksaan antropometri dilakukan dengan menguji masa
index tubuh atau body mass index (BMI) dengan formula berat(kg)/(tinggi badan.tinggi
badan).Tabel di bawah menunjukkan batas normal BMI:

Tabel 1: Penilaian massa indeks tubuh1

Berikut merupakan kiraan massa indeks tubuh anak perempuan tersebut:


Perempuan usia 12 tahun, Berat:35 kg,Tinggi badan:140cm
35 kg17.86 (Batas perbandingan berat dan tinggi badan dalam batas normal status
(1.40m)2

gizi cukup)

Selain menggunakan cara pengiraan penilaian dengan menggunakan garis graph untuk
menentukan sama ada ratio berat badan dengan tinggi normal ataupun tidak.Tabel di bawah
merujuk kepada status berat menurut Control Disease Central America (CDC):
Tabel 2: Kategori status berat dalam jangka percentil.2

Setelah pengiraan dibuat BMI anak peremupan berusia 12 tahun adalah 17.86 dan kita akan cari
di mana titik pertemuan antara BMI di y-axis serta umur anak di x-axis.Berikut merupakan titik
pertemuan yang dilabel di graph:

1 www.webmd,com
2 www.cdc.gov/healtyweight/assessing/bmi/childrens bmi/about children.bmi.html.
4

Graph 1:BMI-untuk-percentile umur.2

Batas normal titik


pertemuan berada
antara 5th persentil
dan kurang dari 85
persentil.

Pemerikasaan antropometri secara pengiraan dan merujuk kepada graph berdasarkan pengiraan
BMI menujukkan anak perempuan beratnya cukup sesuai dengan ketinggi dan beratnya secara
tidak langsung menunjukkan asupan makanan dan status gizi yang diberikan ibu terhadap ini
mencukupi dan proses perkembangan dan pembesaran berlaku dengan cukup baik dan tiada
kelainan dan kecacatan.
Working Diagnosis
Anak perempuan yang berusia 12 tahun yang beratnya 35 kg dengan ketinggian 140 cm
mengalami proses pubertas atau maturasi dalam periode umurnya merupakan waktu puncak
pubertas dengan ditandai dengan keluarnya darah haid kali pertama di pakaian dalamnya dan
proses ini dipanggil menarche.Berlaku perubahan dari segi fisik dan mental namun yang paling
bisa kelihatan adalah perubahan bentuk fisik misalnya tumbesaran buah dada,tumbuh bulu di
5

bagian pubis dan axila.Anak perempuan ini mengalami proses pubertas waktu dan keadaan yang
fisiologis dan normal.
Fisiologi Pubertas
Pubertas adalah masa pendewasaan fisik di mana seseorang secara fisiologis berubah
menjadi mempunyai kemampuan untuk bereproduksi.Perkembangan pubertas berlaku secara
berurutan sesuai dengan jadual waktu.Waktu permulaan pubertas bisa dipengaruhi oleh pelbagai
faktor yang paling utama adalah genetik.Genetik yang megkode waktu pubertas akan diherediter
kepada anak anak sama ada laki laki atau perempuan,kerana kromosom yang terbentuk hasil dari
haploid ibu (n) dan haploid bapa (n).Seterusnya faktor yang mempengaruhi adalah status
nutrisi;asupan makanan yang mencukupi dan seimbang di samping mengikuti garis panduan
piramid makanan akan meletakkan proses pubertas dan perkembangan reproduksi di atas garis
normal.Kemudian faktor kesehatan dan lokasi geografik.Menurut kajian di kawasan
pergunungan waktu pubertasnya lebih awal berbanding yang d kawasan dataran.Faktor lainnya
pendedahan atau pemamparan pada cahaya matahari misalnya bagi orang yang tinggal di kutub
waktu permulaan pubertasnya lebih lambat berbanding orang yang tinggal di equator.Rata rata
umur untuk perempuan mencapai usia pubertas adalah 10 tahun hingga 14 tahun manakala laki
laki antara 12 hingga 16 tahun3.Perempuan lebih awal mencapai maturasi berbanding pria.
Perubahan fisik yang berlaku sewaktu mencapai usia pubertas disebabkan berlakunya
perubahan dalaman atau perubahan biologis.Peranan hormon yang berperan penting dalam
perkembangan reproduksi wanita dan pembentukan seks sekunder.Pembentukan gamet untuk
pria bermula pada saat mencapai pubertas dan akan bersambung sepanjang hayat namun ada
yang akan mencapai fase endopause (tidak mempunyai keupayaan menghasilkan gamet)
manakala situasi yang berbeza untuk wanita kerana pembentukan gamet atau telur dan terbatas
dan jumlah total telur sudah ditentukan sejak bayi perempuan dilahirkan bergantung kepada
genetiknya sama ada subur atau tidak.
Proses oogenesis berlangsung sejak di dalam rahim ibu atau fase fetus.Pada periode
fetal,oogonia (2n) diploid sel stem yang terdapat dalam ovarium akan bermultiplikasi secara
cepat melalui proses mitosis dan akan membentuk primodial folikel membentuk oosit
3 http://www.medicinenet.com/puberty/article.htm
6

primer.Setelah dilahirkan sebelum mencapai pubertas gamet dalam stadium oosit primer pada
fase profase I.Setelah mencapai pubertas oosit primer mengalami proses meiosis I lalu
membentuk polar body dan oosit sekunder.Meiosis II lanjut menghasilkan 1 sel ovum dan tiga
polar body yang akan mengalami atresia lalu degenerasi.Jika pembuahan berlaku sel telur akan
kekal jika tidak proses menstruasi akan berlangsung,darah keluar dari vagina bersama dengan sel
telur yang tidak dibuahi.Gambar di bawah merupakan proses oogenesis:

Gambar 1: Proses oogenesis dan siklus ovari.4


Regulasi Hormon Sewaktu Siklus Ovari
Fisologi pubertas bisa berlangsung kerana nerlakunya maturai hypothalamus,stimulasi organ
seks dan sekresi hormon steroid.Dengan pematangan hypotalamus akan mensekresikan hormon
Gonadotrophin Hormone (GnRH) yang akan merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan
hormon follicile-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).FSH dan LH
bertanggungjawab dalam merangsang perkembangan folikel untuk membesar menjadi matang
dan seterusnya mensekresikan hormon seks yaitu estrogen dan progesteron.Pembesaran folikel
4 Elaine N,Katja H.The reproductive system.In:Human Anatomy and Physiology 9 th

USA,Pearson,2007;9631048-50..

mengakibatkan

meningkatnya

hormon

estrogen

dan

interaksi

negative-feedback

berlangsung;estrogen menghambat hormon GnRH selanjutnya membentuk reaksi berantai


mengakibatkan penurunan penghasilan dan sekresi hormon LH.Walau bagaimanapun estrogen
meningkatkan reaksi hormon FSH yang sedia ada di ovarium bagi mengalakkan proses maturasi
folikel.Hormon Inhibin berperan memusnahkan folikel yang gagal berkembang hanya folikel
yang dominan sahaja yang akan terus hidup.Namun,sekresi oleh sel folikel yang matur dan
dominat menyebabkan berlakunya positive-feedback terhadap hypothalamus dan mengalakkan
sekresi hormon LH.Hormon LH berperan penting dalam merangsang proses ovulasi namun tahap
estrogen

akan

menurun

kerana

sel

granulosa

yang

terjejas

dampak

dari

proses

ovulasi.Peningkatan yang tajam hormon LH mengakibatkan sel granulosa menjadi korpus


luteum.Dalam siklus proses fertilisasi tidak berlaku,perangsangan aktiviti lutea akan berakhir
apabila tahap LH dalam darah dan korpus luteum mengalami degenerasi.Maka sel telur dan
dinding uterus akan ruptur dan keluarnya darah haid proses;menstruasi berlangsung.Gambar di
bawah menerangkan mengenai regulasi hormon dalam siklus ovari:

Gambar 2:Regulasi hormon dalam siklus ovari setelah pubertas.5

Siklus Menstrual
Siklus uterina terbagi kepada tiga fase pertamanya adalah fase menstrual di mana stratum
fungsionale endometrium ruptur.Fase kedua adalah lapisan endometrium fungsionale dibina
kembali.Fase ketiga adalah sekretori fase ini dimulai sebaik sahaja selepas ovulasi berlaku.Di
dinding endometrium akan terbentuknya banyak pembuluh darah dan sekresi nutrient dari
glandula sebagai persediaan untuk endometrium menerima embryo.
Hari 1-5 (fase menstrual).Pada fase ini menstruasi atau menses,dinding endometrium uterus
akan ruptur sehingga ke bagaian yang paling dalam dinding endometrium.Lapisan fungsionale
endometrium yang tebal,hormone-dependent funtional layer melepas dari dinding uterina dan
darah keluar melalui vagina sebagai menses.Pada hari ke 5 folikel ovari yang berkembang akan
mulai menghasilkan lebih banyak estrogen.5
Hari 6-14 (fase proliferatif).Pada fase ini endometrium akan regenerasi dirinya sendiri di
bawah pengaruh estrogen yang tinggi di aliran darah,dinding basal endometrium akan
membentuk lapisan fungsionale yang baru.Dengan meningkatnya ketebalan lapisan fungsionale
yang baru,glandula akan membesar dan kapiler darah yang berbentuk seperti spiral akan
meningkat.Endometrium akan berbentuk seperti baludru ,ketebalan meningkat dan kaya akan
pembuluh darah.Pada periode ini estrogen akan mempengaruhi sel endometrial untuk sintesis
reseptor progesterone sebagai persediaan untuk interaksi dengan progesterone.Kebiasaanya
mukus cervikal keadaannya tebal dan sangat lekit tetapi dengan meningkatnya konsentrasi
hormon estrogen di darah menyebabkan mukus cerviks menjadi lebih tipis dan akan membentuk
saluran untuk membantu dan memberi laluan kepada untuk pemasukan sperma saat terjadi
kopulasi.5
Hari 15-28 (Fase sekretori).Pada hari ke-14 adalah fase konstan.Sewaktu fase sekretori
endometrium akan bersedia untuk implantasi embrio sekiranya proses fertilisasi dan implantasi
berlaku.Dengan meningkatnya konsentrasi hormon progesterone yang disekresikan oleh korpus
luteum mengakibatkan arteri spiral berkembang dan mengkonversikan lapisan fungsional
menjadi mukus sekretori.Kalenjar endometrium membesar,berpilin dan mulai mensekresikan
nutrient ke dalam kavitas uterina yang akan mengekalkan embrio sehingga ianya melekat atau
implan pada dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.Peningkatan hormon
9

progesteron mengakibatkan mukus servikal menjadi lengkit kembali membentuk plak cervical
yang akan berperan dalam menghalang pemasukan sperma dan patogen atau bendasing yang
cuba menceroboh masuk.Progesteron memainkan peran penting dalam mengekalkan uterus
untuk proses implantasi dan peningkatan hormon progesterone menghambat perlepasan hormon
LH agar tidak berlaku ovulasi.Jika tiada proses fertelisasi,corpus luteum akan berdegenerasi
sehingga ke akhir fase sekretori di samping penurunan hormon LH.Konsentrasi progesterone
menurun menyebabkan dinding endometrium tidak kekal dan arteri spiral memecah dan
mengalami spasms.Kekurangan oksigen dan nutrient,endometrium yang mengalami ischemic
mulai mati dan regresi dan lanjut kepada fase menstruasi pada hari ke-28.Arteri spiral
berkonstriksi untuk terakhir kali dan tiba tiba relaksasi dan terbuka luas. 5 Darah keluar dari
vagina buat anak perempuan yang baru kali pertama keluar darah haid dipanggil
menarche.Gambar di bawak menunjukkan kitaran menstrual:

Gambar 3:Siklus menstrual.5

10

Perubahan Fisik Pubertas


Pubertas berlangsung melalui 5 tahapan dari anak anak sampai dewasa seperti teori yang
dikemukan oleh Marshall dan Tanner.Pada kedua gender tahapan ini menunjukkan perubahan
progresif dari genital eksterna dan rambut kelamin.Tanda seks sekunder bisa kelihatan seawal
usia rata rata 10.5 pada gadis.Pubertas menurut Tanner dimulai dengan prepubertal kemudian
lanjut kepada pertumbuhan dini dari penonjolan buah dada subareolar sedikit rambut axila dan
pubis.Fase ketiga,peningkatan ukuran buah dada dan areola di samping bertambahnya jumlah
rambut pubis dan axila yang berwarna gelap.Stadium empat buah dada dan areola makin
membesar,rambut pubis makin bertumbuh,Stadium terakhir stadium dewasa rambut pubis
menjalar sehingga paha atas.
Manakala perkembangan uterus seperti batang ujung korek api dengan cerviks meliputi 2/3
bagian uterus.Produksi estrogen menyebabkan uterus berbentuk buah pear,corpus uteru
bertambah panjang dan tebal sehingga melebihi cerviks.
Pada prapubertas volume ovarium meningkat dari 0.3 menjadi 0.9 cm 3.Bila volume melebihi
1 cm3 menandakan pubertas sudah mulai.Selama pubertas volume ovarium meningkat sampai
ukuran rata rata postpubertas yaitu 4 cm3.Peningkatan plasma gonadotropin meransang ovarium
untuk meningkatkan produksi estradiol.Estradiol menyebabkan perkembangan tanda seks
sekunder yaitu pertumbuhan mammae dan organ reproduktif,redistribusi lemak di bagian
panggul dan mammae dan maturasi tulang.
Perkembangan karakter seks sekunder disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.Pembesaran buah dada,uterus,vagina kerana estrogen-hormon feminin dan tiada
pengaruh hormon androgen testikular.Pundak yang sempit,pinggul lebar,tangan yang
divergen,suara yang berintonasi tinggi,kurang peryumbuhan bulu badan dan pembentukan
banyak kulit kepala rambut.Pertumbuhan rambut di bagian pubis dan axila oleh kerana pengaruh
hormon korteks adrenal dan androgen yang dihasilkan di ovarium.
Edukasi
Anak anak yang pertama kali mengalami proses pubertas akan kaget dengan perubahan
fisikal yang mereka alami terutamanya wanita misalnya menarche keluarnya darah haid dari
11

vagina buat pertama kalinya.Makanya di sini ibu berperan penting dalam mengedukasi anak
perempuan mereka dengan mendedahkan dengan lebih awal akan proses pubertas yang akan
mereka alami.Ibu perlu menerangkan bahawa proses pubertas merupakan proses yang natural
dan alami jika ibu tidak mampu menjelaskan dengan baik maka ibu tersebut hendaklah berjumpa
dengan dokter umum yang lebih arif akan perkembangan reproduksi dan pubertas.Pendidikan
seks sejak sekolah dasar sangat digalakkan diajar kepada anak anak agar mereka lebih mudah
memahami dan menerima perubahan fisik yang terjadi kepada mereka akibat dari proses
pubertas.
Kesimpulan
Proses pubertas merupakan suatu proses alami dan natural terjadi kepada manusia
disebabkan oleh pengaruh hormon seiring dengan meningkatnya usia perkembangan dan
pertumbuhan berjalan untuk menuju ke fasa remaja.Pubertas adalah suatu proses maturasi bagi
seseorang manusia.Kemampuan untuk bereproduksi sudah dimiliki untuk meneruskan generasi
manusia yang mendatang.Perubahan dari segi biologis;perkembangan ovarium pengaruh dari
hormon seks dan merangsang ovum untuk mensekresikan hormon estrogen dan progesteron yang
bertanggungjawab dalam pembentukan karakter seks sekunder.Pemantauan rapi oleh dokter
umum dan penjaga harus tetap dilaksanakan bagi memastikan proses pubertas atau maturasi
dalam landasan yang benar.
Daftar Pustaka.
1. Tabel batas Indeks masaa tubuh diunduh dari www.webmd,com pada 1 Januari 2015.
2. Weight status category and graph BMI vs index diunduh dari
www.cdc.gov/healtyweight/assessing/bmi/childrensbmi/about children.bmi.html pada 1
Januari 2015.
3. Age of puberty diunduh dari http://www.medicinenet.com/puberty/article.htm pada 2
Januari 2015.
4. Elaine N,Katja H.The reproductive system.In:Human Anatomy and Physiology 9 th
USA,Pearson,2007;1048-50.

12

5. Arthur C,Guyton. Ovarian and menstrual cycle In:Guyton and Hall Textbook of Medical
Physiology,12th edition,Canada,Saunders Elsevier,2011:988-96..
6. Sherwood L. Fisiologi manusia:proses pubertas dan perubahan seks sekunder. Edisi ke-6.
Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC; 2011.

13

You might also like