TUGAS KELOMPOK

OBAT-OBATAN YANG SERING DIGUNAKAN PADA PASIEN PARU DI

RS. AGUSDJAM KETAPANG

Oleh
Arizal Abdullah (I11109051)
Mulyadi (I11110069)
Ridha Utami (I11111003)

SMF PULMONOLOGI RSUD DR. AGUSDJAM KETAPANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

Golongan sefalosporin generasi 1 (sepalotin, sefazolin, sepradin, sepaloksin, sefadroxil)

Secara in vitro memperlihatkan spektrum antimikroba yang terutama efektif terhadap
kuman gram positif. Golongan ini efektif terhadap sebagian besar Staphylacoccus aureus dan
Streptococcus termasuk Str. pyrogenes, Str. viridans, dan Str. pneumonia. Bakteri gram positif
yang juga sensitif ialah Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes dan Corynebacterium
diphteriae. Aktivitas antimikroba hanya sefalotin sedikit lebih aktif terhadap S. aureus. Mikroba
yang resisten ialah strain S. aureus resisten metisilin, S. epidermidis dan Str. Faecalis.
Golongan sefalosporin generasi 2 (sefaklor, sefamandol, sefmetazol, sefuroksim)
Golongan ini kurang aktif terhadap bakteri gram positif dibandingkan dengan generasi
pertama, tetapi lebih aktif terhadap gram negatif. Misalnya: H. Influenzae, Pr. mirabilis, E. coli
dan Klebsiella. Golongan ini tidak efektif terhadap Ps. Aeruginosa dan enterokokus. Untuk
infeksi saluran empedu golongan ini tidak dianjurkan karena dikhawatirkan enterokokus
termasuk salah satu penyebab infeksi. Sefoksitin aktif terhadap kuman anaerob.
Golongan sefalosporin generasi 3 (sefoperazon, sefotaksim, seftizoksim, seftriakson,
sefotiam, sefiksim)
Golongan ini umunya kurang efektif dibandingkan dengan generasi pertama terhadap
kokus gram positif, tetapi jauh lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain
penghasil penisilinase. Di antara sediaan golongan ini ada yang aktif terhadap P. Aeruginosa.
Golongan sefalosporin generasi 4 (sefepim, sefpirom)
Antibiotika golongan ini mempunyai spektrum aktivitas lebih luas dari generasi ketiga
dan lebih stabil terhadap hidrolisis oleh beta laktamase. Antibiotika tersebut dapat berguna untuk
mengatasi infeksi kuman yang resisten terhadap generasi ketiga

Obat Asma
Jenis Obat

Pengontrol
(antiinflamasi)

Golongan
Steroid inhalasi

Nama Generik
Fluticasone propionate
Budesonide
Antileukotrien
Zafirlukast
Kortikosteroid sistemik
Metil prednisolone
Prednisone
Agonis Beta-2 kerja lama Prokaterol
(LABA)
Formoterol
Salmeterol
Kombinasi steroid dan
Fluticasone + salmeterol
LABA
Budesonide + formoterol
Agonis Beta-2 kerja
Salbutamol
cepat (SABA)
Terbutalin

Prokaterol
Fenoterol
Pelega
Ipratropium bromide
(bronkodilator) Antikolinergik
Metilxantin
Teofilin
Aminofilin
Teofilin lepas lambat
Agonis Beta-2 kerja lama Formoterol
Kortikosteroid sistemik
Metil prednisolone
Prednisone

Bentuk/Kemasan obat
IDT
IDT/turbuhaler
Oral (tablet)
Oral/Injeksi
Oral
Oral
Turbuhaler
IDT
IDT
Turbuhaler
Oral, IDT, rotacap
solution
Oral, IDT, turbuhaler,
solution, ampul
(injeksi)
IDT, solution
IDT, solution
IDT, solution
Oral
Oral, injeksi
Oral
Turbuhaler
Oral, inhaler
Oral

Farbivent (ipratropium bromide 0,5 mg + salbutamol sulfat 2,5 mg) Antiasma dan PPOK

Indikasi

: Bronkospasme yang berhubungan dengan PPOK

Dosis

: 1 ampul 3-4 kali/hari

Kontraindikasi: Kardiomiopati obstruktif hipertrofi, takiaritmia, hipersensitif terhadap

atropine dan derivatnya

Sediaan

: Farbivent inhalation sol 1 amp 2,5 ml

Combivent (ipratropium bromide 0,5 mg + salbutamol sulfat 2,5 mg) Antiasma dan PPOK

Indikasi

: Bronkospasme yang berhubungan dengan PPOK

Dosis

: Dewasa 1 unit vial 3-4 kali/hari

Kontraindikasi: Kardiomiopati obstruktif hipertrofi, takiaritmia, hipersensitif terhadap

atropine dan derivatnya

Sediaan

: Vial 2,5 ml

Flixotide (fluticasone propionat) antiasma dan PPOK

Indikasi

: Meredakan gejala dan eksaserbasi asma pada pasien yang sebelumnya

diterapi dengan bronkodilator saja atau terapi profilaksis lain

Dosis

: Dewasa > 16 tahun 500-2000 mcg 2 kali/hari

Anak 4 6 tahun 1000 mcg 2 kali/hari

Kontraindikasi: Hipersensitifitas

Sediaan

: 0,5 mg/2 ml

Ventolin (salbutamol sulfat)

Indikasi

Kontraindikasi: Hipersaensitifitas

Sediaan

: Meredakan asma ringan, sedang dan berat

: inhaler 100 mcg/puff

Expectorant syr 100 ml
Nebules nebulizer soln 2,5 mg
Rotocaps 200 mcg
Rotocpas rotahaler 1 unit
Tab 2 mg

Spiriva (thiotropium bromida)

Terapi rumatan untuk pasien PPOK (termasuk bronchitis kronik dan empisema), dyspnea
dan mencegah eksaserbasi

Dosis

: 1 caps dihirup 1 kali/hari

Sediaan

: Spirifa inhalation powd caps 18 mcg/inhalation

Obucort (Budesonide)

Indikasi

: Asma bronkial

Dosis

: 200 1200 mcg/hari diberikan dalam 2 4 dosis terbagi

Sediaan

: inhaler 200 mcg/dose

Berotec (Fenoterol HBr)

Indikasi

Kontraindikasi: kardiomiopati obstruksi hipertrofi, takiaritmia

Sediaan

: Asma akut dan asma bronkial

: bentuk inhalation soln 0,1 % 50 ml

Berotec MDI 100 mcg/puff (200 puff) 10 ml

Pulmicort (Budesonid) Asma bronkial

Dosis

: Turbuhaler 200-1200 mcg/hari terbagi dalam 2-4 dosis. Pemeliharaan:

200-400 mcg 2 x/hari pada pagi dan malam hari. Respules Dws dan anak
>12 thn 1-2 mg 2 x/hari. Pemeliharaan: 0.5-1 mg 2 x/hari. Anak 3 bln-12
thn 0.5-1 mg 2 x/hari. Pemeliharaan: 0.25-0.5 mg 2 x/hari.

Sediaan

: Pulmicort respules 0,25 mg/ml

Pulmicort respules 0,5 mg/ml
Pulmicort turbuhaler 200 mcg/dose

Seretide (Salmeterol 25 mcg + Fluticasone propionate 125 mcg)

Indikasi

: Pengobatan teratur penyakit penyumbatan jalan nafas yang bersifat

reversibel termasuk asma, bronkitis, emfisema dan PPOK

Kemasan

: Inhaler

Dosis

: Dewasa dan anak berusia 12 tahun atau lebih : 2 kali sehari 2 semprotan

Symbicort (Budesonide 160 mcg + Fometerol 4,5 mcg)

Indikasi : Terapi reguler untuk asma yang memerlukan terapi kombinasi kortikosteroid
inhalasi dan agonis-2 kerja panjang. Terapi untuk PPOK berat dan adanya riwayat
eksaserbasi berulang

Dosis : Asma: Dewasa dan remaja > 12 tahun : 1-2 inhalasi 2 kali sehari. Anak 6-11 tahun
: 2 inhalasi 2 kali sehari. PPOK : Dewasa : 2 inhalasi 2 kali sehari.

Sediaan : Symbicort 160/4,5 mcg turbuhaler; symbicort 80/4,5 mcg turbuhaler