You are on page 1of 2

.

Anatomi telinga tengah


Telinga tengah terdiri dari membran timpani, kavum timpani, tuba Eustachius dan
prosessus mastoideus (Dhingra, 2007).
Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani yang memisahkan
liang telinga luar dari kavum timpani. Membran ini memiliki panjang vertikal ratarata 9-10 mm dan diameter antero-posterior kira-kira 8-9 mm dengan ketebalannya
rata-rata 0,1 mm (Dhingra, 2007). Secara Anatomis membran timpani dibagi dalam
2 bagian, yaitu: Pars tensa dan pars flaksida. Pars tensa merupakan bagian
terbesar dari membran timpani suatu permukaan yang tegang dan bergetar dengan
sekelilingnya yang menebal dan melekat di anulus timpanikus pada sulkus
timpanikus pada tulang dari tulang temporal. Pars flaksida atau membran
Shrapnell, letaknya dibagian atas muka dan lebih tipis dari pars tensa. Pars flaksida
dibatasi oleh 2 lipatan yaitu plika maleolaris anterior (lipatan muka) dan plika
maleolaris posterior (lipatan belakang) (Dhingra, 2007).
Kavum timpani
Kavum timpani merupakan rongga yang disebelah lateral dibatasi oleh membran
timpani, disebelah medial oleh promontorium, di sebelah superior oleh tegmen
timpani dan inferior oleh bulbus jugularis dan n. Fasialis. Dinding posterior dekat
ke atap, mempunyai satu saluran disebut aditus, yang menghubungkan kavum
timpani dengan antrum mastoid melalui epitimpanum. Pada bagian posterior ini,
dari medial ke lateral, terdapat eminentia piramidalis yang terletak di bagian
superior-medial dinding posterior, kemudian sinus posterior yang membatasi
eminentia piramidalis dengan tempat keluarnya korda timpani (Helmi, 2005).
Kavum timpani terutama berisi udara yang mempunyai ventilasi ke nasofaring
melalui tuba Eustachius. Menurut ketinggian batas superior dan inferior membran
timpani, kavum timpani dibagi menjadi tiga bagian, yaitu epitimpanum yang
merupakan bagian kavum timpani yang lebih tinggi dari batas superior membran
timpani, mesotimpanum yang merupakan ruangan di antara batas atas dengan
batas bawah membran timpani, dan hipotimpanum yaitu bagian kavum timpani
yang terletak lebih rendah dari batas bawah membran timpani. Di dalam kavum
timpani terdapat tiga buah tulang pendengaran (osikel), dari luar ke dalam maleus,
inkus dan stapes. Selain itu terdapat juga korda timpani, muskulus tensor timpani
dan ligamentum muskulus stapedius (Dhingra, 2007).

Tuba Eusthachius
Tuba Eustachius disebut juga tuba auditory atau tuba faringotimpani, bentuknya
seperti huruf S. Tuba ini merupakan saluran yang menghubungkan antara kavum
timpani dengan nasofaring. Tuba Eustachius terdiri dari 2 bagian yaitu : bagian
tulang yang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian) dan bagian
tulang rawan yang terdapat pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).
Fungsi tuba Eusthachius untuk ventilasi telinga yang mempertahankan
keseimbangan tekanan udara di dalam kavum timpani dengan tekanan udara luar,
drainase sekret yang berasal dari kavum timpani menuju ke nasofaring dan
menghalangi masuknya sekret dari nasofaring menuju ke kavum timpani (Dhilon,
2000).
Prosesus Mastoideus
Rongga mastoid berbentuk seperti segitiga dengan puncak mengarah ke kaudal.
Atap mastoid adalah fossa kranii media. Dinding medial adalah dinding lateral fosa
kranii posterior. Sinus sigmoid terletak di bawah duramater pada daerah tersebut
dan pada dinding anterior mastoid terdapat aditus ad antrum (Dhingra, 2007).
Dhingra PL. 2007. Disease of Ear Nose and Throat. 4thEd.New Delhi, India : Elsevier.
Dhillon RS, East CA, 2000. Otorhoe, in Ear, Nose and Throat and Head and Neck
Surgery, 2nd ed. p 14-7.

You might also like