You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mekanika fluida merupakan salah satu bagian penting dalam ilmu
pengetahuan yang perlu dieksplorasi karena peranannya yang sangat luas bagi
kehidupan manusia mulai dari hal kecil hingga yang memiliki pengaruh besar.
Prinsip-prinsip mekanika fluida kemudian diterapkan dalam berbagai
kebutuhan manusia mulai dari bidang transportasi, konstruksi, hingga pada
bidang industri. Namun dalam penerapannya, terdapat berbagai permasalahan
yang muncul baik itu disebabkan karena karakteristik fluida maupun karena
peralatan yang digunakan dalam instalasi. Hal ini menyebabkan terjadinya
kerugian-kerugian yang nantinya akan berujung pada penurunan tingkat
keefisienan penggunaan energi yang ada.
Salah satu bentuk kerugian energi yang sering dijumpai pada aliran fluida
adalah pada aliran dalam pipa pada sistem perpipaan. Kerugian tersebut
biasanya disebabkan oleh adanya gesekan antara fluida dengan dinding pipa,
adanya perubahan geometri pipa seperti perubahan luas penampang pipa,
belokan pipa, sambungan-sambungan, katup-katup, dan kerugian-kerugian
khusus lainnya. Salah satu bagian dari suatu instalasi perpipaan yang dapat
menyebabkan kerugian-kerugian di atas adalah belokan pipa dengan berbagai
sudut belokan misalnya sudut 450, sudut 900 dan sudut 1800.
Pada dasarnya, belokan pipa ada dua macam yaitu belokan lengkung dan
belokan patah (miter atau multipiece bend). Meskipun penggunaan sambungan
belokan miter belum seumum sambungan belokan lengkung, namun

penggunaannya tetaplah penting dan dibutuhkan untuk pengerjaan-pengerjaan


khusus seperti pada instalasi perpipaan pendingin udara dan air bersih
bangunan hotel dan gedung perkantoran serta industri,. Untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan energi, perlu diketahui besarnya kehilangan energi yang
terjadi dalam suatu sistem atau instalasi perpipaan seperti pada belokan yang
digunakan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menurunkan kerugian head
yang terjadi pada pembelokan pipa, antara lain, dengan penggunaan guide
vanes untuk mengurangi penurunan tekanan aliran fluida yang melalui elbow.
Pemasangan guide vanes dengan jumlah lima buah menghasilkan pressure
drop terkecil yaitu 9,1%. Efisiensi yang terjadi akibat pemasangan guide vanes
mencapai 27,6%. Dapat disimpulkan bahwa pemasangan guide vanes pada
elbow dapat dijadikan suatu acuan dalam perancangan ducting sehingga dapat
mengefisienkan pemakaian energi (Mulawarman, dkk. 2012).
Selanjutnya adalah dengan memasang tube bundle pada belokan pipa.
jarak peletakan tube bundle dari sisi keluaran belokan pipa 2D, 3D, 4D dan 5D
serta debit aliran fluida yang melewati instalasi yaitu 1000, 1100, 1200, 1300,
1400, 1500, 1600, 1700, 1800, 1900 dan 2000 liter/jam. Pengujian dilakukan
pada belokan pipa berdiameter 1,25 inci dengan jumlah lubang tube bundle 22
dan panjang 27 mm. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa pemasangan tube
bundle rata-rata dapat menurunkan kerugian tekanan 0,0741 m atau sebesar
32,5% dari kerugian tekanan belokan tanpa tube bundle (Pratikto, dkk. 2010).

Penelitian lainnya adalah dengan penggunaan miter dengan variasi


jumlah potongan. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jumlah
potongan pipa sebanyak 3 kali, yaitu dengan 2 potongan pipa, 3 potongan pipa,
dan 4 potongan pipa. Kemudian setiap variasi potongan pipa dialiri air dengan
5 variasi debit aliran yaitu dari 0,000244 m3/s sampai dengan 0,002727 m3/s.
Pipa uji yang digunakan adalah pipa galvanis dengan diameter dalam (D)
sebesar 38,1 mm dengan jari-jari kelengkungan konstan (r) adalah 120 mm.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerugian head untuk setiap variasi
potongan pipa adalah: untuk 2 potongan pipa sebesar 0.001108 mH 2O, untuk 3
potongan pipa sebesar 0.000688 mH2O dan untuk 4 potongan pipa sebesar
0.000531 mH2O. Penurunan kerugian head sebesar 37.9 % dari 2 potongan
pipa ke 3 potongan pipa, dan dari 3 potongan pipa ke 4 potongan pipa sebesar
22.8 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa makin
besar jumlah potongan pipa maka koefisien kerugian dan kerugian head
semakin kecil, sehingga dapat mengefisienkan pemakain daya instalasi
perpipaan (Nasaruddin, 2015).
Dari hasil penelitian di atas, ada beberapa cara untuk mengurangi
kerugian head dan koefisien kerugian pada belokan pipa yaitu dengan
penambahan guide vanes (sudu pengarah), tube bundle (susunan pipa) dan
penggunaa miter pada belokan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang Analisis Pengaruh Jumlah Miter 90o Saluran Persegi
Terhadap Kerugian Head Aliran Fluida.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana nilai koefisien kerugian head belokan 90o saluran persegi yang
terjadi berdasarkan bilangan Reynolds dengan variasi jumlah miter?
2. Bagaimana nilai kerugian head yang terjadi pada belokan 90 o saluran
persegi berdasarkan bilangan Reynolds dengan variasi jumlah miter?
3. Seberapa besar penurunan nilai kerugian head yang terjadi pada belokan 90o
saluran persegi berdasarkan variasi jumlah miter?
4. Bagaimana perbandingan antara nilai kerugian head dan koefisien kerugian
head secara teori dan eksperimen?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui nilai koefisien kerugian head belokan 90o saluran persegi
yang terjadi berdasarkan bilangan Reynolds dengan variasi jumlah miter.
2. Untuk mengetahui nilai kerugian head yang terjadi pada belokan 90 o saluran
persegi berdasarkan bilangan Reynolds dengan variasi jumlah miter.
3. Untuk mengetahui besar penurunan nilai kerugian head yang terjadi pada
belokan 90o saluran persegi berdasarkan variasi jumlah miter.
4. Untuk mengetahui perbandingan antara nilai kerugian head dan koefisien
kerugian head secara teori dan eksperimen.

D. Batasan Masalah

Karena banyaknya kemungkinan variabel yang dapat mempengaruhi


dalam analisa ini, maka penelitian ini dibatasi agar dapat memperoleh hasil
penelitian yang lebih terarah dan terfokus pada suatu keadaan tertentu.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan fluida udara pada
Laboratorium Mekanika Fluida.
2. Menggunakan saluran persegi berbahan acrylic dengan ukuran 80 mm 80
mm.
3. Jari-lari ke pusat belokan miter sebesar 150 mm.
4. Pengujian ini menggunakan 3 variasi jumlah potongan miter.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapat gelar ST (Sarjana
Teknik) Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
2. Bagi universitas
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi generasi-generasi teknik mesin
yang akan datang dalam pembuatan dan peyusunan tugas akhir.

3. Bagi masyarakat/industri

Memberikan
meminimalkan

solusi

terhadap

kerugian-kerugian

masalah
yang

konstruksi
terjadi

pada

miter
miter

dengan
secara

eksperimental.

You might also like