Professional Documents
Culture Documents
EKSTRASELULER
Volume cairan ekstraseluler =
15 L, 20 % dari berat badan
EKSTRAVASKULER
Volume cairan
interstitial = 12 L,
80 % dari volume
cairan ekstraseluler
INTRAVASKULER
Volume plasma
3 L, 20 % dari
volume cairan
ekstraseluler
DEFINISI :
o pembengkakan jaringan lunak yang disebabkan oleh kelebihan volume cairan
interstitial
o cairan edema ini merupakan cairan transudat
o disebabkan oleh perpindahan cairan dari ruang vaskular ke ruang interstitial
PATOFISIOLOGI :
HUKUM STARLING :
Akumulasi cairan = K [(Pc PIF) - ( PL - IF)] - Q lymph
K
koefisien makromolekul
PIF
tekanan cairan interstitial rata-rata
PL
tekanan onkotik plasma
Q lymph
aliran limfatik
Tekanan kapiler Starling (mm Hg)
HPc = Tekanan hidrostatik kapiler = 35 17 mmHg
OPc = Tekanan onkotik kapiler = 25 mmHg
HPi = Tekanan hidrostatik ruang interstitial = 0 mmHg
OPi = Tekanan onkotik ruang interstitial = 1 mmHg
HPc dan OPi : berfungsi untuk memindahkan cairan dari vaskuler ke ekstravaskuler
Skenario 2
HPi dan OPc : berfungsi untuk memindahkan cairan dari ekstra vaskuler ke vaskuler
Edema terjadi bila : HPc + OPi > HPi + OPc
ETIOLOGI :
1. Berkurangnya protein dari plasma
gangguan hati, gangguan ginjal, malnutrisi protein
KLASIFIKASI :
1. EDEMA LOKALISATA (EDEMA LOKAL)
o terbatas pada organ atau pembuluh darah tertentu
o pada 1 ekstremitas (unilateral) : disebabkan oleh obstruksi pada vena atau
pembuluh limf, misalnya : trombosis vena dalam, obstruksi oleh tumor,
limfedema primer, edema stasis pada ekstremitas yang mengalami kelumpuhan
o pada 2 ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah : disebabkan oleh
obstruksi vena cafa inferior, tekanan akibat asites masif atau massa intra abdomen
o pada muka (facial edema) : disebabkan oleh obstruksi pada vena cafa superior
dan reaksi alergi (angioedema)
o asites (cairan di rongga peritoneal)
o hidrotoraks (cairan di rongga pleura) = efusi pleura
2. EDEMA GENERALISATA (EDEMA UMUM)
o pembengkakan terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh penderita
o pada ekstremitas bawah, terutama setelah berdiri lama dan disertai dengan edema
pada paru : disebabkan oleh kelainan jantung
o pada mata, terutama setelah bangun tidur : disebabkan oleh kelainan ginjal dan
gangguan ekskresi natrium
Fatimah Eliana
Skenario 2
o asites, edema pada ekstremitas dan skrotum : sering disebabkan oleh sirosis atau
gagal jantung
Gagal jantung :
o berkurangnya curah jantung (cardiac output) dan volume darah arteri efektif
penurunan perfusi renal vasokontriksi renal hiperaldosteronisme
sekunder retensi air dan natrium di ginjal edema
Sirosis hati :
o pintas arteri-vena perfusi ginjal yang efektif berkurang retensi natrium
o hipertensi portal peningkatan tahanan pembuluh darah intra hepatik
asites
o peningkatan tekanan intra abdomen dan penurunan kadar serum albumin
edema pada ekstremitas bawah
Sindroma nefrotik :
o keluarnya protein melalui ginjal penurunan tekanan onkotik plasma
cairan masuk ke rongga interstitial
o penurunan volume darah efektif retensi natrium di ginjal
Gagal ginjal akut dan kronik :
o penurunan filtrasi flomerulus
o edema terjadi bila asupan Na melebihi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan
Na
Hipoalbuminemia
o kadar albumin < 2,5 g/dL
o tekanan onkotik menurun edema
o terdapat pada keadaan : defisiensi nutrisi (terutama protein), nefrosis
(sindroma nefrotik), penyakit hati kronik
Penyebab lain (tapi kasusnya relatif jarang) :
o Edema idiopatik : edema yang disertai dengan peningkatan berat badan secara
cepat dan berulang, biasanya terjadi pada wanita usia reproduktif
o Hipotiroid : merupakan mix-edema, biasanya terdapat di pre-tibial
o Obat-obatan : steroid, estrogen, vasodilator
o Kehamilan
o Makan kembali setelah puasa
PENATALAKSANAAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fatimah Eliana
Skenario 2
Fatimah Eliana
Skenario 2
Fatimah Eliana
Skenario 2
Gagal
jantung
Gagal
Ginjal
Perdarahan sal. cerna
Tekanan
vena sentral
dan arterial
tk 1
Tekanan onkotik
Tekanan
kapiler
Transudasi
Curah jantung
Volume plasma
Vasokontriksi
ginjal
RPF
Volume
Interstitial
Reabsorbsi
Na dan H2O
tubulus
proksimal
LFG
LFG
nefron
Volume darah
arteri efektif
Renin
Angiotensin I
Angiotensin II
Retensi
Na dan H2O
Aldosteron
Volume
plasma
Reabsorbsi Na
tubulus distal
Transudasi
Fatimah Eliana
ADH
Volume
interstitial
Reabsorbsi
Na dan H2O
tubulus
proksimal
Retensi
H2O di
tubulus
distal
Skenario 2
EDEMA
Edema
Lokalisata ?
Ya
Ya
Malnutrisi berat
Sirosis
Sindrom nefrotik
Tidak
Albumin <
2,5 g/dl ?
Tidak
Peningkatan JVP
Penurunan curah
jantung ?
Ya
Gagal jantung
Ya
Gagal ginjal
Tidak
Azotemia
Sedimen urin
aktif ?
Tidak
Obat (vasodilator,
estrogen, steroid
Hipotiroid
DAFTAR PUSTAKA :
1. Braunwald E. Edema. In : Fauci, et al, ed. Harrisons Principles of Internal Medicine
14th ed. New York: Mc Graw Hill, 1998; 210-213
Fatimah Eliana
Skenario 2
Fatimah Eliana