You are on page 1of 21

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD SUWANDI
151144
ELYA WAHYUNI
151144034

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN MATARAM


FAKULTAS TARBYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATARAM
2016
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kami
telah menyelesaiakan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan
membahas materi tentang Memahami Islam di Andalusia. Dalam penyusunan
dan penulisan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki kelompok kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi, khususnya bagi kelompok kami.

Mataram,

Oktober 2016

penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Masuknya Islam di Spanyol........................................................
B. Perkembangan Islam di Spanyol.................................................
C. Kemunduran dan Kehancuran.....................................................
BAB III KESIMPULAN.......................................................................
DAFTAR PUSTAKA

i
ii
iii
1
1
2
2
3
3
10
13
18

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di awal abad ke-7 masehi,ketika Nabi Muhammad Saw memulai misinya
di negeri Arab,seluruh pantai laut tengah merupakan bagian dari dunia
masyarakat Kristen sepanjang Eropa,Asia,dan pantai Afrika Utara
ditinggali penduduk yang beragama Kristen dari berbagai sekte.Hanya dua
agama

lain

di

dunia

Romawi-Yunani,Yakni

Yahudi

dan

Manichaeisme,yang bertahan dan dianut oleh sebagian kecil penduduk


disana.
Setelah berakhirnya periode Klasik,ketika Islam mulai memasuki
masa kemunduran,Eropa bangkit dari keterbelakangannya.Kebangkitan itu
bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa
mengalahkan kemajuan-kemajuan Islam dan bagian dunia lainnya,tetapi
terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi itulah yang
mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak
dapat dipisahkan dari pemerintah Islam di Spanyol. Dari Spanyol Islamlah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode Klasik,ketika Islam
mencapai masa keemasannya,Spanyol merupakan pusat peradaban Islam
yang sangat penting menyaingi Baghdad di Timur.Ketika itu orang-orang
Eropa Kristen banyak belajar di beberapa perguruan tinggi di sana.
Islam menjadi GURU bagi orang Eropa. Oleh karena itu,kehadiran
Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.
Kemajuan Islam sebelah timur menginjak zaman emasnya,bagian
baratnya di Spanyol pun memasuki masa yang sama gemilangnya. Ini
adalah masa yang lebih penting artinya,karena terutama melalui keislaman
di Spanyol inilah kebudayaan Kristen pada awal abad pertengahan,yang
kemudian melahirkan suatu peradaban yang diwarisi oleh orang Barat
dewasa ini.
Sejarah telah mencatat bahwa peradaban Islam pernah mencapai
puncak kejayaannya,berkat adanya ketekunan pemeluk Islam dalam

mencari dan menyebarkan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan


adanya dorongan yang kuat dari ajaran Islam itu sendiri,yang dapat
membuat pemeluknya lebih giat dalam menggali dan menemukan sesuatu
yang baru dan berguna bagi umat manusia.
Sementara itu,keadaan sebaliknya terjadi di dunia Barat. Orang
akan heran jika melihat Eropa sebelum abad X karena pada waktu itu
Eropa masih merupakan dunia dengan tanahnya yang gersang dan tandus
dari ilmu pengetahuan. Dengan adanya kegiatan penerjemahan buku-buku
berbahasa Arab hasil karya para pemikir Islam ke dalam bahasa-bahasa
Eropa,maka terbukalah pintu ilmu pengetahuan di Eropa.
B. Rumusan Masalah
1. Kapan Islam masuk di Spanyol?
2.

Bagaimana perkembangan Islam di Spanyol?

3. Apa saja sebab-sebab kehancurannya?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kapan Islam masuk di Spanyol.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Spanyol.
3. Untuk mengetahui sebab-sebab kehancuranmya

BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam di Spanyol
Semenanjung Iberia di Eropa, yang meliputi wilayah spanyol dan
wilayah Portugal sekarang ini,menjorok ke selatan ujungnya hanya
dipisahkan oleh sebuah selat sempit dengan ujung benua Afrika.
Bangsa Grik Tua menyebut selat sempit itu dengan tiang-tiang Hercules
dan di seberang selat sempit itu terletak benua Eropa.Selat sempit itu
sepanjang kenyataan memisahkan lautan Tengah dengan lautan Atlantik.
Semenanjung Iberia,sebelum ditaklukkan bangsa Visigoths pada
tahun 507 M,didiami oleh bangsa Vandals. Justru Wilayah kediaman
mereka itu disebut dengan Vandalusia. Dengan mengubah ejaannya dan
cara membunyikannya,bangsa Arab pada masa belekangan menyebut
semenanjung Iberia itu dengan Andalusia.
Sejarah bangsa Vandal tidak banyak diketahui karena sebelum
mereka sempat berbuat banyak, pada permulaan abad keenam datanglah
bangsa Gothia Barat merebut negeri itu dan mengusir bangsa Vandalusia
ke Afrika. Pada permulaan berdirinya kerajaan Gothia di Spanyol
merupakan kerajaan yang sangat kuat, tetapi pada akhir pemerintahannya
menjadi lemah dengan berdirinya wilayah-wilayah kecil sebagai akibat
adanya perpecahan dalam pemerintahan.
Disamping itu,pejabat wilayah kerajaan banyak yang hidup dalam
kemewahan,sementara rakyat hidup dalam kemelaratan karena banyak dan
beratnya pajak yang harus mereka bayar. Hal tersebut menimbulkan
kegelisahan di kalangan rakyat,banyak diantara mereka yang mengeluh
dengan keadaan itu. Suasana yang demikian bertambah panas,ketika
pejabat Gothia Barat memaksa penduduk yang beragama Yahudi agar
masuk agama Nasrani. Orang-orang Yahudi di kejar-kejar,dan untuk
mencari keselamatan dirinya,banyak yang masuk agama Nasrani walaupun
dengan terpaksa. Dikarenakan tidak mempunyai kekuatan untuk
melawan,maka mereka hanya berdiam diri walaupun merasa menderita
3

dengan

perlakuan

tersebut.

Namun

dalam

hati,mereka

selalu

mengharapkan suatu waktu dapat melepaskan diri dari penguasa-penguasa


yang zalim itu.
Mangkatnya Witiza sebagai Raja Gothia Barat yang terakhir
merupakan pembuka jalan bagi rakyat Spanyol untuk keluar dari
kungkungan penderitaan yang telah lama mereka rasakan.
Sepeninggal Witizia terjadi perebutan kekuasaan antara putra
Witiza dengan Roderick,panglima perang Spanyol,yang ingin menjadi
raja. Putra Witizia merasa lebih berhak menggantikan ayahnya. Namun,ia
tidak mampu menghadapi Roderick. Oleh karena itu,putra Witizia
bersekutu dengan Graff Yulian yang sudah lama bermusuhan dengan
Roderick. Bersekutunya dua kekuatan itu ternyata belum dapat
mematahkan pertahanan Roderick. Oleh karena itu,untuk menambah
kekuatan,Graff Yulian meminta bantuan Musa bin Nushair yang menjabat
sebagai gubernur Afrika Utara di bawah pemerintah Bani Umayyah di
Damaskus.
Sesungguhnya Musa telah lama mencari kesempatan untuk
menyeberang ke Spanyol. Maka dengan permohonan Graff itu berarti telah
datang kesempatan yang telah ditunggunya sekian lama,
Ada beberapa hal yang mendorong Musa bin Nushair mengabulkan
permohonan Graff Yulian,diantaranya adalah
1. Karena antara penduduk Spanyol dengan Afrika Utara terlibat dalam
suasana perang. Sebab penduduk Spanyol terutama yang beragama
Kristen pernah melakukan beberapa kali penyerangan terhadap daerah
pantai Afrika yang sudah dikuasai oleh kaum muslimin.
2. Penduduk Spanyol pernah memberikan bantuan kepada tentara
Romawi dan berusaha menduduki beberapa daerah muslim di pantai
Afrika. Dasar pertimbangan itu dikemukakan Musa pada Khalifah

Walid bin Abdul Malik,sewaktu Musa minta izin untuk mengirimkan


bantuan tentara ke Spanyl. Khalifah menyetujui rencana Musa.
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid(705715M),salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol,umat Islam telah menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti
Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman
Khalifah Abdul Malik(685-705M). Khalifah Abdul Malik mengangkat
Hasan bin Numan Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada
masa Khlifah Al-Walid .Hasan bin Numan sudah digantikan oleh Musa
bin Nushair. Di zaman Al-Walid itu,Musa bin Nushair memperluas
wilayah kekuasaanya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.Selain itu,ia
juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan
bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan,sehingga mereka menyatakan
setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang
pernah mereka lakukan sebelumnya.
Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam,di kawasan ini
terdapat kantung-kantung ysng menjadi basis kekuasaan kerajaan
Romawi,yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk
agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah
kawasan ini betul-betul dapat dikuasai,umat Islam mulai memusatkan
perhatiannya untuk menaklukkan Spanyol. Dengan demikian,Afrika Utara
menjadi batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan wilayah
Spanyol.
Dalam prosess penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam
yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan pasukan ke wilayah
tersebut. Mereka adalah Tharif bin Malik,Tharik bin Ziyad,dan Musa bin
Nushair.

Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia


menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan benua Eropa itu
dengan satu pasukan perang,500 orang di antaranya adalah tentara
berkuda,mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian.
Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia
menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak
sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang
terjadi dalam tubuh kerajaan Visigoths yang berkuasa di Spanyol pada saat
itu,serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan
perang,Musa bin Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol
sebanyak 7.000 orang dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Sejarah mencatat bahwa panglima Thariq setelah seluruh pasukan
selesai

mendarat

diwilayah

tersebut,membakar

seluruh

alat

penyeberangan. Ia pun mengucapkan pidato singkat yang bersejarah: AlAduwwu amamakum wal bahru waraakum fakhtar ayyuma syitum.
(Musuh depan kamu,lautan di belakang kamu,silakan pilih mana yang
kamu kehendaki).
Sorak-sorai pasukan yang berkekuatan 12.000 orang pada tahun 93
H/711 M,yang memilih maju kedepan,telah meninggalkan jejak besar di
dalam sejarah Islam. King Roderick maju dengan pasukan berkekuatan
100.000 orang. Jumlah pasukannya besar,tetapi semangat tempurnya telah
dikalahkan oleh kemewahan hidup selama ini. Pertempuran di Guadalete
pada tahun 711 M,di pinggir sungai Guadalquivir,telah menentuka nasib
kerajaan Visigoths. King Roderick tewas di tempat itu. Sikap penduduk
yang apatis,karena dihisap dan diperas dengan beban-beban pajak yang
berat,dan bantuan aktif dari pihak Yahudi,yang menderita siksaan dan
penindasan selama ini,sekaligus telah menyebabkan pasukan panglima
Thariq bin Ziyad bagaikan berlari-lari layaknya ke berbagai penjuru
Semenanjung Iberia. Sebuah faktor lainnya sangat menentukan bagi
mempercepat kemenangan itu ialah disiplin yang ketat dari pasukan besar

tersebut,memperlakukan penduduk dengan baik pada setiap wilayah yang


dikuasai,memperlihatkan ketaatan dan kepatuhan menjalankan kebaktiankebaktian keagamaan setiap harinya.
Dalam penyerbuan ke Spanyol,Thariq bin Ziyad lebih dikenal
sebagai penakluk karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih
nyata,pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung
oleh Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim
Khalifah Al-Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi selat dibawah
pimpinan Thariq bin Ziyad tempat di mana Thariq dan pasukannya
mendarat untuk pertama kali,kemudian dikenal dengan nama GibraltarJabal Thariq,Bukit Thariq,diambil dari namanya sendiri Thariq.
Dengan dikuasainya daerah ini maka terbukalah pintu secara luas
untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu tempat yang
bernama Bakkah,Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari sini Thariq dan
pasukannya

terus

menaklukan

kota-kota

penting

seperti

Cordova,Granada,dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothik ketika itu). Daerah


Visigoth di Spanyol termasuk juga provinsi Narbonne (sekarang Prancis
selatan) dan ini juga diduduki Islam dalam tahun 715 atau sesudahnya.
Sebelum Thariq menaklukan kota Toledo,ia meminta tambahan
pasukan kepada Musa bin Nushair di Afrika Utara. Musa mengirimkan
tambahan pasukan sebanyak 5.000 personel,sehingga jumlah pasukan
Thariq seluruhnya 12.000 orang,jumlah ini belum sebanding dengan
pasukan Gothik yang jauh lebih besar,yaitu 100.000 orang.
Dikarenakan cemburu terhadap kemenangan-kemenangan yang
diraih letnannya yang tidak disangka sangat luar biasa itu,Musa pun
dengan tergesa-gesa berangkat ke Spanyol pada bulan juni 712,sambil
memimpin pasukan tentara yang berjumlah 10.000 orang,semuanya terdiri
dari orang-orang dan kubu-kubu yang tidak diganggu oleh Thariq, seperti
Medina,Sedonia,dan Carmona. Sevilla yang merupakan kota terbesar dan

pusat kecerdasan Spanyol dan yang pernah menjadi ibu kota pada zaman
Romawi,mempertahankan diri hingga akhir juni 713. Akan tetapi dekat
kota

Merida,Musa

menemui

perlawanan

yang

sengit.

Namun

demikian,setelah terkepung selama setahun,setapak demi setapak kota itu


dapat diduduki dalam bulan Juli 713 M. Musa kemudian bergabung
dengan Thariq di Toledo. Selanjutnya keduanya berhasil menguasai
seluruh kota penting di Spanyol,termasuk bagian utaranya mulai dari
Saragosa sampai Navarre.
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa
pemerintahan Khalifah Umar bin Abd Al-Aziz tahun 99 H/717 M. Kali ini
sasaran ditujukan untuk menguasai daerah sekitar pegunungan Pyrenia dan
Prancis selatan. Pimpinan pasukan dipercayakan kepada As-Samah,tetapi
usahanya itu gagal dan ia sendiri terbunuh pada tahun 102 H.
Selanjutnya,pimpinan pasukan diserahkan kepada Abdurrahman
bin Abdullah Al-Ghafiqi. Dengan pasukannya,ia menyerang kota
Bordesu,Poiter,dan dari sini ia mencoba menyerang kota Tours. Akan
tetapi,diantara kota Poiter dan Tours itu ia ditahan oleh Charles
Martel,sehingga penyerangan ke Prancis gagal dan tentara yang
dipimpinnya mundur kembali ke Spanyol.
Sesudah itu masih juga terdapat berbagai penyerangan,seperti ke
Avirignon tahun 734 M,ke Lyon tahun 734 M,dan pulau-pulau yang
terdapat di Laut Tengah Mallorca,Corsia,Sardinia,Creta,Rhodes,Cyprus
dan sebagian dari Sicilia juga jatuh ke tangan Islam di zaman Bani
Umayyah.
Gelombang kedua terbesar dari penyerbuan kaum muslimin yang
geraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini,telah menjangkau
seluruh Spanyol dan melebar jauh menjangkau Prancis Tengah dan bagianbagian penting dari Italia.

Sejak pertama kali menginjakkan kaki ditanah Spanyol hingga


jatuhnya kerajaan Islam terakhir disana,Islam memainkan peranan yang
sangat besar. Masa itu berlansung lebih dari 7,5 abad.
Menurut Prof. Dr. Hamka,kekuasaan Islam di Spanyol itu dibagi
kepada tiga masa berikut.
1) Suatu provinsi dari kerajaan Bani umayyah di Damaskus (Damsik)
diperintah oleh wakil khalifah yang dikirim ke sana,tahun 93 H
sampai 138 H.
2) Diperintah oleh para amir yang berdiri sendiri,terpisah dari
khalifah Bani Abbas di Baghdad,dimulai oleh Amir Abdurrahman
Ad-dakhlil pada tahun 138 sampai 315 H.
3) Abdurrahman An-Nashir memaklumkan dirinya menjadi khalifah
di Andalusia,yaitu mulai tahun 315 H sampai 422 H.
Dalam kurun waktu 7,5 abad,Islam Spanyol telah berkembang
dengan pesatnya yang pada gilirannya mampu membawa dampak yang
sangat besar bagi dunia keilmuan dan pengetahuan yang terjadi di Eropa
pada umumnya.
Selama islam berkuasa di Spanyol,banyak terdapat penguasa negeri
yang memerintah,di antaranya adalah
1. Amir-Amir Bani Umayyah,
2. Khalifah-Khalifah Bani Umayyah,
3. Daulah Ziriyah di Granada,
4. Daulah Bani Hamud di Malaga,
5. Daulah Bani Daniyah,
6. Daulah Bani Najib dan Bani Hud di Saragosa,

7. Daulah Aniriyah di Valensia,


8. Daulah Bani Ubbad di Sevilla,
9. Daulah Jahuriyah di Cordova,
10. Daulah Bani Zin-Nun di Toledo,dan
11. Daulah Bani Ahmar di Spanyol.
Dunia Islam di Spanyol Mengalami kemajuan dalam ilmu
pengetahuan dan kebudayaan,semenjak diperintah oleh para Amir
keturunan Bani Umayyah yang berdiri sendiri terpisah dari pemerintah
Bani Abbasiyah di Baghdad,dimulai dari Abdurrahman Ad-Dakhlil.
Pada tahun 756 M,kekayaan pengetahuan dan intelektual di Islam
Spanyol

sangatlah

besar

pengaruhnya

di

Eropa,baik

filsafat,sains,fiqh,musik,kesenian,bahasa,sastra maupun pembangunan


fisik.1
B. Perkembangan Islam di Spanyol
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga
masa jatuhnya,Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di
Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad. Menurut Dr. Badri
Yatim,sejarah panjang Islam di Spanyol dapat dibagi dalam enam periode.
1. Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol di bawah pemerintahan para wali yang
diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara
sempurna,berbagai gangguan masih terjadi baik yang datang dari luar
maupun dari dalam.

1 Samsul Munir Amin. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta. Amzah hal. 159-166

10

Gangguan yang datang dari dalam yaitu berupa perselisihan diantara


elite penguasa. Disamping itu,terdapat perbedaan pandangan antara
Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di
Kairawan. Adapun gangguan yang datang dari luar yaitu datangnya
dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di daerah
pegunungan.

2. Periode Kedua (755-912 M)


Pada periode ini Spanyol berada di bawah pemerintahan Khalifah
Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang
memasuki Spanyol,tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman
Ad-Dakhil. Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah
yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah
berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya AdDakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.
Saat periode ini,Umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan
baik dalam bidang politik maupun peradaban. Abdurrahman Ad-Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar
Spanyol.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini berlansung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III
yang bergelar An-Nasir sampai munculnya raja-raja kelompok.
Pada periode ini Spanyol di perintah oleh penguasa dengan gelar
khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak
kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad.
Abdurrahman

An-Nasir

Perpustakaannya

mendirikan

memiliki

11

ratusan

Universitas
ribu

buku.

di

Cordova.

Pada

masa

ini,masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang


tinggi.
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara
kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada periode ini
Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil dibawah
pemerintahan raja-raja golongan atau Al-mulukuth Thawaif

yang

berpusat di suatu kota seperti Sevilla,Cordova,Toledo dan sebagainya.


Pada periode ini umat Islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian
intern. Ironisnya jika terjadi perang saudara,ada diantara pihak-pihak
yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen.
Namun,walaupun demikian,kehidupan intelektual terus berkembang
pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan para
sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana
yang lain.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam
beberapa negara,tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni
kekuasaan

Dinasti

Murabithun

(1086-1143

M)

dan

Dinasti

Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabitun pada mulanya adalah


sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfin di Afrika
Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang
berpusat di Marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki Spanyol dan
menguasainya. Dalam perkembangan selanjutnya,pada periode ini
kekuasaan Islam Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang
lemah sehingga mengakibatkan beberapa wilayah Islam dapat dikuasai
oleh kaum Kristen. Tahun 1238 M Cordova jatuh ketangan penguasa
Kristen dan Sevilla jatuh pada tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah
Spanyol Islam lepas dari tangan penguasa Islam.

12

6. Periode Keenam (1248-1492 M)


Pada periode ini Islam hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti
Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti
di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi,secara politik dinasti ini
hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang
merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena
perselisihan orang-orang Islam dalam memperebutkan kekuasaan. Abu
Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena
menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Ia
memberontak

dan

berusaha

merampas

kekuasaan.

Dalam

pemberontakan itu,ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad


bin Saad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada
Ferdinand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen
ini dapat mengalahkan penguasa yang sah,dan Abu Abdullah naik
tahta.
Ferdinand dan Isabella akhirnya mempersatukan dua kerajaan besar
Kristen melalui perkawinan,dan akhirnya mereka menyerang balik
terhadap kekuatan Abu Abdullah. Abu Abdullah tidak kuasa menahan
serangan-serangan penguasa Kristen tersebut sehingga pada akhirnya
kalah. Abu Abdullah akhirnya menyerahkan kekuasaan kepada
Ferdinand dan Isabella,sedangkan Abu Abdullah hijrah ke Afrika
Utara.Dengan demikian,berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol pada
tahun 1492 M. Pada tahun 1609 M,boleh dikatakan tidak ada lagi umat
Islam di wilayah ini. Walaupun Islam telah berjaya dan dapat berkuasa
di sana selama hampir tujuh setengah abad lamanya.2
C. Kemunduran dan Kehancuran
Kemunduran kebudayaan tentu akan mengalami pasang surut
sebagaimana berputarnya sebuah roda, kadang diatas kadang ada di
bawah. Hal ini tentu telah menjadi hukum alam. Demikian juga dengan
2 Ibid. hal 168-171

13

kekuasaan sebuah imperium, suatu saat dia muncul, berkembang pesat,


lalu jatuh dan hilang.
Kekuasaan Islam di Spanyol telah banyak memberikansumbangan
yang tak ternilai harganya bagi beradaban duunia pada saat ini. Tetapi
imperium yang begitu besar mengalami nasip yang sangat memilukan.
Adabeberapa faktor penyebabkemunduran yang akhirnya membawa
kehancuran.

1. Munculnya Khalifah-khalifah yang Lemah


Masa kejayaan Islam di Spanyol milai dari periode Abd Rahman,
III yang kemudin dilanjutkan oleh putr yaitu Hakam. Sang penguasa
yang cinta ilmu pengetahuan dan kolektor buku serta pendiri
perpustakaan (K Ali, 1981: 311). Pada masa kedua penguasa tersebut,
keadaan politik dan ekonomi mengalami

puncak kejaya dan

kestabilan.
Keadaan negara yang stabil dan penuh kemajuan ml tidak dapat
bertahan lagi setelah Hakam II wafat dan digantikan Hisyarn II yang
baru berusia 11 tahun (K Ali. 1981: 311). Dalam usia yang sangat
muda ini, Ia diharuskan memikul tanggung jawab yang amat besar.
Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan, jalannya
pemerintahan dikendalikan oleh ibunya dengan dibantu oleh
Muhammad Ibn Abi Umar yang bergelar Hajib Al-Mansur, yang
ambisius dan harus kekuasaan Sejak saat itu khalifah hanya dijadikan
sebagai boneka oleb Al-Mansur dan para penggantinya. Ketika AlMansur wafat, ia digantikan oleh anakya, yaitu Abd Malik Al-Muzaffar
dan pengganti Al-Muzaffar adalah Abd Rahman, penguasa yang tidak
punya kecakapan, gemar berfoya-foya, ia tidak disenangi rakyatnya,
sehingga negara menjadi tidak stabil dan lambat laun mengalarni
kemunduran.

14

2. Konflik antara Islam dan Kristen


Setelah menaklukkan Spanyol, para penguasa muslim tidak
menjalankan kebijakan islamasi secara sempurna. Penduduk Spanyol
dibiarkan memeluk agamanya, mempertahankan hukum dan tradisi
mereka. Penguasa Islam hanya mewajibkan mereka membayar upeti
dan tidak memberontak. Kebijakan ini ternyata menjadi bumerang.
Penduduk Spanyol menggalang kekuatan untuk melawan penguasa
Islam. Pertentangan Islam dan Kristen tak pernah berhenti sampai
jatuhnya kekuasaan Islam. Orang-orang Kristen selalu merasa bahwa
kehadiran umat Islam merupakan ancaman bagi mereka. Setelah
kekuasaan Islam melemah, satu per satu kota-kota dikuasai Islam jatuh
ke tangan orang Kristen.
3. Munculnya Muluk Ath-Thawaif
Muaculnya Muluk Ath-Thawaif (dinasti-dinasti kecil), secara
politis telah menjadi indikasi akan kemunduran Islam di Spanyol,
karena dengan terpecahnya kekuasaan khalifah menjadi dinasti-dinasti
kecil, kekuatan pun terpecah-pecah dan lemah. Keadaan inl membuka
peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk mempertahankan
eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakkan segala daya
upaya termasuk meminta bantuan orang-orang Kristen (Ahmad
Syalabi, jilid IV, 1974: 6k).
Melemahnya kekuasaan Islam secara politis telah dibaca oleh
orang-orang Kristen dan tak disia-siakan oleh pihak musuh untuk
menyerang imiperium tersebut. Pada tahun 1080 M., A1-Fonso dengan
tiga kerajaan Kristen (Galicia, Leon, Castile) berhasil menguasai
Toledo dan Bani Dzu An Nur (Philip K. Hitti, 1974: 555). Demikian
Juga, kerajaan Kristen Aragon berhasil merebut Huesea (1096 M.),
Saragosa (1118 M.), Tyortosa (1148 M.), dan Kenida (1149 M.) (Ira M,
Lapidus, 1993: 384).
Pada tahun 1212 M. Penaklukakan Las Navas De Tolosa oleh
koalisi raja-raja Kristen mengakibatkan Dinasti Al-Muwahiddin yang

15

selama beberapa waktu telah memulihkan keamanan negara, stabilitas


politik, dan lain-lain harus menarik diri dari Spanyol. Sebagian besar
kota penting yang dikuasal Islam satu per satu jatuh ke pihak Kristen.
Cordova jatuh tahun 1236 M. dan Seville pada tahun 1248 M.
(Bosworth, Trans. 1993: 33).
Pada pentengahan abadd ke-13, satu-satunya kota penting yang
masih dikuasai Islam adalah Granada di bawah pemenintahan Gain
Ahmar. Awalnya, orang-orang Kristen membiarkan Dinasti Ahmar di
Granada tetap eksis dengan persetujuan bahwa orang muslim harus
membayar pajak pada penguasa Kristen. Akan tetapi, setelah terjadi
perselisihan antara mereka dan telah bersatunya orang-rang Kristen,
proyek kekuasaan Dinasti Ahmar menjadi gelap. Di pihak lain tenjadi
konflik internal di tubuh Ahmar, yakni perebutan kekuasaan yang
berakhir perang saudara dan dinasti menjadi terpecah. Sejak saat itu
kekuatan Islam semakin melemah dan semakin mempercepat tamatnya
riwayat umat Islam di Spanyol tahun 1492, satu-satunya wilayah Islam
di Spanyol akhirnya jatuh ketangan orang Kristen (Ira M. Lapidus,
1993: 384).
Setelah penaklukan Granada, orang-orang Islam mengalami nasib
yang sangat menyedihkan. Pada tahun 1556, penguasa Kristen
melarang pakaian Arab dan Islam di seluruh wilayah Spanyol, bahkan
pada tahun 1566, bahasa Arab tidak digunakan di wilayah ini (Ira M.
Lafidus, 1993:189).
4. Kemerosotan Ekonomi
Di

paruh

kedua

masa

Islam

Spanyo,

para

penguasa

mementingkan pembangunan fisik dengan mendirikan bangunanbangunan megah dan monumental, demekian juga juga bidang IPTEK.
Penerintah dengan giat mengembangkan bidang ini, sehingga bidang
perekonomian kurang mendapat perhatian. Selain itu, banyak anggaran
negara yang terserap untuk membiayai tentara bayaran demi keamanan
negara.

16

5. Sistem Peralihan Kekuasaan Yang Tidak Jelas


Salah

satu

penyebab

kemuduran

dan

kehancuran

suatu

dinastiadalah perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar


putra mahkota. Terjadinya perebutan kekuasaan ini menyebabkan
perang antara elit atau keluarga yang pada akhirnya dapat menggrogoti
kekuatan dan stabilitas negara.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Islam masuk Spanyol melalui Arab Barbar. Hal ini terkait erat
dengan sejarah penguasaanya.
b. Spanyol Islam dipimpin banyak daulah yang silih berganti dengan
berbagai karakter dalam rentang waktu yang cukup panjang.
c. Terlepas dari perbedaan corak kemajuan yang dicapai oleh setiap
pemerintah, perlu dicatat beberapa hal berikut:
1) Selama berlangsung kekuasaan Islam atas Spanyol telah
lahirbeberapa tokoh politik, ilmuan yang telahg mengharumkan
Islam Spanyol, yang terpengaruh besar atas kemajuan
peradaban eropa sampai saat ini.
2) Adanya kemajuan kehidupan sosial, ekonomi.
3) Perkembangan ilmu pengetahuan, kesusastraan, seni dan
arsitektur.3

3 Dedi Supriadi, M.AG. 2008 Sejarah Peradaban Islam. CV PUSTAKA SETIA. Bandung
hal. 123-126

17

BAB III
KESIMPULAN
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M
melalui jalur Afrika Utara. Wilayah Andalusia yang sekarang
disebut dengan Spanyol diujung selatan benua Eropa, masuk
kedalam kekuasaan dinasti bani Umayah semenjak Tariq bin
Ziyad,

bawahan

Musa

bin

Nushair

gubernur

Qairuwan,

mengalahkan pasukan Spanyol pimpinan Roderik Raja bangsa


Gothia (92 H/ 711 M). Spanyol diduduki umat islam pada zaman
kholifah Al-Walid (705-715), salah seorang khalifah dari Bani
Umayah yang berpusat di Damaskus.
Perkembangan Islam di Spanyol berlangsung lebih dari
tujuh setengah abad. Perkembangan itu dibagi menjadi enam
periode yaitu: Periode Pertama (711-755 M), Periode Kedua (755912 M), Periode Ketiga (912-1013 M), Periode Keempat (10131086 M), Periode Kelima (1086-1248 M), dan Periode Keenam
(1248-1492 M). kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol
antara lain, konflik Islam dengan Kristen,tidak adanya Ideologi
pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan
kekuasaan keterpencilan.

18

You might also like