You are on page 1of 9

SISTEM TRANSFORMASI LUKISAN OBJEK DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

PADA GRAFIKA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS


TRANSFORMASI
Agra Fadillah
DBC 114 074
Mahasiswa Teknik Informatika Palangka Raya

ABSTRACT
Transformation is an object changes from one form to another, this paper described
how two-dimensional objects be transformed into three-dimensional shapes using a
matrix. The process is done in the transformation of the other objects in the input has to
be rotated, because unlike 2D 3D rotation and the item is enlarged or reduced to fit the
desired size, the object that has been modified scale should be translated, to move the
point in the direction of x, y and z then in larger image objects by increasing the
resolution by zooming in and zooming the results are dots to be connected to one another.
The research was built using Visual Basic 2008
Keywords : Matrix Transformation, rotation, Zoom, Scale, Translation
ABSTRAK
Transformasi adalah sebuah perubahan objek dari suatu bentuk ke bentuk yang lain,
pada makalah ini dijelaskan bagaimana objek 2 dimensi di transformasikan ke dalam
bentuk 3 dimensi dengan menggunakan matriks. Proses yang dilakukan dalam
transformasi antara lain objek yang telah di input harus dirotasi, karena rotasi 2D
berbeda dengan 3D kemudian objek tersebut diperbesar atau diperkecil sesuai dengan
ukuran yang diinginkan, objek yang sudah diubah skalanya harus ditranslasikan, untuk
memindahkan titik dalam arah x, y dan z kemudian di perbesar objek gambar dengan
menambah resolusi dengan cara di zoom dan hasil zoom tersebut terdapat titik-titik yang
akan dihubungkan antara satu dengan yang lain. Penelitian ini dibangun dengan
menggunakan Visual Basic 2008
Kata Kunci : Matriks Transformasi, Rotasi, Zoom, Skala, Translasi
PENDAHULUAN
Grafika komputer secara umum dianggap sebagai cabang ilmu komputer yang berkaitan
dengan teori dan teknologi yang digunakan untuk menyintesa citra berkomputer. Citra dihasilkan
komputer dengan cara melukiskan pemindaian mulai dari bersifat paling sederhana seperti renrengan segitiga sampai yang mempunyai latarbelakang seragam dan rumit seindah burung merak di
suatu taman, atau semulus rangkaian pulau-pulau Indonesia yang terdapat dalam peta. Sebagai
ilmu, bidang grafika komputer memang dikaji dalam disiplin ilmu komputer, namun dalam penerapannya ternyata begitu banyak pihak yang terlibat seni lukis, musik, sinematografi, kriptografi
dan lain-lain.
Ada suatu pepatah yang mengatakan bahwa a picture worths thousands words, sebuah
gambar dapat bicara ribuan cerita. Meskipun tampak terlalu dilebihkan namun paling tidak dapat

disetujui makna yang tersirat dalam pepatah tersebut. Informasi yang disajikan secara naratif
memang sangat umum dijumpai dan hal itu juga memiliki daya tarik tersendiri. Namun penyajian
naratif memerlukan metode pemindaian berurutan, sedangkan dalam bentuk grafis pemindaian ini
dapat dilakukan secara serentak. Pernyataan di atas merupakan salah satu manfaat dari visualisasi
grafis, sedangkan manfaat dan aplikasi lainnya begitu banyaknya, dari visualisasi hingga
perancangan, dari reproduksi gambar hingga animasi, dan sebagainya. Para pakar di bidang ini
mengklaim bahwa grafika komputer, begitu diterjemahkan dari computer graphics, merupakan area
yang paling menarik dalam bidang ilmu komputer.
Pada saat ini industri film dan game adalah yang betul-betul telah merasakan manfaat dari
grafika komputer. Saat ini, film yang digemari bukan lagi film-film kartun, tetapi film animasi yang
menggunakan teknologi 3D(tiga dimensi). Dengan grafik 3D(tiga dimensi), dapat dihasilkan suatu
objek yang menyerupai bentuk aslinya. Hal yang sama terjadi pada industri game. Jika dulu gamegame yang digemari masih dalam bentuk dua dimensi (2D), dengan teknologi yang ada sekarang
dapat dihasilkan suatu game yang lebih realistis karena sudah dalam bentuk tiga dimensi.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mempermudah user dalam merancang atau membuat suatu objek lukisan baik dua
dimensi maupun tiga dimensi.
2. Untuk menghasilkan suatu objek lukisan yang jauh lebih bagus dan lebih menarik.
3. Dapat mempermudah visualisasi dan penyampaian makna gambar dibandingkan dengan
visualisasi secara dua dimensi (2D) dari pada objek tiga dimensi.
Tinjauan Pustaka
Penelitan yang dilakukan Rahma adalah pendekatan menghasilkan citra 3 dimensi secara
otomatis adalah pendekatan pasif yang menggunakan citra 2 dimensi hasil proyeksi ortografik dari
sebuah objek geometris 3 dimensi dan pembentukan citra 3 dimensi sebuah objek geometris yang
komplek tidak perlu dilakukan dari awal dengan cara memanipulasi objek-objek primitive yang ada
melainkan dapat dicapai dengan memberikan hasil proyeksi ortografik objek geometris yang
diinginkan pada kertas gambar untuk dipindai dan dikonstruksi oleh komputer.
Proyeksi ortografik merupakan kategori dari proyeksi parallel yang memproyeksikan objek
berdasarkan bidang proyeksi yang tegak lurus sehingga hasil dari proyeksi merupakan salah satu
bidang dua dimensi dengan ukuran yang tetap dan sama hasilnya. Proyeksi ortografik yang umum
dilakukan adalah proyeksi front elevation, top elevation (disebut juga plan elevation) dan side
elevation. Proyeksi-proyeksi ini memiliki bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap sumbu-sumbu
utama system kordinat tiga dimensi tiga dimensi. Proyeksi side elevation memiliki bidang proyeksi
yang tegak lurus terhadap sumbu x, Proyeksi top elevation memiliki bidang proyeksi yang tegak
lurus terhadap sumbu y, Proyeksi front elevation memiliki bidang proyeksi yang tegak lurus
terhadap sumbu z.
1.

Rotasi / Putar
Rotasi merupakan suatu transformasi memindahkan nilai dari posisi awal menuju ke posisi
akhir yang ditentukan melalui nilai variabel. Proses rotasi dapat dilakukan sebagai berikut:
X2 = cos() x (x1 x0) - sin() x (y1 y0) + x0 (1)
Y2 = sin() x (x1 x0) + cos() x (y1 y0) + y0 (2)
Dimana (x0, y0) adalah kordinat titik pusat dari sumbu putar, sumbu putar umumnya
memiliki arah putar searah jarum jam dengan garis horizontal.
2.

Skala
Skala adalah sebuah operasi geometri yang memberikan efek memperbesar atau
memperkecil ukuran. Proses penskalaan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Po = Sp X Pi. (3)
Lo = Sl X Li.. (4)
Dimana (Pi, Li) adalah ukuran input, (Po, Lo) adalah ukuran output, dan (Sp, Sl) adalah
variable penskalaan yang diinginkan. Jika penskalaan bernilai lebih besar dari 1 maka hasil

penskalaannya akan memperbesar ukuran gambar, sebaliknya apabila variable penskalaannya lebih
kecil dari 1 maka hasilnya akan memperkecil ukuran gambar.
3.

Translasi
Translasi adalah memindahkan titik/ objek dalam arah x, y, dan z, ini berarti nilainya ditambah
atau dikurangi dengan nilai tertentu. Secara umum operasi translasi melakukan perubahan dengan cara
menambahkan koordinat awal dengan nilai variable translasi, sebagai berikut:
X2 = X1 + p .. (5)
Y2 = Y1 + p .. (6)
Grafik Transformasi Dua Dimensi
Ada dua cara untuk melakukan transformasi, transformasi objek dan transformasi koordinat.
Pada transformasi objek,semua titik di sembarang objek akan di ubah sesuai aturan tertentu,
sedangkan system koordinatnya tetap. Objek pada transformasi sistem koordinat tetap. Namun
karena system koordinatnya yang diubah, maka kedudukan objek harus disesuaikan dengan
kedudukan system koordinat yang baru.
Transformasi pada dasarnya adalah mengubah posisi setiap titik, misalnya Py dari sembarang
objek ke posisi yang lain. Sebagai contoh adalah Q yang menggunakan persamaan atau algoritma.
Hal itu berarti terdapat suatu fungsi T yang memetakan koordinat P menjadi koordinat Q dan bisa
Dituliskan Sebagai berikut :
T (Px, Py) = (Qx, Qy)
Atau
bisa
juga
ditulis : Q = T (P)
Dengan P = (Px, Py) dan Q = (Qx, Qy).
Dalam transformasi 2D, Fungsi transformasi T akan memetakan P = (Px, Py) menjadi Q = (Qx,
Qy). Qx dan Qy berhubungan dengan Px dan Py berdasarkan persamaan berikut :
Qx = aPy + cPy + TRx
Qy = bPx + dPy + Try
Adanya a, b, c, d menjadikan trx dan try sebagai sembarang konstanta.
ANALISIS dan PERANCANGAN
Bagaimana menghasilkan gambar dua dimensi dan tiga dimensi dan merotasi objek dua
dimensi dan tiga dimensi sebesar sudut dari posisi awalnya pada titik rotasi ( ). r
P3'
y
P4'

P2'
P3

P4
P1'

P1

P2
x

Gambar 1. Ilustrasi Rotation Pada Dua Dimensi

Keterangan :
adalah sudut posisi awal.
adalah sudut rotasi.
r adalah titik rotasi.
Rotasi suatu objek dengan P ( x, y ) dengan sudut mendapatkan hasil titik P (x, y ), dengan
persamaan.

x' x cos y sin

y' y cos x sin

Rotasi pada objek 3D mengikuti sumbu kordinat pada ketiga sumbu sistem koordinat x,y dan z.
Secara umum rotasi di bagi menjadi dua yaitu rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam dan
yang searah dengan jarum jam. Biasanya diberikan nilai positif dan negatif.
Selajutnya untuk rotasi yang searah jarum jam diberikan nilai negatif dan yang berlawanan arah
jarum jam diberikan nilai positif untuk setiap sumbu koordinat x, y dan z.
Rotasi tersebut menggunakan sudut rotasi tertentu dari posisi P (x, y, z) menjadi P (x, y, z).
a.

Rotasi Pada Sumbu X


y

Gambar 2. Ilustrasi Rotasi Pada Sumbu X Pada Tiga Dimensi

Gambar 2 merupakan ilustrasi rotasi pada sumbu x dengan sudut rotasi ( 00 3600), pada
rotasi ini pada sumbu x tidak terjadi perubahan titik koordinat, yang berubah adalah titik koordinat
pada sumbu y dan z.
Persamaan rotasi pada sumbu x adalah sebagai berikut :

x' x
y' y cos() z sin()
z' y sin() z cos()

Dari persamaan tersebut lebih jelas bahwa sumbu x tidak terjadi perubahan titik koordinat.
b.

Rotasi Pada Sumbu Y


y

Gambar 3. Ilustrasi Rotasi Pada Sumbu Y Pada Tiga Dimensi

Gambar 3 merupakan ilustrasi rotasi pada sumbu y dengan sudut rotasi ( 00 3600), pada

rotasi ini pada sumbu y tidak terjadi perubahan titik koordinat, yang berubah adalah titik koordinat
pada sumbu x dan z.
Persamaan rotasi pada sumbu x adalah sebagai berikut :

x' x cos() z sin()


y' y
z' x sin() z cos()

Dari persamaan tersebut lebih jelas bahwa sumbu y tidak terjadi perubahan titik koordinat.
c.

Rotasi Pada Sumbu Z


y

Gambar 4. Ilustrasi Rotasi Pada Sumbu Z Pada Tiga Dimensi


Gambar 4 merupakan ilustrasi rotasi pada sumbu z dengan sudut rotasi ( 0

360), pada
0

rotasi ini pada sumbu z tidak terjadi perubahan titik koordinat, yang berubah adalah titik koordinat
pada sumbu x dan y.
Persamaan rotasi pada sumbu x adalah sebagai berikut :
x' x cos() y sin()

y' x sin() y cos()

z' z
Dari persamaan tersebut lebih jelas bahwa sumbu z tidak terjadi perubahan titik koordinat.
METODE ANALISIS
Ketika membahas masalah transformasi matriks, maka hal utama yang ingin diketahui
tentunya adalah bayangan suatu vektor dari transformasi tersebut dan matriks transformasinya.
Penentuan matriks transformasi tergantung dari faktor faktor yang diketahui.
Matriks adalah susunan sekelompok bilangan dalam bentuk segi empat siku-siku yang diatur
menurut baris dan kolom. Istilah-istilah yang sering digunakan matriks adalah :
1.
Baris matriks yaitu susunan bilangan-bilangan yang letaknya mendatar (horizontal) dalam
matriks tersebut.
2.
Kolom matriks yaitu susunan bilangan-bilangan yang letaknya tegak (vertikal) dalam matriks
tersebut.
3.
Elemen matriks yaitu bilangan-bilangan yang menyusun matriks tersebut dan letaknya
didalam tanda kurung.

2
4

(7)

Yang menjadi data masukan (input) dalam aplikasi ini adalah dengan object 2 dimensi bentuk
gambar. Dimana gambar tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk transformasi dari 2 dimensi
ke 3 dimensi. Selanjutnya dilakukan proses transformasi objek ke 3 dimensi, dengan memasukkan
parameter-parameter pendukung transformasi matriks. Adapun langkah-langkah untuk proses
transformasi dari 2 dimensi ke 3 dimensi adalah sebagai berikut :
1. input gambar
2. rotasi
3. skala
4. translasi
5. zoom
6. draw style

4.

Flowchart
Start

Input Image

Rotasi

Skala

Translasi

Zoom

Draw style

End

Gambar 5. Flowchart Perancangan Aplikasi Tranformasi

Berikut penjelasan dari setiap proses perancangan :


1.

Rotasi/ Putar
Berbeda dengan rotasi di 2D yang menggunakan titik pusat (0,0) sebagai pusat perputaran,
rotasi 3D menggunakan sumbu koordinat sebagai pusat perputaran. Rotasi merupakan suatu
transformasi memindahkan nilai dari posisi awal menuju ke posisi akhir yang ditentukan melalui
nilai variabel. Proses rotasi dapat dilakukan sebagai berikut :
X2 = cos() x (x1 x0) - sin() x (y1 y0) + x0
Y2 = sin() x (x1 x0) + cos() x (y1 y0) + y0
Dimana (x0, y0) adalah kordinat titik pusat dari sumbu putar, sumbu putar umunya memiliki arah
putar searah jarum jam dengan garis horizontal.
2.
Skala
Skala adalah sebuah operasi geometri yang memberikan efek memperbesar atau
memperkecil ukuran.
Proses penskalaan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Po = Sp X Pi
Lo = Sl X Li
Dimna (Pi, Li) adalah ukuran input, (Po, Lo) adalah ukuran output, dan (Sp, Sl) adalah variable
penskalaan yang diinginkan. Jika penskalaan bernilai lebih besar dari 1 maka hasil penskalaannya
akan memperbesar ukuran gambar, sebaliknya apabila variabel penskalaannya lebih kecil dari 1
maka hasilnya akan memperkecil ukuran gambar.

3.

Translasi
Translasi adalah memindahkan titik/ objek dalam arah x, y, dan z, ini berarti nilainya
ditamabah atau dikurangi dengan nilai tertentu. Secara umum operasi translasi melakukan
perubahan dengan cara menambahkan koordinat awal dengan nilai variable translasi, sebagai
berikut :
X2 = X1 + p ..
Y2 = Y1 + p ..

4.

Zoom
Zoom merupakan proses perbesar object gambar dengan cara menambah resolusi gambar dan
interpolasi. Interpolasi sebenarnya adalah suatu proses untuk menentukan harga suatu fungsi pada
titik-titik posisi antara suatu sampel dengan sampel tetangganya. Hal ini dilakukan dengan
menyusun fungsi kontinu melalui sampel-sampel masukan diskrit. Dengan demikian harga fungsi
dapat diperoleh untuk setiap sembarang titik, tidak hanya harga fungsi pada titik sampel.

5.

Draw style
Dalam transformasi object 2 dimensi ke 3 dimensi terdapat 3 jenis draw style yang
digunakan untuk menghubungkan setiap titik martiks antara lain :
a.
Dots
b.
Lines
c.
Spike
Pada form ini terdapat tombol import gambar, tombol untuk export hasil transformasi gambar,
parameter transformasi, dan jenis draw style. Berikut rancangan form utama.

Impor Gambar

Gambar

Transformasi
Export Hasil Transformasi

Parameter Transofrmasi

Gambar 6. Rancangan Form Utama

Draw Style

HASIL dan UJICOBA


Algoritma
Algoritma perancangan perangkat lunak Aplikasi transformasi objek 2 dimensi ke 3 dimensi
dengan menggunakan matriks dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
1.
Algoritma Rotasi/ Putar
2.
Algoritma Skala
3.
Algoritma Translasi
4.
Algoritma Zoom
5.
Algoritma Draw style
Form Transformasi
Form transformasi digunakan untuk melakukan proses transformasi 2D ke 3D, pada form
terdapat operasi untuk import gambar, ekspor gambar, dan parameter-parameter yang akan
digunakan pada proses transformasi. Berikut Tampilan Form Transformasi.

Gambar 7. Form Transformasi

KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal mengenai kesimpulan dari Penelitian
transformasi dari 2 dimensi ke 3 dimensi, yaitu :
1.
2.

Untuk mempermudah user dalam merancang atau membuat suatu objek lukisan baik dua
dimensi maupun tiga dimensi.
Dalam penelitian ini dapat mempermudah visualisasi dan penyampaian makna gambar
dibandingkan dengan visualisasi secara dua dimensi (2D) dari pada objek tiga dimensi.

DAFTAR RUJUKAN
Broughton, S.A. 2001, Transform Method in Imaging Processing- Lecture 2. Rose- Hulman
Institute of Technology
Deniau, Laurent. 2003. Image Processing. Slide Presentasi.
Darma Putra. 2009, Pengolahan Citra Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta
Debnath Lokenath,2002, Wavelet Transform and Their Application. Boston Birkhauser.
Edward angel. 2009, Interactive Computer Graphics, Pearson Internasional Inc
Janner Simarmata & Tintin Chandra. 2007, Grafika Komputer.
jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/98_103_rahma.pdf
Nazrul Effendy. 2010, Grafika Komputer Dengan Borland C++ Builder

You might also like