Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas akhir Topik Biomolekul
Mata Kuliah Biologi Sel dan Molekuler
Oleh :
Exma Mutatal Hikmah
NIM. 011614153004
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi pada kehamilan
yang menjadi insiden dengan kasus 5-6% dari seluruh kehamilan.
Preeklampsia masih sering menjadi kasus kedaruratan dan menjadi salah
satu penyebab atas tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas
fetomaternal. Kejadian ini ditandai dengan adanya hipertensi (tekanan
darah 140/90) dan proteinuria (protein urin 0,3 gr/24 jam) yang terjadi
setelah 20 minggu usia kehamilan. Di negara berkembang, preeklampsia
menyebabkan mortalitas ibu sekitar 20-80% dan mortalitas perinatal
sekitar 15-40 (Bodnar, 2006).
Meskipun angka prevalensi dan morbiditas preeklampsia cukup
tinggi, sampai saat ini belum ada teori komprehensif ataupun faktor yang
bertanggung jawab atas patofisiologi preeklampsia, sehingga preeklampsia
masih disebut sebagai the disease of theories. Terdapat bukti yang kuat
yang menghubungkan keseluruhan teori etiologi preeklampsia, yakni
invasi sitotrofoblas yang tidak sempurna dengan perubahan bentuk pada
arteri spiralis uteri, yang dapat meningkatkan resiko resistensi pada aliran
arteri umbilikalis (Schlembach, 2003). Adapun penyebab abnormalitas ini
salah satunya adalah perbedaan regulasi molekul adhesi yang berperan
dalam proses invasi trofoblas.
Menurut Dekker (1998), proses invasi trofoblas sangat dipengaruhi
oleh migrasi sel yang juga bergantung dengan adhesi protein matriks
ekstraselular. Matriks ekstraselular ini kemudian mengikat reseptor
transmembran tertentu yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi sel. Sel sel yang terikat protein matriks ekstraselular oleh
reseptor permukaan yang sesuai, disebut molekul adhesi. 4 molekul adhesi
utama antara lain integrin, cadherin, imunoglobulin superfamili dan
selectins. E-Cadherin terlibat dalam diferensiasi sitotrofoblas ke
ekspresi
integrin
sehingga
mengubah
kecenderungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PREEKLAMPSIA
Kasus preeklampsia ditandai dengan adanya hipertensi (tekanan
darah 140/90) dan proteinuria (protein urin 0,3 gr/24 jam) yang terjadi
setelah 20 minggu usia kehamilan. Pada pasien preeklampsia, terjadi
penyempitan lumen arteria spiralis menjadi rata-rata diameter adalah
200m sedangkan pada kehamilan normal rata-rata diameter adalah 500
m, serta terdapat penurunan perfusi plasenta 2-3 kali lebih rendah yang
dibuktikan dengan terjadinya apoptosis trofoblas pada plasenta (Sibai,
2005). Berapa hipotesis yang berkembang terkait faktor penyebab
terjadinya preeklampsia diantaranya adalah (Davila, 2012) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2. Pada usia kehamilan 14-16 minggu, terjadi invasi tahap kedua yaitu
masuknya sel-sel trofoblas kedalam lumen arteria spiralis sampai
dalam miometrium. Selanjutnya proses seperti tahap pertama
kemudian terjadi lagi penggantian endotel, perusakan jaringan
muskulo-elastik dan perubahan fibrinoid dinding arteri. Akhir dari
proses ini adalah pembuluh darah yang berdinding tipis (thinwalled),
lemas (flacid) dan berbentuk seperti kantung (sac-like) yang
memungkinkan terjadinya dilatasi secara pasif untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan aliran darah yang meningkat.
Perbedaan yang terjadi pada preeklampsia adalah proses implantasi
yang tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti pada kehamilan normal,
keadaan ini disebabkan oleh tahap pertama invasi sel trofoblas berjalan
normal tapi invasi tahap kedua tidak berlangsung dan bagian arteri spiralis
yang berada dalam miometrium tetap mempunyai dinding muskuloelastik
sehingga terjadi resistensi vaskuler dan arteriosis akut pada arteri spiralis.
Hal ini dapat menyebabkan lumen arteria bertambah kecil atau bahkan
dapat mengalami obliterasi (Hladunewich, 2007).
Keadaan plasenta pada preeklampsia menunjukkan implantasi yang
defektif yang ditandai dengan invasi trofoblas ekstravilus yang tak
lengkap. Pada akhirnya, ini akan menghasilkan pembuluh darah kecil
dengan resistensi tinggi. Implantasi plasenta normal pada trimester III
menunjukkan proliferasi trofoblas ekstravilus pada vilus anchor, trofoblas
ini menginvasi desidua dan meluas kedalam dinding arteriola spiralis,
menggantikan
endotel
menghasilkan
pembuluh
dan
dinding
darah
lebar
muskular.
dengan
Remodeling
resistensi
ini
rendah
(Cunningham, 2010).
remodeling yang sempurna oleh invasi trofoblas endovaskular. Sel sel ini
menggantikan
lapisan
endotel
dan
otot
pembuluh
darah
untuk
Gambar 1. Gambar skematis perbedaan invasi trofoblas pada kondisi tidak hamil,
preeklampsia dan kehamilan normal
Proses plasentasi abnormal yang terjadi pada preeklampsia
disebabkan oleh 2 hal. Pertama, tidak semua arteri spiralis di segmen
desidua mengalami invasi sel-sel endovaskuler trofoblas. Kedua, invasi
sel-sel endovaskuler trofoblas ke dalam arteri spiralis hanya terjadi sampai
segmen desidua dan remodeling hanya terbatas pada arteri spiralis di
desidua yang diinvasi oleh sel-sel trofoblas. Arteri spiralis yang tidak
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Baker N. Philip, Kingdom C.P. John. 2005. Pre-eclampsia Current Perspective on
Management. The Parthenon Publishing Group. Page 7-271.