You are on page 1of 16

Pengelolaan Data

Toponim

Bimbingan Teknis Toponim


Pontianak 18-21 April 2016
Yusnita Permana
yusnita.permana@big.go.id

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Outline

Pengantar
Pengelolaan Data
Manfaat Pengelolaan Data
Cara Mengelola File dan Folder
Format File Data Toponim
Pengelompokan File Data Toponim
Penamaan File Data Toponim

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Pengantar
Amanat Perpres 112 tahun
2006 bagi PPNR:
Inventarisasi Unsur
Rupabumi, Mengumpulkan
Data-data/Informasi Unsur
Rupabumi
Daftar Usulan Nama
Rupabumi sebagai bahan
penyusunan Gasetir
Nasional

Data-data atau informasi


tersebut perlu dikelola
dengan baik.
Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim
Badan Informasi Geospasial

Pengelolaan Data
Data adalah pondasi awal
untuk lahirnya sebuah
informasi hingga
pengambilan keputusan.
Tujuan utama dari
pengelolaan data ialah
untuk menjamin akses
dan diseminasi data yang
berkualitas kepada
pengguna.
Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim
Badan Informasi Geospasial

Success

Informed Decisions
Knowledge
Information

Data

Pengelolaan Data
Bukan sekedar
pengarsipan data
Pengelolaan data itu
dimulai dari proses
awal (pengumpulan
data hingga proses
akhir (diseminasi data)

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Pengelolaan Data
GOOD MANAGEMENT

POOR MANAGEMENT

Kualitas data optimal


Meningkatnya kepercayaan
dari pengguna
Efisien dan mudah diakses
pada saat dibutuhkan
Meningkatnya pengetahuan
dan pemahaman dari
berbagai pihak terkait
pengguna data

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Misinterpretasi data
Kehilangan data
Data tidak bisa diakses
Membuang waktu, tenaga
dan uang
Ketinggalan deadlines
Kehilangan kepercayaan dari
pengguna

Manfaat Pengelolaan Data


Memudahkan pencarian file
Memudahkan pendeteksian virus
Menghemat media penyimpanan

Meningkatnya
Produktivitas Kerja

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Cara Mengelola File dan Folder


1. Pisahkan file sistem dan file data
Contoh: direktori C untuk sistem dan D untuk data

2. Buat folder berdasarkan kategori tertentu


Contoh:

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Cara Mengelola File dan Folder


3. Buat sub folder sesuai dengan kebutuhan
4. Buat standarisasi penamaan folder dan file
Contoh: 1415-423 atau 1415_423

5. Buat nama file yang singkat dan spesifik


Contoh: 20160420_Mempawah_UnsurAlami.mdb
6. Sertakan keterangan versi untuk file yang sering
diperbaharui
Contoh:
20160419_Pontianak_Toponim_UnsurBuatan_v1.shp
7. Back up secara rutin
8. Lakukan dengan disiplin
Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim
Badan Informasi Geospasial

Format File Data Toponim


Input
Tabel (xls), data spasial (shp), peta
cetak, dokumen, formulir (A,B), peta
kerja

Tahapan
Persiapan dan pengumpulan
data nama rupabumi
Survei lapangan

Formulir (A,B) yang sudah disahkan


oleh pejabat daerah, formulir C, foto
Entri data nama rupabumi
survei lapangan, rekaman wawancara,
data koordinat
Data spasial (shp), laporan survei
lapangan

Verifikasi nama rupabumi


oleh PPNR Kota/Kabupaten

Data spasial hasil verifikasi PPNR


Kota/Kabupaten (shp)

Verifikasi nama rupabumi


oleh PPNR Provinsi

Data spasial hasil penggabungan dan Pengusulan nama rupabumi


penelaahan PPNR Provinsi
ke timnas PNR

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Hasil
1. Formulir (A,B) yang sudah dimutakhirkan
dan disahkan oleh pejabat daerah
2. Foto survei lapangan
3. Rekaman wawancara
3. Data koordinat (gcp/wpt/shp)
4. Laporan survei lapangan
1. Formulir C yang sudah lengkap dan
terupdate
2. Data spasial (shp)
1. Data spasial hasil verifikasi (shp)
2. Berita acara verifikasi
3. Formulir C hasil verifikasi
1. Data spasial gabungan Kabupaten/Kota
yang sudah diverifikasi PPNR Provinsi
2. Berita acara verifikasi
3. Gasetir (mdb)
Gasetir nasional

Pengelompokan File Data Toponim


1.

Mendijitalkan data yang belum dijital


(contoh: formulir, catatan survei
lapangan)

2.

Memisahkan data spasial (contoh:


shp) dan non-spasial (contoh: xls,
jpg)

3.

Memisahkan data proses dan data


hasil
input-proses-output

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Penamaan File Data Toponim

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Penamaan File Data Toponim


Contoh: Kabupaten Kapuas Hulu => 61.06
Bandingkan Nama File:
Kabupaten_KapuasHulu_Toponim_UnsurBuatan.shp
dengan
61_06_Toponim_UnsurBuatan.shp

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim


Badan Informasi Geospasial

Toponim Pontianak

Mengelola Data Toponim semakin penting di era informasi

Mengelola Data Toponim semakin penting


di era informasi

Masa Depan Toponimi Indonesia


ada di Genggaman Kita

You might also like