Professional Documents
Culture Documents
LABORATORIUM DINAMIS
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MINERAL NATIVE ELEMENTS,SULFIDA,OKSIDA DAN HALIDA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Problem set
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara
: Hijau
Warna Lapuk
: Coklat
Cerat
: Putih
Kilap
: Kaca
Belahan
: Tidak Sempurna
Pecahan
Kekerasan
Berat Jenis
: 3,18
Tenacity
: Brittle
Komposi Kimia
: CaF2
Sistem Kristal
:Isometrik
Nama Mineral
:Flourit
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Problem set2
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara
: Kuning Keemasan
Warna Lapuk
: Coklat Hitam
Cerat
: Hitam
Kilap
: Logam
Belahan
: Tidak Sempurna
Pecahan
Kekerasan
Berat Jenis
: 4,28
Tenacity
Komposi Kimia
: CuFeS2
Sistem Kristal
:Tetragonal
Nama Mineral
:Kalkopirit
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Problem set3
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara
: Kuning
Warna Lapuk
: Ungu
Cerat
: Hitam
Kilap
: Logam
Belahan
: Tidak Sempurna
Pecahan
Kekerasan
:Kawat Tembaga
Berat Jenis
: 5,0
Tenacity
Komposi Kimia
: CuFeS4
Sistem Kristal
:Tetragonal
Nama Mineral
:Bornit
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Problem set
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
Acara
: Kuning Dominan
Warna Lapuk
: Kuning Mentaga
Cerat
: Kuning
Kilap
: Logam
Belahan
: Tidak Sempurna
Pecahan
Kekerasan
Berat Jenis
: 15-19,3
Tenacity
: Melleable
Komposi Kimia
: AU
Sistem Kristal
:Isometrik
Nama Mineral
:Emas
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
4.2 Pembahasan
4.2.1 Flourit (caF2)
Struktur kristal : Isometrik; 4/m. 32/m. Memiliki tingkat Kekerasan 4, dan berat
jenis : 3,18 Komposisi dan struktur : Fluorit terdiri dari Ca 51.3% dan F 48.7%.
memiliki belahan sempurna dan warna mineral ini Sangat bervariasi, dapat takberwarna, kuning anggur, hijau, biru kehijauan, biru lembayung, putih, abu-abu, birulangit, hitam keniruan, atau coklat
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat,
baik sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral bijih
metalik, khususnya timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan batugamping dan
dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan pegmatit.
Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit, dolomit, gipsum,
selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan apatit.
Keterdapatan: Flourit bisa didapatkan di Inggris tepatnya di Cumberland,
Derbhyshire dan Durham. Produksi komersial skala besar berasla dari Amerika Serikat,
Spanyol, Thailand, China, Italia dan Prancis.
Manfaat : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi baja, gelas, Kaca-serat
( fiberglass)dan tembikar.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
kalsit
merupakan
mineral
utama
pembentuk
batu
kapur
(batugamping) ataupun batu marmer. Kedua batuan tersebut sangat banyak ditemukan di
permukaan bumi dan sebagai salah satu repositori karbon terbesar di planet kita. Sifat
fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya sebagai salah satu mineral yang
paling sering muncul. Kalsit dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, material abrasif,
pupuk pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan, pigmen, farmasi, dan masih
banyak lagi kegunaan lainnya. kalsit memiliki lebih banyak kegunaan dibandingkan
mineral-mineral
lainnya.proses
terbentuknya
mineral
kalsit
(genesa)
ataupun
keterdapatan kalsit berkaitan erat dengan pembentukan batu kapur dan batu marmer.
Unsur kimia pembentuk kristal kalsit terdiri atas kalsium (Ca) dan karbonat
(CO3). Sistem kristal kalsit adalah heksagonal dengan belahan rhombohedral, tidak
berwarna dan transparan. Kalsit mempunyai berat jenis 2,7 dengan kekerasan 3 (skala
Mohs). Kalsit dapat berbutir halus sampai kasar dan bisa terbentuk sebagai stalaktit,
oolitik, atupun pisolitik. Kalsit yang murni pada umumnya berwarna putih, sedangkan
yang tidak murni (karena subsitusi) berwarna abu-abu, merah, hijau, kuning, ataupun
coklat.
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Gypsum adalah mineral hidrous kalium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi di
alam, berbentuk endapan sedimen mendatar dan dekat dengan permukaan bumi dan
memiliki sebaran yang luas. Gipsum sering berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih,
batu pasir, marmer, dan lempung. Mineral lain lain yang selalu berasosiasi dengan
gipsum ialah anhidrit (CaSO4), mineral sulfat sejenis gipsum tetapi tidak mengandung
kristal H2O. Sebagian besar endapan gipsum terbentuk dari air laut dan hanya sedikit
yang berasal dari endapan danau yang mengandung garam. Gipsum juga dapat terjadi
dari hasil kegiatan vulkanik, gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur dan hasil
pelapukan batuan. Gypsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga
sekarang. Beberapa kegunaan gypsum yaitu Drywall Bahan perekat
Klasifiasi Gypsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari
gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gypsum juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi
dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau guagua kapur, tudung kubah garam, penudung gossan|oksida besi (gossan) pada endapan
pirit di daerah batu gamping.
Genesa Gypsum merupakan mineral sedimen kimiawi (evaporit) yg khas,
terbentuk melalui pengendapan langsung dr air garam/ merupakan hasil hidrasi/alterasi
anhidrit selama proses diagenesa. Gipsum dpt juga terbtk oleh sublimasi langsung dr
fumarola/diendapkan mata air panas. Juga diagenesa sebagai Galian block-block
konkresi dlm lempung dan napal, sedang anhidrit merupakan hasil dehidrasi gypsum.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Topaz adalah mineral silikat yang terdiri dari aluminium dan fluorin dengan
formula kimia Al2SiO4(FOH)2. Topaz mengkristal dalam bentuk ortorombik dan
sebagian kristalnya berbentuk prisma berujung piramida atau bentuk lain dan bisa
dibedakan dari Berlian (Diamond), batu Merah Delima (Ruby), batu Safir (Sapphire),
Citrine, Apatite, Brazilianite, Zircon, Fluorite, Kunzite, Tourmaline, dan Orthoclase
melalui tingkat kekerasannya (Topaz memiliki tingkat kekerasan 8 skala Mohs). Bisa
dibedakan dari Aquamarine melalui struktur kristal ortorombik-nya. Phenakite bisa
dibedakan dari Topaz melalui struktur kristal trigonal-nya. Spinel bisa dibedakan dengan
Topaz melalui struktur kristal kubik-nya. Topaz memiliki berat jenis yang lebih rendah
dan komposisi kimia yang berbeda dengan Chrysoberyl, dan Chrysoberyl biasanya tidak
memiliki fluoresensi, sedangkan Topaz memiliki beberapa fluoresensi lemah, yang bisa
digunakan untuk membedakan antara keduanya. Batu permata Beryl juga sering keliru
dianggap sebagai Topaz, tetapi memiliki Cleavage (kecenderungan kristal untuk pecah
terbelah mengikuti struktur kristalnya) yang tidak jelas, sedangkan Topaz memiliki
Cleavage yang sempurna.
Warna batu Topaz berkisar dari tidak berwarna (putih bening), kuning,
oranye, coklat-merah, biru muda sampai tua, merah muda sampai merah, violet (ungu
muda) sampai hijau muda. Topaz yang paling murni tidak memiliki warna (putih
bening) atau biru pucat. Beberapa batu permata Topaz yang berwarna cokelat
kekuningan secara bertahap bisa memudar ketika terus-menerus terkena sinar matahari.
Topaz warna merah dan violet (ungu muda) benar-benar sangat langka.
Batu Topaz memiliki Clarity atau tingkat kejelasan Transparent (tembus cahaya tanpa
difusi berlebihan atau mungkin memiliki rutile warna hitam atau cokelat kemerahmerahan atau inklusi lainnya) sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan).
Topaz menjadi sangat berharga tinggi karena kemilaunya yang seperti kaca.
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Batu Apatite adalah kelompok mineral Phosphate yang meliputi HydroxylApatite, Fluor-Apatite, dan Chlor-Apatite. Apatite adalah jenis yang paling umum dari
Phosphate dan merupakan sumber utama untuk Phosphorus, zat kimia penting untuk
Bioenergetika dan Fotosintesis. Apatite terdiri dari Calcium Phosphate, yang merupakan
bahan yang sama pembentuk gigi dan tulang.
Meskipun Apatite adalah mineral yang sangat umum, yang transparan dan
berkualitas sangatlah jarang. Karena batu Apatite memiliki berbagai macam warna dan
bentuk yang menarik, batu ini menjadi favorit bagi kalangan kolektor batu permata.
Kolektor sering mencari warna langka seperti warna Paraiba Tourmaline yang biru-hijau
atau yang hijau seperti daun bawang, yang dikenal sebagai Asparagus Stone. Warna
ungu tua, ungu muda (Violet), dan kemerahan juga paling dicari. Ada varietas berwarna
biru lainnya yang dikenal sebagai Moroxite, tapi batu ini biasanya telah melalui
proses treatment pemanasan untuk meningkatkan warnanya.
Kata Apatite berasal dari bahasa Yunani yang artinya Curang. Nama itu
diberikan kepada batu Apatite karena kemiripannya dengan beberapa batu permata
mahal lainnya. Amblygonite, Andalusite, Brazilianite, Precious Beryl, Sphene, Topaz,
dan Tourmaline, semuanya bisa keliru dengan Apatite.
Batu Apatite memiliki formula kimia Ca5(PO4)3(F,Cl,OH), kekerasan 5 skala
Mohs, dan bisa dikenali melalui beberapa metode pengujian. Fluoresensi adalah salah
satu cara untuk membedakan spesimen Apatite. Apatite jauh lebih keras daripada
Calcite. Karena lebih lunak daripada Tourmaline, Beryl, dan Quartz (Kuarsa), melalui
tes awal uji gore san biasanya sudah dapat mengidentifikasi dan membedakannya
dengan Apatite.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
mempunyai
warna
segar
kuning
keemasan,warna
lapuk
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
negatif dan sudah secara eksperimen menggunakan sirkuit getaran sebagai detektor
radio.
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
i.
Streak berwarna kuning hingga coklat muda (biasa berwarna terang untuk mineral
biasanya gelap).
Karakteristik lain: striations di wajah tetrahedral, triboluminescent (berarti bisa
bersinar jika hancur), indeks bias 2,37 -, 2,42 dispersi (api) dari 0,156 dan akhirnya
sfalerit adalah piroelektrik (artinya membentuk muatan listrik sedikit saat dipanaskan
atau didinginkan).
Associated Mineral hampir selalu menyertakan galena, pirit, fluorit, kalkopirit,
kuarsa, kalsit, magnetit, pirhotit dan banyak lainnya.
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
hidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga kandungan air pada endapan
tersebut akan mengubah ferri hidroksida menjadi mineral-mineral seperti goethite
(FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt. Mineral-mineral tersebut sering dikenal
sebagai besi karat.
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
1. Batu bola kristal kuarsa digunakan untuk memprediksi masa depan oleh paraperamal.
2. Batu bola kristal kuarsa yang digunakan sebagai jimat dipercayai dihuni oleh roh-roh
yang dikasih makan secara rutin dengan digosoknya dengan darah darah rusa.
3. Digunakan untuk menyimpan informasi yang dimana bisa diakses dengan memegang
batu tersebut.
4. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit, dan dapat juga membantu meningkatkan
keseimbangan dan keharmonisan rumah tangga.
5. Memberi kebahagiaan, harapan dan optimisme.
6. Batu kuarsa juga digunakan untuk membantu menjalankan projek astral dan batu ini
dipercayai mempunyai koneksi erat antara dimensi fisik dan dimensi pikiran.
Bornit (Cu5FeS4)
Bornit (Cu5FeS4) adalah salah satu mineral bijih tembaga yang lebih rendah,
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Mineral Pirit atau disebut juga besi sulfide ( FeS2 ) mempunyai kristal isometrik
yang pada umumnya terlihat atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di
sebut juga striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ), lihat pada gambar disamping.
Mineral pirit mempunyai kekerasan 6-6.5, dan mempunyai bobot jenis 4.95-5.10.ima).
Mineral Pirit adalah yang paling umum untuk mineral sulfide.
Mineral ini pada umumnya mempunyai warna emas pucat. Pirit menyingkapkan
kepada lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi dengan oksigen
dan air untuk membentuk asam belerang, menghasilkan pengeringan tambang asam. Ini
diakibatkan oleh reaksi bakteri Thiobacillus, yang menghasilkan energi mereka dengan
penggunaan oksigen untuk mengoxidasi besi yang mengandung besi ( Fe2+) ke besi/
ferric ( Fe3+). Besi yang ferric pada gilirannya bereaksi dengan pirit untuk
menghasilkan asam belerang dan mengandung besi. Besi yang mengandung besi
kemudian adalah tersedia untuk oksidasi oleh bakteri; siklus ini dapat berlanjut sampai
pirit ini tuntas bereaksi. .
Pirit yang biasa disebut Fools Emas karena kesamaan dalam warna, bentuk
kebiasaan, dan Gold. Pada hari-hari pertambangan tua, Pyrite sering bingung dengan
Gold saat mereka terjadi bersama-sama, meskipun Pyrite Gold dan dapat dengan mudah
dibedakan dengan pengamatan sederhana dan pengujian karakteristik.
Pyrite terjadi dalam berbagai bentuk dan bentuk. Agregat kristal yang lebih
kecil bisa mengeluarkan efek berkilau indah dalam terang, dan kristal yang lebih besar
dapat terbentuk sempurna, termasuk sempurna kubus menarik dan kembar penetrasi dan
bentuk-bentuk kristal aneh. Kubus sempurna Pyrite tertanam dalam matriks dari
tambang Spanyol yang terkenal secara khusus berharga di kalangan kolektor. Banyak
dari spesimen telah jatuh dari matriks dan telah diperbaiki dengan meminta mereka
direkatkan kembali ke dalam matriks.Pirit memiliki rumus kimia yang sama dengan
Marcasite mineral langka, tetapi mengkristal dalam sistem kristal yang berbeda,
sehingga secara ilmiah mengklasifikasikan sebagai spesies mineral terpisah.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
tidak
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya
alamyang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam nonhayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya nonhayati.Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari
segikualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar
secaratidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain:
minyak bumi, emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain.
Sumber daya itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional,oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat
denganmemperhatikan
kelestarian
hidup
sekitar.
Salah
satu
kegiatan
dalam
memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi
kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan
dampak negatif
terhadap
lingkungan
hidup
terutama
perusahaannya,bentang
alam,berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan
kualitas tanah,penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya
debu dankebisingan.
Sumber daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat
khususdibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting assets
ataudiusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan tumbuh atau
tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri pertambangan merupakan
industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam mengusahakan industri pertambangan
akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas, baik lokasi, jenis,
jumlahmaupun mutu materialnya.
Keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan
kerja serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam
mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang sesuai
dan tepat, baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar perolehannya dapat
optimal
Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan manusia semakin beragam salah satunya
adalah kebutuhan papan/tempat tinggal. Meningkatnya jumlah penduduk menjadi faktor
utama meningkatnya kebutuhan pemukiman.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
1.2.
1.2.1
a. Menentuk sistem kristal berdasarkan atas panjang sumbu, posisi sumbu, jumlah
sumbu serta besar dri sudut yang dibentuk antar sudut pada bentuk krista.
b. Mendeskripskan bentuk kristal berdarkan parameter dari penggambaran, jumlah
dan posisi sumbu kristal serta bidang kristal yang dimiliki oleh bentuk kristal.
c. Menentukan golongan 3 sistem kristal.
1.2.2
Tujuan
Bahan
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kristal
Kata kristal berasal dari bahasa Yunani crystallon yang berarti tetesan yang
dingin atau beku. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk menyeragamkan
pendapat para ahli, maka kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan
tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidangbidangnya memenuhi hukum geometri; Jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu
tertentu dan teratur. Kristal-kristal tersebut selalu dibatasi oleh beberapa bidang datar
yang jumlah dan kedudukannya tertentu. Keteraturannya tercermin dalam permukaan
kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu.
Bidang-bidang ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidangbidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal.
Bidang muka itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan
sumbu-sumbu kristal. Dalam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang
lurus yang menembus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai
satuan panjang yang disebut sebagai parameter. Bila ditinjau dan telaah lebih dalam
mengenai pengertian kristal.
2.2
Pengertian Mineral
Apabila unsur penyusunnya tersusun secara tidak teratur dan tidak mengikuti
hukum-hukum diatas, atau susunan kimianya teratur tetapi tidak dibentuk oleh proses
alam (dibentuk secara laboratorium), maka zat atau bahan tersebut bukan disebut
sebagai kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut sebagai
parameter. Bidang muka itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya
dengan sumbu-sumbu kristal. Dalam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis
bayangan yang lurus yang menembus kristal melalui pusat kristal.
Mineral dengan sedikit kekecualian, dimana proses penempatan atom atom
dalam keadaan padat. Bilamana kondisi memungkinkan, mereka dapat membentuk
permukaan yang halus secara beraturan. Dan dalam bentuk geometri dikenal sebagai
kristal.
Dalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan
kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut. Karena memang belum
didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini. Namun pada umumnya
dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum tahun 1977 dan
defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang
terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan rumus
kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu zat yang
terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen, memiliki sifatsifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai bentuk geometris tertentu.
Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik, yang
termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja. Dan pada defenisi kompilasi,
mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup semua zat yang
ada dialam yang memenuhi syarat-syarat dalam pengertian tersebut. Hal ini salah
satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang terbentuk karena penguraian atau
perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara alamiah juga digolongkan kedalam
mineral, seperti batubara, minyak bumi dan tanah diatome. Mineral termasuk dalam
komposisi unsur murni dan garam-garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk).
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang mineral. Mulai
dari
pembagian
atau
penggolongan
mineral,
pengenalan
sifat-sifat
mineral,
Suhu Kohesi
Sifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar atom pada
sebuah mineral. Pada mineral, antar mineral-mineral yang sejenis, akan mempunyai
daya tarik-menarik yang menyebabkan mineral-mineral tersebut cenderung akan
terkumpul dalam suatu jumlah tertentu dalam suatu daerah. Hal ini disebabkan oleh
susunan atom-atom atau komposisi kimia dalam mineral yang tetap. Daya tarik-menarik
ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang mempengaruhi daya tarik-menarik atau
kohesi ini disebut suhu kohesi.
2.2.2. Reaksi Terhadap Cahaya
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita. Namun, sifat ini tidak dapat
dijadikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan timbulnya reaksi
yang sama pada mineral-minera bila terkena cahaya. Reaksi-reaksi yang terjadi pada
mineral akan menimbulkan atau menampakkan sifat fisik mineral secara determinasi
seperti warna, gores, kilap, transparansi dan perputaran warna.
2.2.3
Perawakan Kristal
Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau dikenai
padanya. Reaksi
Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan sekelompok
mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada gangguan dari
sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat terjadinya mineral,
sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang menyebabkan ada perbedaan
bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut sering disebut sebagai struktur
mineral.
2.2.4
Sifat Kelistrikan
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan
juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya. Pada mineral hanya ada dua
jenis sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor) dan yang
tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).
2.2.5
Sifat Radioaktivitas
Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada dalam
proses tertentu. Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet. Mineral
Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh emisi cahaya
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral Radium(Ra).
Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan oleh mineral, dimana
panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang daripada gelombang cahaya biasa.
Hanya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan emisi cahaya seperti Phospor,
Radium dan Flouride.
2.2.7
maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat perlu diketahui dan dipelajari mengenai
proses pembentukan, keterdapatan serta pemanfaatan dari mineral-mineral tersebut.
Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana keberadaannya dan
keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya yang biasanya tidak
bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi, penyelidikan, pencarian endapan
mineral, dapat diketahui bahwa keberadaan suatu mineral tidak terlepas dari beberapa
faktor yang sangat berpengaruh, antara lain banyaknya dan distribusi unsur-unsur kimia,
aspek biologis dan fisika.
Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-logam
dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma, dan
mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat dihasilkan dari proses
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor. Pada
proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari
faktor-faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis
pembentukan mineral.
Adapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi
atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang bernilai
ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral.
2.3.1
Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa,
2.
3.
1.
2.
3.
4.
2.3.2
Proses Pegmatisme
Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan
pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600C
sampai 450C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.
2.3.3
Proses Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450C, akumulasi gas mulai
membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur
volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping
disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang diterobosnya sehingga
terbentuk endapan mineral yang disebut mineral pneumatolitis.
2.3.4
Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Secara
garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
a.
b.
c.
hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi
berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang terdiri atas mineralmineral
yang
diendapkan
dari
larutan
pada
bukaan-bukaan
batuan,
yang
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
Tension crack filling, Brecia filling (vulkanik, tektonik dan collapse), Solution cavity
filling (caves dan Channels), Gash-vein, Pore-space filling, Vessiculer fillings.
a.
MINERAL
Mineral didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara
alamiah, terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atomatom di dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis.
Beberapa jenis mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan
padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Kristal secara
umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola
internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi khusus yang mempelajari sifat-sifat,
bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
ditempa
dengan
palu
akan
menjadi
pipih.
Dan
juga
dapat
bertenacity ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang namun tidak akan
kembali seperti semula jika dilepaskan. Pada umumnya berat jenis dari mineralmineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3.
2.4.2
Mineral Sulfida
Kelompok sulfida atau sulfosalt merupakan kombinasi antara logam atau
semi-logam dengan belerang (S), misalnya galena [PbS], pirit, proustit [Ag3AsS3],
dll. Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S 2-. Pada umumnya unsur
penyusunnya berupa unsur logam.
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih
(ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada
industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan
unsur logam dari sulfurnya. Contoh paling popular adalah pirit (FeS2).
2.5.3
Mineral Oksida
Mineral oksida adalah kelas mineral yang beragam. Terbentuk sebagai
akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Banyak oksida
berwarna hitam tetapi yang lain bisa sangat berwarna-warni. Keragaman oksida
diakibatkan oleh kelimpahan oksigen di kerak bumi. Oksida mengandung ikatan
ionik tertentu yang bisa dijadikan patokan untuk membedakan golongan mineral
oksida dengan kelompok mineral lain di alam. Secara umum mineral oksida selalu
berkesinambungan dengan mineral hidroksida. Unsur yang paling utama dalam
golongan oksida adalah besi , mangan , timah dan alumunium. Beberapa mineral
oksida yang paling umum adalah hematit (Fe2O3) , kassiterit (SnO2) dan corundum
(Al2O3).
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
2.5.4
Mineral Halida
Halida adalah kelompok mineral yang prinsip adalah anion halogen. Halogen
adalah kelompok unsur-unsur khusus yang biasanya memiliki muatan negatif ketika
digabungkan secara kimiawi. Halogen yang ditemukan umumnya di alam mencakup
Fluor, Chlorine, Iodine dan Bromin. Halida cenderung lebih suka hanya
memerintahkan struktur dan karenanya tingkat tinggi simetri. Halida yang paling
terkenal mineral, garam karang (NaCl) atau garam. Mineral Halida yang khas lunak,
dapat transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan dada yang baik,
dan seringkali memiliki warna-warna cerah.
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu
atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang
mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk
membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin. Kebanyakan
garam merupakan halida. Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida
yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.
Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida
contohnya fluorida (F), klorida (Cl), bromida (Br), iodida (I) dan astatin (At).
Semua ion ini terdapat pada garam halida ion. Kelompok ini dicirikan oleh adanya
dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- . Pada
umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya adalah
Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit (KCl) , dan Kriolit (Na3AlF6).
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang
dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia
saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain
unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity)
mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan
menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang,
namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.
2. Sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau
seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai
bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan
saluran pembuangan kotoran.
3. Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta
sedikitnya sebuah unsur lain. Sebagian besar kerak bumi terdiri atas oksida. Oksida
terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara.
4. Halida adalah senyawa biner, di mana salah satu bagiannya adalah salah satu atom
halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat
keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa
fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin.
5.2 Saran
Saran untuk labolatorium sebaiknya Ac di ruang di nyalakan sebelum praktikum
di mulai supaya ruang sudah terasa dingin ketika praktikum di mulai.
Saran untuk asisten jangan terlalu mempersulit rambut praktikum karna rambut
praktikan tidak mengganggu proses praktikum
DAFTAR PUSTAKA
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059
KASMIANI
093 2014 0114
MUH.IDHAM FARID
093 2015 0059