You are on page 1of 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN PROFIL SUKU ANAK DALAM


DI KABUPATEN SAROLANGUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2016

KERANGKAACUANKERJA (KAK)
PENYUSUNAN PROFIL SUKU ANAK DALAM
DI KABUPATEN SAROLANGUN
I. LATAR BELAKANG

Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) merupakan istilah bagi masyarakat terasing


di tanah air yang tersebar pada 30 (tiga puluh) wilayah Provinsi di Indonesia.
Untuk provinsi jambi, Komunitas Adat Terpencil biasa disebut dengan Suku Anak
Dalam ( SAD ) atau Orang Kubu ataupun Orang Rimbo. Secara umum, suku anak dalam
yang terdapat di Kabupaten Sarolangun masih banyak yang tinggal dan menetap
di pedalaman hutan, yang menurut pandangan mereka hutan merupakan rumah dan
sumber penghidupan, serta perlindungan bagi komunitas mereka.
Adapun untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, pada umumnya
Suku Anak Dalam yang terdapat di Kabupaten Sarolangun melaksanakan kegiatan
berburu, meramu obat-obatan, menangkap ikan dan memakan buah-buahan yang ada
di dalam hutan. Namun, dengan berkembangnya pengetahuan dan peralatan hidup
yang digunakan akibat adanya akulturasi budaya dengan masyarakat luar serta adanya
kegiatan pembinaan rutin yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan beberapa lembaga
kemasyarakatan pada tatanan komunitas Suku Anak Dalam, sehingga saat ini telah
banyak dari komunitas Suku Anak Dalam yang telah memiliki pengetahuan pada
bidang perekonomian, pertanian, perkebunan, maupun interaksi sosial lainnya dengan
warga masyarakat luar.
Secara garis besarnya, keberadaan Komunitas Suku Anak Dalam yang terdapat
pada wilayah Kabupaten Sarolangun dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kelompok
besar, yaitu Kelompok Suku Anak Dalam yang mengembara (Nomaden), Kelompok
Suku Anak Dalam yang masih berada di dalam hutan dan Kelompok Suku Anak Dalam
yang sudah menetap. Kelompok-kelompok Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun,
tersebar di 8 (delapan) wilayah kecamatan dengan karakteristik dan budaya yang
berbeda-beda. Secara umum, mereka hidup berkelompok dan tidak mau berbaur dengan
kelompok lainnya.
Dari pengelompokkan diatas, tentu saja perlakuan dan tindakan yang akan
dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap upaya pembinaan dan pemberdayaan
bagi Komunitas Suku Anak Dalam akan berbeda antara masing-masing kelompok,
yang mana nantinya hal ini akan disesuaikan dengan cara hidup, pola pikir, dan
kemampuan akulturasi budaya dari Suku Anak Dalam yang berada pada masing-masing
wilayah Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sarolangun. Sehubungan dengan
hal tersebut di atas, guna memberikan gambaran yang tepat mengenai populasi,
karakteristik, budaya dan cara hidup Suku Anak Dalam, maka dipandang perlu
dilakukan penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.

II.

MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL SUKU ANAK DALAM

2.1.

Maksud
Adapun maksud diadakannya kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, adalah untuk menyediakan informasi yang lengkap,
jelas dan tepat tentang populasi (jumlah kepala keluarga dan jiwa) Suku Anak
Dalam yang terdapat pada masing-masing wilayah Kecamatan, kepercayaan dan
agama yang dianut / diyakini, mata pencaharian, sistem kekerabatan, kesenian,
bahasa yang digunakan, pola hidup dan budaya, tempat tinggal, serta foto-foto
dokumentasi kelompok Suku Anak Dalam yang terdapat pada setiap wilayah
Kecamatan di Kabupaten Sarolangun.

2.2.

Tujuan
Tujuan dari Kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten
Sarolangun, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya data lengkap dan detail tentang kehidupan sosial Komunitas


Suku Anak
Dalam, yang diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada semua
stakeholder yang berkepentingan.
2. Tersedianya informasi bagi pengambil kebijakan dalam menyusun program dan kegiatan yang
tepat bagi pemberdayaan Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.
3. Tersedianya Buku Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.
III.

SASARAN
Adapun sasaran dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, adalah tatanan komunitas Suku Anak Dalam yang terdapat
pada setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten Sarolangun, yang diantaranya adalah
( Kecamatan Air Hitam, Kecamatan Mandiangin, Kecamatan Pauh, Kecamatan
Bathin VIII, Kecamatan Pelawan, Kecamatan Limun, Kecamatan Cermin Nan Gedang
dan Kecamatan Batang Asai ).

IV.

DASAR HUKUM
Dasar hukum dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, Tentang Kesejahteraan Sosial.
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011, Tentang Penanganan Fakir Miskin.
c. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999, Tentang Pembinaan Kesejahteraan
Sosial Komunitas Adat Terpencil.

V.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Organisasi pengguna jasa adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) Kabupaten Sarolangun.

VI.

SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini, dialokasikan anggaran sebesar Rp.50.000.000,(Lima Puluh Juta Rupiah), termasuk PPN yang bersumber dari P-APBD Kabupaten
Sarolangun Tahun Anggaran 2016.

VII.

RUANG LINGKUP
7.1.

Lingkup Kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten


Sarolangun, adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pendataan secara langsung, baik dilapangan maupun melalui data


sekunder tentang cakupan Komunitas Suku Anak Dalam yang terdapat pada
setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten Sarolangun, yang berkaitan dengan
aspek populasi ( jumlah kepala keluarga dan jiwa ) Suku Anak Dalam yang
terdapat pada masing-masing wilayah Kecamatan, kepercayaan dan agama
yang dianut / diyakini, mata pencaharian, sistem kekerabatan, kesenian, bahasa
yang digunakan, pola hidup dan budaya, tempat tinggal, foto dokumentasi
kelompok Suku Anak Dalam yang terdapat pada setiap wilayah Kecamatan
di Kabupaten Sarolangun, serta permasalahan umum yang dihadapi oleh
tatanan komunitas Suku Anak Dalam.
b. Hasil dari kegiatan pendataan tersebut, nantinya diharapkan dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan tersendiri kepada berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap tatanan komunitas Suku Anak Dalam di Kabupaten
Sarolangun.
7.2.

Batasan Wilayah
Lokasi dari kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten
Sarolangun dalam pekerjaan ini adalah, Tatanan Komunitas Suku Anak Dalam
yang terdapat atau bermukim pada setiap wilayah Kecamatan yang ada
di Kabupaten Sarolangun.

VIII. PRODUK YANG DIHASILKAN

Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan Profil Suku


Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun, diantaranya adalah sebagai berikut :
Tersedianya Data lengkap dan jelas tentang tatanan komunitas Suku Anak Dalam
yang terdapat pada setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten Sarolangun,
yang berkaitan dengan aspek populasi ( jumlah kepala keluarga dan jiwa ) dari
Suku Anak Dalam yang terdapat pada masing-masing wilayah Kecamatan,
kepercayaan dan agama yang dianut / diyakini, mata pencaharian, sistem
kekerabatan, kesenian, bahasa yang digunakan, pola hidup dan budaya,
tempat tinggal, foto dokumentasi kelompok Suku Anak Dalam yang terdapat pada
setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten Sarolangun serta permasalahan umum
yang dihadapi oleh tatanan komunitas Suku Anak Dalam, yang nantinya akan
dijadikan sebuah buku tentang Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.
Tersedianyalaporan lengkap tentang hasil analisis berupa buku profil Suku
Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.

IX.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan dari kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender, terhitung
sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

X.

TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Kegiatan Penyusunan Profil
Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun, adalah sebagai berikut :
a. Ahli Sosial Kemasyarakatan Sebagai Team Leader.
Berpendidikan minimal S1 (Strata Satu) Ilmu Sosial dan memiliki pengalaman
dibidang pemberdayaan masyarakat serta kegiatan-kegiatan sosial pemerintahan.
Tenaga ahli ini bertugas mengumpulkan dan menganalisis data-data terkait dari
Komunitas Suku Anak Dalam yang terdapat pada setiap wilayah Kecamatan
di Kabupaten Sarolangun dalam kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun. Disamping hal tersebut, Tenaga Ahli ini bertugas
memimpin Tim Tenaga Ahli yang lainnya sebagai penanggungjawab dari substansi
pekerjaan dan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan menghasilkan kualitas
yang baik yang dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
( Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta ).
b. Ahli Sastra Indonesia Sebagai anggota Tim.
Berpendidikan minimal S1 (Strata Satu) Sastra Indonesia. Tenaga ahli ini bertugas
untuk mengumpulkan dan menganalisis data-data terkait yang berkaitan dengan
tatanan komunitas Suku Anak Dalam yang terdapat pada setiap wilayah Kecamatan
di Kabupaten Sarolangun dalam kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, yang berkaitan dengan aspek Jumlah Kepala Keluarga
dan jumlah jiwa dari Suku Anak Dalam, Ajaran Agama yang dianut / diyakini
oleh Suku Anak Dalam, Mata Pencaharian sehari-hari, Sistem Kekerabatan,
Sistem Ilmu Pengetahuan dan Kesenian, Bahasa yang digunakan, Kebiasaan hidup
dan adat-istiadat sehari-hari, Tempat tinggal sehari-hari, serta permasalahan umum
yang dihadapi oleh tatanan komunitas Suku Anak Dalam.
c. Ahli Ekonomi dan Keuangan Sebagai anggota Tim.
Berpendidikan minimal S1 (Strata Satu) Ekonomi dan memiliki pengalaman
di bidang ekonomi dan keuangan. Tenaga ahli ini bertugas untuk mengumpulkan
dan menganalisis data-data terkait yang berkaitan dengan tatanan komunitas Suku
Anak Dalam yang terdapat pada setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten
Sarolangun dalam kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten
Sarolangun, yang berkaitan dengan aspek Jumlah Kepala Keluarga dan jumlah jiwa
dari Suku Anak Dalam, Ajaran Agama yang dianut / diyakini oleh Suku
Anak Dalam, Mata Pencaharian sehari-hari, Sistem Kekerabatan, Sistem Ilmu
Pengetahuan dan Kesenian, Bahasa yang digunakan, Kebiasaan hidup dan
adat-istiadat sehari-hari, Tempat tinggal sehari-hari, serta permasalahan umum
yang dihadapi oleh tatanan komunitas Suku Anak Dalam.

Tenaga ahli tersebut diatas, dalam mendukung kelancaran pekerjaan Penyusunan


Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun, nantinya dapatdibantu oleh
tenaga kerja pendukung lainnya, sepertisurveyor, operator komputer, tenaga
administrasi, dan tenaga kerja lainnya yang dibutuhkan untuk memperlancar
pelaksanaan pekerjaan.
XI.

JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Konsultan Selaku Penyedia Jasa, secepatnya menyusun jadwal kegiatannya secara
detail dan menyeluruh. Adapun tahapan dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan.
2. Survey dan Pengumpulan Data Lapangan, yang dilakukan melalui proses sebagai
berikut :
a. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Instansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Sarolangun yang selama ini telah sering melakukan kegiatan
pendampingan dan pemberdayaan terhadap tatanan komunitas Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, yang dalam hal ini adalah Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perkebunan dan
Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta beberapa Instansi
Pemerintah terkait lainnya, yaitu : Balai TNBD, Badan Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA), serta beberapa organisasi kemasyarakatan yang selama ini
telah melakukan kegiatan pendampingan terhadap komunitas Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, seperti WARSI dan sebagainya.
3. Penyusunan Laporan lengkap tentang kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam
di Kabupaten Sarolangun, bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan
tersendiri kepada Stakeholder dan masyarakat umum terhadap tatanan Komunitas
Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.

XII.

LAPORAN
Laporan yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Profil Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun, adalah sebagai berikut :
a

Laporan Pendahuluan.
Laporan ini berisi rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh, kerangka tugas
dan tenaga yang melaksanakan pekerjaan, yang antara lain memuat latar belakang
kegiatan, maksud dan tujuan, sasaran kegiatan, metodologi, jadwal pelaksanaan
kegiatan (Rencana kerja). Laporan Pendahuluan di buat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar dengan menggunakan kertas HVS putih ukuran A4, dengan jarak
pengetikan 1,5 spasi dan diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
hari kalender setelah penerbitan SPMK.

Laporan pendahuluan akan di bahas oleh SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten


Sarolangun, yang dalam hal ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans),
Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun, Tenaga Pendamping Suku Anak Dalam
yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia, serta Dinas / Instansi
terkait lainnya bersama-sama dengan konsultan dan tenaga ahli untuk dijadikan
sebagai bahan acuan dan referensi tersendiri dalam pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
b Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan hasil akhir dari proses pekerjaan Penyusunan Profil
Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun. Laporan Akhir dibuat sebanyak
50 (lima puluh) eksemplar dan diserahkan setelah penyempurnaan akhir dan
dilengkapi dengan back up dalam bentuk format Compact Disc yang berisi seluruh
proses rangkaian kegiatan yang dilakukan. Penyerahan Laporan Akhir ini bersamaan
dengan berakhirnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang telah ditetapkan.
XIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Profil Suku Anak Dalam

di

Kabupaten Sarolangun.
Sarolangun,

November 2016

KEPALA BIDANG SOSIAL BUDAYA


BAPPEDA KABUPATEN SAROLANGUN

AJRA,ST. MM
NIP. 19800604 200501 2 015

You might also like