Professional Documents
Culture Documents
Oleh
GILANG MUHAMMAD
03121002018
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA
1. Judul
:
Kajian Teknis Pengaruh Kondisi Jalan Angkut Tambang Terhadap Tingkat
Produktivitas Alat Gali Muat di Pt. Dizamatra Powerindo Pltu Keban Agung,
Lahat, Sumatera Selatan
2. Pengusul
a. Nama
b. Jenis Kelamin
c. NIM
d. Semester
e. Fakultas / Jurusan
f. Alamat e-Mail
:
: Gilang Muhammad
: Laki-laki
: 03121002018
: VIII (Delapan)
: Teknik / Teknik Pertambangan
: gm21mhd@gmail.com
g. Contact Person
: 089663723828
Lokasi Penelitian
September 2016
Gilang Muhammad
NIM. 03121002018
Menyetujui :
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
Pembimbing Proposal
A. JUDUL
Kajian Teknis Pengaruh Kondisi Jalan Angkut Tambang Terhadap Tingkat
Produktivitas Alat Gali Muat di Pt. Dizamatra Powerindo Pltu Keban Agung,
Lahat, Sumatera Selatan
B. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
C. LATAR BELAKANG
PT. Dizamatra Powerindo merupakan salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang pertambangan batubara. Perusahaan yang terletak di
Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ini
berusaha mencapai target produksinya
Metode penambangan yang diterapkan oleh PT. Mahakam Ogan Sejahtera adalah
metode Surface Mining.
Pertambangan (mining) merupakan semua jenis kegiatan, teknologi, dan
bisnis yang dimulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan,
pengolahan, pengangkutan sampai dengan pemasaran bahan galian. Nilai
keberhasilan pencapaian target produksi sangat dipengaruhi oleh hauling
system (sistem pengangkutan). Kondisi jalan angkut dapat mempengaruhi
produktivitas kerja alat muat sehingga meningkatkan waktu edar alat angkut yang
juga akan mempengaruhi tingkat match faktor alat gali dan muat yang pada
akhirnya juga mempengaruhi ketercapaian target produksi. Maka dengan
memperhatikan kondisi jalan angkut produksi diharapkan mempertinggi nilai
efisien kerja alat dan tingkat keamanan dari alat angkut, sehingga target
produksi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga adanya kajian
teknis terhadap kondisi desain jalan tambang penting untuk dilakukan.
D. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi jalan tambang PT. Dizamatra Powerindo PLTU Keban
Agung, Lahat, Sumatera Selatan?
2. Evaluasi desain jalan tambang di PT. Dizamatra Powerindo PLTU Keban
Agung, Lahat, Sumatera Selatan meliputi geometri jalan dan aspek keamanan.
3. Bagaimana desain jalan tambang yang baik untuk menunjang pencapaian
produksi dan keamanan kegiatan pengangkutan di PT. Dizamatra Powerindo
PLTU Keban Agung, Lahat, Sumatera Selatan?
E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu:
1. Meninjau kondisi jalan tambang PT. Dizamatra Powerindo PLTU Keban
Agung, Lahat-Sumatera Selatan.
2. Melakukan evaluasi terhadap desain jalan tambang di PT. Dizamatra
Powerindo PLTU Keban Agung, Lahat-Sumatera Selatan.
3. Memberikan rekomendasi desain jalan tambang yang baik dan aman untuk
menunjang kegiatan produksi PT. Dizamatra Powerindo
F. PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan di PT. Dizamatra Powerindo PLTU Keban Agung,
Lahat-Sumatera Selatan.
2. Membahas penilaian terhadap desain jalan tambang di PT. Dizamatra
Powerindo PLTU Keban Agung, Lahat-Sumatera Selatan.
3. Membahas desain jalan tambang antara lain pada kondisi geometri jalan, daya
dukung jalan, dan aspek keamanan pada jalan angkut di PT. Dizamatra
Powerindo PLTU Keban Agung, Lahat-Sumatera Selatan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Keadaan Topografi
Keadaan topografi daerah yang akan dijadikan jalur angkut harus memiliki
kemiringan yang relatif kecil. Dalam menentukan jalan angkut diusahakan
kemiringan jalan tidak lebih dari 10%. Kemiringan jalan angkut adalah besarnya
sudut yang dibentuk antara jarak jalan miring karena perbedaan elevasi. Kalau
jalan itu naik disebut kemiringan positif dan bila jalan itu turun disebut
kemiringan negatif. Besarnya kemiringan biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Kemiringan l% berarti jalan itu naik atau turun 1 meter untuk jarak mendatar
sebesar 100 meter.
2. Struktur Geologi
Pembuatan jalan angkut dipengaruhi oleh keadaan geologi di lapangan.
Keadaan geologi sekitar daerah penelitian ditunjukkan oleh morfologi, stratigrafi
dan struktur.
3.
mempunyai gaya tekan ke permukaan jalan yang lebih besar daripada dump
truck yang kembali kosong, sehingga perlu diperhitungkan besarnya tekanan
yang ditimbulkan.
4.
terpendek. Lebar jalan angkut harus cukup lebar untuk dua alat angkut yang
berjalan bersebelahan atau bersimpangan.
Lebar jalan angkut minimum dapat dipakai dengan jalur ganda atau lebih
menurut AASHO Manual Rural High Way Design pada jalur lurus adalah :
L = n . Wt + ( n + l ) 0,5 . Wt, m
Dimana :
L = Lebar jalan angkut minimum (m)
n
= Jumlah jalur
Wt Fa Fb
2
Dimana :
Lb = Lebar minimum jalan pada belokan
n
= Jumlah jalur
5.
RR =
P
W
Dimana :
RR = Tahanan gulir, lb/ gross ton
P = Gaya tarik pada kabel penarik, lb
W = Berat kendaraan, gross ton
6.
alat yang terletak diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas permukaan tanah
atau batuan, maka alat tersebut akan menyebabkan terjadinya daya tekan (ground
pressure). Sedangkan tanah atau batuan itu akan memberikan reaksi atau
perlawanan yang disebut daya dukung (load capacity). Bila daya tekan lebih besar
dari pada daya dukung materialnya, maka alat tersebut akan terbenam.
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran
langsung di lapangan. Alat yang biasanya dipergunakan untuk menentukan atau
pengukuran daya dukung tanah adalah Dinamic Cone Penetretion (DCP).
Pada umumnya lapisan jalan terdiri dari empat lapisan, yaitu :
a.
alat - alat angkut yang dipakai. Jalan dalam kondisi baik, kapasitas angkut dapat
lebih besar dan alat - alat dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan dan jarak harus
diukur dengan teliti, karena akan menentukan waktu edar yang diperlukan untuk
pengangkutan material (cycle time). Letak, jarak, lebar, dan kemiringan jalan perlu
direncanakan dengan baik sehingga pengangkutan material dapat lebih maksimal
dan mengurangi ongkos pengangkutan (Hartman, 1987).
1) Letak Jalan
Suatu tambang yang baru penting diperhitungkan dimana letak jalanjalan keluar tambang. Biasanya kita ingin akses yang baik ke lokasi
pembuangan tanah penutup (waste dump) dan peremuk bijih (crusher).
Topografi merupakan faktor yang penting, akan sulit sekali bagi truck untuk
keluar dari pit ke medan yang curam (Hartman, 1987).
2) Lebar Jalan
Perhitungan lebar jalan angkut pada jalan lurus dan pada jalan tikungan
didasarkan pada lebar kendaraan terbesar yang dioperasikan. Semakin lebar
jalan angkut maka operasi pengangkutan akan semakin lancar dan aman.
Lebar jalan angkut pada jalan lurus mempertimbangkan jumlah jalur angkut
dan lebar alat angkut terbesar (Persamaan 3) (Gambar 4) (Hartman, 1987).
L = n. Wt + (n+1)(.wt)
..(Persamaan 3)
Keterangan:
L
Wt
Gambar 4.
Jalan angkut pada jalan tikungan didasarkan pada lebar atau jarak jejak
roda kendaraan, lebar tonjolan atau juntai truck bagian depan dan belakang
pada saat membelok.
persimpangan serta jarak sisi luar truck ditepi jalan (Persamaan 4 dan 5)
(Hartman, 1987) (Gambar 5).
Wmin = n(U + Fa + Fb + Z) + C
..(Persamaan 4)
..(Persamaan 5)
Keterangan:
U
Fa
Fb
Gambar 5.
3) Kemiringan Jalan
Kemiringan jalan angkut berhubungan langsung dengan kemampuan alat
angkut baik dalam mengatasi tanjakan maupun dalam pengereman pada saat alat
angkut berisi muatan maupun dalam keadaan kosong. Kemiringan jalan angkut
dinyatakan dalam persen (%). Dalam pengertiannya kemiringan () 1 % berarti
jalan tersebut naik atau turun 1 meter atau 1 ft untuk setiap jarak mendatar sebesar
100 meter atau 100 ft (persamaan 6) (Gambar 6) (Nabar, 1998).
Grade=
h
x 100
x
..(Persamaan 6)
Keterangan:
h
Gambar 6.
H. METODE PENELITIAN
Dalam melaksanakan
penyelesaian
permasalahan
ini,
penulis
menggabungkan antara teori dengan data-data dilapangan berupa data primer dan
data sekunder sehingga nantinya akan didapat pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urutan metode penelitian adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang
mengenai:
a. Kondisi aktual jalan tambang
b. Perencanaan teknis desain jalan tambang meliputi desain geometri jalan,
konstruksi jalan, grade dan rolling resistance, aspek keamanan, dan drainase
jalan
2. Penelitian di Lapangan
Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan akan dilakukan beberapa tahap,
yaitu:
a. Orientasi lapangan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap
aktivitas penambangan di front kerja.
b. Pengambilan data (sampling)
Proses pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan mengambil data yang
berkaitan dengan penelitian pada lokasi pengamatan. Adapun data yang dimaksud
berupa data primer dan data sekunder, yang meliputi diantaranya:
1) Data Primer
a) Data Cycle time alat gali-muat
b) Data Cycle time alat angkut
2) Data Sekunder
a) Data rencana produksi tahun 2016 PT. Mahakam Ogan Sejahtera
b) Data topografi
c) Datasurvey lubang bor
d) Data kualitas batubara
e) Data litologi batuan
f) Data rekomendasi geometri jenjang dan geometri sump
g) Data curah hujan
h) Data spesifikasi alat
i) Data karakteristik material (kohesi, sudut geser dalam, dan bobot isi
batuan)
j) Data working hours plan of overburden removal
k) Data working hours plan of coal getting
l) Data physical avaibility plan.
c. Pengolahan dan analisis data
Setelah data hasil penelitian diperoleh maka akan dilakukan proses
pengolahan data dengan merancang desain pit dan melakukan beberapa
perhitungan sehingga didapat hasil berupa desain pit per-bulan untuk
menunjang rencana produksi tahun 2016 dan perkiraan jumlah kebutuhan alat
gali-muat dan alat angkut untuk menunjang pencapaian cutting overburden
serta batubara tiap desain
3) Pembuatan open cut desain pit penambangan batubara tiap bulan pada
tahun 2016 dengan menggunakan perangkat lunak minescape 4.118 yang
meliputi:
a) Desain geometri jenjang (tinggi jenjang, lebar jenjang, dan kemiringan
jenjang)
b) Desain geometri jalan (lebar jalan maksimum pada jalan lurus dan
tikungan, serta kemiringan jalan )
c) Desain geometri drainase (dimensi sump dan pompa)
4) Pengujian Faktor Keamanan (FK) kestabilan lereng terhadap desain pit
yang telah dirancang dengan menggunakan software slide 6.0.
5) Perencanaan perkiraan jumlah kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut
dengan mengolah data working hours plan of overburden removal,
working hours plan of coal getting, physical avaibility plan alat gali-muat
dan alat angkut, serta data produktivitas alat gali-muat untuk menunjang
pencapaian cutting overburden dan batubara tiap desain Pit yang telah
dirancang.
I. PENARIKAN HASIL DAN KESIMPULAN
Hasil dari penelitian yang dilakukan akan didapatkan desain pit setiap
bulan untuk menunjang rencana produksi tahun 2016, dan prediksi banyaknya
kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut untuk menunjang pencapaian cutting
overburden dan batubara tiap desain pit yang telah dirancang. Penarikan hasil
dan kesimpulan yang akan didapat merupakan penggabungan studi literatur
dan hasil pengamatan dan perhitungan data yang didapat dilapangan, baik
berupa data primer mauput data sekunder, selain itu juga dengan
mempertimbangkan rekomendasi dari tim geoteknik dan tim hidrologi PT.
Mahakam Ogan Sejahtera. Untuk mempermudah dalam penyelesaian
penelitian ini, maka telah dibuat sebuah bagan alir kerangka penelitian.
(Gambar 8)
PERENCANAAN DESAIN PIT PENAMBANGAN BATUBARA DI PT.
MAHAKAM OGAN SEJAHTERA JOB SITE ANGGANA, KALIMANTAN TIMUR
UNTUK MENUNJANG RENCANA PRODUKSI TAHUN 2016
Studi literatur
Pengambilan data
Data Primer
1) Data Cycle time alat gali-muat
2) Data Cycle time alat angkut
Data Sekunder
1) Data rencana produksi tahun 2016
PT. Maham Ogan Sejahtera.
2) Peta topografi.
3) Data survey lubang bor
4) Data kualitas batubara
5) Data prediksi curah hujan
6) Data rekomendasi geometri jenjang
dan sump
7) Data litologi batuan
8) Data spesifikasi alat
9) Data karakteristik material
10) Data working hours plan of
overburden
11) Data working hours plan of coal
getting
12) Data physical avaibility plan
Hasil
1) Desain pit tiap bulan tahun 2016
2) Rencana jumlah kebutuhan alat galimuat dan alat angkut tiap design pit
tahun 2016
Gambar 8.
J. JADWAL PELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan penelitian ini mulai tanggal 20 Agustus 2016 sampai
dengan 16 Oktober 2016 dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
N
Kegiatan
o
1.
2.
3.
4.
5.
Waktu Pelaksanaan
Minggu Ke2 3 4 5 6 7
Orientasi Lapangan
Pengumpulan Referensi dan
Data
Pengolahan Data
Konsultasi dan Bimbingan
Penyusunan dan Pengumpulan
Draft Laporan
K. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan bagi agar
Bapak/Ibu dapat menerima kami untuk melaksanakan Tugas Akhir di PT.
Dizamatra Powerindo. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki,
maka saya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun
materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran penelitian tugas akhir ini.
Adapun bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksanaan penlitian
tugas akhir ini adalah:
1. Adanya bimbingan selama penelitian tugas akhir.
2. Kemudahan dalam pengambilan data-data yang
diperlukan
selama
L. DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Y., Bochori. 2012. Perencanaan Teknis Penambangan Batubara Periode
April-September 2012 Pada Pit Optimasi PT. Cipta Kridata Jobsite PT.
Tidan Wijaya Bengkulu Utara. Jurnal Rekayasa Sriwijaya No. 2 Vol 21,
Juli 2012.
Arief, I. 2003. Buku Ajar Perencanaan Tambang. Departemen Teknik
Pertambangan ITB : Bandung.
Arif, I., Gatut, S., dan Adisoma. 2002. Perencanaan Tambang. Institut
Teknologi Bandung: Bandung.
Anonim. 2011. Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan Batubara
Badan Standar Nasional Indonesia SNI 5015:2011 ICS 07.060: Jakarta
Baldus, C.F. 2012. Optimalisasi Produksi Alat Gali pada Penambangan Sirtu di
PT. Bintang Timur Lestari, Sorong, Papua. Jurnal Fakultas Teknik
UNP : Papua.
Basri. 2009. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Batubara. Universitas
Hasanuddin : Makassar.
Bowles, J.E. 1989. Sifat-Sifat Fisik dan Geoteknis Tanah. Erlangga : Jakarta.
Chironis., Nicholas P. 1978. Coal Age Operating Handbook of Coal Surface
Mining and Reclamation. McGraw-Hill, Inc : New York.
Endriantho, M., Ramli, M. 2009. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang
Terbuka Batubara. Geosains (9), Nomor 012013.
Fourie, G. A. 1992. Open Pit Planning and Design. New York Society of
Mining Engineering : AIME.
Gafoer S., Burhan, G., dan Purnomo, J. 1986. The geology of the Palembang
Quadrangle, Sumatera. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
(P3G): Bandung.
Hartman., Howard, L. 1987. Introductory Mining Engineering The University
of Alabama Tuscaloosa : Alabama.
Hustrulid, W., Kuchta, M. 1995. Open Pit Planning and Design Volume 1
Fundamentals. Rotterdam : A.A. Balkema.
Indonesianto, Y. 2005. Pemindahan Tanah Mekanis. UPN Veteran Yogyakarta
: Yogyakarta
Nabar, D. 1998. Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat. Universitas
Sriwijaya : Palembang