Professional Documents
Culture Documents
STEP 7
1. Anatomi, histologi dan fisiologis sistim pencernaan ?
FISIOLOGI MENELAN
Menelan, dibagi menjadi 3tahap :
- Tahap Volunter
-
Tahap Faringeal
Tahap Esofageal
51 52 61 62 71 81
55 54 53 52 1 5 6 1 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 1 1 2 1 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 1 4 3 1 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 1 8 7 1 72 73 74 75
Keterangan :
(gigi decidui)
5 = rahang atas kanan
6 = rahang atas kiri
7 = rahang bawah kiri
8 = rahang bawah kanan
{ Molar 1, Incisivus medial, Incisivus lateral, Caninus, Molar 2 }
(gigi permanen)
1 = rahang atas kanan
2 = rahang atas kiri
3 = rahang bawah kiri
4 = rahang bawah kanan
{ Molar 1, Incisivus medial, Incisivus lateral, Premolar 1, Premolar 2,
Caninus, Molar 2, Molar 3 }
Mikrobiologi Kedokteran buku 1 karangan Jawetz, Melnick, dan
Adelbergs
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/matkul/Forensik/ODONTOLOG
I%20FORENSIK2.pdf
4. Mengapa pasien mengeluh sulit mengunyah makanan dan sakit
waktu menelan ? Mekanisme kardiospasme?
Demam
Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit
lebih dikarenakan oleh zat toksin yang masuk kedalam saluran
cerna ( mulut ). Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya
proses peradangan (inflamasi). Proses peradangan itu sendiri
sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh
terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis
tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya zat toksin
(mikroorganisme). Mikroorganisme (MO) yang masuk kedalam tubuh
umumnya memiliki suatu zat toksin tertentu yang dikenal sebagai
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-228-317184243bab%20ii.pdf
5. Apa hubungannya keluhan pasien dengan banyak pikiran ?
Faktor psikologis (stress)
Sumber:
Masalah Halitosis dan Penatalaksanaannya.
Sondang Pintauli.
Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan
Kesehatan Gigi Masyarakat
FKG USU
terhadap
komponennya.
Yaitu
bakteri
enzim
patogen
jika
laktoperoksidase,
tersedia
ketiga
dosianat,
dan
DD
MOUTH ULCER / STOMATITIS
Definisi:
merupakan ulser oval rekuren pada mukosa mulut tanpa tandatanda adanya penyakit lain dan salah satu kondisi ulseratif
mukosa mulut yang paling menyakitkan terutama sewaktu
Genetik
Hormonal
Defisiensi hematologi
Penyakit sistemik
Mikroorganisme
Manifestasi klinis:
Tahap perkembangan SAR dibagi kepada 4 tahap yaitu:
1. Tahap premonitori, terjadi pada 24 jam pertama
perkembangan lesi SAR. Pada waktu prodromal, pasien akan
merasakan sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi
akan muncul. Secara mikroskopis sel-sel mononuklear akan
menginfeksi epitelium, dan edema akan mulai berkembang.
2. Tahap pre-ulserasi, terjadi pada 18-72 jam pertama
perkembangan lesi SAR. Pada tahap ini, makula dan papula akan
berkembang dengan tepi eritematus. Intensitas rasa nyeri akan
meningkat sewaktu tahap pre-ulserasi ini.
3. Tahap ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2
minggu. Pada tahap ini papula-papula akan berulserasi dan ulser
itu akan diselaputi oleh lapisan fibromembranous yang akan
diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang.
4. Tahap penyembuhan, terjadi pada hari ke - 4 hingga 35. Ulser
tersebut akan ditutupi oleh epitelium. Penyembuhan luka terjadi
dan sering tidak meninggalkan jaringan parut dimana lesi SAR
pernah muncul. Semua lesi SAR menyembuh dan lesi baru
berkembang
Klasifikasi
Klasifikasi
menurut
morfologinya
Stomatitis
makulosa
Stomatitis
makulo fibrinosa
Stomatitis
ulcerosa
Stomatitis
ulcerosa membranosa
Stomatitis
dosquamativa
Stomatitis
nekrotika
Stomatitis
gangrenosa
Penyakit Gigi dan Mulut, Diktat Undip