You are on page 1of 22

TUGAS UAS

KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT


LAUT TERBUKA BUNAKEN

SEMESTER:
GENAP 2015/2016
DOSEN:
DRA. SUBARYANTI, M.SI,APT.

OLEH
NANDA SABBAHA NUR KASFILLAH
13330053
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Keragaman Hayati.
Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan uacapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Ibu Dra.Subaryanti, M.si, Apt Selaku dosen Keragaman Hayati
2. Rekan-rekan serta semua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Harapan saya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapa aja yang membacanya terutama
bagi mahasiswa/mahasiswi ISTN. Saya menyadari dalam tulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki.

Jakarta, Mei 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Keindahan laut Indonesia sudah terkenal keseluruh dunia, maka tidak heran kalau banyak

wisatawan asing yang sengaja berkunjung ke Indonesia untuk melihat indahnya laut Indonesia.
Salah satu tempat wisata yang terkenal akan keindahan lautnya adalah Bunaken (Sulawesi,
manado), Di sekitar Pulau Bunaken, terdapat Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB) yang
merupakan bagian dari Taman Nasional Kelautan Manado Tua, salah satu taman laut dengan
keragaman biota laut tertinggi di dunia Sedikitnya, Laut Bunaken dihuni lebih dari 3.000 spesies
ikan lho! Di antaranya ikan kuda gusumi, ikan oci putih, ikan lolosi ekor kuning, ikan goropa,
ikan ila gasi, dan banyak lagi. Selain itu, terdapat pula beraneka jenis moluska seperti kima
raksasa, kepala kambing, nautilus berongga, dan tunikates. Ada juga terumbu karang indah yang
merupakan aset berharga negeri ini Di Indonesia banyak juga Bunaken-Bunaken lainnya lho!
Misalnya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, ada wisata air Ibhoih, yang ada di Pulau Weh.
Lalu, Sang Hyang di Anyer hingga kawasan pulau seribu. Di bagian timur, ada Raja Ampat dan
Kabupaten Biak di Pupua Barat Selain akan keindahannya, kalian tahu nggak kalau laut
Indonesia yang luasnya mencapai 5,8 juta km2 itu ternyata mampu menyerap sekitar 44% dari
seluruh jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer?
Laut meliputi dua pertiga dari seluruh permukaan bumi sekitar 97% dari
keseluruhan ruang kehidupan di bumi. Laut telah membentuk dan mendukung keberadaan serta
kehidupan umat manusia dibumi sejak munculnya mahluk hidup pertama dari laut.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, wilayah daratan Indonesia sebesar 1,9 juta
km2 tersebar pada sekitar 17.500 buah pulau yang disatukan oleh laut yang sangat luas sekitar
5.8 juta km2 dan garis 81.000 km. yang merupakan garis pantai tropis terpanjang atau
terpanjang kedua didunia setelah kanada.

Interaksi dinamis antara laut dan udara menentukan pola iklim dunia, dan sistem Pergera
kan laut yang turut memelihara keseimbangan suhu bumi, sehingga cocok untuk Keanakeragama
nkehidupan mahluk hidup. Mulai dari yang tak terlihat oleh mata (microscopik) sampai mahluk
hidup terbesar di dunia berupa ikan paus biru (blue whale).
Keanekaragaman mahluk hidup ini telah dimanfaatkan oleh manusia melalui :
1. Perikanan tangkap,
2. perikanan budidaya (mariculture)
3. ekstraksi bahan-bahan bioaktif (bioactive substances) seperti Omega 3, squalence,
polisakarida dan biopigmen untuk bahan pangan dan minuman
4. industri farmasi
5. kosmetika.
Sampai saat ini manusia baru melakukan eksplorasi kurang dari 5% laut dunia.
Diperkirakanantara 1 sampai 50 juta spesies biota laut hingga kini belum teridentifikasi. Secara
geografis kepulauan dan perairan Indonesia terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia dan antara benua Asia dan Australia, termasuk didalamnya paparan Sunda dibagian barat
dan Paparan Sahul dibagian timur.
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia
(mega biodiversity). Tingginya keanekaragaman hayati ini bukan hanya disebabkan oleh letak
geografis namun juga dipengaruhi variasi iklim musiman, arus atau massa air laut yang
dipengaruhi oleh massa air dari dua samudra, serta keragaman tipe
habitat dan ekosistem yang terdapat di dalamnya.

I.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apa ciri atau karakteristik laut terbuka ?


Bagaimana fungsi laut terbuka ?
Apa parameter lingkungan laut terbuka ?
Bagaimana potensi laut terbuka di wilayah Bunaken ?

5. Apa kerusakan laut terbuka di Bunaken (Sebab-Akibat) ?


6. Apa saja biota laut yang ada di laut Bunaken (flora dan fauna) ?
7. Apa upaya pelestariannya ?

I.3

Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui ciri atau karakteristik laut terbuka.


Mengetahui fungi laut terbuka
Mengetahui parameter lingkungan laut terbuka
Memahami potensi laut terbuka wilayah Bunaken
Mengetahui kerusakan laut Bunken
Mengetahui biota laut yang ada di laut Bunaken
Memahami upaya pelestariannya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perairan Indonesia, adalah salah satu pusat keragaman hayati bawah laut dunia. Salah
satunya adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Lombok yang termasuk kedalam Provinsi
NTB merupakan pintu gerbang ke kawasan Wallacea yang memiliki keragaman spesies yang
tinggi dengan tingkat endemisitas yang tinggi dan dilewati oleh arus lintas Indonesia yang
membawa massa air, plankton, dan larva dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia.
Namun pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut membawa potensi masalah pada sebagian
wilayah pada masing-masing kabupaten di wilayah Lombok seperti aktivitas sosial ekonomi
pada daerah hulu akan menimbulkan berbagai dampak terhadap ekosistem pada daerah tengah
maupun hilir, antara lain sedimentasi perairan, tingkat kekeruhan air, erosi, dan pencemaran.

II.1

Pengertian Laut
Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang

banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah
merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung
garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga sehingga
mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. Untuk landas
kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan
kedalaman 200 meter. Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut
zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.
Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat
kita manfaatkan diantaranya yaitu :
1. Tempat rekreasi dan hiburan
2. Tempat hidup sumber makanan kita
3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
5. Tempat barang tambang berada

6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)


7. Sebagai jalur transportasi air
8. Sebagai tempat cadangan air bumi
9. Tempat membuang sampah berbahaya (fungsi buruk)
10. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan

II.2

Macam-Macam / Jenis-Jenis Laut :

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Sebab Terjadinya :


1. Laut Ingresi : Adalah laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan kedalaman 200
meter lebih.
2. Laut Transgresi : Adalah laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang
memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.
3. Laut Regresi : Adalah laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan yang masuk ke
laut akibat erosi daratan.

II.3

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :


1. Laut Tepi : Adalah laut yang ada di tepi benua.
2. Laut Pedalaman : Adalah laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang hampir
seluruhnya terkepung benua.
3. Laut Tengah : Adalah laut yang ada di tengah-tengah antara benua.

II.4

Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut :


1. Laut Zona Litoral : Adalah laut yang berada di batas antara garis pasang surut air laut
yang bisa kering dan bisa tergenang air laut.
2. Laut Zona Neritik : Adalah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter.
3. Laut Zona Batial : Adalah laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga 1800
meter.
4. Laut Zona Abisal : Adalah laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800 meter.

II.5

Karakteristik Laut Terbuka


Laut terbuka biasanya sangat berstratifikasi dan beragam secara horizontal dan musiman.

Lapisan eufotik, dimana cahaya cukup kuat untuk keperluan produksi primer, biasanya mencapai
50 m, tergantung dari daerahnya. Dibandingkan ekosistem pesisir, perairan dalam ini umumnya
memiliki produktivitas biologis yang lebih tersebar dan memiliki keragaman spesies yang jauh
lebih rendah.
II.6

Fungsi Laut Terbuka


Organisme laut terbuka bergantung pada produksi fitoplankton yang merupakan mata

rantai pertama dalam system jaringan makanan. Di daerah upwelling tingkat produktivitasnya
lebih tinggi dan organismenya memanfaatkan makanan yang tersedia secsra lebih efisien. Karena
produktivitas primer terbatas pada daerah permukaan, sebagian besar perikanan yang
penting berada di perairan dangkal, Laut terbuka tidak saja mendukung perikanan, tetapi juga
transportasi laut dan penambangan minyak bumi dan mineral, dan juga disalahgunakan sebagai
tempat pembuangan sampah. Dampak utama manusia yang merusak di laut terbuka adalah polusi
dan eksploitasi sumber daya laut (hayati dan non hayati) secara berlabihan.
Biota perairan laut yang banyak dimanfaatkan untuk pengembangan produksi sektor
perikanan misalnaya ikan pelagis kecil, tuna, dan cakalang. Hasil ekspedisi karubar (pada tahun
1991) menemukan adanya beberapa jenis mudang, yang berpotensi ekonomi, hidup pada
kedalaman sekitar 700 m di perairan kawasan timur Indonesia (KTI).

II.7

Parameter Lingkungan Laut Terbuka

Parameter lingkungan utama yang membentuk laut terbuka adalah


(1) intensitas cahaya,
(2) kandungan nutrient, dan
(3) pengadukan.

Intensitas cahaya sangat dioerlukan untuk memnunjang proses fotosintesis yang di lakukan
oleh fitoplankton. Proses tersebut berhubungan langsung dengan produktivitas primer
peraiaran terbuka. Karena penetrasi cahaya cahaya matahari dalam kolom air mengalami
pengurangan akibat absorpsi dan pembiasan, maka intensitasnya akan semakin kecil dengan
bertambahnya kedalaman (hokum lamberzt beer). Oleh sebab itu, lapisan produktif untuk
fotosntesis (eufotic zone) biasanya hanya mencapai kedalaman 100-150 m dibawah
permukaan laut.
Selain intensitas cahaya, zat hara atau nutrient juga mutlak diperlukan untuk membentuk
produktivitas primer, baik yang berupa unsure makro (C, H, O, N, P, S, K, dan Mg) maupun
mikro (Fe, Mn, Co, Zn, Boron, dan Mo). Di perairan pantai, kandungan nutrienya relative
lebih tinggi, sehingga pada umumnya lebih subur dibandingkan dengan ekosistem perairan
laut terbbuka. Hal ini di sebabkan oleh kenyataan bahwa perairan pantai berbatasan langsung
dengan daratan, sehingga nutrient yang banyak terdapat di lapisan tanah akan tercuci dan
masuk ke perairan pantai melalui aliran permukaan (run off) dan aliran sungai. Sedangkan di
perairan laut terbuka, kandungan nutrient relative terbatas dan sumber utamanya berasal dari
proses proses biologis yang berlangsung dalam ekosistem tersebut.
Berbeda dengan perairan pantai yang selalu mengalami pengadukan, perairan laut terbuka
relative agak tenang atau stagnan dan parameter suhu dan oksigennya cenderung
terstratifiaksi dengan baik. Proses pengadukan sebenarnya sangat diperluikan untuk
mendistribusikan nutrient maupun gas-gas yang terlarut dari lapisan atas perairan ke lapisan
lebih

bawah

atau

sebaliknya.

Oleh

sebab

itu,

pada

tempat-tempat

dimana

terjadiupwelling, nutrient yang semula tersimpan di dasar perairan dapat terangkat ke zona
eufotik,

sehingga

dapat

dimanfaatkan

oleh

fitoplankton

untuki

meningkatkan

produktivitasnya. Hal ini sangat besar artinya dalam menciptakan kesuvuran dan menunjang
produktivitas perikanan yang berada di ekosistem laut terbuka.
Bunaken adalah daerah 8,08 km pulau di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau
Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibukota provinsi Sulawesi

Utara, Indonesia. Pulau Bunaken bisa ditempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau menyewa
perahu dengan sekitar 30 menit perjalanan dari kota pelabuhan Manado.
Sekitar Pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman
Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di
dunia.

Scuba

diving

menarik

banyak

pengunjung

ke

pulau

itu.

Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau di
dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut
beberapa pulau anak-anak, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi
penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Bunaken merupakan taman laut di bagian utara pulau Sulawesi, Indonesia. Taman yang
terletak di dekat pusat dari Segitiga Karang, menyediakan habitat untuk 390 spesies karang serta
banyak ikan, moluska, reptil dan spesies mamalia laut. Taman adalah wakil dari Indonesia
ekosistem air tropis, yang terdiri dari dataran padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem
pesisir.
Ini didirikan sebagai taman nasional pada tahun 1991 dan merupakan di antara yang
pertama dari sistem Indonesia yang semakin berkembang taman laut. Ini mencakup luas 890,65
km , 97% dari yang habitat laut. Sisanya sebesar 3% dari taman bumi, termasuk lima pulau
Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Nain dan Siladen. Bagian selatan Taman mencakup bagian
dari pantai Tanjung Kelapa.

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Sumber Daya Kelautan Di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km, dimana
2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut. Laut merupakan sumber kehidupan karena
memiliki potensi kekayaan alam hayati dan nir-hayati berlimpah Potensi wilayah pesisir dan
lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari : Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2,
Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar
1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar
3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000
pulau.

Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi Pembangunan adalah
sebagai berikut:
A. Sumber daya yang dapat diperbaharui seperti;
Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu karang,

Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil. Sumberdaya ini dalam pemulihannya
ada 2 cara yang dapat menyebabkan sumberdaya ini dapat dipulihkan yaitu cara alami dan
dengan campur tangan manusia. Cara alami terjadi karena adanya regenerasi sumberdaya
yang sangat cepat. Sedangkan dengan campur tangan manusia terjadi pada sumberdaya laut
yang memiliki pertumbuhan yang lambat seperti terumbu karang. Potensi Sumberdaya Pulih
(Renewable Resource) Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi
Perikanan meliputi; Perikanan Laut , hutan mangrove, terumbu karang serta energi
terbarukan serta jasa seperti transportasi, pariwisata bahari yang memiliki peluang besar
untuk dikembangkan
B. Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti;
Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun.Energi
Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC (Ocean Thermal Energy
Conversion). Jasa-jasa Lingkungan seperti; Pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan
serta Penampung (Penetralisir) limbah.Potensi Sumberday. Tidak Pulih (Non Renewable
Resource). Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral dan
bahan tambang yang besar.

III.2

Potensi Sumberdaya di Bunaken


Bunaken merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari

ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan/pesisir. Taman
Nasional yang terletak di Sulawesi Utara ini merupakan salah satu taman laut terindah di dunia
karena taman ini memiliki jenis orgainsme akuatik yang langka seperti ikan duyung, lumbalumba dan berbagai jemis ikan hias. Sementara di wliyah daratan banyak dijumpai monyet
hitam. Taman ini berada di segitiga terumbu karang yang menjadi habita bagi 390 spesies
terumbu karag dan juga berbagai spesies ikan.
Pada bagian Utara terdiri dari pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Montehage, pulau
Siladen, pulau Nain, pulau Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan
pada bagian Selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa.

A. Potensi Laut Bunaken


1.

Potensi Biologi
Habitat Dataran

Potensi biologi daratan di pulau-pulau Taman Nasional Bunaken kaya dengan jenis-jenis flora
palma, sagu, woka, silar dan kelapa. Pohon mangga, pisang dan buah-buahan lain tersebar
dimana-mana yang menjadi makanan bagi aneka serangga burung dan kelelawar. Jenis-jenis
faunanya antara lainYaki (kera hitam Sulawesi) dan Kuskus yang merupakan penghuni hutan di
Pulau Manado Tua. Rusa terdapat di rawa-rawa pulau Mantehage pada siang hari dan keluar
merumput di senja hari.

Habitat Lamun dan Rumput Laut


Padang lamun dan rumput laut merupakan jenis-jenis tumbuhan laut. Rumput laut tidak
seperti ganggang. Memiliki akar dan menghasilkan biji, sehingga dapat membentuk hamparan
luas yang merupakan tempat ikan bertelur dan berkembang. Padang lamun dan rumput laut

banyak terdapat di TAMAN NASIONAL Bunaken terutama dekat Arakan Wawontulap. Habitat
lamun dan rumput laut merupakan habitat bagi jenis duyung dan penyu laut.
Habitat Hutan Bakau
Lebih kurang 1800 ha luasan hutan bakau di Taman Nasional Bunaken. Hutan bakau ini
berperan sebagai penyaring endapan lumpur dari daratan dan mencegah erosi garis pantai. Hutan
ini kaya dengan berbagai jenis. Kepiting, udang, moluska, dan ikan-ikan muda dari berbagai
jenis. Juga sebagai tempat bertelurnya kebanyakan jenis ikan. Beraneka jenis burung laut dan
pantai seperti camar, bangau, dara laut, cengak terdapat disini.
Habitat Pantai Pasir
Pantai pasir P. Bunaken, Manado Tua dan terutama Siladen kaya dengan kehidupan berbagai
jenis umang, kepiting dan udang.
Habitat Terumbu Karang
Terumbu tepian mendominasi perairan pesisir, selain terumbu penghalang. Yang paling
menarik adalah tebing karang vertikal, menghujam di bawah permukaan air hingga 25-50 meter.
Terdapat 58 jenis keluarga binatang karang sudah teridentifikasi. Karang berkulit keras yang
berjasa membangun terumbu karang. Belalainya yang, walau hanya 1 mm, mengeluarkan zat
kapur yangmembentuk terumbu karang.
Tebing bawah air memiliki banyak ceruk, celah dan rekahan, tempat persembunyian berbagai
jenis vertebrata dan invertebrata laut. Selain karang keras, terdapat biota laut, bintang laut,
teriping, dll. Terdapat pula jenis kima (Tridacna sp.), bahkan kima raksasa (Tridakna gigas) yang
ukurannya bisa mencapai satu meter. Dataran terumbu karang ini lebarnya bisa mencapai 2,5 km.
Jenis-jenis ikan yang umum dijumpai antara lain wrase, dansel, trigger, sweetlip, unicorn dll.
Jumlah jenis-jenis ikan lebih dari 2000 jenis.

Habitat Laut Dalam


Salah satu keunikan Taman Nasional Bunaken adalah kedalaman laut yang memisahkannya
dengan daratan Sulawesi, yang bisa mencapai 1000 meter. Kedalaman ini menjadi semacam

tekanan berbagai aktifitas manusia di daratan Sulawesi yang dapat berpengaruh buruk terhadap
Taman Nasional Bunaken. Mungkin inilah yang menyebabkan Taman Nasional Bunaken sampai
saat ini intensitas kerusakan masih lebih rendah dibandingkan banyak taman laut lainnya. Jenisjenis Ikan-ikan besar seperti ikan tuna, marlin, hiu kepala palu, pari, layar, cekalang, barakuda,
lumba-lumba dan bahkan paus kerap melewati perairan ini.

B. Potensi Sosial Ekonomi


Lebih dari 20.000 jiwa penduduk yang hidup di wilayah Taman Nasional Laut Bunaken
bermata pencaharian nelayan. Interaksi antar budaya sangat tinggi, terlihat dari penggunaan
bahasa yang sama, serta kesamaan teknik pemanfaatan potensi sumber daya alam. Beberapa
akomodasi dilakukan oleh etnis tertentu, sebagi hasil interaksinya dengan kelompok lain.
Pemilkan lahan umumnya masih bersifat hak adat, berupa tanah warisan. Tidak terdapat sistem
pemilikan atas rataan terumbu dan perairan dangkal. Masyarakat setempat, terdiri dari sekitar
tujuh kelompok suku, yang lebih dari tiga generasi lalu, diperkirakan telah membentuk suatu
keseimbangan ekologis tertentu.

III.3

Penyebab Pencemaran Laut Bunaken


Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan

manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai,
kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran
yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar
dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan
dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk
memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan
sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam
yang kian hari kian bertambah parah.

III.4

Flora

1) Bakau(Mangrove)

Jenis mangrove yang teridentifikasi di dalam kawasan TNB sebanyak 30 spesies (Merril
dan Davie, 1996). Mangrove yang luas terdapat di pulau Mantehage, pesisir Arakan
Wawontulap dan sebagian pesisir Molas Wori. Di pulau Bunaken, Manado Tua, Siladen dan
Nain juga terdapat mangrove dengan luas yang minim. Mangrove dengan ketinggian 30 meter
yang usianya ratusan tahun dapat ditemukan di perairan antara Wawontulap Popareng tepatnya
di areal bakau tersendiri yang membentuk pulau dan dikenal dengan nama pulau Tatapaan. Jenis
pohon dominan adalah Rhizophora sp. (bahasa lokal: Lolaro); Avicennia sp. (bahasa lokal: Apiapi) dan Sonneratia sp. (bahasa lokal: Posi-posi).

2) Padang Lamun (Sea Grass)

Jenis lamun yang ditemukan di kawasan TNB adalah Halophyla ovata; Halophyla ovalis;
Cymodocea rotundata; Cymodocea semulata; Syringodium isoetifolium; Thalassodendron sp.;
Thalassia hempricii dan Enhalus acoroides. Padang lamun yang cukup subur berada di sekitar
perairan Arakan-Wawontulap, sekeliling pulau Nain serta sebagian pulau Mantehage. Luas
padang lamun di sekitar perairan Arakan-Wawontulap sekitar 1.300 hektar sementara luas di
pulau Nain mencapai 1.000 hektar. Jenis yang paling dominan adalah jenis Thalassia hempricii
dan Enhalus acoroides sementara di pulau Nain dan pulau Mantehage yang lebih terbuka dengan
hempasan ombak teredapat jenis yang khas yaitu Thalassodendron ciliatum.

3) Rumput Laut (Algae)

Selain merupakan sumber utama makanan bagi ikan jenis damselfish dan surgeonfish,

alga juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan untuk berbagai
bahan seperti bahan pengikat, perekat, penghambat kristalisasi, pewarna, penjernih, dan lainnya.
Jenis Eucheuma spp. banyak dikembang-biakan oleh penduduk pulau Nain sebagai mata
pencaharian pokok mereka.

4) Tumbuhan Pantai dan Teresterial

Jenis tumbuhan pantai yang banyak ditemukan adalah jenis bitung (Barringtonia asiatica)
yaitu pohon berdaun lebar dengan bunga putih berbau harum. Selain itu banyak pula terdapat
pandan (Pandanas sp.) serta pohon ketapang yang banyak ditanam penduduk sebagai pohon
naungan dari terik matahari. Banyak pula beberapa jenis rerumputan dan tanaman menjalar
lainnya. Pada umumnya populasi tumbuhan darat asli dalam kawasan TNB telah banyak
berubah akibat pembukaan lahan perkebunan, ladang ataupun lahan pemukiman. Tumbuhan asli
seperti bambu, woka (Livistona rotundifolia), rotan (Calamus spp.), nira (Arenga sp.), dan
beringin (Ficus spp.) telah banyak tergantikan oleh tanaman pertanian seperti kelapa, pisang,
kenari, ubi kayu, ubi talas, cengkeh, coklat, terong, cabai, jagung dan pohon buah-buahan seperti
mangga. Namun demikian di puncak gunung pulau Manado Tua masih terdapat ekosistem hutan
tropis seperti Macaranga mappa dan Piper aduncum.

III.5

Fauna

1) Terumbu karang

Di dalam Kawsan TNB terdapat sekitar 390 spesies karang keras dengan keragaman hayati
terbesar terdapat pada terumbu karang tepi. Jenis karang keras mewakili 63 genera dan 15 famili
yaitu: Astrocoeniidae, Pocilloporidae, Acroporidae, Euphylliidae, Oculinidae, Siderasteridae,
Agariciidae, Fungiidae, Pectiniidae, Merulinidae, Dendrophylliidae, Mussidae, Faviidae,
Trachyphylliidae, dan Poritidae.

2) Ikan

Diperkirakan ada 2000 jenis ikan di dalam kawasan TNB yang hidupnya bergantung pada
terumbu karang (Mehta, 1999). Diantaranya : ikan kupu-kupu (Forcipiger longirostris,
Chaetodon kleinii, Hemitaurichthys polylepis), ikan kakatua, kuli pasir, ikan peri, ikan pelatuk
gigi merah, bannerfishes, ikan damsel, hiu (Carcharhinus melanopterus, Sphyma lewini), pari
(Taeniura lymma, Aetobatus narinari), belut laut (Gymnothorax javanicus, Rhinomuraena
quaesita), catfish (Plotosus lineatus), bandeng (Chanos chanos), ikan buntal, soldier fish
(Myripristis murdjan), kuda laut kate khusus jenis pygmy (Hippocampus sp), lepu ayam, ikan
lolosi, ikan singa (Pterois volitans), flutemouths (Aulostomus chinensis), kerapu (Epinephelus
merra, E. fasciatus, E. lancelatus, Cromileptes altivelis, Anyperodon leucogrammicus,
Aethaloperca rogaa, Cephalopholis miniata, C. argus, C. urodeta), napoleon, fairy basslets, or
anthias (Pseudanthias pleurotaenia, Pseudanthias squammipinnis), barakuda, ikan kardinal
(Apogon novemfasciatus), ikan bobara (Gnathanodon speciosus, Caranx melampygus,
Selaroides

nigrofasciata,

S.

leptolepis),trout(Variolalouti),ikangobi,dll.

Jenis ikan aneh yang pernah tertangkap di dalam kawasan TNB adalah Ikan Raja Laut
(Latimeria menadoensis) yang ditemukan pada tahun 1998 di depan perairan pulau Manado Tua.

3) Molluska

Terdapat beberapa jenis Moluska di dalam kawasan TNB yang tiap jenisnya memiliki

keunikan tersendiri. Jenis kerang kima Raksasa (Tridacna gigas) yang ada adalah jenis kerang
paling besar yang bisa bertumbuh hingga 1,5 meter panjangnya dengan lama hidup hingga 200
tahun. Keluarga molluska yang banyak ditemukan dalam kawasan ini adalah Gastropoda
termasuk siput laut, siput konus, nudibrancia, kerang jari, kerang cowri dan Cepalopoda
termasuk cumi-cumi, cumi-cumi batu, cumi-cumi layar (Nautilus pompillus) serta gurita cincin
biru (Hapalochlaena maculosa). Pada umumnya mereka hidup di perairan dalam dengan suhu air
yang cukup dingin di sepanjang tubir.

4) Reptilia

Jenis hewan melata lain hingga saat ini belum banyak informasi yang detail dan pasti
mengenai jenis-jenis hewan melata lain di Kawasan TNB selain jenis kadal (biawak) ataupun
beberapa jenis ular baik berbisa maupun tidak berbisa.

5) Ecinodermata

Jenis ecinodermata yang banyak dijumpai di Kawasan TNB adalah Bintang Laut termasuk
Bintang Laut Berduri (Acanthaster planci), Bintang Ular, Bulu Babi Raja, Teripang, dan Lili
Laut.

6) Mamalia
A. Mamalia Darat

Mamalia liar masih banyak ditemukan di kawasan TNB. Di pulau Manado Tua terdapat
populasi kera hitam (Macaca nigra) dan kus-kus (Phalanger celebensis). Adapun di pulau
Mantehage menurut informasi masyarakat kadangkala masih ditemukan rusa dan tarsius. Selain
itu

juga

ada

beberapa

kelelawar,

musang

dan

tikus

hitam.

Kera hitam merupakan satwa endemik Sulawesi dan dikategorikan satwa hampir punah

(endangered species) dan dicantumkan dalam Daftar Apendix II CITES. Di kawasan TNB
populasi

jenis

ini

terdapat

di

pulau

Manado

Tua.

Tarsius (Tarsius spectrum) tergolong primata primitif dengan berat tubuh sekitar 10 gram.
Memiliki mata yang besar yang bisa melihat dengan jelas dalam gelap dan telinga yang sangat
peka. Leher mereka dapat berputar 1800. Panjang kaki belakangnya dua kali lebih panajng dari
tubuhnya; hal ini yang membuatnya mudah untuk melompat dari pohon ke pohon. Di kawasan
TNB, mereka dapat dijumpai di pulau Manado Tua, Bunaken dan Mantehage serta di Suaka
Margasatwa Manembo-nembo yang berbatasan dengan bagian selatan Kawasan TNB.
Sedikitnya ada 30 jenis burung laut di dalam kawasan TNB. Banyak jenis burung yang
bersarang dan mencari makan di dalam Kawasan terutama jenis Camar Laut, Bangau Rawa Laut
dan burung penangkap ikan. Sedangkan jenis burung darat seperti pipit, drongi, gagak dan
burung hantu juga ditemukan di kawasan TNB.

B. Mamalia Laut

Jenis mamalia laut yang dapat dijumpai dalam kawasan TNB adalah duyung, paus dan
lumba-lumba. Duyung (Dugong-dugon) banyak ditemukan di sekitar kawasan perairan ArakanWawontulap yang banyak dipenuhi padang lamun. Paus dan lumba-lumba yang digolongkan
pada keluarga Cetacea. paling tidak terdapat 14 spesies yang dapat dijumpai di kawasan TNB
termasuk 7 spesies lumba-lumba: Lumba-lumba Hidung Panjang (Stenella longirostris), Lumbalumba Moncong Botol (Tursiops truncatus), Lumba-lumba Biasa (Delphinus sp.), Lumba-lumba
Risso (Grampus griseus), Lumba-lumba Fraser (Lagenodelphishosei), Lumba-lumba Gigi Besar
(Steno bredanensis) dan Lumba-lumba Pantropis (Stenellaattenuata); 5 jenis ikan hitam
blackfish Paus Pembunuh, Paus Pembunuh Palsu, Paus pembunuh kate, Paus Kepala Melon
dan Paus Pilot Sirip Pendek. Serta 2 jenis Paus bergigi besar yaitu Paus Biru dan Paus Sperma
Kate.

III.6

Kawasan konservasi Laut Bunaken

Wilayah konservasi laut ini memiliki terumbu karang yang indah.Laut Bunaken
menempati wilayah seluas 72.265 hektare dari lima pulau yang ada di Manado. Terdapat sekitar
200 jenis ikan di bawah permukaan lautnya, diantaranya ikan neon, ikan kupu-kupu, ikan koral,
ikan napoleon hingga ikan purba choelacant.

III.7

Upaya Pelestarian Laut Terbuka Bunaken

1. Melarang pembuangan sampah atau limbah ke laut.


2. Adanya perlindungan terhadap hewan tertentu yang hidup di laut
3. Adanya larangan penangkapan ikan dengan bahan peledak, racun, aliran listrik atau
pukat harimau
4. Melarang menangkap ikan dengan jaring bermata kecil.
5. Adanya pelarangan merusak dan mengambil terumbu karang
6. Menanam pohon bakau di sepanjang pantau
III.8

Upaya Pelestarian Flora dan Fauna di Bunaken


Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan,

dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora
dan fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

GAMBAR / FOTO LAUT TERBUKA BUNAKEN

BAB IV
KESIMPULAN

Laut terbuka tidak saja mendukung perikanan, tetapi juga transportasi laut dan
penambangan minyak bumi dan mineral, dan juga disalahgunakan sebagai tempat pembuangan
sampah. Dampak utama manusia yang merusak di laut terbuka adalah polusi dan eksploitasi
sumber daya laut (hayati dan non hayati) secara berlabihan.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km,
dimana 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut. Laut merupakan sumber kehidupan
karena memiliki potensi kekayaan alam hayati dan nir-hayati berlimpah Potensi wilayah pesisir
dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari : Perairan Nusantara seluas 2.8 juta
km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2.
Salah satu potensi sumberdaya kelautan yang ada di Indonesia adalah Laut Bunaken
yang merupakan salah satu laut terindah di dunia karena memiliki jenis orgainsme akuatik yang

langka. Potensi sumberdaya yang menonjol adalah potensi terumbu karang. Terumbu tepian
mendominasi perairan pesisir, selain terumbu penghalang. Yang paling menarik adalah tebing
karang vertikal, menghujam di bawah permukaan air hingga 25-50 meter. Terdapat 58 jenis
keluarga binatang karang sudah teridentifikasi. Karang berkulit keras yang berjasa membangun
terumbu karang. Belalainya yang, walau hanya 1 mm, mengeluarkan zat kapur yang membentuk
terumbu karang.
Dalam upaya pengembanagan dan pelestariannya diperlukan usaha yang keras. Masih
banyak permasalahan yang muncul dan perlu penanganan secara serius agar tidak menyebabkan
keruskan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
http://azhunacholiq.blogspot.co.id/2012/11/potensi-laut-bunaken.html
http://pemogramanweb1026006.blogspot.co.id/2011/03/bunaken-island.html
http://karyatulislaut.blogspot.co.id/
http://vinymalasari.blogspot.co.id/2016/03/makalah-wisata-taman-laut-bunaken.html

You might also like