Professional Documents
Culture Documents
Gejala
Konstipasi atau
Sembelit
Kemungkinan Penyebab
Peningkatan hormon progesterone yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus kurang efisien perubahan uterus
yang semakin membesar, sehingga
uterus menekan daerah perut tablet besi
(iron) yang diberikan oleh dokter/ bidan
pada ibu hamil.
2.
Edema atau
bengkak
1.
2.
3.
3.
Insomnia
4.
1.
2.
4.
5.
Sering Buang
Air Kecil
Varises
Penatalaksanaan
Minum air putih yang cukup minimal 6-8
gelas/ hari.
2.
Makanlah makanan yang berserat tinggi
seperti sayuran dan buah-buahan.
Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti
berjalan (Jogging). Segera konsultasikan ke
dokter/ bidan apabila konstipasi atau sembelit
tetap terjadi setelah menjalankan cara-cara no. 1
sampai 3 diatas.
1.
Hindari menggunakan pakaian ketat.
2.
Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
3.
Posisi menghadap kesamping saat
berbaring.
4.
Penggunaan penyokong atau korset pada
abdomen maternal yang dapat
melonggarkan vena-vena panggul
Untuk gejala preeclampsia, diperlukan tindakan
lebih lanjut dari tenaga kesehatan
1. Hindari kafein, rokok dan minuman
beralkohol. Selain membahayakan hal itu
juga membuat ibu hamil sulit tidur dan
membuat jantung berdebar.
2. Buat kamar tidur senyaman mungkin.
Hentikan aktivitas fisik seperti olahraga
ringan, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum
tidur.
3. Usahakan tidur sebentar di siang hari.
Sebaiknya tidur di siang hari cukup
dilakukan 30 sampai 60 menit saja.
Jika ibu terlalu lama tidur siang, bisa jadi ibu
tidak dapat tidur di malam hari.
4. Buat jadwal tidur yang teratur. Biasakan
miring kiri. Posisi tidur miring ke kiri juga
akan membantu darah dan nutrisi mengalir
lancar ke janin dan rahim, serta membantu
ginjal untuk sedikit memperlambat produksi
urine. Membiasakan tidur dalam posisi ini
juga bermanfaat untuk membantu ibu tidur
lebih optimal ketika perut semakin
membesar pada trimester III.
5. Kurangi minum pada malam hari.
1.
6.
b.
Nyeri di bagian
bawah perut
PenatalaksanaanPelayanan Antenatal
Setiapwanitahamilmenghadapirisikokomplikasi yang bisamengancamjiwanya.Oleh karena itu, setiap wanita hamil
memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
c.
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).(Saifuddin, 2009)
Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil)
dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat
indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
5
Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan
intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan
untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan. Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah
minimal 4 minggu.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
a)
Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus
yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
b)
Interval
(selang waktu minimal)
Lama
perlindungan
%
perlindungan
3 tahun*
80
TT1
TT2
TT3
5 tahun
95
TT4
10 tahun
99
TT5
25 tahun /seumur
hidup
99
Keterangan: *Artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
7
Tatalaksana kasus
Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru
lahir, jika semua tenaga penolong persalinan dilatih agar mampu untuk mencegah atau deteksi dini komplikasi yang
mungkin terjadi, merupakan asuhan persalinan secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi dan
segera melakukan rujukan saat kondisi masih optimal, maka para ibu akan terhindar dari ancaman kesakitan dan kematian.
10
Temu wicara (konseling), termasuk perencanaa persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T
yaitu :
1
d.
Pemberian imunisasi TT
Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan VDRL
11
12
13
14
Menentukan tanggal perkiraan partus, dengan rumus Naegele , yaitu hari + 7, bulan 3, tahun + 1.
Jika HPHT lupa, menggunakan patokan gerakan janin primigravida dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu,
multigravida pada kehamilan 16 minggu.
Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi. Penentuan kehamilan dengan ultrasonografi atau transabdomen dapat
digunakan pada usia kehamilan atau usia gestasinya kira-kira 5 minggu setelah hilangnya haid. (Linda Walsh, 2007, hal
101)
e.
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
g.
Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup feeling life (quickening).
Menurut Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis, maka diperoleh Tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3. Menentukan Umur Kehamilan (Spieggelberg)
Umur Kehamilan
TFU
22-28 minggu
24-25 cm diatas simfisis
28 minggu
26,7 cm diatas simfisis
30 minggu
29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu
29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu
31 cm diatas simfisis
36 minggu
32 cm diatas simfisis
38 minggu
33 cm diatas simfisis
40 minggu
37,7 cm diatas simfisis
*Dikutip dari: http://www.lusa.web.id/menentukan-usia-kehamilan/
Cara Leopold
Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari jari tangan sesuai dengan usia kehamilan.
Tabel 2.4. Menentukan Umur Kehamilan (Leopold)
Usia Kehamilan
12 mgg
16 mgg
20 mgg
24 mgg
28 mgg
32 mgg
36 mgg
40 mgg
Cara Mc.Donald
Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (dengan cara Mc. Donald) :
Tabel 2.5. Menentukan Umur Kehamilan (Mc. Donald)
h.
UK
TFU
Keterangan
8 mgg
12 mgg
Belum teraba
Di atas simfisis
16 mgg
pusat simfisis
20 mgg
24 mgg
28 mgg
32 mgg
36 mgg
1 jr di bwh Px
40 mgg
3 jr bwh Px
Auskultasi :
Dengan stetoskop Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18 20 minggu. Dengan dopler dapat
terdengar sejak usia kehamilan 12 minggu.
Jumlah denyut jantung janin normal antara 120 sampai 160 denyut permenit. (Manuaba, 1998)
i.
Pemeriksaan Laboratorium :
1
Pemeriksaan Hb :
Dilakukan 2 kali selama kehamilan, pada trimester pertama dan pada kehamilan 30 minggu, karena pada usia
30 minggu terjadi puncak hemodilusi. Ibu dikatakan anemia ringan Hb < 11 gr%, dan anemia berat < 8 gr%. Dilakukan
juga pemeriksaan golongan darah, protein dan kadar glukosa pada urine. Untuk saat ini anemia dalam kehamilan di
Indonesia ditetapkan dengan kadar Hb < 11 gr% pada trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester II. Anjuran
program nasional Indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemental besi dan 50 g asam folat untuk profilaksis anemia.
Program Depkes memberikan 90 tablet besi selama 3 bulan. (Pengurus IBI, 2006)
Urin :
Spesimen urin diambil pada setiap kunjungan ulang untuk
kandungan protein/glukosa didalamnya. Semua wanita harus menjalani penapisan diabetes pada minggu ke 28 dan
penapisan striptokokus B pada mingguke 35 hingga ke 37. (Varney, 2007)
j.
Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg.
Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
a
Payudara
: 0,5 kg
Fat/lemak
: 3,5 kg
Plasenta
: 0,6 kg
Fetus
: 3,4 kg
: 0,6 kg
Pembesaran uterus
: 0,9 kg
Penambahan darah
: 1,5 kg
Cairan ekstraseluler
: 1,5 kg
Total
: 12,5 kg
(Cunningham, 2006).
2
Kenaikan berat badan wanita hamil rata rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya
anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih lebih sayur mayur
dan buah-buahan (Wiknjosastro, 2009).
1.000 1.500
gr
Trimester kedua
4.500
gr
Trimester ketiga
5.000 5.500
gr
10
12.000
gr
(Manuaba, 2010)
4
k.
12,2-18,0
11,5-16,0
7,0-11,5
6,0
KebutuhanGiziIbuHamil :
Tabel 2.6.Pertambahan
Berat Badan berdasarkan
IMT.
(Wiknjosastro,2009)
Ibu memerlukan tambahan kalori 285 kal, protein lebih tinggi dari biasa yaitu 1,5 gr/kg BB.
3
Kalori
: 2185 kal
Protein
: 56 gram
Kalsium
: 900 mg
Fosfor
: 650 mg
Besi (Fe)
: 46 g
Iodium
: 175 mg
Magnesium : 950 mg
Seng
: 20 mg
Vitamin A
: 750 RE
Vitamin B
: 400-600 IU
Vitamin C
: 60 mg
Asam Folik
: 300 g
Casein
: 10,2 mg
Riboflavin
: 2,3 mg
Piridoksin
: 2,6 mg
Ukuran Rumah
Tangga
Tidak
Hamil
Nasi
Piring
Ikan
Potong
Tempe
Potong
Sayuran
Mangkuk
Buah
Potong
Gula
Sdk mkn
Susu
Gelas
Air
Gelas
Minyak
Sdk mkn
(Gizi dalam Kespro,2009)
l.
3
1
3
1
2
5
1
4
4
TW I
TW II
TW III
3
1
3
1
2
5
1
4
4
4
2
4
3
2
5
1
6
6
3
3
5
5
2
5
1
6
6
b)
Senam Hamil
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih
baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak.
c)
d)
Pakaian
-
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi
perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu ibu dianjurkan untuk beristirahat
minimal 8 jam sehari dan mengurangi aktifitas berat.
e)
Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan
peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembapan di kulit dan
memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme, jika tidak dibersihkan (dengan mandi), maka ibu
hamil akan sangat mudah untuk terkena penyakit kulit.
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah genetalia, karena saat hamil
terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebihan. Cara menjaga kebersihan organ genetalia adalah dengan
membersihkan alat genetalia dari arah depan kebelakang kemudian dilap sampai kering. Mengganti celana dalam
secara rutin apabila terasa lembab juga dianjurkan agar ibu tetap merasa nyaman.
f)
Perawatan payudara
-
Hindari pemakaian BH dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, karena akan
mengganggu penyerapan keringat payudara.
Hindari membersikan putting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan putting susu
dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
g)
Bodi Mekanik
-
Menganjurkan untuk menggunakan sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit.
Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dengan cara berjongkok terlebih dahulu kemudian bangun secara
perlahan.
Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk
dan diganjal dengan bantal dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut
bawah sebelah kiri.
2)
Pada saat bangun tidur sebaiknya miring terlebih dahulu kemudian bangun secara perlahan.
Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi keregangan otot).
Kebutuhan Psikologis
a)
Dukungan Keluarga
-
Dukungan dari keluarga sangat penting artinya dalam membantu ibu menjalani kehamilan yang sehat.
Dukungan yang diberikan sebaiknya bersifat psikoterapi karena dapat mengurangi rasa takut, rasa cemas, rasa
sakit dan ketidakseimbangan emosi yang biasa terjadi pada seorang ibu hamil.
Dukungan suami dapat berupa dukungan fisik, dukungan ekonomi dan dukungan psikologis.
Dukungan anggota keluarga dapat berupa dukungan moril, memberi dukungan sebagai calon donor darah jika
diperlukan dan dukungan danan bila dibutuhkan.
b)
m.
Prosedur Diagnostik
Prosedur Diagnostik dilakukan meliputi :
1
n.
Anamnesa
a
Riwayat Kehamilan
Riwayat Kebidanan
Riwayat Kesehatan
Riwayat Sosial
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
Pemeriksaan Laboratorium
PrognosadanKomplikasi
1
Prognosa
Setelah pemeriksaan selesai maka atas dasar pemeriksaan harus dapat dibuat prognosa atau ramalan apakah
nanti kehamilannya akan berakhir dengan persalinan normal atau tidak.Prognosa atau ramalan perlu untuk menentukan
apakah nantinya ibu hamil harus bersalin di Rumah Sakit atau boleh melahirkan dirumah.
Berikut ini 26 penapisan dalam merujuk pasien, antara lain :
a
Perdarahan Pervaginam
Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
Ikterus
Preeklampsi / Eklampsi
Gawat janin
Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala masih 5/5
Presentasi majemuk
Kehamilan gemeli
Syok
Hipertensi
Kehamilan dengan penyakit sistemik (ASMA, DM, Jantung, Kelainan darah, TBC)
Kehamilan Ektopik
Kehamilan Posterm
Partus tak maju (kala I lama, kala II lama, kala II tak maju)
Komplikasi
Pada kehamilan komplikasi yang sering ditemukan :
a
Perdarahan nidasi merupakan hal yang fisiologis bila jumlahnya sedikit, sebentar dan tidak berpengaruh buruk
pada kehamilan
Abortus
Kehamilan unembrionik (Blighted Ovom) dimana sejak awal mudigah terbentuk kemudian mati
Molahidatidosa
Kehamilan Ektopik
Hiperemesis gravidarum
Perdarahan antepartum
Kehamilan kembar