You are on page 1of 27

PLTU

Apa yang sudah Anda ketahui tentang pembangkit listrik tenaga uap atau disingkat juga dengan
PLTU? Mungkin Anda pernah mendengar penjelasan ini di sekolah atau ditempat lainnya. Ya,
pembangkit listrik tenaga uap/ PLTU merupakan salah satu unit pembangkitan listrik yang
menggunakan bantuan generator dan juga digerakkan oleh turbin berasal dari uap. Pernahkah
Anda berfikir dari mana Anda mendapatkan pasokan energi listrik setiap hari atau bahkan setiap
saatnya? Jawabannya adalah ada di artikel ini. Uap dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
energi listrik. Nah artikel ini akan menginformasikan kepada Anda tentang beberapa cara kerja
pembangkit listrik tenaga uap yang dapat Anda ketahui secara mendetail.

Jika mungkin Anda pernah mendengar sedikit tentang PLTU, dengan Anda membaca artikel ini
maka pengetahuan Anda tentang PLTU akan semakin bertambah luas. Selain dari PLTU, ada
juga pembangkit listrik tenaga air/ PLTA yang mungkin lebih familiar Anda dengar. PLTU ini
bekerja berdasarkan pada prinsip atau siklus rankine. Uap yang dihasilkan untuk pembangkitan
listrik itu dihasilkan dari pemanfaatan dari energi pembakaran pada bahan bakar tertentu, seperti
pada gas (PLG, LNG, dan jenis gas-gas lainnya), minyak (untuk jenis minyak ringan sampai
dengan minyak berat), batu bara (dari batu bara dengan kualitas rendah hingga kualitas paling
tinggi), dan pemanfaatan biomass yaitu bahan lain yang bisa dibakar.
Beberapa cara kerja pembangkit listrik tenaga uap yang dapat Anda ketahui adalah
sebagai berikut:

Dalam suatu siklus cara kerja PLTU, pertama-tama air dari dalam kondisioner itu
dipompakan masuk ke dalam boiler.

Setelah air menerima energi dari panas dalam boiler tersebut, kemudian secara langsung
berubah menjadi uap-uap yang panas.

Uap panas tersebut tadi kemudian berhasil memutar turbin yang seporos dengan posisi
generator dan merubahnya dari energi panas menjadi suatu energi mekanik yang
menggerakkan turbin lalu kemudian energi listrik dibangkitkan dari generator.

Terakhir adalah uap yang melepaskan energi panas didalam condenser dan kemudian
berubah kembali menjadi air.

Selain dari beberapa cara kerja pembangkit listrik tenaga uap yang telah kami sampaikan diatas
tadi, kami juga dapat memberikan informasi kepada Anda tentang kelebihan atau keunggulan
dari PLTU itu sendiri, misalnya bisa dioperasikan dengan jenis bahan bakar cair padat ataupun
gas, bisa dengan kapasitas yang bervariasi pembangunannya, bisa dioperasikan dengan macammacam mode pembebanan, usianya juga cukup lama, dan kontinuitas operasi tinggi. Ada juga
kelemahan yang dimiliki oleh PLTU yang dapat Anda pertimbangkan juga dalam memilih
beberapa jenis pembangkit termal, seperti PLTU tergantung sekali pada tersedianya pasokan
listrik dari luar, tidak bisa beroperasi tanpa listrik dari luar yang dipasok, dan sangat memerlukan
persediaan air dingin yang banyak dan berkelanjutan.

PLTN

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) beberapa tahun silam ramai diperbincangkan. Pasalnya
Indonesia merencanakan membangun PLTN sebagai alternatif pembangkit listrik. Kebanyakan
pembangkit listrik di Indonesia memanfaatkan batu bara atau minyak. Penggunaan nuklir lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik yang telah disebutkan. Sayangnya
kejadian kebocoran pembangkit listrik nuklir Jepang menjadikan timbul pro kontra
pembangunan PLTN di Indonesia. Namun tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana
sebenarnya cara kerja pembangkit listrik tenaga nuklir. Baca Negara yang memiliki nuklir
terbesar.

Kebanyakan orang berpikir pembangkit listrik ini menghasilkan listrik dengan caranya tersendiri.
Padahal PLTN memiliki konsep yang hampir sama dengan pembangkit listrik energi uap
(PLTU). Secara singkat cara kerja PLTU dapat diuraikan sebagai berikut ini:

Air yang digunakan biasanya berasal dari air laut. Air tersebut akan dipanaskan di dalam
PLTU sehingga menghasilkan uap.

Uap tersebut akan melewati turbin yang telah terhubung dengan generator. Tekanan uap
yang tinggi memaksa turbin berputar.

Gerakan turbin akan menciptakan listrik di generator, yang nantinya akan disalurkan ke
berbagai tempat.

Kelemahan PLTU adalah penggunaan bahan bakarnya yang kurang ramah lingkungan.
Biasanya bahan bakar memanaskan air adalah batu bara, dan minyak.

Jika Anda melihat berita mengenai penolakan pembangunan PLTU, Anda tidak perlu kaget.
Karena hasil pembakaran di PLTU akan menghasilkan berbagai zat yang berbahaya. Adapaun zat
yang dihasilkan dalam proses pembakaran PLTU yaitu karbondioksida (CO2), Nitrogendioksida
(Nyx), dan Sulfurdioksida (SO2). Selain itu, proses pembakaran dalam PLTU juga akan
menghasilkan debu yang mengandung logam berat. Efek dalam jangka panjang yaitu terjadinya
proses pencemaan lingkungan, apalagi kebanyakan PLTU terletak di bibir pantai. Sehingga
pencemaran lingkungan akan mengakibatkan kerusakan habitat biota laut. Selain itu, efek
samping dari PLTU yaitu terjadinya pemanasan global serta terjadinya hujan asam. Itulah kenapa
banyak negara yang telah menggantikan PLTU dengan PLTN yang dianggap lebih ramah
terhadap lingkungan dan lebih hemat. Perbedaan mendasar antara cara kerja pembangkit listrik
tenaga nuklir dengan PLTU adalah penggunaan nuklir sebagai inti pembakaran.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, batu bara atau minyak bumi yang digunakan di dalam
PLTU digantikan nuklir. Proses pembelahan nuklir dapat menghasilkan suhu yang tinggi,
sehingga mampu menciptakan uap bertekanan. Air akan selalu dialiri masuk ke dalam
pembangkit listrik sebagai sarana pemindai panas dari nuklir yang terbelah. Proses pembakaran
uranium ini tidak akan melepaskan berbagai zat berbahaya ke udara seperti halnya batu bara atau
minyak bumi. CO2, SO2, dan Nyx tidak akan dihasilkan dalam proses PLTN tersebut. Itulah cara
kerja pembangkit listrik tenaga nuklir dan alasan kenapa Indonesia juga ingin membangun PLTN
yang hemat dan ramah lingkungan.

Prinsip Kerja dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pada dasarnya PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air) bekerja dengan cara mengubah energi potensial (dari DAM atau
air rterjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air), kemudian dari energi mekanik
tersebut dikonversi menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Di wilayah yang
bergunung-gunung dengan banyak sumber air, PLTA sangat ideal. Pembangkit listrik ini
biasanya disatukan dengan waduk yang digunakan untuk pertanian dan penanggulangan banjir.
http://asharemore.blogspot.com/ Berikut skema dan cara kerja pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), Skema PLTA Keterangan gambar: Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan
air Intake, pintu masuk air sungai/tandon Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur
intake Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock Surge tank, berfungsi
sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup. Penstock (pipa
pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk mendapatkan tekanan
hidrostatis yang besar. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbine Turbine,
mengubah energi potensial air menjadi energi gerak Generator, menghasilkan energi listrik dari
energi gerak Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen Cara kerja PLTA dapat
dilihat dari siklus diatas, air dari tandon/sungai masuk pada turbin melalui penstok untuk
memperbesar tekanan hidrostatis. Katup pengaman berguna untuk mengatur aliran air yang
masuk ke headrace tunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air
menggerakkan turbin sehingga mengsilkan energi gerak yang dikonversi menjadi energi listrik
oleh generator. Energi listrik dari generator ini diatur dan ditransfer oleh main transformer agar
sesuai dengan kapasitas transmission line(tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-rumah.
Komponen PLTA dan Cara Kerjanya 1. Dam/Waduk/Bendungan Dam/waduk/bendungan
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang
cukup dan stabil. Selain itu, dam/waduk/bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
Kebanyakan dam/waduk/bendungan ini juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
http://asharemore.blogspot.com/ 2. Pipa Pesat (Penstock) Pipa pesat berfungsi untuk
menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada
bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain
diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang
pipa udara (Air Vent) setinggi 1 meter di atas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa
udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian
ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain
pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start inch.
http://asharemore.blogspot.com/ 3. Turbin Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling
menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angina. Dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar
turbin. Selanjutnya turbin akan mengkonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air
menjadi energi kinetik. http://www.gaia3d.co.uk/wp-content/gallery/3d-physics-waterturbine/gallery-physics-water-turbine-5.jpg 4. Generator Generator dihubungkan dengan turbin

melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar, generator pun akan ikut
berputar. Generator memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.
Generator disambungkan dengan trasformator Step Up untuk menaikkan tegangan listrik
sebelum listrik ditransmisikan. 5. Jalur Transmisi Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan
listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi terlebih dahulu
tegangannya di turunkan dengan transformator Step Down. http://1.bp.blogspot.com/MPHu55r8Zc4/UCzxhUd9nHI/AAAAAAAAAEo/WdKC0d2iPWc/s1600/1343407908.jpg
Today Deal $50 Offhttps://goo.gl/efW8Ef

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


16.17 Elektro 5 comments

1. Pengertian

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis
yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.

1. Penggunaan

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam
jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan

untuk

memasok

1. Bentuk

dan

kebutuhan

Bagian-bagian

Perhatikan

gambar

listrik

Pembangkit

Dibawah

suatu

Listrik

pabrik.

Tenaga

Diesel

ini

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut.
5. Mesin diesel.

6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi.

1. Prinsip

Kerja

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Diesel

1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam


tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika
bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank
dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya
hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG)
maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk
diatur
tekanannya.

2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start


melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di

dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.

1. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar
(combustion
chamber).

2. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

1. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan
udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm),
sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

2. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros
engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolakbalik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.

1. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya geral
listrik
(ggl).
Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu
penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut
memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan
gaya
gerak
listrik.

1. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up


agar
energi
listrik
yang
dihasilkan
sampai
ke
beban.
Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika
pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya
magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti
dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya
berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung
kumparan
terdapat
beda
tegangan.

1. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban


tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi
primer
lebih
banyak
dari
jumlah
lilitan
sisi
sekunder).

Prinsip kerja PLTPB


Sekilas Tentang PLTP

Energi panas bumi adalah salah satu sumber daya alam yang berupa air panas atau uap yang
terbentuk melalui pemanasan secara alami. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam
pemilihan teknologi penggunaan energi panas bumi untuk dikonversikan menjadi energi listrik
antara lain :
1. Temperatur;Fluida panasbumi bertemperatur tinggi > 225 oC telah lama
digunakan untuk pembangkit listrik. Temperatur sedang 150 225 oC
2. Cadangan sumberdaya hingga 25 30 tahun
3. Kualitas Uap;Diharapkan yang mempunyai pH hampir netral, karena bila pH
sangat rendah laju korosi terhadap material akan lebih cepat.
4. Kedalaman Sumur dan Kandungan Kimia Biasanya tidak terlalu dalam (tidak
lebih dari 3 km). Lokasi relatif mudah dicapai.
5. Kemungkinan terjadinya erupsi hydrothermal relatif rendah. Produksi fluida
panas dari dalam perut bumi dapat meningkatkan resiko terjadinya erupsi
hydrothermal.

Ciri ciri Geologi Daerah Panas Bumi


1. Sumber Panas : Magma yang mempunyai temperature ~ 700 C
2. Bed Rock : Lapisan Batuan Dasar yang merupakan batuan keras lapisan
bagian bawah
3. Aquifer (Lapisan Permeable Zone) : merupakan lapisan yang mampu dialiri
oleh air. Lapisan ini sebagai Reservoir
4. Cap Rock : Lapisan batuan keras sebagai lapisan batuan penutup.
5. Water Replishment : sebagai air penambah.
6. Surface Manifestation yaitu : Gejala-gejala yang muncul di permukaan bumi
(kawah, air panas, Geyser, Gunung berapi, dll).

Gb 1. Struktur Geologi Daerah Panas Bumi

Prinsip kerja PLTP


1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang
kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media
pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc
yang berfungsi sebagai pengaman terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih
(over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang melalui
Vent Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika
akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan
bila sudden trip terjadi.
2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone
Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda
asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron,
Amonia, Fluor dll).
3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan
moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang
akan masuk ke dalam Turbin.
4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor
yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudusudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan
generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari
Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor


dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).
7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh
First Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media pendingin
dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh
Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media pendingin dan
kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump
masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling Tower
uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media
pendingin.
9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling
System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.
10.Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan
Reinjection Pump.
11.River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling
Tower.

Gb 1. Prinsip kerja PLTP (Siklus)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

A. Pengertian Mikrohidro
Pembangkitan listrik mikrohidro adalah pembangkitan listrik dihasilkan oleh generator listrik
DC atau AC. Mikrohidro berasal dari kata micro yang berarti kecil dan hydro artinya air, arti
keseluruhan adalah pembangkitan listrik daya kecil yang digerakkan oleh tenaga air. Tenaga air
besaral dari aliran sungai kecil atau danau yang dibendung dan kemudian dari ketinggian tertentu
dan memiliki debit yang sesuai akan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator
listrik.
Generator yang digunakan untuk mikrohidro dirancang mudah untuk dioperasikan dan
dipelihara, didesain menunjang keselamatan, tetapi peralatan dari listrik akan menjadi berbahaya
bila tidak digunakan dengan baik. Beberapa point dari pedoman ini, instruksinya menunjukan hal
yang wajib diperhatikan dan harus diikuti seperti ditunjukkan berikut ini.

B. Prinsip Kerja PLT Mikrohidro


Pembangkit tenaga listrik mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan
jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini
akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya
menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

C. Konversi Energi PLTMH


Energi Potensial - Energi Mekanik - Energi Listrik

Gb. Sistem PLTMH


D. Bagian-bagian PLT Mikro Hidro

Gb. Sistem PLTMH


1. Waduk (reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk memperoleh air sebanyak
mungkin sehingga mencapai elevasi.

2. Bendungan (dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai sungai sehingga terbentuk waduk.Tipe bendungan
harus memenuhi syarat topografi, geologi dan syarat lain seperti bentuk serta model bendungan.

Gb. Bendungan

3. Saringan (Sand trap)


Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk menyaring kotoran
kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi
mesin PLTMH.

Gb. Saringan

4. Pintu pengambilan air (Intake)


Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan saat pipa
pesat dikosongkan untuk melaksanakn pembersihan pipa atau perbaikan.

Gb. Intake
5. Pipa pesat (penstok)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando menuju turbin. Pipa
pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan
tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat
menerima tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat merupakan
bagian yang cukup mahal, untuk itu pemilihan pipa yang tepat sangat penting.

Gb. Penstok
6. Katub utama (main value atau inlet value)
Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air, Menstart turbin atau
menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan
mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa
hidrolik.

7. Power House
Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator, peralatan Bantu, ruang
pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control.
Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :
a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang menerima energi potensial
air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan
generator untuk menghasilkan listrik.

Gb. Turbin

b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk memilih
kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya
dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya dinyatakan
dalam VoltAmpere (VA) atau dalam kilo volt Ampere (kVA).

Gb. Generator
c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan generator atau sistem
transmisi energi ekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan
langsung pada porosnya.
1) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin belum memenuhi putaran rotor
pada generator, jadi puli berfungsi untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
2) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
3) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin sudah lama dengan
putaran
rotor pada generator.

Gb. Instalasi PLTMH


E. Perhitungan Teknis
Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya:
(P) = 9.8 x Q x Hn x ;
di mana:
P = Daya (kW)
Q = debit aliran (m/s)
Hn = Head net (m)
9.8 = konstanta gravitasi
= efisiensi keseluruhan.
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:
Q = 300 m3/s2, Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka,
besarnya potensi day a (P) adalah:
P = 9.8 x Q x Hn x h
= 9.8 x 300 x 12 x 0.5

= 17 640 W
= 17.64 kW

You might also like