You are on page 1of 7

ANALITYCAL EXPOSITION

A. pengertian
Analytical Exposition adalah jenis teks yang berisi tentang pemikiran penulis
tentang phenomena-penomena yang ada di sekitar kita.
B. tujuan

Fungsi dari teks Analytical Exposition adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa
topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas atau mendapat
perhatian dengan cara pemberian argument-argument atau pendapat-pendapat
yang mendukung topic tersebut.

Generic Structure Analytical Exposition (Struktur Umum)


Generic Structure teks Analytical Exposition terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Thesis
Dalam bagian Thesis, penulis mengenalkan tentang topik atau main idea yang akan dibahas.
Thesis selalu berada di paragraph pertama dalam teks Analytical Exposition.
2. Argument
Dalam bagian ini penulis menghadirkan argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang
mendukung main idea penulis, biasanya dalam sebuah teks Analytical Exposition terdapat lebih
dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan semakin percaya pembaca bahwa
topik yang dibahas oleh penulis adalah topik yang sangat penting atau membutuhkan perhatian.
3. Reiteration
Bagian ini merupakan bagian penutup dari sebuah teks Analytical Exposition yang selalu terletak
di akhir paragraph. Reiteration berisi penulisan kembali atau penempatan kembali main idea
yang terdapat di paragraph pertama. Reiteration juga biasa disebut dengan conclusion.
Language Features Analytical Exposition (Kebahasaan)

Dalam sebuah Analytical Exposition Text, terdapat beberapa ciri-ciri kebahasaan seperti di
bawah ini, yaitu:
Menggunakan simple present
Mengunakan kata sambung . seperti because,if,dll
Berisi argument-argumen
Menggunakan kata yang mengandung sebab akibat

The Unhealthy Fast Food


Fast food, nowadays, is considered as a normal eating venture. People are not just
eating out on special occasions or weekends anymore. It means that all the time they
mostly eat fast foods. However is fast food good for health?
Fast food has its popularity in the 1940s. Within a few years, fast-food operations
popped up everywhere. With the compelling rise in fast-food restaurants since the
1940s, oddly it started the rise in obesity and cancer during that same time period.
Fast food is highly processed with a wide array of additives. To ensure fast foods low
cost, the fast food products are made with highly-processed ingredients to give it shelflife, to hold consistency, and to enhance flavor. Fast food is altered from its original
healthy form.
It is not the calories in fast food which damage health and waistline. It is the chemical
additives such as aspartame and MSG (monosodium glutamate). Studies show that the
chemical additives lead to weight and disease issues.
So, there is absolutely nothing nutritional about fast food. Fast food simply feeds hunger
and craving.
Terjemah:
Makanan Cepat Saji yang Tidak Sehat
Makanan cepat saji saat ini dianggap sebagai kegiatan makan yang biasa. Orang-orang
tidak hanya makan makanan cepat saji pada acara-acara khusus atau akhir pekan lagi.
Hal tersebut berarti bahwa sepanjang waktu mereka kebanyakan makan makanan
cepat saji. Namun apakah makanan cepat saji baik untuk kesehatan?
Makanan cepat saji memiliki popularitasnya di tahun 1940-an. Dalam beberapa tahun,
operasi makanan cepat saji muncul di mana-mana. Dengan kenaikan yang cepat di
restoran cepat saji sejak 1940-an, anehnya itu lah mulanya kenaikan obesitas dan
kanker pada periode waktu yang sama.
Makanan cepat saji diproses secara cepat dengan beragam aditif. Untuk memastikan
makanan cepat saji murah, produk-produk makanan cepat saji yang dibuat dengan
bahan yang diproses dengan cepat untuk memberikan cita rasa, konsistensi rasa, dan
untuk meningkatkan rasa. Makanan cepat saji diubah dari bentuk aslinya yang sehat.
Bukanlah kalori dalam makanan cepat saji yang merusak kesehatan dan menyebabkan
obesitas. melainkan bahan kimia tambahan seperti aspartam dan MSG ( monosodium
glutamat ). Studi menunjukkan bahwa bahan kimia tambahan mengakibatkan masalah

berat badan dan penyakit.


Jadi, sama sekali tidak ada gizi yang terkandung dalam makanan cepat saji. Makanan
cepat saji hanya memuaskan rasa lapar dan kebutuhan.

Social Media are Bad for Teenagers


Social media Web sites, such as Facebook, Twitter, Instagram, and many others have
become nearly inescapable facets of modern life, particularly for teenagers. Social
media is becoming more than just a part of their world, its becoming their world. Teens
are spending more and more time online, usually on a social media platform like
Facebook or Twitter. Most teens now have smart phones where they are on social
media networks all throughout the day. They are constantly texting, tweeting, and
posting pictures via Snapchat and Instagram. However, hyper-connected to social
media could be bad for them.
Today teens dont know how to disconnect. Social media has allowed them to take their
life online from the time they wake up till they back to sleep via their smart phone. One
reason this always connected activity is harmful is because of the alarming trend of
cyberbullying. Bullying has now moved from not only being in the school and on the
bus, but online. What does this mean? If a teen is getting bullied, they cannot get away
from it! The people bullying them simply continue their bullying via social media
A new study has found that teenagers who engage with social media during the night
could be damaging their sleep and increasing their risk of anxiety and depression.
Teenagers spoke about the pressure they felt to make themselves available 24/7, and
the resulting anxiety if they did not respond immediately to texts or posts. Teens are so
emotionally invested in social media that a fifth of secondary school pupils will wake up
at night and log on, just to make sure they dont miss out.
Another impact social media has had on teens is teens being more comfortable online
doing things that they should be more sensitive to doing. A separate study by the
National Citizen Service found that, rather than talking to their parents, girls seek
comfort on social media when they are worried. The survey also suggests that girls are
likely to experience stress more often than boys an average of twice a week.
Social media such as Facebook, Twitter, Instagram, and many others are basically
created to connect everyone around the globe so they can interact and communicate
each other. However, too much exposure of social media can also be bad especially for
teenagers. As it mentioned above, social media could become media for bullying, risk

them of anxiety and depression, and risk their real-life social interaction. Therefore,
social media are dangerous for teenagers health both mentally and emotionally.
Terjemah:
Medsos itu Buruk untuk Remaja
Situs-situ media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan banyak orang lain
hamper telah menjadi bagian dari kehidupan moderan yang tak terhindarkan,
khususnya untuk remaja. Media sosial menjadi lebih dari sekedar bagian dari dunia
mereka, itu menjadi dunia mereka. Remaja menghabiskan lebih banyak waktunya
online, biasanya pada platform media sosial seperti Facebook atau Twitter. Kebanyakan
remaja sekarang memiliki ponsel pintar di mana mereka berada di jaringan media sosial
sepanjang hari. Mereka terus-menerus mengirim SMS, tweeting, dan posting gambar
melalui snapchat dan Instagram. Namun, penggunaan media sosial berlebihan bisa
berdampak buruk bagi mereka.
Hari ini remaja tidak tahu bagaimana untuk tidak terhubung dengan meida sosial. Media
sosial telah telah mengambil hidup mereka secara online dari waktu mereka bangun
sampai mereka kembali tidur melalui ponsel pintar mereka. Salah satu alasan aktivitas
"selalu terhubung" ini beigut berbahaya karena tren yang mengkhawatirkan dari
cyberbullying. Bullying sekarang telah pindah dari tidak hanya berada di sekolah dan di
bus, tapi sekarang terjadi secara online. Apa artinya ini? Jika seorang remaja
mendapatkan bullying, mereka tidak bisa lepas dari itu! Orang-orang yang membully
akan lanjut membully mereka melalui media social.
Sebuah studi baru menemukan bahwa remaja yang terlibat dengan media sosial pada
malam hari bisa merusak tidur mereka dan meningkatkan risiko kecemasan dan
depresi. Remaja berbicara tentang depresi yang mereka rasakan ketika mereka harus
ada 24 jam seminggu, sedangkan kecemasan yang mereka rasakan jika mereka tidak
segera merespon teks atau tulisan. Remaja begitu emosional saat mereka
menghabiskan waktu di media sosial dimana seperlima dari siswa sekolah menengah
akan bangun di malam hari dan membuka situs media sosila mereka hanya untuk
memastikan mereka tidak kehilangan berita atau status.
Dampak lain media sosial telah di remaja adalah remaja menjadi lebih nyaman
melakukan hal-hal sensitive tertentu secara online dengan melakukannya secara
langsung. Sebuah studi terpisah oleh National Citizen Service menemukan bahwa,
remaja perempuan lebih nyaman curhat pada media social ketika merka merasa
khawatir daripada berbicara dengan orang tua mereka. Survei tersebut juga
menunjukkan bahwa perempuan cenderung mengalami stres lebih sering daripada
anak laki-laki - rata-rata dua kali seminggu.
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan banyak yang lainnya pada
dasarnya dibuat untuk menghubungkan semua orang di seluruh dunia sehingga mereka
dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Namun, terlalu banyak
menggunakan media sosial juga bisa berdampak buruk terutama bagi remaja. Seperti

disebutkan di atas, media sosial bisa menjadi media bullying, beresiko membuat remaja
cemas dan depresi, dan beresiko meninggalkan interaksi sosial kehidupan nyata
mereka. Oleh karena itu, media sosial berbahaya bagi kesehatan remaja secara mental
dan emosional.

Sebab dapat diketahui sebagai suatu hal yang dianggap sebagai pemberi/penghasil sesuatu.
Sedangkan akibat dapat diketahui sebagai suatu hal yang dihasilkan dari suatu sebab. Dengan
kata lain sebab dan akibat memang sangat erat kaitannya dalam bidang apapun. Seperti ilmu
kesehatan yang berurusan dengan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Usaha untuk
menemukan penyebab penyakit diteruskan dengan harapan bahwa, sekali penyebab dari suatu
penyakit ditemukan, pencegahan akan menyusul. Penyebab diterima bia satu unsur jelas
berpengaruh pada timbulnya penyakit dan penghapusannya berakibat pada penurunan frekuensi
penyakit. Pengertian penyebab ini berbeda daripada yang diterapkan di ilmu hukum atau filsafat.

[1]Pada pencegahan, cukup untuk menentukan suatu pemaparan,

tanpa secara khusus menentukan penyebab pokok dari penyakit. Sebagai


contoh, asap rokok telah diketahui sebagai zat yang dapat mencemarkan
lingkungan dan ada hubungan dengan angka yang meninggi dari kanker
paru dan kanker yang lain, serta jantung dan pernafasan. Tidak perlu untuk
menentukan dengan seksama bagian apa dari rokok yang merupakan
penyebab pokok penyakit tersebut sebelum membuat upaya pencegahan.
Cara statistik tidak dapat menetapkan bukti dari kaitan sebab akibat di
dalam suatu hubungan. Penafsiran dari hubungan semacam itu harus
dijalankan menurut suatu cara tertentu. Panitia penasehat untuk Kepala
Jawatan Kesehatan Masyarakat di U.S.A. (Advisory Communitee, 1964)
memberi batasan lima patokan yang harus dipenuhi untuk menetapkan
suatu hubungan sebab akibat. Kelima patokan itu telah umum diterima
sebagai suatu uji penyebab. Patokan tersebut adalah (1) kesesuaian dari
hubungan, (2) kekuatan dari hubungan, (3) kekhususan dari hubungan, (4)
urutan waktu dari hubungan, dan (5) kebolehjadian dari hubungan.
1.

Kesesuaian

berarti bahwa penelitian yang berbeda menghasilkan

hubungan yang sama, walaupun mereka memakai rancangan yang berbeda


dan dilaksanakan pada penduduk yang berbeda kadang di negeri yang
2.

berbeda.
Kekuatan menunjukkan kepada besar dari peluan relatif yang diperoleh.
Makin besar peluang relatif, makin meyakinkan kalau hubungannya sebab
akibat. Lagipula, bila suatu hubungan dosis respons yang berbeda dapat
ditunjukkan, kemungkinan bahwa pemaparannya merupakan penyebab,
makin meningkat. Hubungan dosis respons yang demikian dapat ditulis
sebagai derajat (jumlah rokok yang dihisap tiap hari, misalnya) atau lamanya
pemaparan (jangja waktu pemakaian obat-obatan pencegah kehamilan
minum).

3.

Kekhususan mengukur sampai seberapa jauh satu pemaparan tertentu


menghasilkan satu penyakit khusus. Bila reaksi terhadap pemaparan

4.

berubah, ia makin kurang sebagai penyebab.


Urutan waktu berarti bahwa pemaparan

5.

mendahului terjadinya penyakit.


Kebolejadian berarti kemungkinan
ditetapkan pada percobaan binatang.

biologis

trhadap
yang

unsure

harus

mungkin

sudah

You might also like