Professional Documents
Culture Documents
positif terhadap pasien.(asas berbuat baik, asas tidak merugikan, asas berbudi
luhur, asas berlaku adil, asas menghormati hak-hak pasien dsb). Jadi, tuntutan
etika profesi adalah lebih berat daripada tuntutan hukum. Etika profesi memuat
menyelamatkan sebuah kehidupan adalah nilai etik yang harus di junjung tinggi.
Pelanggaran etika sebagai seorang dokter apabila dalam menjalankan tugasnya
telah melakukan tindakan yang kurang profesional dan telah melakukan tindakan
yang melanggar moral. Etika kedokteran juga sangat berhubungan dengan
hukum. Hampir di semua negara ada hukum yang secara khusus mengatur
bagaimana dokter harus bertindak berhubungan dengan masalah etika dalam
perawatan pasien dan penelitian. Badan yang mengatur dan memberikan ijin
praktek medis di setiap negara bisa dan memang memberi hukuman kepada
dokter yang melanggar etika. Namun etika dan hukum tidaklah sama. Sangat
sering bahkan etika membuat standar perilaku yang lebih tinggi di banding
hukum, dan kadang etika memungkinkan dokter perlu untuk melanggar hukum
yang menyuruh melakukan tindakan yang tidak etis. Hukum juga berbeda untuk
tiap-tiap negara sedangkan etika dapat di terapkan tanpa melihat batas negara.
Begitu juga suatu kewajiban dokter bahwa apa yang hendak dijalankan dokter
harus dipertimbangkan sebagai hal; yang melanggar standar profesi dan standar
prosedur atau tidak. Karena sebagai seorang profesional tidak dibenarkan
memiliki sikap batin yang ceroboh mengenai standar profesinya sendiri, sikap
batin seperti ini sangat berbahaya. Sementara itu, sikap batin pada akibat yang
merugikan kesehatan atau nyawa pasien pada umumnya malpraktik kedokteran
tidak dituju atau tidak dikehendaki. Walaupun sangat jarang terjadi, namun tidak
tertutup kemungkinan kehendak memang ditujukan pada alkibat buruk bagi
kesehatan dan nyawa pasien. Misalnya, euthanasia pasal 344 KUHP) atau
aborsi di luar indikasi medis (pasal 347, 348 KUHP).
Sebagai penutup sebagai seorang dokter melakukan tindakan yang sesuai asasasas etika medis yang di ajarkan oleh Hippokrates kepada dokter dalam
hubungannya dengan pasien yaitu: Seorang dokter haruslah berbuat baik,
jangan melakukan hal-hal yang menciderai atau merugikan pasien, hormati
hidup manusia artinya jangan melakukan aborsi dan jangan memberikan racun
kepada pasien untuk euthanasia atau bunuh diri, sadari keterbatasan diri, jangan
melakukan hal-hal di luar kemampuan. Serahkan pelaksanaan tindakan medis
tertentu kepada mereka yang memang ahli dalam bidang itu, Berakhlak dan
berbudi luhur. Secara khusus jangan melakukan hubungan seks dengan pasien
atau keluarga dan anggota rumah tanggannya, dan jagalah kerahasiaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan /M. Jusuf Hanafiah; Amri Amir.
Jakarta: EGC, 1999
2. Panduan Etika Medis: disertai studi kasus etika pelayanan medis seharihari/John R. Williams; Penerjemah: Sagiran. Yogyakarta: Pusat Studi
Kedokteran Islam, 2006
3. Perkembangan Ilmu Kedokteran, Etika Medis dan Bioetika/Samsi Jacobalis.
Jakarta: Sagung Seto, 2005.
4. Malpraktik Kedokteran: tinjauan norma dan doktrin hukum/Adami Chazawi.
Jakarta: Bayumedia Publishing.
5. Sumpah/Janji Anggota Konsil Kedokteran Indonesia Di Hadapan Presiden, 29
April 2005, http://www.depkes.go.id/