Professional Documents
Culture Documents
atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana
atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup.
Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan
untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat
intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang
termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan
tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa
juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan
tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status
ataupun kompensasi.
The Nature of Motivation
Universalist Assumption
orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak
berdaya dan tidak berharga.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah
kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi
diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu lahir
untuk dilakukan. Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan
penyair harus menulis. Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam
tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu,
singkatnya, gelisah. Jika seseorang lapar, tidak aman, tidak dicintai atau
diterima, atau kurang harga diri, sangat mudah untuk mengetahui apa orang itu
gelisah tentang. Hal ini tidak selalu jelas apa yang seseorang ingin ketika ada
kebutuhan untuk aktualisasi diri.
The Two-Factor Theory of Motivation
Teori Dua Faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori
hygiene-motivator). Teori ini dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (19232000), seorang psikolog asal Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu
pemikir besar dalam bidang manajemen dan teori motivasi.
Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja
yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor
lain yang menyebabkan ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan
ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama lain.
Faktor-faktor tertentu di tempat kerja tersebut oleh Frederick Herzberg
diidentifikasi sebagai hygiene factors (faktor kesehatan) dan motivation factors
(faktor pemuas).
Dua faktor ini oleh Frederick Herzberg dialamatkan kepada faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik, dimana faktor intrinsik adalah faktor yang mendorong
karyawan termotivasi, yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masingmasing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri
seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.
Teori ini merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan Maslow. Dan
juga berhubungan erat dengan teori tiga faktor sosial McClelland.
Hygiene Factors
Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk
adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan
positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka
muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor
higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang
diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan)
adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk dipenuhi.
Terapan Motivasi
Job Design
Job design adalah proses yang menghubungkan tugas khusus dengan pekerjaan
dan menentukan teknik, peralatan, dan prosedur yang harus digunakan untuk
melakukan pekerjaan itu.
Prinsip job design mengelompokkan masalah menjadi :
pengulangan (repetitiveness),
isolasi (isolation),
menghasilkan input yang baik bagi pekerja. pekerja harus memiliki pilihan
untuk kebutuhan personal, kebiasan kerja, dan kenyamanan dalam dunia kerja.
keseimbangan kerja
Job Enlargement
praktek yang memperluas isi dari pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam
tingkat yang sama. Job enlargement seharusnya dapat menambah kesenangan
untuk bekerja tapi tidak diwajibkan memberika pekerja tanggung jawab lebih.
Job Rotation
Job Enrichment
desain kerja yang mengijinkan pekerja melihat bagaimana metode kerja, layout
kerjasama antara pekerja dengan mesin
Sosiotechnical Job Design
Tujuan dari desain ini adalah untuk mengintegrasikan teknologi baru ke tempat
kerja sehingga pekerja atau karyawan dapat memahami dan dapat
menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Teknologi baru
sering membuat orang untuk belajar metode baru dalam bekerja dan biasanya
akan terjadi penolakan. Tapi setelah desain kerja ini dapat diaplikasikan,
pekerjaan akan menjadi jauh lebih efisien dan lebih cepat. Tapi sistem ini juga
bukan tanpa cela. Kelemahan-kelemahan sistem ini adalah:
Peran supervisors dan penasihat spesialis kadang dihilangkan
Pergerakan pekerja antara kelompok pekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi
mungkin sulit, maka dapat menghapus beberapa fleksibilitas manajemen
Nilai Pekerjaan (Value of Work) adalah bahwa nilai dari apa yang kita
kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak
akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Ada 2 (dua) variasi sistem intensif yang berlaku saat ini, yaitu: