You are on page 1of 4

Tugas Ujian Akhir

Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Penyakit Dalam


Nama : Rizki Febrina Ramdhania
NIM : 04054821517112
Penguji : dr. H.A. Fuad Bakry, Sp.PD-KGEH

Sistem Peredaran Darah Porta


Hati mempunyai 2 aliran darah; dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta
hepatis dan dari aorta melalui arteri hepatica. Darah dari vena porta dan arteri hepatica
bercampur dan mengalir melalui hati dan akhirnya terkumpul dalam v. hepatica dextra dan
sinistra, yang bermuara ke dalam v. cava. Beberapa titik anastomosis portakava terhadap
darah pintas di sekitar hati pada sirosis hepatis yang bermakna klinis, yaitu v. esophageal,
v. paraumbilikalis, dan v. hemoroidalis superior. (Lindseth, 2006)

Vena porta membawa darah ke hati dari lambung, usus, limpa, pankreas dan kandung
empedu. Vena mesenterika superior dibentuk dari vena-vena yang berasal dari usus halus,
kaput pankreas, kolon bagian kiri, rektum dan lambung. Vena porta tidak mempunyai
katup dan membawa sekitar tujuh puluh lima persen sirkulasi hati dan sisanya oleh arteri
hepatika. Keduanya mempunyai saluran keluar ke vena hepatika yang selanjutnya ke vena
kava inferior (Surif & Roma, 2000).6. Vena porta memasuki hati pada porta hepatis dalam
2 cabang utama, satu bagi tiap lobus, ia tanpa katub dalam salurannya yang besar.

Vena porta dibentuk oleh penyatuan vena mesenterica superior dan vena splenica,
tepat posterior terhadap caput pankreas. Ia meluas sedikit ke arah kanan garis tengah bagi
jarak 5,5 - 8cm terhadap porta hepatis. Vena porta mempunyai distribusi intra hepatik
segmental.Vena mesenterika superior dibentuk oleh cabang dari usus halus , colon, dan
caput pankreatis dari lambung melalui vena gastroepiploica dextra. Vena mesenterica
inferior membawa darah dari bagian kiri colon dan rectum biasanya memasuki sepertiga
medialnya tetapi kadang-kadang ia memasuki sambungan vena splenica dan mesenterica
superior.
Vena splenica (5 - 15 saluran ) dimulai pada hilum splenica dan bersatu diikat oleh
vena gastrica breves untuk membentuk vena splenica utama. Hal ini berlangsung dalam
arah transversa dalam corpus dan caput pankreatika,yang terletak di bawah depan arteri.
Darah dari usus, pankreas, dan limpa mengalir melalui vena porta ke hati dan dari
hati melalui vena hepatika ke kava inferior. Visera dan hati menerima sekitar 30% darah
yang dicurahkan oleh jantung melalui arteri seliaka, mesenterika superior, dan mesentrika
inferior. Hati menerima darah kurang lebih 1000 mL/mnt dari vena porta dan 500 mL/mnt
dari arteri hepatika.
Terdapat banyak celah besar di antara sel-sel endotel dalam dinding sinusoid hati,
dan sinusoid-sinusoid sangat permeabel. Cabang-cabang intrahapetik arteri hepatika dan
vena porta menyatu pada sinusoid-sinoid dan mengalir ke vena lobularis di hati. Unit
fungsional hati adalah asinus. Setiap asinus terletak di akhir suatu tangkai vaskular yang
mengandung cabang-cabang terminal porta, arteri hepatika, dan duktus biliaris. Darah
mengalir dari bagian tengah unit fungsional ini ke cabang-cabang terminal vena hepatika
di perifer. Hal ini merupakan penyebab mengapa bagian sentral asinus, yang kadangkadang disebut zona 1, mendapatkan oksigenasi baik, zona intermedia (zona 2)
mendapatkan oksigenasi yang sedang, dan zona perifer (zona 3) kurang mendapat oksigen
dan paling rentan terhadap cedera anoksik. Vena-vena hepatik mengalir menuju ke vena
kava inferior. Asinus sering disebut dengan anggur atau arbei, yang masing-masing terletak
pada tangkai vaskular. Di dalam hati manusia terdapat sekitar 100.000 asinus.
Pada manusia, tekanan vena porta pada keadaan normal adalah sekitar 10 mmHg,
dan tekanan vena hepatika adalah sekitar 5 mmHg. Tekanan rerata di dalam cabang arteri
hepatika yang menyatu ke dalam sinusoid adalah sekitar 90 mmHg, tetapi tekanan di
dalam sinusoid telah lebih rendah daripada tekanan vena porta, sehingga dapat terjadi

penurunan tekanan yang besar di sepanjang arteriol-arteriol hati.penurunan ini mengalami


penyesuaian sehingga terjadi hubungan terbalik antara aliran darah arteri hepatika dan
vena porta. Hubungan terbalik ini diperkirakan dipertahankan sebagian oleh kecepatan
pengeluaran adenosin dari daerah di sekitar arteriol.
Sebagian besar curah jantung mengalir melalui pembuluh-pembuluh usus dan
melalui lien, akhirnya berjalan ke dalam sistem vena porta dan kemudian melalui hati. Ini
disebut sistem siklus porta, apabila ditambah dengan aliran darah arteri ke hati, disebut
sirkulasi splanknikus.
Di samping aliran darah portal, kira-kira 350 ml darah mengalir ke dalam hati tiap
menit melalui arteria hepatika, sehingga membuat aliran hepar total hampir sebesar 1500
ml per menit atau rata-rata 20 persen curah jantung total.
Darah dari lambung, usus, pankreas, dan limpa dikumpulkan oleh vena porta
(pembuluh gerbang). Didalam hati vena ini membelah diri kedalam sistem kapiler dan
kemudian bersatu dengan kapiler-kapiler arteria hepatika. Arteri ini mengantarkan darah
dari aorta ke hati dan menjelajahi seluruh organ ini. Persediaan darah ganda ini
dikumpulkan oleh sebuah vena yang bersatu untuk membentuk vena hepatika. Vena ini
mengantarkan darahnya ke vena kava inferior dan kemudian ke jantung. Bendungan
(obstruksi) portal dapat terjadi apabila satu atau beberapa cabang vena portal terbendung
misalnya karena ada cedera parah pada hati atau beberapa keadaan pada peradangan hepar.
Bila ostruksi ini parah, dapat diikuti komplikasi asites, yakni penimbunan cairan berlebih
dalam rongga peritonium.
Tiga per empat darah melalui hati berasal dari aliran darah portal ke dalam hati
tersebut; aliran ini diatur oleh berbagai faktor yang menentukan aliran melalui traktus
gastrointestinalis dan lien.
Seperempat aliran darah lainnya berasal dari arteria hepatika; kecepatan alirannya
terutama ditentukan oleh faktor-faktor metabolik setempat didalam hati sendiri. Misalnya,
penurunan oksigen di dalam darah arteria hepatika; kecepatan alirannya menyebabkan
kenaikan aliran darh arteria hepatika, yang menunjukkan bahwa kebutuhan untuk
memberikan bahan gizi ke jaringan hati mempunyai suatu efek vasodilatasi jantung.
Karena hati merupakan suatu organ yang dapat membesar dan mengecil, sejumlah
darah dapat disimpan di dalam pembuluh-pembuluhnya. Volume darah normalnya,

termasuk darah di dalam vena hepatika dan sinus hati, kira-kira 500 ml, atau 10 persen dari
volume darah total. Tetapi bila tekanan tinggi di dalam atrium kanan menyebabkan
tekanan ke belakang kepada hati, hati tersebut membesar, dan kadang-kadang sekitar 1
liter darah ekstra di simpan di dalam ven hepatika dan sinus hati tersebut. Ini terjadi
terutama pada payah jantung bendungan perifer.
Kira-kira empat perlima aliran darah portal berasal dari usus dan lambung (kira-kira
850 ml per menit), dan satu perlima sisanya berasal dari lien dan pankreas. Lebih dari dua
pertiga aliran darah usus menuju ke mukosa untuk memberikan energi yang dibutuhkan
bagi pembentukan sekresi usus dan untuk mengabsorbsi makanan yang telah dicerna.
Sering, jaringan fibrosa dalam jumlah yang sangat banyak timbul di dalam struktur
hati, yang merusak banyak sel parenkim dan akhirnya berkontraksi disekitar pembuluh
darah, dengan demikian sangat menghalangi aliran darah porta melauli hati tersebut.
Proses penyakit ini dikenal sebagai sirosis heptis. Ia paling sering disebabkan oleh
alkoholisme, tetapi ia juga dapat terjadi setelah penelanan racun seperti karbon
tetraklorida, penyakit virus seperti hepatitis infeksiosa, atau proses infeksi dalam duktus
biliaris.
Sistem porta juga kadang-kadang tersumbat oleh suatu bekuan besar yang timbul di
dalam vena porta atau di dalam cabang-cabang utamanya. Bila sistem porta tiba-tiba
tersumbat, kembalinya darah dari usus dan lien ke sirkulasi sistemik sangat terhalang,
tekanan kapiler meningkat sebesar 15 sampai 20 mmHg, dan penderita tersebut sering
meninggal dalam beberapa jam saja. Karena hilangnya cairan yang berlebihan dari kapiler
tersebut ke dalam lumen dan dinding usus.
Asites adalah cairan bebas di dalam cavitas peritonealis. Ia disebabkan oleh eksudasi
cairan baik dari permukaan hati maupun dari permukaan usus dan mesenteriumnya. Asites
biasanya akan timbul bila aliran keluar darah dari hati ke dalam vena kava inferior
tersumbat. Ini menyebabkan tekanan darah sangat tinggi di dalam sinusoid hati, yang
sebaliknya menyebabkan cairan keluar dari permukaan hati tersebut. Cairan yang keluar
hampir merupakan plasma murni, yang mengandung protein dalam jumlah sangat besar.
Protein tersebut, karena ia menyebabkan suatu tekanan osmotik koloid yang tinggi di
dalam cairan abdomen, secara osmosis kemudian menarik cairan tambahan dari
permukaan usus dan mesenterium.

You might also like