You are on page 1of 1

Bagaimana proses antioksidan dari kembang kol?

Kembang kol memiliki banyak senyawa dan vitamin yang bermanfaat bagi
tubuh. Sekitar 90% kembang kol terdiri dari air, dan ada berbagai jenis
nutrisi penting , seperti vitamin , mineral , antioksidan yang tinggi dan
berbagai jenis fitokimia didalamnya. Dengan mengkonsumsi kembang kol,
kita akan memperoleh kandungan antioksidan dan fitonutrisi yang
dikemas dengan vitamin C, beta-karoten, kamferol, asam sinamat, asam
ferulat, asam kafeik dan banyak lagi. senyawa ini telah terbukti manfaat
mencegah terjadinya kanker prostat, kanker payudara dan kanker usus
besar. Antioksidan dalam kembang kol ini membantu menghambat proses
oksidasi radikal bebas dan mencegah efek radikal bebas.
Dalam jurnal, proses aktivitas antioksidan dari kembang kol (Brassica oleracea L.) diukur
dari penghambatan peroksidasi asam linoleat. Asam linoleat adalah asam lemak tak jenuh
ganda, yang membentuk peroksida dengan oksidasi. Aktivitas antioksidan dari ekstrak kasar
dinilai dari kemampuan mereka untuk melindungi asam linoleat dari oksidasi. Hasil dalam
jurnal ini persentase penghambatan lebih tinggi ditunjukkan dari ekstrak yang dikeringkan
dan dilarutkan dengan pelarut organik-air dibandingkan dengan pelarut organik 100%.
Disini dapat diketahui bahwa antioksidan dari kembang kol akan dipengaruhi aspek pelarut
yang digunakan mengekstrak, yakni lebih baik/tinggi dengan menggunakan pelarut organik
air dari pada pelarut organik 100%.
Bagimana pengaruh perolehan ekstrak senyawa fenolat dari kembang kol?
Dalam jurnal, senyawa fenolat setiap ekstrak ditentukan secara spektrofotometri
menggunakan uji Folin-Ciocalteu dan dinyatakan setara asam galat (GEA). Pelarut organik
dan pelarut organik-air memiliki kemampuan untuk memperoleh ekstrak senyawa fenolat dari
kembang kol, dimana hasil yang didapatkan tidak jauh berbeda (signifikan). Pengeringan
pada kembang kol sebelum diekstrak juga berpengaruh pada antioksidan yang didapat,
senyawa fenolat memiliki korelasi yang kuat sebagai prediktor aktivitas antioksidan.
Dalam jurnal, pengeringan yang dilakukan ada dengan memakai oven dan langsung di bawah
sinar matahari. Pengeringan matahari dengan suhu berkisar 25 oC menghasilkan hasil ekstrak
rendah antioksidan, berbeda dengan pengeringan oven dengan suhu berkisar 40oC
menghasilkan ekstrak antioksidan tinggi. Selain itu, lama waktu pengeringan juga
berpengaruh yakni semakin lama pengeringan, aktivitas antioksidan akan menurun.

You might also like