Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 PENDAHULUAN
Kelompok 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Umum
Ilmu Mekanika Tanah sangat penting dipelajari oleh tenaga teknik sipil karena
tanah selalu berperan pada semua bangunan sipil baik itu gedung, jalan, landasan,
dermaga, jembatan, menara dan lain sebagainya. Tanah adalah himpunan mineral,
bahan organik dan endapan yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas batuan
dasar (bed rock) .
Bagi suatu bangunan, tanah dapat berfungsi sebagai :
a. Media pendukung bangunan bagi semua bangunan.
b. Bahan konstruksi bangunan, misal pada bangunan tanggul dan bendungan.
c. Sumber gaya luar bagi bangunan, misal pada bangunan dinding penahan
tanah.
Karena pentingnya tanah bagi bangunan sipil, maka diperlukan penyelidikan
tanah untuk mengetahui karakteristik tanah secara lengkap sebelum perencanaan
dimulai agar aman secara teknis dan ekonomis serta lancar saat pelaksanaannya.
Sifat-sifat penting yang diperlukan dari suatu areal tanah sangat tergantung dari
jenis proyek apa yang akan dilaksanakan. Adapun sifat-sifat tersebut antara lain :
1. Kuat Geser, untuk menentukan kemampuan tanah dalam menahan beban tanpa
mengalami keruntuhan, sifat ini dibutuhkan dalam perhitungan stabilitas
pondasi/tanah dasar yang dibebani, stabilitas tanah isian di belakang bangunan
penahan tanah dan stabilitas timbunan tanah.
2. Permeabilitas, mencerminkan seberapa besar kemampuan tanah untuk dapat
dilewati air melalui pori-porinya. Nilai permeabilitas ini penting untuk
diketahui pada pekerjaan konstruksi bending tanah urugan dan permasalahan
drainase.
3. Konsolidasi, mencerminkan nilai perubahan isi pori akibat keluarnya air dari
pori-pori tanah yang dibebani, nilai konsolidasi ini digunakan untuk
menghitung penurunan atau settlement bangunan.
Pada bangunan sipil terdapat dua bagian, yaitu bangunan yang terletak diatas
tanah (upper structure) dan bangunan yang terletak di bawah tanah (sub
structure). Ilmu mekanika tanah sangat berperan pada bangunan sub structure.
Dari hasil percobaan akan diketahui kondisi tanah setempat yang sangat
menentukan keamanan dan pemilihan jenis pondasi yang akan di gunakan.
1.2Lingkup Penyelidikan
1.2.1
Penyelidikan Lapangan
a.
b.
c.
1.2.2
Penyelidikan Laboratorium
(w = %).
(sat= gr/cm3).
( = gr/cm3).
Porositas / porosity
(n = --).
(e = --).
2. Pengujian Gradasi Ukuran Butir (grain size analysis test), untuk mengetahui
penyebaran ukuran butir tanah yang dilaksanakan dengan dua pengujian yaitu:
(LL = %).
(PL = %).
(LI = --).
UCS
2. Konsolidasi
Untuk pengujian 1 sampai 3 dapat digunakan sampel terganggu, sedangkan
untuk pengujian 4 dan 5 menggunakan sampel tidak terganggu. Sampel tanah
terganggu (disturbed sample) digunakan untuk pengujian:
a. Pengujian Pemadatan Standar (Standard Proctor Test), untuk mengetahui
parameter:
Berat isi kering maksimum
(d maks= MDD).
(wopt= OMC).
(bmaks).
Porositas minimum
(nmin).
2
3
1
Standar
SNI
SNI 03-2824-1992
SNI 03-2832-1992
SNI 03-2411-1991
SNI-03-4813-1998
SNI 03-2812-1992
SNI 1744-2012
SNI 03-2828-1992
SNI 03-1972-1990
SNI 03-3423-1994
SNI 03-1966-1990
ASTM
D3080
D698
D6282
D4767
D2435
D1883
D1556
D5102
D42263
D 2487