You are on page 1of 3

Sopi Puji Astuti

0906629694
Ujung atau kepala penis
biasa disebut glans adalah
bagian yang paling sensitif
pada tubuh pria karena
banyak terdapat ujung-ujung
syaraf. Kecuali jika disunat,
glans tertutup oleh kulit yang
disebut
foreskin
atau
prepuce. Kulit ini dapat
disingkap
sehingga
Glan

Dibawah kulit penis


(seperti nampak
pada gambar
berikut) terdapat
tiga bagian yaitu
corpus cavernosum,
corpus spongisum
dan ureter.

Anak tidak dapat


berkemih secara
normal, setiap kali
buang air kecil, urine
tidak dapat memancar
scr normal ttp
menyebar shg

Suatu keadaan dimana


lubang uretra terdapat
di penis bagian bawah,
bukan di ujung penis

Tanda dan Gejala

Bagian lain yang


Pancaran air kencing pada saat
Bagian dalam terdiri dari
nampak
pada
BAK tidak lurus, biasanya
terdiri dari epididymis, vas
gambar
adalah
kebawah, menyebar, mengalir
deferens dan prostat.
tulang
pubic,
melalui batang penis, sehingga
ureter dan testis.
anak akan jongkok pada saat

Bagian eksternal
BAK.
Penis terdiri dari
terdiri dari penis,
Pada Hipospadia grandular/
tangkai dan
skrotum dan rambut
koronal anak dapat BAK
kepala penis.
pubic.
dengan berdiri dengan
mengangkat penis keatas.
Pada Hipospadia peniscrotal/
Genitalian pada
perineal anak berkemih
anak laki-laki
dengan jongkok.
Penis akan melengkung
Anak yang menderita
Anak laki-laki 8
Pengkajian dan Masalah
Pengkajia
hipospadia sebaiknya
tahun
dirawat
di
Keperawatan Pada Kasus
n
tidak disunat.
ruang perawatan
2 dengan anak berusia 8
bedah
tahun

Pemeriksaaan Fisik
Pemeriksaan genetalia
Palpasi abdomen untuk melihat
distensi vesika urinaria atau
pembesaran pada ginjal.
Kaji fungsi perkemihan
Adanya lekukan pada ujung penis
Melengkungnya penis ke bawah
dengan atau tanpa ereksi
Terbukanya uretra pada ventral

Pengkajian setelah pembedahan


:
pembengkakan
penis,
perdarahan, dysuria, drinage.

Mental
Sikap
pasien
sewaktu
diperiksa
Sikap pasien dengan adanya
rencana pembedahan
Tingkat kecemasan

Tingkat
pengetahuan
keluarga dan pasien

Penatalaksan
aan

Kulit depan penis


dibiarkan untuk
digunakan pada
pembedahan nanti.
Rangkaian pembedahan
biasanya telah selesai
dilakukan sebelum anak
mulai sekolah
Operasi
Pembedahan

Hiposp
adia

Beratnya hipospadia
bervariasi, kebanyakan
lubang uretra terletak di
dekat ujung penis glans
Bentuk hipospadia yang lebih
berat terjadi jika lubang uretra
terdapat di tengah batang penis
atau pada pangkal penis, dan
kadang pada skrotum (kantung

ETIOLOGI
Gangguan
dan
ketidakseimbangan
hormone
(Hormon androgen)
Genetika
(Terjadi
karena
gagalnya sintesis androgen)
Lingkungan (Biasanya faktor
lingkungan
yang
menjadi
penyebab adalah polutan dan
zat yang bersifat teratogenik
yang dapat mengakibatkan
Anak setiap kali buang
air kecil, urine tidak
dapat memancar scr
normal ttp menyebar
shg membasahi kaki
Pada saat ini, perbaikan
hipospadia dianjurkan
dilakukan sebelum anak
berumur 18 bulan.
Jika tidak diobati, mungkin
akan terjadi kesulitan
dalam pelatihan buang air
Pada saat dewasa nanti,
mungkin akan terjadi
gangguan dalam

Kelainan ini b.d

Kordi suatu jaringan


fibrosa yang kencang, yang
menyebabkan penis
melengkung ke bawah pada
Anak dengan usia 8
tahun masih aktif
untuk bermain dengan
teman seusianya.
Anak merasa malu
dengan temanntemannya kelainan
yang tejadi padanya
karena anak pasa saat
berkemih menyebar
tidak memancar

Ganggua
n citra

DS: DO: Anak


tidak
dapat
berkemih
memancar
dan malu
terhadap
temantemannya

Gangguan citra tubuh


berhubungan dengan urin yang

Anak laki-laki 8
tahun dirawat di
ruang perawatan
bedah

Pre Operasi

Anak berusaha untuk


beradaptasi dengan
lingkungan asing dan baru
yaitu rumah sakit kondisi
tersebut menjadi faktor
stressor bagi anak baik
terhadap anak maupun orang
Anak anakn
dilakukan operasi

Muncul Stressor pada


anak yang dirawat di
rumah Sakit dan akan
melakukan operasi
Menyebabkan
perubahan pola tidur
pada anak karena di
rawat di rumah sakit
dan akan melakukan
operasi

Pola tidur pada


anak

FASE TIDUR

REM :
Pergerakan mata yang
cepat terlihat, tonus
otot skelet menurun,
mimpi yang hidup dan
penuh warna terjadi.

Meluruskan penis yaitu


orifisium dan canalis uretra
senormal mungkin

Post Operasi

Membuat fassa naficularis baru pada


glans penis yang nantinya akan
dihubungkan dengan canalis uretra
yang telah terbentuk sebelumnya
melalui tahap pertama

Hospitalisa
si

Masalah besar dan


menimbulkan
ketakutan, cemas,
bagi anak
Perubahan yang
bersifat fisik, psikososial, maupun
spiritual.
Perubahan status
kesehatan
anak, perubahan
lingkungan, maupun
perubahan
kebiasaan seharihari
DEFINISI TIDUR
Tidur adalah suatu keadaan
berulang-ulang, perubahan
status kesadaran yang
terjadi selama periode
tertentu

Nyeri
berhubungan
dengan pasca

Anak juga mempunyai


keterbatasan dalam mekanisme
koping untuk mengatasi
masalah maupun kejadiankejadian yang bersifat

Fungsi Tidur
Anak

KARAKTERISTIK
TIDUR NORMAL
PADA ANAK

NREM :
Tahap I : meliputi tahap paling dangkal dari tidur,
pergerakan mata dan aktifitas otot melambat, kontraksi
otot yang tiba-tiba menyebabkan anak tiba-tiba melompat,
anak mudah bangun pada tahap ini.
Tahap II : aktifitas pergrakan semakin menurun dan tidak
ada pergerakan mata.
Tahap III : terdapat gelombang otak yang sangat lambat
disebut gelombang delta, anak sangat sulit dibangunkan.
Tahap IV : merupakan tahap tidur terdalam, tidak ada
pergerakan mata dan aktivitas otot, anak yang terbangun
pada tahap ini akan merasa grogi dan disorientasi.

Uretroplasty
Tahap kedua ini dilaksanakan
apabila tidak terbentuk fossa
naficularis pada glans penis.

DS: DO: Anak


merasa takut,
cemas dan

Kecema
san/ans

Kecemasan/ansi
etas
berhubungan
dengan
akan
dilakukan

1 Perbaikan fisik dan psikologi


2 Menjaga energi tubuh
3 Konsolidasi memori
4 Melepaskan emosi, pertumbuhan dan fungsi biologis
lainnya
5 Mempertahankan sistem imun
6 Memungkinkan penambahan berat badan dan
perkembangan otak
Newborn : kebutuhan tidur 16-18 jam, sleep wake cycle selama 3-4 jam, fase
tidur REM memiliki proporsi yang lebih besar.
Infant (0-1 tahun) : periode tidur malam lebih lama, ritme sekresi melatonin
tidak terjadi, frekuensi pergerakan mata menurun.
Children aged 1-5 years : proporsi tidur REM berkurang menjadi 30%, total
waktu tidur 10-12 jam/hari, waktu tidur siang menurun.
Children aged 5-10 years : total waktu tidur 8-10 jam/hari, terjadi
peningkatan lama tidur NREM tingkat II dan penurunan NREM tingkat IV, mulai
terjadi gangguan tidur seperti enuresis, mengigau/berjalan dan mimpi buruk
serta kecemasan.
Adolescents aged 11-19 years : level tidur REM dan NREM adalah 25% dan
75%, sleep cycle berakhir setelah 90 menit, gangguan tidur diperburuk

VARIASI
NORMAL TIDUR
ANAK

Awal Tidur

Hypnagogic
Hallucination
Rhythmic
movement
disorder
Sleep Paralysis

SYARAT
MEMBENTUK
PERILAKU
TIDUR NORMAL
ANAK

Kurang
Tidur

Keengganan
untuk tidur
Bangun malam
hari

Tidur Normal
Disaat Yang
Salah

Bangun lebih
pagi

Gangguan
Selama Tidur
(PARASOMNIA)

NREM Tahap I & II

Tahap REM

Perubahan lingkungan,
munculnya stressor

Perubahan Pola
Tidur

Pengkajian
keperawatan

Gangguan pola tidur: kurang


dari kebutuhan berhubungan
dengan kecemasan akan
dilakukan prosedur operasi

Bruxism atau
gigi gemeretak

Riwayat tidur

NREM Tahap III & IV

Confusional Arousal

Semua Tahap Tidur


Night terrors
Mengigau

1 Lingkungan yang nyaman


2 Bebas dari nyeri, iritasi, dan kecemasan
3 Belajar mengasosiasikan tidur
4 Rutinitas siang hari
5 Tidur berpisah dari orang tua secara
berangsur
6 Kemampuan menenangkan diri
7Menghindari substansi stimulan.

Kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu


tidur di siang dan malam hari

Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan


Berjalan saat tidur

Mimpi buruk

DS: DO: Anak tidak


dapat tidur
selama di ruang
perawatan

Gangguan
pola tidur

sebelumnya
Kebiasaan/pun saat tidur
Lingkungan tidur
Dengan siapa paien tidur
Obat yang di konsumsi sebelum tidur
Asupan dan stimulan
Perasaan pasien mengenai tidurnya
Apakah ada kesulitan tidur

Apakah ada perubahan tidur


Gejala Klinis
Perasaan Lelah
Gelisah
Emosi
Apetis
Adanya kehitaman di daerah sekitar mata
bengkak
konjungtin merah dan mata perih
Perhatian tidak fokus

Sakit kepala
Daftar Pustaka
Ball, J.W., and Bindler, R. (2003). Pediatric nursing: caring for children. 3rd ed. New Jersey: Pearson Education,
Inc.
Carpenito, L.J and Moyet. (2010). Nursing Diagnosis: Application to Clinical Practice.Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins.
Potts, N.L., and Mandleco, B.L. (2007). Pediatric nursing: caring for children and their families. Second edition.
Canada: Thomson Corporation
Berjalan saat
tidur
Mengigau
Night terrors

You might also like