You are on page 1of 28

Pengertian

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian


tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Seangkan Perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang
dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana
aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang
yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang
tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya
adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka
keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Mengapa Tumbuh Kembang Anak Harus Dipelajari?.


1. Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan
2. diperlukan untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi defiasi
dari normal
3. memepelajari tumbuh krmbang memberikan guide line untuk menilai rata-rata
atau perubahan fisik, intelektual, soaial dan emosional yang normal
4. mengetuhi perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional merupakan
penuntun bagi perawat dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan
penyesuaiannya terhadap penyakit dan dirawat di rumah sakit.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap
proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


tersebut adalah sebagai berikut:
faktor keturunan (herediter):
a. seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda
dengan anak laki-laki
b. ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak
keturunan bangsa Asia.
faktor lingkungan
a. lingkungan eksternal:
1. kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan
tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2. status sosial ekonomi keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak.
Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan
menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3. nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari
makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan
nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu
aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang,
gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya
nafsu makan.
4. penyimpangan dari keadaan normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. olahraga

olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi


terhadap perkembangan otot-otot.
6. urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua
kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
b. lingkungan internal:
1. intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan
lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi kurang.
2. hormon
ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak
pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme;
hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat
menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan
merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa.
Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanitadan
produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan seks.
3. emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya
serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan
intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan
mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak
dapat terpenuhi
3. Pelayanan Kesehatan Yang ada di sekitar Lingkungan
Dengan adanya pelayanan kesehatan disekitar lingkungan anak dapat
mempengaruhi tunbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat
terkontrol perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini
mungkin serta dapat dipecahkan / dicari jalan keluarnya dengan cepat.
D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat
merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah
dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai
keunikan secara individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai
pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah
ini:
1. directional trends
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan
petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari
fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan
menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
b. proximadistal atau near to far direction
(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota
gerak yang lebih jauh dari pusat
misalnya: bahu dulu baru jari-jari
c. mass to specific atau simple to complex
(menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih
komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari jari yang
lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. sequential trends
semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh
kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan
kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase
dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misal: tengkurap merangkak berdiri berjalan.
3. masa sensitif

pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. masa kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan
dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. masa sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat
perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan
hydrocepallus/encepalitis.
c. masa optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya.
Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaanbacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan
yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama
untuk setiap anak. Misalnya:
ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya
ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan
sebaliknya
dan sebagainya.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan
menyatu dengan protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara
keseluruhan atau sebagian ( Donna L. Wong, 1999)
Perkembangan fisik berpengaruh secara :
Langsung
Akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak
Tidak langsung
Akan berpengaruh terhadap cara pandang dirinya terhadap keadaan dirinya sendiri
dan orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak

Daur pertumbuhan utama


Ada empat periode :
Periode pra lahir s.d 6 bulan adalah periode cepat
Akhir tahun pertama pasca lahir : melambat s. d stabil yaitu antara usia 8 12
tahun
Usia 12 18 tahun : periode cepat kembali s. d usia dewasa (ledakan pubertas)
Tahap tenang : dewasa s.d lansia walau berat badan kadang berubah-ubah.
Proporsi tubuh
Masa bayi : ukuran kepala lebih besar dari badan
Masa kanak remaja pertumbuhan kaki dan tangan lebih cepat daripada kepala
Masa dewasa : kepela lebih kecil dari badan, ukuran kepala 2 x lahir, badan 3 x
ukuran lahir, lengan dan kaki 5 kali lahir, otot, tulang, paru paru dan alat
kelamin 20 kali lahir
Otak sempurna 10 tahun pertama, bola mata sempurna 5 tahun pertama, jantung
dan anggota tubuh lainnya mencapai 20 tahun untuk mencapai kesempurnaan.
Bentuk bangun tubuh :
Endomorf : gemuk dan berat
Mesomorf : anak kekar, berat bentuk badan segitiga
Ektomorf : kurus dan bertulang panjang
Otot dan lemak
Ada tiga periode kritis pembentukan sel lemak :
3 bulan terakhir kehidupan pra lahir
2 3 tahun pasca lahir
antara usia 11 12 tahun (usia remaja)
Bila setiap periode ini terlalu banyak makan mengandung karbohidrat akan
merangsang pertumbuhan sel sel lemak yang lebih padat dan jika lemak itu
sudah terbentuk akan menetap seumur hidup.

Berat Tubuh
Usia 4 bulan : 2 x BBL
Usia 1 tahun : 3 x BBL
Usia 2 3 tahun bertambah 2,5 kg setiap tahunnya (Perkembangan Anak :
Elizabeth Hurlock)
Usia 5 tahun : 5 x BBL
Usia remaja 40 45 kg
Antara usia 10 12 tahun mendekati tahap remaja periode lemak berlangsung
selama 2 tahun tapi tidak merata terutama wanita.
Gigi
Mulai erupsi usia 6 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
Usia 2 2,5 tahun : 20 gigi susu
Urutan Erupsi : gigi depan bawah
Usia 6 tahun : 1 2 gigi tetap
Usia 10 tahun : 14 16 gigi tetap
Usia 13 tahun 27 28 gigi tetap
Usia 17 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu
Makna gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju
tahap dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru
tonggos
Pengucapan kata- kata

Perkembangan susunan saraf


Masa kandungan 4 tahun sangat pesat (jumlah dan ukuran), setelah itu
pengembangan sel saraf dalam fungsi.
Perubahan pada masa remaja
Periode pubertas : usia kedewasaan berlangsung 3 4 tahun
Gadis berusi 12 14 tahun
Laki-laki berusia 13 15 tahun
Ada perubahan hormonal (gonadotropin dan pertumbuhan) dan organ reproduksi
Perubahan tubuh masa pubertas
1. Ukuran tubuh, pertumbuhan cepat 2 tahun sebelum kematangan organ
reproduksi, penambahan tinggi 10 15 cm dan berat 5 10 kg , wanita mencapai
tubuh dewasa usia 18 tahun sementara pria usia 19 20 tahun
2. Perubahan proporsi tubuh.
Ada yang proporsional ada yang tidak
3. Ciri kelamin utama dan sekunder
Prilaku masa puber : cenderung sulit diduga dan agak melawan norma (tahap
negatif), mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan fikirannya, sangat kritis,
ingin mandiri, cenderung menyendiri.
Perasaan tidak nyaman, sangat memperhatikan pandangan orang lain sehingga
berpengaruh terhadap jangka panjangnya dalam sikap, prilaku sosial, minat dan
kepribadian.
Bahaya perkembangan fisik :
Kematian, 2 mg pertama kehidupan : masa kritis, 1 tahun pertama kehidupan
akibat penyakit, 2 tahun pertama kehidupan akibat kecelakaan.
Sakit ; saluran pencernaan dan pernafasan pada bayi, usia 3 8 tahun rawan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi


tubuh yang lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang
lebih kompleks melalui proses belajar
Prinsip prinsip pertumbuhan dan perkembangan :
1. Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan,
berkelanjutan dan berurutan.
2. Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-caudal atau
proximodistal
3. Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah selesainya
tugas perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar untuk
mengembangankan keahlian baru.
4. Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama periode
kritis
5. Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan yang
mempengaruhi selama masa kritis
TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :
A. SIGMEUN FREUD (PERKEMBANGAN PSYCHOSEXUAL)
1. Fase oral (0 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan
saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan
tangannya atau benda benda sekitarnya.
2. Fase anal (2 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB,
waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.
3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral
bila menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki laki pada ibunya menimbulkan
gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
4. fase latent (4 5 tahun sampai masa pubertas )

Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak nak mencari
teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan
rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.
B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan
masalah kompleks menjadi simple dan
memahami ide yang abstrak menjadi
konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.
a. Tahap sensori motor ( 0 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang
bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan
operations, awal kemampuan berfikir.
b. Tahap pra operasional ( 2 7 tahun)
v Tahap pra konseptual (2 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan
dengan dirinya, pola pikir egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada
suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena
ciri ciri objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola
penalaran sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah ubah kriteria
klasifikasinya. Misal mula mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri
sendiri, tapi kemudia mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu
berdasarkan besar kecilnya dst.
v Tahap intuitif ( 4 7 tahun)

Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian
terentu dari objek dan semata mata didasarkan atas penampakan objek
c. Tahap operasional konkrit ( 7 12 tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah
bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya
tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai
macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
d. Tahap operasional formal (mulai usia 12 tahun)
Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek objek
yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai
sudut yang berbeda.
C. ERIKSON (PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL)
Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu
menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah
bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu
berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.
Perkembangan psikososial :
1. Trust vs. missstrust ( 0 1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust
dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan
mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan
penting.
2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 3 tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi
peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan,
perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya,
sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu ragu.
Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3 6 tahun)

Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak
akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk
melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang
dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan
tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.
4. Industry vs inferiority (6 11 tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran
dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah
rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya
maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapan harapan kelompoknya dan dorongan yang
makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana masa
depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil
melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya
6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )
Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan
keintiman, sedang yang tidak mampu
melakukannya akan mempunyai perasaan
terkucil atau tersaing.
7. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan
individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi
mendatang tetapi bila tahap tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman
negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.
8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)

Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi,
dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia
merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.

D. KOHLBERG (PERKEMBANGAN MORAL)


1. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman
terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap
yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai
menyesuaikan diri dengan harapan harapan lingkungan untuk memperoleh
hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.
2. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban
sosial agar disebut anak baik atau anak manis
3. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi
mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap
orang lain.

E. HUROLCK (PERKEMBANGAN EMOSI)


Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi
yang berupa kegairahan umum, sebelum bayi
bicara ia sudah mengembangkan emosi heran,
malu, gembira, marah dan takut.
Perkembangan emosi sangat dipengaruhi oleh
faktor kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari
seberapa jauh individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang
matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap

perkembangan emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan


orang tua dan lingkungan.
menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan
intelektual lain yang ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat
mengantisipasi kegiatan rutin dari lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia
tangkap sewaktu menyiapkan makanannya. Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi
ia akan diberi makan, ia akan dengan sabar dan tidak menangis.
Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat
mempengaruhi perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat
berkembang sebelum pola pikir terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan
sebelum untuk memberikan pengetahuan. Pengetahuan ini didapat dari
pengalaman bergerak, meraba, suara, penglihatan dan rasa. Dari hal-hal ini
berkembang imajinasi. Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak tidak
dikenalkan dengan semua hal baru, memperhatikan benda nyata. Lebih lanjut
Pulaski menjelaskan teorinya dengan membagi tahapan perkembangan intelektual
menjadi :
Tahap I : Sensorimotorik (lahir 2 tahun)
Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan
benda-benda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima
rangsangan berupa pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap rangsangan .
tersebut. Jawaban ini berupa refleks-refleks. Refleks ini diperlukan unutk
mempertahankan hidupnya. Misalnya refleks untuk makan, bersin. Dengan refleks
dalam bentuk gerak motorik memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan
lingkungannya.
Tahap II : Pre Operasional ( 2 7 tahun)
Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori motorik menjadi pre
operasional. Pada pre operasional anak mampu menggunakan simbol-simbol,
yaitu menggunakan kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan
terjadi segera. Tingkah laku anak berubah menjadi egosentrik.
Tahap III : Konkrit Operasional (7 -11 tahun)
Pada tahap ini anak telah dapat berpikir secara logis dan terarah,
mengelompokkan fakta-fakta serta anak telah mampu berpikir dari sudut pandang
orang lain. Ia dapat berpikir secara abstarak, dan mengatasi persoalan secara nyata
dan sistematis. Contoh : anak dapat menghitung walaupun susunan benda diubah
serta mengatahui jumlahnya tetap sama.

Tahap IV : Format Operation (11 dewasa)


Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak
dan hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang akan atau
mungkin terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk
berpikir sistematis dan memecahkan suatu persoalan.
Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu,perkembangan intelektual
juga dapat diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi
orang tua, anak dan dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan
bahasa anaka. Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan
anak dapat bicara lebih cepat sedangkan apabila interaksi kurang maka akan
memakan waktu untuk mulai bicara.
Perkembangan Emosi dan Sosial
Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang
dicerminkan dalam tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai
kepribadian yang sehat apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai
sesuatu yang ia inginkan dan menjadi interdependent pada fungsinya. Hal ini
dicapai melalui proses dalam kehidupan.
Sejak ia lahir, masing-masing tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia
selesaikan sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia berikutnya.
4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau
mengemukakan bahwa :
Di dalam jiwa individu terdapat tiga komponen yaitu :
Id : nangis, minta minum,makan, dll.
Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh terhadap lingkungan.
Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang
sebagai aktifitas yang menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.

Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap
fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara
kontinyu.
TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD
Fase Oral ( 0 8 tahun)
(+) yang memberikan kepuasan / kebahagiaan mulut menghisap
menelan
memainkan bibir
makan, kenyang, tidur
(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu penuhi fase oral dengan sabar.
Fase Anal ( 1 3 tahun )
Fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar sekitar anus.
(+) BAB / BAK senang melakukannya sendiri.
( ) Jika tidak dapat melalui dengan baik akan menahan dan melakukannya
dengan mempermainkan.
Belajar mengontrol pengeluaran.
Konsep bersih / kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.
Fase Phallic ( 3 6 tahun)
Memegang-megang genitalia
Dekat dengan orang tua lawan jenis
Oedipus Complex mencintai ibu
Electra Complex cemburu karena tidak punya penis
Bersaing dengan orang tua yang sama jenis seksnya
(+) egosentris, sosial interaksi
( ) mempertahankan keinginan

Fase Laten
Orientasi sosial keluar rumah senang bermain
Pertumbuhan intelektual dan sosial
Banyak teman gang
Impuls agresivitas lebih terkontrol.
Fase Genital
Fase ini tinggal melengkapi fase sebelumnya
Pemusatan seksual pada genital
Penentuan identitas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group
Tanggung jawab perawat membantu anak menyelesaikan tahap-tahap
perkembangan dan antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan
dilaluinya.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang
yang berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.

5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.


6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga
berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat
variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :
1.

Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )

a.
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari 2 periode yaitu :
a.
masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan
intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc
Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
2. Masa bayi

: usia 0 1 tahun

a.
masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1.

masa neonatal dini

2. masa neonatal lanjut

: 0-7 hari
: 8-28 hari

b. masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan
proses berpikir.
4. masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa
prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain
berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 18/20 tahun).
a.

masa pra remaja

b.

masa remaja :

1.

masa remaja dini

a.

wanita

b. pria

: usia 6-10 tahun

: usia 8-13 tahun


: usia 10-15 tahun

2. masa remaja lanjut


a.

wanita

b. pria

: usia 13 18 tahun
: usia 15-20 tahun

Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing


masa mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.
Tumbuh Kembang Neonatus
1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan
proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar,
muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor
posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih
pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih
berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat
badan antara 2500 4500 g.

Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1.

Pertumbuhan janin intrauterin

Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang
dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat
menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu
pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat
menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada
sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
2. Pertumbuhan setelah lahir
a.

Berat badan

Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari
ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5
bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat
badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan ratarata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai
pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata
kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan
adolescent growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak
laki-laki , growth spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat
yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10
tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak
laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan
anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah
berkisar anatara :
700 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 600 gram/bulan pada triwulan II
350 450 gram/bulan pada triwulan III
250 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk
memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut :

Perkiraan Berat badan dalam kilogram :


1. Lahir

: 3,25 kg

2. 3-12 bulan

: umur(bulan) + 9

3.1-6 tahun

: umur(bulan) x 2 + 8

4. 6-12 tahun

: umur(bulan) x 7 5

Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan
berat badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By.
Nia saat ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi
badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir
b. Umur 1 tahun
c. 2-12 tahun

: 50 cm
: 75 cm
: umur (tahun) x 6 + 77

Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data
tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai
dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :

TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm


TB anak laki-laki

= ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah 8,5 cm

Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri datang ke poliklinik


Tumbang untuk dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis
didapatkan data senagai berikut TB suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm,
maka hitunglah TB optimal anak perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
( 165 cm 13 cm ) + 160 cm 8,5 cm
312 cm / 2 8,5 cm
156 cm 8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak
perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang,
dimana ukuran panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai
bawah. Anggota gerak sangat pendek.
Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran anteroposterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih
pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional
kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat
perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development Stress Test
(DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu :
1.

Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).

2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )


3. Langauge ( bahasa )

4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )


Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu
perkembangan :
1.

Tingkah laku sosial

2.

Menolong diri sendiri

3.

Intelektual

4.

Gerakan motorik halus

5.

Komunikasi pasif

6.

Komunikasi aktif

7.

Gerakan motorik kasar

Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus


dicapai anak pada umur tertentu, misalnya :
4-6 minggu
kemudian

: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu

12-16 minggu

: - menegakkan kepala, tengkurap sendiri

menoleh kearah suara

memegang beneda yang ditaruh ditangannya

20 minggu
26 minggu
lainnya

: meraih benda yang didekatkan padanya


: dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke

duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan

makan biskuit sendiri

9-10 bulan

: menunjuk dengan jari telunjuk

memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk

merangkak

bersuara da.. da

tangan

13 bulan
-

: berjalan tanpa bantuan

mengucapkan kata-kata tunggal

Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami


perkembangan anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga
kita dapat melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak
dapat lebih optimal.
Denver Development Stress Test (DDST)
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua
persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan
cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi.
Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif
dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang
mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya
ternyta 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6
tahun kemudian.
Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat
mengidentifikasikan lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankerburg
melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan
pada sektor bahassa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut
dinamakan Denver II.
a. Aspek perkembangan yang dinilai
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan
diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
-

Personal Social ( perilaku sosial )

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan


berinteraksi dengan lingkungannya.
-

Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,


melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
-

Language ( bahasa )

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan


berbicara spontan.
-

Gross Motor ( gerakan motorik kasar )

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.


Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang
horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya
pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar
antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20
menit saja.
b. Alat yang digunakan
- Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merahkuning, hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan
pensil.
-

Lembar formulir DDST.

Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes


dan cara penilaiannya.
c.

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :

Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :


-

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan


pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap.
d. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian
apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat

kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris


berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing sektor,
berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan pedoman, hasil tes
diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak
dapat dites ( Untestable ).
Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1
sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia.
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.
Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih
dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1
tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan
sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
Perhitungan umur adalah sebagai berikut ;
Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan
dan tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai
berikut ;
1994 10 5 ( saat tes dilakukan )
1992 5 23 ( tangga lahir Budi )

Umur Budi 2 4 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15
hari, maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotakkotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah
kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2
tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.
(F), maka berarti suatu keterlambatan poda tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang
gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka
ini bukanlah suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin
terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis
umur.
Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat
kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya,
sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan doites sesuai
petunujuk dibaliknya formulir.
Agar lebih cepat dalamelaksanakan skrining, maka dapat digunakan thp
praskrining dengan menggunakan :
DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas 8
hingga seluruhnya ada 12 tugas ) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan
salah satu gagal atau ditolak, maka dianggap suspect dan perlu dilanjutkan
dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada
pemeriksaan DDST Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST
lengkap.
-

PDQ ( Pra-Screening Development Questionnaire )

Bentuk kuesioner ini digunakan orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat
diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan
pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemungkinan dinilai berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes
DDST lengkap.
Referensi :
1.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Jakarta. 192 : 6 18.
2.

Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.

3.

Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.

4.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 63.

5. Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of


Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 45.
6. Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan
Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang
Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandu

You might also like