Professional Documents
Culture Documents
Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat
merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah
dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai
keunikan secara individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai
pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah
ini:
1. directional trends
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan
petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari
fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan
menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
b. proximadistal atau near to far direction
(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota
gerak yang lebih jauh dari pusat
misalnya: bahu dulu baru jari-jari
c. mass to specific atau simple to complex
(menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih
komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari jari yang
lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. sequential trends
semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh
kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan
kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase
dipengaruhi oleh fase sebelumnya.
Misal: tengkurap merangkak berdiri berjalan.
3. masa sensitif
pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. masa kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan
dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. masa sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat
perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan
hydrocepallus/encepalitis.
c. masa optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya.
Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaanbacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan
yang optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama
untuk setiap anak. Misalnya:
ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya
ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan
sebaliknya
dan sebagainya.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan
menyatu dengan protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara
keseluruhan atau sebagian ( Donna L. Wong, 1999)
Perkembangan fisik berpengaruh secara :
Langsung
Akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak
Tidak langsung
Akan berpengaruh terhadap cara pandang dirinya terhadap keadaan dirinya sendiri
dan orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak
Berat Tubuh
Usia 4 bulan : 2 x BBL
Usia 1 tahun : 3 x BBL
Usia 2 3 tahun bertambah 2,5 kg setiap tahunnya (Perkembangan Anak :
Elizabeth Hurlock)
Usia 5 tahun : 5 x BBL
Usia remaja 40 45 kg
Antara usia 10 12 tahun mendekati tahap remaja periode lemak berlangsung
selama 2 tahun tapi tidak merata terutama wanita.
Gigi
Mulai erupsi usia 6 8 bulan
Usia 9 bulan baru 3 buah gigi
Usia 2 2,5 tahun : 20 gigi susu
Urutan Erupsi : gigi depan bawah
Usia 6 tahun : 1 2 gigi tetap
Usia 10 tahun : 14 16 gigi tetap
Usia 13 tahun 27 28 gigi tetap
Usia 17 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu
Makna gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju
tahap dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru
tonggos
Pengucapan kata- kata
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak nak mencari
teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan
rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.
B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan
masalah kompleks menjadi simple dan
memahami ide yang abstrak menjadi
konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.
a. Tahap sensori motor ( 0 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang
bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan
operations, awal kemampuan berfikir.
b. Tahap pra operasional ( 2 7 tahun)
v Tahap pra konseptual (2 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan
dengan dirinya, pola pikir egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada
suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena
ciri ciri objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola
penalaran sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah ubah kriteria
klasifikasinya. Misal mula mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri
sendiri, tapi kemudia mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu
berdasarkan besar kecilnya dst.
v Tahap intuitif ( 4 7 tahun)
Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian
terentu dari objek dan semata mata didasarkan atas penampakan objek
c. Tahap operasional konkrit ( 7 12 tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah
bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya
tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai
macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
d. Tahap operasional formal (mulai usia 12 tahun)
Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek objek
yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai
sudut yang berbeda.
C. ERIKSON (PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL)
Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu
menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah
bagaimana memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu
berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.
Perkembangan psikososial :
1. Trust vs. missstrust ( 0 1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust
dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan
mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan
penting.
2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 3 tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi
peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan,
perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya,
sebaliknya celaan hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu ragu.
Kedua orang tua objek sosial terdekat dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3 6 tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak
akan mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk
melalukan sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang
dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan
tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.
4. Industry vs inferiority (6 11 tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran
dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah
rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya
maka akan muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapan harapan kelompoknya dan dorongan yang
makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana masa
depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil
melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya
6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )
Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan
keintiman, sedang yang tidak mampu
melakukannya akan mempunyai perasaan
terkucil atau tersaing.
7. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan
individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi
mendatang tetapi bila tahap tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman
negatif maka mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.
8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi,
dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia
merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.
Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap
fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara
kontinyu.
TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD
Fase Oral ( 0 8 tahun)
(+) yang memberikan kepuasan / kebahagiaan mulut menghisap
menelan
memainkan bibir
makan, kenyang, tidur
(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu penuhi fase oral dengan sabar.
Fase Anal ( 1 3 tahun )
Fungsi tubuh yang memberi kepuasan berkisar sekitar anus.
(+) BAB / BAK senang melakukannya sendiri.
( ) Jika tidak dapat melalui dengan baik akan menahan dan melakukannya
dengan mempermainkan.
Belajar mengontrol pengeluaran.
Konsep bersih / kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.
Fase Phallic ( 3 6 tahun)
Memegang-megang genitalia
Dekat dengan orang tua lawan jenis
Oedipus Complex mencintai ibu
Electra Complex cemburu karena tidak punya penis
Bersaing dengan orang tua yang sama jenis seksnya
(+) egosentris, sosial interaksi
( ) mempertahankan keinginan
Fase Laten
Orientasi sosial keluar rumah senang bermain
Pertumbuhan intelektual dan sosial
Banyak teman gang
Impuls agresivitas lebih terkontrol.
Fase Genital
Fase ini tinggal melengkapi fase sebelumnya
Pemusatan seksual pada genital
Penentuan identitas
Belajar tidak tergantung pada orang lain
Bertanggung jawab pada diri sendiri
Intim dengan lawan jenis
(-) konflik diri, ambivalen
(+) peer group
Tanggung jawab perawat membantu anak menyelesaikan tahap-tahap
perkembangan dan antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan
dilaluinya.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang
yang berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
a.
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari 2 periode yaitu :
a.
masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan
intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc
Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
2. Masa bayi
: usia 0 1 tahun
a.
masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1.
: 0-7 hari
: 8-28 hari
b. masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan
proses berpikir.
4. masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa
prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain
berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 18/20 tahun).
a.
b.
masa remaja :
1.
a.
wanita
b. pria
wanita
b. pria
: usia 13 18 tahun
: usia 15-20 tahun
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1.
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang
dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat
menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu
pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat
menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada
sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
2. Pertumbuhan setelah lahir
a.
Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari
ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5
bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat
badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan ratarata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai
pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata
kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan
adolescent growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak
laki-laki , growth spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat
yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10
tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak
laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan
anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah
berkisar anatara :
700 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 600 gram/bulan pada triwulan II
350 450 gram/bulan pada triwulan III
250 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk
memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut :
: 3,25 kg
2. 3-12 bulan
: umur(bulan) + 9
3.1-6 tahun
: umur(bulan) x 2 + 8
4. 6-12 tahun
: umur(bulan) x 7 5
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan
berat badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By.
Nia saat ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi
badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir
b. Umur 1 tahun
c. 2-12 tahun
: 50 cm
: 75 cm
: umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data
tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai
dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
2.
3.
Intelektual
4.
5.
Komunikasi pasif
6.
Komunikasi aktif
7.
12-16 minggu
20 minggu
26 minggu
lainnya
9-10 bulan
merangkak
bersuara da.. da
tangan
13 bulan
-
Language ( bahasa )
3-6 bulan
9-12 bulan
18-24 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Umur Budi 2 4 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15
hari, maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotakkotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah
kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2
tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.
(F), maka berarti suatu keterlambatan poda tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang
gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka
ini bukanlah suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin
terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis
umur.
Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat
kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya,
sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan doites sesuai
petunujuk dibaliknya formulir.
Agar lebih cepat dalamelaksanakan skrining, maka dapat digunakan thp
praskrining dengan menggunakan :
DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas 8
hingga seluruhnya ada 12 tugas ) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan
salah satu gagal atau ditolak, maka dianggap suspect dan perlu dilanjutkan
dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada
pemeriksaan DDST Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST
lengkap.
-
Bentuk kuesioner ini digunakan orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat
diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan
pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemungkinan dinilai berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes
DDST lengkap.
Referensi :
1.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Jakarta. 192 : 6 18.
2.
Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
3.
4.