Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelas B
Kelompok 11
I Komang Asmara Putra
1209005130
Kartika Kristianto
1309005056
Putri Nugraha
1309005057
1309005059
1309005062
Melia Hendiyani
1309005063
RINGKASAN
Anjing dengan ras Rottweiler, Newfoundland, Staffordshire Terrier lebih sering
terkena putusnya cruciate ligament. Putusnya cruciate ligament menyebabkan
persendian lutut menjadi tidak stabil dan tulang femur maupun tibia bisa bergerak ke
depan dan ke belakang (drawer movement), sehingga menimbulkan rasa sakit.
Teknik operasi ada dua yaitu metode Ekstra-artikuler dan metode Intra-artikuler.
SUMMARY
Case breaking cruciate ligament more often occurs to this breed: Rottweiler,
Newfoundland, Staffordshire Terrier etc. When the cruciate ligaments break apart, it
causing joint unstable then os femur and tibia move (drawer movement) and cause
pain. To solve this case, theres two methods: Extraarticular and Intraarticular
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan
dapat dikumpulkan tepat pada waktunya. Paper ini berjudul Teknik Operasi
Cruciate Ligament.
Paper ini kami susun guna memenuhi tugas Ilmu Bedah Khusus Veteriner di
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Terimakasih yang sebesarbesarnya kami ucapkan utamanya kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Bedah
Khusus Veteriner yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya. Tak
lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
penyelesaian paper ini yang tak dapat kami sebutkan satu per satu.
Tak ada gading yang tak retak, begitupun juga paper ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada
tulisan ini. Untuk itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan selamat membaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ....................................................................................................................... 3
Gambar 2 ....................................................................................................................... 6
Gambar 3 ....................................................................................................................... 6
Gambar 4 ....................................................................................................................... 6
Gambar 5 ....................................................................................................................... 6
Gambar 6 ....................................................................................................................... 7
Gambar 7 ....................................................................................................................... 7
Gambar 8 ....................................................................................................................... 7
Gambar 9 ....................................................................................................................... 7
Gambar 10 ...................................................................................................................... 7
Gambar 11 ...................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
2.1
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah mengetahui apa yang dimaksud
dengan Criciate Ligament, bagaimana teknik operasi Criciate Ligament, dan
bagaimana terapi post-operasinya. Hal ini akan sangat diperlukan sebagai
referensi pengetahuan jika sudah menjadi dokter hewan.
2.2
Manfaat Penulisan
Setelah melakukan penulisan diharapkan para mahasiswa dapat mengerti
dan mengetahui manfaat dan kegunaan teknik bedah Criciate Ligament. Selain
itu diharapakan mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana tata cara
pelaksanaan operasi Criciate Ligament.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
3.2
Etiologi
Penyebab putusnya CCL belum diketahui secara pasti, akan tetapi
menurut penelitian, struktur anatomi kaki belakang dan faktor genetik
memegang peranan penting (ACVS, 2016). Penyebab CCL yaitu Arthritis,
penyakit Lyme, cedera kaki, keseleo otot, lebah sengatan, dermatitis
interdigital, dan tempurung lutut terkilir dapat membuat anjing lemas
(Puotinen, 2010).
Ada sejumlah faktor yang tampaknya menjadi penting:
- Genetika : beberapa keturunan jauh lebih mungkin untuk terkena daripada
yang lain.
- Berat : kelebihan berat badan anjing lebih cenderung menyebabkan ruptur
cruciate ligament.
- Umur : menjadi proses degeneratif dengan puncak pada 6 sampai 8 tahun
Faktor-faktor ini menjelaskan mengapa anjing yang pecah ligamen
mereka sering melakukannya tanpa kegiatan khusus. Ini juga menjelaskan
mengapa anjing yang pecah satu sangat mungkin pecah kedua dalam beberapa
tahun (Walkerville Vet, 2010) .
3.3
Tanda Klinis
Tanda-tanda klinis (gejala) yang terkait dengan bervariasi, kondisi selalu
menyebabkan disfungsi tungkai belakang dan nyeri. Paling umum CCL
disebabkan oleh kombinasi dari banyak faktor, termasuk penuaan ligamentum
(degenerasi), obesitas, kondisi fisik yang buruk, genetika, konformasi (bentuk
rangka dan konfigurasi), dan degenerasi lambat yang telah berlangsung selama
beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun akibat trauma akut pada
ligamentum (ACVS, 2016).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Persiapan Operasi
Sebelum melakukan operasi, baik operator maupun co-operator harus
terlebih dahulu melepas semua asesoris yang dapat menggangu jalannya
operasi.Tangan operator dan co-operator harus steril dalam melakukan operasi
untuk menghindari adanya infeksi bawaan dari luar tubuh hewan. Tangan
dicuci dari telapak tangan hingga mencapai siku dengan menggunakan air
bersih dan sabun, setelah itu dapat dicuci kembali dengan larutan alkohol 70%.
Sedangkan untuk pasien sebelum operasi dilaksanakan, pasien yang telah
diperiksa keadaan fisik dan keadaan darah rutin dipuasakan terlebih dahulu
selama 8-12 jam yang bertujuan untuk menghindari dampak pemberian anastesi
dan juga untuk membersihkan saluran cerna sehingga memudahkan dalam
melakukan pembedahan. Hewan dimandikan dan dicukur bulu di sekitar daerah
yang akan dioperasi dua jam sebelum operasi dilakukan. Pasien ditimbang
untuk menentukan dosis obat, premedikasi dan obat anestesi yang akan
diberikan.
4.2
Teknik Operasi
Ada dua (2) teknik operasi yang digunakan dalam menangani kasus ruptura
CCL, yaitu metode Ekstra-artikuler dan metode Intra-artikuler.
1. Metode Ekstra-artikuler
Metode ini digunakan untuk anjing-anjing ras besar. Prinsip dari metode
ini adalah menggantikan CCL yang telah putus dengan benang nilon.
Sebelum membuat ikatan dari benang nilon, sisa CCL dan meniskus bagian
medial yang telah rusak dibuang terlebih dulu. Kemudian ikatan dibuat
menggunakan benang nilon dari bagian lateral fabela, selanjutnya benang
tersebut dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat pada tuberositas tulang
tibia, di dekat pangkal dari ligamentum patella. Ikatan yang sama dilakukan
pula pada bagian medial fabela, menuju lubang yang sama pada tuberositas
tulang tibia.
Gambar 5. Fasia otot bagian lateral dari patella disayat dan dipreparir
untuk membuat tali pengganti CCL
4.3
BAB V
PENUTUP
5.1.
Simpulan
Cruciate Ligament adalah ligamentum (pengikat) yang terdapat pada
persendian lutut (stifle joint). Putusnya cruciate ligament menyebabkan
persendian lutut menjadi tidak stabil dan tulang femur maupun tibia bisa
bergerak ke depan dan ke belakang (drawer movement), sehingga
menimbulkan rasa sakit. Anjing dengan ras Rottweiler, Newfoundland,
Staffordshire Terrier lebih sering terkena putusnya ligament ini. Teknik operasi
ada dua yaitu metode Ekstra-artikuler dan metode Intra-artikuler.
5.2.
Saran
Dalam pelaksanaan operasi penangan putusnya ligamentum cruciate harus
lebih diperhatikan teknik dan kesiapan agar tidak terjadi kesalahan saat
melakukan operasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
ACVS Veterinbary Surgeon. 2016. Cranial Cruciate Ligament Disease.
https://www.acvs.org/small-animal/cranial-cruciate-ligament-disease. Akses 5
Desember 2016.
Walkerville Vet. 2010. Cruciate Surgery. http://www.walkervillevet.com.au/dogcruciate-surgery/ . Akses 5 Desember 2016
Puotinen, C.J .2010. Saying No to surgeryConservative management is an
often overlooked but frequently effective option for ligament injuries.
whole-dog-journal. P14-17
10
h ealth
Saying No to Surgery
Conservative management is an often overlooked
but frequently effective option for ligament injuries.
By cj puotinen
Understanding ligaments
After an injury
Physical therapy
Faith Rubensteins Dakota received physical therapy from Carol Wasmucky, PT, a
licensed physical therapist for humans in
Herndon, Virginia, who founded Pet Rehab Inc. and works full-time with animals
by referral from veterinarians throughout
Northern Virginia.
She began Dakotas treatment by
measuring his hind legs, one of which had
atrophied and was smaller than the other.
Our goal, says Rubenstein, was to have
both legs measure the same. Dakota and I
worked with a holistic veterinarian, who
put him on nutritional and herbal supplements, and we did acupuncture as well.
I restricted his activity so he was not allowed to run off-leash for six months, and
during that time he had regular physical
therapy. Dakota wasnt a swimming dog
but he became one, for swimming was the
perfect exercise for him. After six months,
both hind legs were the same 17 inches in
girth. He was in great shape, his drawer test
results improved to nearly normal, and he
didnt need surgery.
Dogs who are intermittently lame
with a partial tear of the cruciate ligament are ideal physical therapy patients,
says Wasmucky. In addition to providing
weekly or twice-a-week ultrasound, laser,
and electrical stimulation treatments,
to subscribe: whole-dog-journal.com
Prolotherapy
Debbie Kazsimer, who lives in Pennsylvania, knows a lot about cruciate ligaments.
Trouble, her Shepherd/Husky mix, had
TPLO surgeries at ages six and seven, and
her Shepherd/Malamute mix, Fly, had a
TPLO when she was two.
In 2005, the Journal of the American
Veterinary Medical Association published
the case of a German Shepherd Dog who
developed bone cancer after her implant
corroded (Sarcoma of the proximal portion of the tibia in a dog 5.5 years after
tibial plateau leveling osteotomy, JAVMA,
November 15, 2005, Vol. 227, No. 10).
Two years later, Trouble was diagnosed
with osteosarcoma, and when his leg was
amputated, its metal implant was found to
be corroded. The biopsy report linked the
cancer to his 2004 TPLO surgery.
As a precaution, Kazsimer had Flys
implant removed. But by then five years
had passed and it was too late, she says.
The damage was already done. Within
Surgical Options
While it is not possible to repair canine ligaments surgically,
lateral suture stabilization or LSS techniques can stabilize
knee joints so that they function well.
In the extracapsular repair procedure, torn or partially
torn ligament tissue and bone spurs are removed along with
the damaged portion of the meniscus. Through a hole drilled in
the front of the tibia, a large, strong suture is passed around the
fabella behind the knee, which tightens the joint and replaces
the cruciate ligament.
The intracapsular repair method, which is no longer
popular in the United States but still widely used in the
United Kingdom, replaces the cruciate ligament with a strip
of connective tissue after the damaged meniscus and ligament
fragments are removed. This new ligament is sewn into place
or attached to an implant.
A new ligament repair technique called the Tightrope
procedure utilizes a fiber tape suture material developed
for human ankle and shoulder reconstruction. This material
replaces the damaged cruciate ligament and stabilizes the
stifle joint.
Tibial Plateau Leveling Osteotomy or TPLO surgery involves breaking and resetting the tibia. The meniscus cartilage
is removed and, if badly damaged, the remains of the cruciate
ligament may be removed as well. The repositioned bone is
held in place with a metal plate and screws. This procedure
treats an estimated 50 percent of all cruciate ligament injuries
in the U.S. and its popularity helped double the number of
American veterinary surgeons in a single decade (1995-2005).
TPLO surgery requires a specialist and typically costs twice as
much as extracapsular repair.
Tibial Tuberosity Advancement or TTA, which was
16|february 2010
Holistic therapies
building of scar tissue, and reduce swelling. Acupressure can be learned at home
and applied whenever needed.
Veterinary chiropractors help speed the
healing of injuries and surgeries by making
adjustments that improve skeletal alignment and musculoskeletal function. (See
Chiropractors for Canines, March 2008.)
Chiropractic adjustments help restore
normal nerve activity by gently moving
bones, ligaments, and tendons back into
alignment, and when ligaments are injured,
adjustments help realign the body to improve balance and speed healing.
Canine massage therapists used to be
unusual, but now they play an important
role in maintaining and improving our
dogs health. Efflurage, passive
touch, kneading techniques, and
stroking increase circulation, release
muscle tension, reduce pain and
soreness, relieve stress, and accelerate the repair process. Massage
books and how-to videos make it
easy for caregivers to apply these
same techniques at home.