Adanya manifestasi panasbumi yang muncul mengindikasikan keterdapatan aktivitas
panas di dalam bumi. Namun keterdapatan manifestasi panasbumi tersebut tidak merepresentasikan seluruhnya bagaimana kondisi di bawah permukaan, kaitanya dengan suhu dan tekanan yang sebenarnya. Suatu pengukuran dibutuhkan untuk mengetahui temperatur maupun tekanan pada sumur panasbumi, dan hal ini adalah cara untuk mendapatkan informasi awal yang dapat dilakukan melalui pengujian sumur (well testing). Peralatan ini dapat merekam jumlah data fisik seperti tekanan, temperatur, maupun laju aliran massa, melalui pengukuran temperatur dan tekanan yang dilanjutkan dengan injectivity test. Pengukuran ini dilakukan pada awal sebelum sumur panasbumi dapat berproduksi optimal, sehingga sangat penting dilakukan. Pengerjaan laporan kerja praktek ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka atau mencari referensi melalui buku, paper ataupun jurnal. Hal ini dalam prosesnya juga dilakukan dengan mengacu pada pengamatan lapangan secara langsung terhadap proses pengujian sumur panasbumi tersebut. Injectivity test yang menjadi salah satu pengujian sumur ini, diawali dengan melakukan percobaan dengan memasukkan tiruan alat survei (pt tool) yang disebut dummy. Running dummy dilakukan untuk mengecek kondisi sumur, sehingga dapat dihindari hal hal yang dapat merusak PT Tool itu sendiri. Setelahnya dilakukan running tool dan dilakukan juga injeksi air dengan rate tertentu sesuai dengan kondisi sumur. Kata kunci : Sumur Panasbumi, Well testing, Injectivity test