Professional Documents
Culture Documents
DIFRAKSI ELEKTRON
Disusun Oleh
Nama
:Tahayati Ichsan
Nim
: 1403119348
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2016
Difraksi Elektron
1. Tujuan praktikum
Meneliti sifat electron sebagai partikel dan sebagai gelombang dengan cara
mengarahkan sinar electron kearah Kristal sehingga mengalami proses difraksi dan
hasil difraksinya dapat ditentukan sifat-sifat sinar electron tersebut.
2. Alat dan bahan
diletakkan di antara sumber cahaya dan layar sedemikian rupa sehingga benda itu
menyisahkan tempat untuk dilewati oleh cahaya dari sumber sehingga jatuh ke layar.
Difraksi merupakan metode yang unggul untuk memahami apa yang terjadi pada level
atomis dari suatu material kristalin. Sinar X, elektron dan neutron memiliki panjang
gelombang yang sebanding dengan dimensi atomik sehingga radiasi sinar tersebut sangat
cocok untuk menginvestigasi (penyelidikan dan penelitian tentang suatu masalah dengan cara
mengumpulkan data dilapangan) material Krista lin. Teknik difraksi mengeksploitasi
(mengusahakan) radiasi yang terpantul dari berbagai sumber seperti atom dan kelompok
atom dalam kristal.
Ada beberapa macam difraksi yang dipakai dalam studi material yaitu: difraksi sinar
X, difraksi neutron(partikel inti atom yang tidak bermuatan) dan difraksi elektron. Namun
yang sekarang umum dipakai adalah difraksi sinar X dan elektron. Dari metode difraksi kita
dapat mengetahui secara langsung mengenai jarak rata-rata antar bidang atom. Kemudian kita
juga dapat menentukan orientasi (peninjauan) dari kristal tunggal. Secara langsung
mendeteksi struktur kristal dari suatu material yang belum diketahui komposisinya.
Kemudian secara tidak langsung mengukur ukuran, bentuk dan internal stres dari suatu
kristal. Prinsip dari difraksi terjadi sebagai akibat dari pantulan elastis yang terjadi ketika
sebuah sinar berinteraksi dengan sebuah target. Pantulan yang tidak terjadi kehilangan energi
disebut pantulan elastis (elastic scatering).
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e -.
Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui,
sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836
massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer
dalam satuan h yang berarti bahwa ia termasuk fermion (zara atau electron, proton atau
neutron yang mematuhi fungsi distribusi Fermi-direc dalam pendistribusiannya). Antipartikel
elektron disebut sebagai positron(electron dengan muatan positif) yang identik dengan
elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron,
keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan
sepasang (atau lebih) foton(kuantum radiasi elektromagnetik) sinar gama(sinar sebagai hasil
radiasi elektromagnetik yang mempunyai daya rambat besar seperti sinar x berasal dari inti
atom radioaktif.
Tabung difraksi elektron digunakan untuk memperlihatkan pengaruh berkas elektron
terhadap Polycristaline graphite dan keberadaan dari elektron. Emisi elektron dihasilkan oleh
sinar tunggal berukuran kecil dari panas katoda yang keluar melalui pin diagfragma, yang
sebelumnya difokuskan oleh sistem optik. Kejadian yang sangat mencolok ini dibatasi oleh
berkas sinar monokromatik pada lapisan Polycristaline graphite yang mana stuktur atom
disusun seperti kisi-kisi yang disebut bengan difraksi kisi.
Difraksi yang dihasilkan pada layar pendar berupa dua cincin sepusat yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter berubah-ubah sesuai dengan panjang
gelombang yang dihasilkan oleh percepatan tegangan yang masing-masing dari kedua cincin
berpedoman pada pantulan Bragg pada atom dibidang datar graphite.
Pantulan berkas elektron dinyatakan dengan persamaan Bragg yaitu :
2d sin = n .(1)
dimana :
d : Jarak antar kisi-kisi
: Sudut pantulan
: Panjang gelombang berkas electron
Efek pantulan terjadi jika hasil dari persamaan (1) di integralkan terhadap panjang
gelombang. Jika electron menumbuk lembaran graphite, maka beberapa dari electron akan
membentuk sudut radiasi insiden denagn persamaan (1). Seluruh pantulan dari sumber kristal
seakan-akan dikulit kerucut dengan berbasiskan sumbu x. berkas electron yang telah
didifraksikan kelayar pendar yang juga merupakan bagian sumbu y kerucut tabung ternyata
tampak seperti lingkaran.
R
R11 R
R22
L
L
r
l
r
l
2 sin
Dari persamaan (2) maka untuk sudut kecil dari gambar didapat :
.(3)
Jika persamaan (2) disubtitusikan kedalam persamaan (1) maka besarnya panjang
gelombang dapat ditentukan jika n = 1
rd
l
..(4)
l
R
Panjang gelombang dari mikro Analog dengan foton dari energi suatu foton
adalah :
.(6)
W mc 2
Jika foton ini dianggap sebagai suatu partikel maka energi partikel ini
....(7)
h
mc
(8)
h
h
p m V
Hasil transfer de Broglie dari foton ke material dinyatakan sebagai
suatau partikel dengan massa m bergerak dengan kecepatan V dan panjang gelombang :
...(9)
Dari percobaan
menggunakan besarnya tegangan listrik, yang dipakai (U) untuk menggerakkan elektron
tersebut, jika U adalah tegangan listrik yang digunakan maka, energi gerak elektron adalah :
1
me V 2 e U
2
2 e U
V
me
W
..(10)
p me V me
p
2 e U
me
2 e me U
Momentum electron adalah :
.(11)
I
II
II
A
d
D
sin =
CB
d
CB=d sin
A
Menurut Bragg supaya terjadi difraksi yang menghasilkan interferensi maksimum pada layar
adalah:
CB+ CD=n .
d sin +d sin=n .
2 d sin =n . ....................................................(13)
Persamaan (13) disebut Hukum Bragg.
Dengan:
= Sudut difraksi
Kristal yang dipakai dalam eksperimen ini adalah Graphit yang struktur atomnya adalah
Hexagonal atau memiliki sisi 6.
Alasan mengapa kristal yang digunakan adalah kristal dengan struktur Hexagonal karena
agar hasil difraksinya membentuk lingkaran konsentris (satu titik pusat).
Tabung difraksi elektron digunakan untuk memperlihatkan pengaruh berkas elektron
terhadap polycristaline graphite dan keberadaan dari elektron. Emisi elektron dihasilkan oleh
sinar tunggal berukuran kecil dari panas katoda yang keluar melalui pin diafragma yang
sebelumnya difokuskan oleh sistem optik. Kejadian yang sangat mencolok ini dibatasi oleh
berkas monokromatik pada lapisan polycristaline graphite yang mana struktur atom disusun
seperti kisi-kisi yang disebut sebagai difraksi kisi.
Difraksi yang dihasilkan pad layar pendar berupa dua cincin sepusat yang dinyatakan
dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah-ubah sesuai dengan panjang gelombang
yang dihasilkan oleh percepatan tegangan dan masing-masing dari kedua cincin berpedoman
pad pantulan Bragg pada atom dibidang datar graphite.
4. ProsedurPercobaan
R2
R1
Ukurlah jari-jari lingkaran dalam dan lingkaran luar dengan mistar plastik
Geser skalar ke tegangan 2,5 Kv lalu ukur jari-jari lingkaran sinar elektron pada layar
Pada eksperimen kali ini kami memperoleh data dari hasil percobaan difraksi elektron
dengan tegangan V awal adalah 2 kv,sehingga diperolehlah R1=1,7 cm dan R2= 2 cm, data
diambil sampai tegangan V= 5 kv. Kami mengamati dari cincin bagian dalam. Dalam
percobaan ini diperoleh h dengan nilai yang perubahannya tidak konstan mungkin
dikarenakan kesalahan dalam menghitung pada teori sehingga diperoleh grafik yang kurang
tidak stabil.
Difraksi yang dihasilkan pada layar berupa dua cincin sepusat yaitu R1dan R2 yang
dinyatakan dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah-ubah sesuai dengan panjang
gelombang yang dihasilkan oleh kenaikan tegangan dan masing-masing dari kedua cincin
berpedoman pada pantulan Bragg pada atom di bidang datar Graphite.Dari data yang sudah
didapatkan, diperoleh bahwa semakin tinggi tegangan semakin kecil jari-jari lingkaran yang
dihasilkan.Semakin kecil jari-jari lingkaran, maka panjang gelomabang nya pun juga akan
semakin kecil. Lalu panjang gelombang ini juga akan mempengaruhi nilai konstanta Planck
hasil perhitungan data eksperimen.
1. V terhadap
R1
dan V terhadap
Grafik V terhadap
R2
R1
y
2
1.5
R1(cm)
0.5
0
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
U(Kv)
Grafik V terhadap
R2
y
2.5
2
1.5
R2(cm)
1
0.5
0
1.5
2.5
3.5
U(Kv)
4.5
5.5
2. h terhadap V untuk
R1 dan d 1
R1 dan d 1
y
6
5
4
U(Kv)
2
1
0
3.35 3.4 3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85
h( x 10^-34)J.s
3. h terhadap V untuk
R1 dan d 2
R1 dan d 2
y
6
5
4
U(Kv)
2
1
0
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
h(x 10^-34)J.s
6.7
6.8
6.9
4. h terhadap V untuk
R2 dan d 1
R2 dan d 1
y
6
5
4
U(Kv)
2
1
0
3.7 3.8 3.9
5. h terhadap V untuk
R2 dan d 2
R2 dan d 2
y
6
5
4
U(Kv)
2
1
0
6.8
7.2
7.4
7.6
h(x 10^-34)J.S
7.8
8.2
9. Kesimpulan
Semakin besar tegangan yang diberikan pada kisi, maka jarak R1 akan semakin
keciL
Semakin besar tegangan yang diberikan pada kisi, maka jarak R2 akan semakin
kecil
Difraksi yang dihasilkan pada layar berupa dua cincin sepusat yang dinyatakan
dengan difraksi elektron. Diameter cincin berubah ubah sesuai dengan panjang
gelombang yang dihasilkan oleh percepatan tegangan.
DaftarPustaka
https://www.scribd.com/doc/269252610/makalah-difraksi-elektron-docx
Tippler, A, Paul. 2001. FisikauntukSainsdanTeknik. Jakarta: Erlangga
http://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/difraksi-1/
http://nhingz-anwar.blogspot.com/2012/05/difraksi-elektron.html
http://lintasan-elektron.blogspot.com/2012/07/difraksi-elektron.html