You are on page 1of 17

MAKALAH BIOLOGI UMUM I

FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Biologi Umum I yang berjudul Fotosintesis dan Respirasi.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kami
dalam penyusunan Makalah ini.
Kami berharap semoga melalui penyusunan makalah ini, dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembacanya. Tiada gading yang tak retak, tiada pula karya yang
sempurna, oleh karena itu, kami juga mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk perbaikan makalah ini selanjutnya.

Semarang,

September 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses pertukaran gas di
paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi tidaklah demikian. Pernafasan lebih
menunjuk kepada proses pembongkaran atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel
tubuh untuk memperoleh energi atau tenaga.
Setiap mahkluk hidup melakukan aktivitas bernafas, atau yang disebut dengan respirasi. Tidak
terkecuali dengan tumbuhan juga melakukan respirasi. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya
tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa
organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk
oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses
pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan
bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil.
Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana energi
diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu
proses pembongkaran (katabolisme atau disimilasi) dimana energi yang tersimpan dibongkar
kembali untuk menyelenggarakan prosesproses kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis?
2. Bagaimana mekanisme fotosintesis pada tumbuhan?
3. Reaksi-reaksi apa yang terjadi pada fotosintesis?

4. Apa yang dimaksud dengan respirasi?


5. Bagaimana mekanisme respirasi pada tumbuhan?
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari fotosintesis
2. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis
3. Untuk mengetahui mekanisme fotosintesis pada tumbuhan
4. Untuk mengetahui pengertian dari respirasi
5. Untuk mengetahui mekanisme respirasi pada tumbuhan
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fotosintesis
a. Pengertian Fotosintesis
Menurut ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya matahari menjadi
energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi hanya pada
tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya,

CO2, dan H2O untuk membentuk glukosa. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih
khususnya yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.
Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun meliputi epidermis atas dan
bagian bawah daun, mesofil daun, bundel vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis atas dan
bawah tidak memiliki kloroplas sehingga fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian tersebut hanya
berfungsi sebagai pelindung bagi daun.
Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah dan untuk
pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan mengeluarkan O2. Bundel
vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di daun merupakan bagian dari sistem transportasi
tumbuhan, dimana air dan nutrisi bergerak disekitar pabrik yang diperlukan.

b. Mekanisme Fotosintesis
Tanaman fotosintetik menangkap energi surya dalam bentuk ATP dan NADPH yang
dipergunakan sebagai sumber energi untuk membuat karbohidrat dan komponen sel organik
lainnya dari karbondioksida dan air. Bersamaan dengan itu organisme tersebut membebaskan
oksigen ke atmosfer. Sebaliknya heterotrof aerobik mempergunakan oksigen yang dibentuk
untuk menguraikan produk organik berenergi tinggi dari fotosintesis menjadi CO2 dan H2O
untuk membentuk kembali ATP guna keperluan aktifitas sel itu sendiri. Karbondioksida yang
dibentuk oleh respirasi pada heterotrof kembali ke atmosfer, untuk dipergunakan kembali oleh
organisme fotosintetik. Oleh karena itu, energi surya memberikan tenaga pendorong bagi daur
karbondioksida dan oksigen atmosfer secara berkesinambungan melalui biosfer kita.
6CO2 + 12H2O + Energi cahayaC6H12O6+6O2+6H2O

c. Reaksi yang Terjadi dalam Fotosintesis

roses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tinggi dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap reaksi
terang yang terjadi jika tumbuhan diberi cahaya dan tahap reaksi gelap yang terjadi dengan atau
tanpa adanya cahaya matahari. Di dalam sel fotosintetik eukariotik, reaksi gelap dan reaksi
terang terjadi di dalam kloroplas.

Bentuk kloroplas berbeda pada setiap spesies.organel ini dikelilingi oleh membran luar yang
bersambungan, dan bersifat rapuh.suatu sistem membran membungkus ruangan bagian dalam
organel, di dalamnya ,terdapat banyak kantung pipih yang dikelilingi membran, yang dinamakan
tilakoid, yang biasanya tersusun berlapis-lapis, dinamakan grana. Membran tilakoid mengandung
semua pigmen fotosintetik pada kloroplas dan semua enzim yang diperlukan bagi reaksi primer
yang bergantung pada cahaya matahar. Cairan di dalam ruang yang melingkupi kantung tilakoid
atau stroma mengandung hampir semua enzim yang diperlukan bagi reaksi gelap, yang
mereduksi CO2 membentuk glukosa. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai tahap reaksi
terang dan tahap reaksi gelap.
a. Tahap reaksi terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya, misalnya cahaya matahari. Energi ditangkap oleh
klorofil dan digunakan untuk memecah molekul air, dan pemecahan ini disebut fotolisis. Reaksi
terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH. Reaksi ini diawali dengan
penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak
energi pada gelombang cahaya panjang tertentu. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.

Fotosistem I dan Fotosistem II


Reaksi terang cahaya dalam proses fotosintesis penyerapan energi matahari oleh klorofil dimana
dilepaskan O2, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama disebut fotosistem I yang menyangkut
penyerapan energi matahari pada panjang gelombang di sekitar 700nm dan tidak melibatkan
proses pelepasan O2. Bagian kedua yang menyangkut penyerapan energi matahari pada panjang
gelombang di sekitar 680nm, disebut fotosistem II yang melibatkan pembentukan O2.

Fotosistem I disusun oleh sekitar kurang lebih 200 molekul klorofil dan karotenoid. Klorofil a
terdapat di dalam kloroplas semua sel tumbuhan hijau tetapi sel fotosintesis yang tidak
menghasilkan O2 tidak mengandung klorofil a tetapi mengandung bakterioklorofil a atau
bakterioklorofil b. Klorofil b adalah klorofil kedua yang terdapat dalam tumbuhan hijau yang
fungsinya menyerap cahaya lalu mentransfernya ke klorofil a. Klorofil a dan b murni dapat
diisolasi dari ekstrak daun, walaupun keduanya berwarna hijau, spectra penyerapannya sedikit
berbeda. Kebanyakan tumbuhan tingkat tinggi mengandung kurang lebih dua kali lebih banyak
klorofil a dibanding klorofil b. Ditemukan pula klorofil c yang terdapat dalam ganggang coklat,
diatom dan dinoflagelata.Seperti juga klorofil, karotenoid mempunyai kemampuan untuk
menangkap energy matahari. Golongan pigmen ini berperan dalam menyerap energy matahari
pada bagian daerah panjang gelombang sinar tampak yang tidak tercakup oleh pigmen klorofil,
jadi berperan sebagai pelengkap penerima cahaya. Energy matahari yang ditangkap oleh pigmen

pelengkap harus dipindahkan terlebih dahulu ke molekul klorofil sebelum digunakan selanjutnya
untuk poses fotosintesis.
Fotosistem I menyerap energy cahaya terpisah dari FS II, tapi mengandung kompleks inti
terpisah, yang menerima electron yang berasal dari H2O melalui kompleks ini FS II terlebih
dahulu. Fotosistem I terletak hanya di tilakoid stroma dan di daerah tengah grana yang
menghadap ke stroma. Sebagai system yang bergantung pada cahaya FS I berfungsi
mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan electron ke protein Fe-S larut yang
disebut feredoksin.
Fotosistem II mengandung sebuah kompleks inti yang terdiri dari 6 polipeptida integral yang
saling berhubungan secara nonkovalen, dan berisi pusat reaksi P680. P680 dalam kompleks inti
FS II menerima energy cahaya dengan cara resonansi induktif dari sekitas 250 molekul klorofil a
dan b (terdapat dalam jumlah yang hamper sama) dan sejumlah xantofil. Sebagian besar FS II
hanya terdapat pada kawasan pinggir tilakoid grana. Daerah tengah grana dan tilakoid stroma
mempunyai jauh lebih sedikit FS II. Karena adanya kerja sama antara FS II dan FS I, maka
terjadi fotofosforilasi. Dalam fotofosforilasi ini terdapat dua macam aliran transfer elektron,
yaitu :

b. Tahap reaksi gelap

Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi gelap disebut
juga reaksi Calvin-Benson. Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam
fotosintesis yang merupakan reaksi pembentukan gula dari bahan dasar CO 2 dan energi. Salah
satu substansi penting dalam proses ini adalah senyawa gula beratom karbon lima yang
terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. CO2 yang digunakan berasal dari udara bebas, sedangkan
energi yang berupa ATP dan NADPH merupakan hasil dari reaksi terang. Reaksi ini tidak
tergantung secara langsung pada cahaya matahari sehingga reaksi ini dapat berlangsung saat

malam hari. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi
gelap berlangsung pada bagian kloroplas yang disebut dengan stroma.
Reaksi ini melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Fiksasi CO2 oleh RuBP (ribulosa 1,5-bifosfat)
Reduksi APG (3-asam fosfogliserat) menjadi PGAL (1,3 fosfogliseraldehida) oleh NADPH2
Regenerasi RuBP (ribulosa 1,5-bifosfat) dari DAHP (dihiroksiaseton fosfat)
Dalam siklus ini meliputi tiga fase utama yaitu:
1. Fase Fiksasi Karbon
Pada fase ini molekul CO 2 dari udara difiksasi atau ditautkan pada Ribulosa 1,5-Bifosfat
(RuBP) dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (Rubisco) dan menggunakan energi dari ATP
serta NADH yang dihasilkan dari reaksi terang.Reaksi ini menghasilkan senyawa intermediet
berkarbon enam yang tidak stabil, sehingga dengan tepat terurai menjadi dua molekul 3fosfogliserat (untuk setiap CO2).
2. Fase Reduksi
Pada reaksi ini suatu enzim mentransfer gugus fosfat dari ATP ke setiap molekul 3fosfogliserat sehingga membentuk 1,3-bifosfogliserat. Selanjutnya sepasang elektron sumbangan
dari NADPH mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi G3P (gliseraldehid-3-fosfat). Khususnya,
electron dari NADPH mereduksi gugus karboksil 3-fosfogliserat menjadi gugus karbonil yang
berupa G3P, yang menyimpan banyak energi potensial.
Dalam fase ini untuk setiap tiga molekul CO2, terdapat enam molekul G3P.Tetapi hanya
satu molekul dari gula berkarbon tiga ini dapat dihitung dari selisih perolehan karbohidrat. Siklus
ini dimulai dengan nilai 15 karbon dari karbohidrat dalam bentuk tiga molekul berkarbon lima
dalam RiBPO. Untuk selanjutnya terdapat nilai 18 karbon karbohidrat dalam bentuk enam

molekul G3P. Satu molekul keluar siklus untuk digunakan tetapi lima molekul lainnya harus
didaur ulang untuk meregenerasi tiga molekul RuBP.
3. Fase regenerasi akseptor CO2 (Ribulosa bifosfat RuBp)
Rangka karbon yang terdiri dari lima molekul G3P disusun kembali oleh langkah terakhir
siklus calvin menjadi RuBP. Siklus ini memerlukan tiga molekul ATP. Akhirnya RuBP terbentuk
dan siap menerima CO2 kembali, dan siklus berlanjut. Untuk selisih molekul G3P, siklus calvin
secara keseluruhan menggunakan 9 molekul ATP dan 6 molekul NADPH. G3P yang tersingkir
akan menjadi materi awal untuk jalur metabolime yang mensintesis senyawa organic lainnya,
termasuk glukosa dan karbohidrat lainnya.

2.2 Respirasi
a. Pengertian Respirasi

Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi energi
yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Energi ini diproleh dengan cara menyadap
energi kimia yang terbentuk dalam moleul organik yang disintesis oleh proses fotosintesis.
Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan sel itu dikenal dengan istilah
proses respirasi. Biasanya respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh
oksigen dari udara membentuk karbon dioksida dan air.
b.

You might also like