yom
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Gedung E Lana 4 “Teinpon 9449230 (20 ahr) Pos. 3416
Sian DF. Wahi Raye Neror 1 2521
Janata 10710) Feta Seaared
etek or 24 ‘Wiesste sarw.denkeu.gosd
Yth. 1, Inspektur Jenderal;
2. Para Direktur Jenderal,
3. Para Kepala Badan;
18.4. 3 di lingkungan Departemen Keuangan
Jakarta
SURAT EDARAN
NOMOR : SE- 231/SJ/2008
TENTANG
TATA CARA PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMIK.06/2007, dan
dalam rangka terciptanya tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara, utamanya
penghapusan Barang Milik Negara di lingkungan Departemen Keuangan, maka perlu
adanya keseragaman dalam pemahaman dan pelaksanaan atas penghapusan Barang
Milik Negara.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dalam pelaksanaan penghapusan
Barang Milik Negara di lingkungan Departemen Keuangan perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
|. STRUKTUR ORGANISASI PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA.
4. Unit Penatausahaan Pengguna Barang (UPPB)
Unit penatausahaan Barang Milik Negara pada tingkat Departemén Keuangan
yang secara fungsional dilakukan oleh Sekretaris Jenderal.
Penanggung jawab UPPB adalah Menteri Keuangan.
2. Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1)
Unit penatausahaan Barang Milk Negara pada tingkat Eselon | yang secara
fungsional dilakukan oleh Kepala Biro Perlengkapan/Sekretaris Iijer/Ditjen’ Badan.
Penanggung jawab UPPB-E1 adalah Sekjenvirjen/DijervKepala Badan.
3. Unit Penatausahaan Pengguna Barang Wilayah (UPPB-W)
Unit penatausahaan Barang Milik Negara pada tingkat kantor wilayah yang secara
fungsional dilakukan oleh Kepala Bagian Umum.
Penanggung jawab UPPB-W adalah Kepala Kantor Wilayah.
Duc reeraanc sayane-2-
4, Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB)
Unit penatausahaan Barang Mik Negara pada tingkat satuan kerja yang secara
fungsional dilakukan oleh Kepala Biro Umumm/Kepala Bagian UmunvKepala Bagian
Perlengkapan/Kepala Rumah Tangga GKN/Kepala Subbaglan Tata Usaha dan
Rumah Tangga/Kepala Subbagian Umum. 3
Penanggung jawab UPKPB adalah Kepala Biro UmunvKepala Bagian Umum/
Kepala Bagian Perlengkapan/Kepala Rumah Tangga GKN/Kepala Kantor.
Il, PANITIA PENGHAPUSAN
1. Panitia penghapusan merupakan satuan tugas (task force) yang dibentik oleh
Pejabat yang berwenang, dengan ketentuan bahwa Panitia Penghapusan
sekaligus menjadi Panitia Peneiit/Pemeriksa dan Panitia Pelelangan.
2. Pembentukan Panitia Penghapusan :
a. Tingkat Daerah ”
Panitia Penghapusan diusulkan oleh Kepala Kantor/Satuan Kerja setaku Unit
Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB), dan ditetapkan oleh
Kepala Kantor Wilayah Unit Eselon | bersangkutan selaku Unit Penatausahaan
Pengguna Barang Wilayah (UPPB-W).
b. Tingkat Kantor Pusat
Panitia Penghapusan diusulkan oleh Kepala Bagian Umum/Kepala Bagian
Periengkapan selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB),
dan ditetapkan oleh -Pimpinan Unit Eselon | yang bersangkutan selaku Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1).
c. Kantor/Satuan Kerja Yang Tidak Memiliki Kantor Wilayah
Balai Diklat
Panitia Penghapusan diusulkan oleh Kepala Balal Diklat selaku Unit
Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB), dan ditetapkan oleh
Sekretaris Badan atas nama Kepala Badan selaku Unit Penatausahaan
Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1).
- Satuan Kerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Panitia Penghapusan diusulkan oleh Kepala Satuan Kerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal, yaitu :
4). Kepala Biro Umum;
2). Sekretaris Pengadilan Pajak,
3). Kepala Pusat Investasi Pemerintah;
4). Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penal,
5). Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebljakan;
6). Kepala Rumah Tangga Gedung Keuangan Negara;
selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB), dan
ditetapkan oleh Kepala Biro Perlengkapan atas nama Sekretaris Jenderal
selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1).
ceceeaansc tameeas
3. Susunan dan Keanggotaan Panitia Penghapusan
a. Susunan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara terdiri dari unsur-unsur
satuan kerja yang membidangi perlengkapan, umum, dan keuangan pada
kantor/satuan kerja yang bersangkutan.
b. Keanggotaan Panitia Penghapusan apabila dipérlukan dapat mengikutsertakan
unsur teknis atau tenaga ahii dari instansifiembaga lain yang terkait dengan
jenis barang yang akan dihapuskan.
4, Tugas Panitia Penghapusan antara lain :
41), Menelit/memeriksa barang yang akan dihapus, meliputi :
a, Menginventarisir dan meneliti barang yang akan dihapus.
b. Menilai konaisi fisik barang yang akan dihapus.
c. Menetapkan perkiraan nilal limit terendah penjualan barang yang akan
dinapus.
d, Membuat berita acara penijaian/pemeriksaan,
2). Menyelesaikan kelengkapan administrasi usul penghapusan.
3). Mengajukan usulan perighapusan kepada Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku
Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB).
4), Mengkoordinasikan dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
setempat, apabila penghapusan Barang Milik Negara tersebut ditindaklanjuti
dengan penjualan lelang,
5). Menyusun laporan termasuk membuat berita acara hasil pelaksanaan tindak
lanjut penghapusan.
ll, DOKUMEN PENDUKUNG
Usulan penghapusan Barang Milk Negara yang disampaikan harus melampirkan hasil
penelitian dan penilaian Panitia Penghapusan yang dituangkan dalam suatu Berita
Acara, dan ditandatangani oleh seluruh Panitia Penghapusan, serta diketahui oleh
Kepala Kantor/Satuan Kerja, dan dilengkapi dengan :
1. Lampiran Daftar Barang Millik Negara yang diusulkan untuk dihapus, yang memuat
data:
Nama Barang Milik Negara.
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.
‘Tahun Pembuatan dan Tahun Perolehan Barang Milk Negara.
Harga Perolehan Barang Mik Negara (harga perolehan yang tercatat dalar-BI
Intrakomptable dan BI Ekstrakomptable)
Kondisi Barang Milik Negara.
Nilai Limit Terendah Penjuatan Barang Milk Negara.
g. Sebab-sebab/alasan-alasan penghapusan.
poop
=o44
2. Dokumen yang mendukung usul penghapusan, yaitu :
a. Alat Angkutan Darat Bermotor
4). Fotokopi Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).
2), Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
3), Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB).
4). Keterangan Penelitian Teknis Kendaraan dari Dinas Perhubungan
setempat, yang memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual
minimum alat angkutan darat bermotor apabila dljual
b. Alat Angkutan Apung Bermotor
1), Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB).
2). Keterangan Penelitian Teknis Kendaraan dari Administrator Pelabuhan
setempat, yang memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual
minimum alat angkutan apung bermotor apabila dual.
3). Surat Keterangan dari Kepala Kantor/Satuan Kerja bahwa penghapusan
alat angkutan apung bermotor tersebut tidak mengganggu aktivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi.
cc. Alat Angkutan Bermotor Udara
1), Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB).
2), Keterangan Penelitian Teknis Kendaraan dari Administrator Bandar Udara
setempat, yang memuat antara lain Kondisi fisik, dan perkiraan harga jual
minimum alat angkutan bermotor udara apabia dial.
3). Surat Keterangan dari Kepala Kantor/Satuan Kerja bahwa penghapusan
alat angkutan bermotor udara tersebut tidak mengganggu aktivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi.
d. Bangunan Gedung
1). Dihapus Karena Akan Direkonstruksi
a. Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB).
b. Keterangan Penelitian Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat,
yang memuat antara lain kondis' fisik, dan perkiraan harga jual minimum
bangunan gedung apabila dual. ,
c. Fotokopi Dokumen Penganggaran (DIPA).
2). Dihapus Karena Terkena Planologi Kota
a. Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB).
b. Keterangan Penelitian Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat,
yang memuat antara lain kondisi fsik, dan perkiraan harga jual minimum
bangunan gedung apabila dijual. ;
¢. Fotokopi Peraturan Daerah tentang tata ruang wilayah dan penataan
kota.
e. Barang Milik Negara Yang Hilang Karena Dicuri
1), Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB), untuk Barang Milik Negara yang
memiliki KIB.
2). Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian setempat.
3). Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTM).-5-
f. Barang Milik Negara Yang Musnah Karena Terbakar
4). Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB), untuk Barang Milk Negara yang
memilki KIB.
2). Surat Keterangan dari Kepolisian setempat.
3). Keterangan Peneliian Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat, yang
memuat antara lain kondisi fisik (khusus untuk bangunan gedung) yang
memuat antara lain kondisi fisi, dan perkiraan harga jual_ minimum
bangunan gedung apabila dijual (apabila masih dapat dijual).
g. Barang Milk Negara Yang Terkena Bencana AlamvForce Majeure
4). Fotokopi Kartu Identitas Barang (KIB), untuk Barang Milk Negara yang
memilki KIB. 5
2). Keterangan dari Pejabat yang berwenang mengenai terjadinya bencana
alam.
3). Keterangan Peneliian Teknis dari:
= Dinas Pekerjaan Umum setempat mengenai kondisi bangunan yang
memuat antara lain kohdis! fisik, dan perkiraan harga jual minimum
bangunan gedung apabila dijual (apabila masih dapat dijual);
- Kantor Pertanahan Kota/Kabupaten setempat mengenai kondisi tanah.
3, Foto Barang Milik Negara yang diusuikan untuk dihapuskan.
IV. PENGAJUAN USULAN PENGHAPUSAN
Usulan penghapusan Barang Milk Negara diajukan secara hirarki, yaitu :
4. Tingkat Daerah
a. Panitia Penghapusan menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara
kepada Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku Unit Penatausahaan Kuasa
Pengguna Barang (UPKPB).
b. Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna
Barang (UPKPB) menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara
tersebut kepada Kepala Kantor Wilayah Unit Eselon | masing-masing selaku
Unit Penatausahaan Pengguna Barang Wilayah (UPPB-W).
c. Kepala Kantor Wilayah Unit Eselon | selaku Unit Penatausahaan Pengguna
Barang Wilayah (UPPB-W) menyampaikan usul penghapusan Barang Mili
Negara tersebut kepada Pimpinan Unit Eselon | masing-masing solaku Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1).
. Pimpinan Unit Eselon | selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eseldn |
(UPPB-E1) menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara tersebut
kepada Menteri Keuangan c.q, Sekretaris Jenderal selaku Unit Penatausahaan
Pengguna Barang (UPPB).
2. Tingkat Pusat
a. Panitia Penghapusan menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara
kepada Kepala Kantor/Satuan. Kerja selaku Unit Penatausahaan Kuasa
Pengguna Barang (UPKPB).
erp sane-6-
b. Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna
Barang (UPKPB) menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara
tersebut kepada Pimpinan Unit Eselon | masing-masing selaku Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1),
cc. Pimpinan Unit Eselon I selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eselon |
(UPPB-E1) menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara tersebut
kepada Menteri Keuangan c.q. Sekretaris Jenderal setaku Unit Penatausahaan
Pengguna Barang (UPPB).
3. Kantor/Satuan Kerja Yang Tidak Memiliki Kantor Wilayah
a. Balai Diklat
4), Panitia Penghapusan menyampaikan usul penghapusan Barang Milik
Negara kepada Kepala Balai Dikiat selaku Unit Penatausahaan Kuasa
Pengguna Barang (UPKPB).
2), Kepala Balai Diklat selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang
(UPKPB) menyampaikan usul penghapusan Barang Milik Negara tersebut
kepada Kepala Badan selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang
Eselon | (UPPB-E1).
3). Kepala Badan Pendidikan dan Pelatinan Keuangan selaky Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1) menyampaikan
usul penghapusan Barang Milk Negara tersebut kepada Menteri Keyangan
c.g. Sekretaris Jenderal selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang
(UPPB).
b, Satuan Kerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal
4). Panitia Penghapusan menyampaikan usul penghapusan Barang Milk
Negara kepada Kepala Biro Umum/Sekretaris Pengadilan Pajak/Kepala
Rumah Tangga GKN selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang
(UPKPB).
2). Kepala Biro UmunvSekretaris Pengadilan Pajak/Kepala Rumah ‘Tanga
GKN selaku Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB)
menyampaikan usul penghapusan Barang Milk Negara tersebut kepada
Sekretaris Jenderal up. Kepala Biro Perlengkapan selaku) Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1).
3). Kepala Biro Perlengkapan atas nama Sekretaris Jenderal selaku Unit
Penatausahaan Pengguna Barang Eselon | (UPPB-E1) menyamipaikan
usul penghapusan Barang Milik Negara tersebut kepada Menteri Keuangan
c.q. Sekretaris Jenderal selaku Unit Penatausahaan Pengguna Barang
(UPPB). ;
V. PENETAPAN NILAI LIMIT TERENDAH PENJUALAN
Penetapan nial limit terendah penjualan Barang Milik Negara mertpakan
kewenangan Panitia Penghapusan, dengan metode :a, Bangunan Gedung
- Metode 4 (prioritas/dianjurkan)
Keterangan Penelitian Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum setempat, yang
‘memuat antara lain kondisi fisik, dan perkiraan harga jual minimum bangunan
gedung apabila dual.
- Metode 2
Harga perolehan bangunan gedung dikalikan dengan persentase kondisi fisi«
bangunan gedung hasil Penelitian Teknis dari Dinas Pekerjaan Umum
setempat.
b. Kendaraan Bermotor
- Metode 1 (prioritas/dianjurkan)
Keterangan Peneliian Teknis Kendaraan dari instansi_terkait (Dinas
Perhubungan, Administrator, Pelabuhan/Bandara) setempat, yang memuat
antara lain konaisi fisik, dan pérkiraan harga jual minimum kendaraan bermotor
apabila dijual.
- Metode 2
Harga perolehan kendaraan bermotor dikalikan dengan persentase kondisifisik
hasil Penelitian Teknis Kendaraan dari instansi terkait (Dinas Perhubungan,
Administrator Pelabuhan/Bandara) setempat.
. Barang Milik Negara lainnya (Harga Perolehan di atas Rp50,000.000,00)
Ditetapkan oleh Panitia Penghapusan dengan memperhatikan Kondisi fisik,
teknologi yang digunakan, dan nilai ekonomis Barang Milk Negara tersebut,
Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Jakarta
Tembusan :
Yth, Menteri Keuangan
errant ene