Professional Documents
Culture Documents
ini akan menyebabkan jejas endotel dan nekrosis fibrinoid arteriol sehingga membuat
kerusakan vaskular, deposisi platelet, fibrin dan kerusakan fungsi autoregulasi.
Pada keadaan ini, harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama
kepada pasien. Dibutuhkan penanganan cepat menggunakan obat anti hipertensi oral
atau sublingual yang onset kerjanya cepat dengan sedikit efek samping. Tujuan dari
penanganan hipertensi kronis bukan menormalkan tekanan darah secara cepat, tetapi
menurunkan tekanan darah secara perlahan dan terkontrol sehingga dapat
meminimalkan resiko. Penurunan tekanan darah yang terlalu cepat dapat
menyebabkan iskemia, gangguan pada ginjal dan otak. Penurunan tekanan darah
disarankan secara perlahan dalam 24 48 jam, tergantung keadaan tiap pasien. (Vidt,
2001).
Dari banyak daftar obat anti hipertensi untuk mengendalikan hipertensi krisis, salah
satunya adalah Captopril. Captopril adalah ACE inhibitor ( Angiotensin Converting
Enzim inhibitor ) dengan sifat anti hipertensi dan efek samping yang masih bisa
ditolerir. Captopril bekerja dengan menghambat enzim yang akan mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin II dan merupakan vasokonstriktor kuat. Captopril
juga menurunkan tekanan darah dengan menurunkan aldosteron dan meningkatkan
bradikinin. Pemilihan Captorpil dikarenakan efek samping Captopril tidak seserius
obat anti hipertensi lain seperti Nifedipin ( efek samping : sakit kepala, reflek
takikardia, sesak ), dan Captopril relatif mudah didapatkan dibanding obat baru yang
lebih mahal ( misalnya Esmolol, Fenoldopam ).
RUMUSAN MASALAH
1.
Blumenfeld JD, Laragh JH. Management of hypertensive crises: the scientific basis
for treatment decisions. Am J Hypertens. 2001;14(11 Pt 1):1154-67.
Vidt DG. Emergency room management of hypertensive urgencies and emergencies.
J Clin Hypertens (Greenwich). 2001;3(3):158-64