Professional Documents
Culture Documents
19.28
Alamsyah Aris
.
Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang
besar terutama bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi
mental berat sekitar 0.3% dari seluruh populasi dan hamper 3% mempunyai IQ
dibawah 70.Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bias
dimanfaatkan
karena
0.1%
dari
anak-anak
ini
memerlukan
perawatan,
merupakan
dilema,
sumber
kecemasan
bagi
keluarga
dan
B.
TUJUAN
Adapun tujuan umum yang hendak dicapai dari penulisan makalah ini antara lain
:
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai retardasi mental.
2. Menjadikan masyarakat lebih mewaspadai dan menanggulangi adanya
retardasi mental terhadap anak dan anggota keluarga mereka.
3. Memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai penanggulangan dan
pengobatan serta perawatan terhadap para penderita retardasi mental.
BAB II
PEMBAHASAN
RETARDASI MENTAL
A. Definisi
Terdapat berbagai macam definisi mengenai retardasi mental,menurut:
WHO
Retardasi mental yaitu kemampuan mental yang tidak mencukupi.
Carter CH
Retardasi mental yaitu suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah
yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk belajar dan beradaptasi
terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang di anggap normal.
Crocker AC
Retardasi mental yaitu apabila jelas terdapat fungsi intelegensi
yang
yang
terlalu
sederhana,daya
tangkap
dan
daya
ingatnya
Sedangkan
yang
dimaksud
dengan
perilaku
adaptif
sosial
adalah
Klasifikasi
Menurut nilai IQ-nya,maka intelegensi seseorang dapat digolongkan sebagai
berikut:
Nilai IQ
Sangat Superior
130 atau lebih
Superior
120 - 129
Diatas rata-rata
110 - 119
Rata-rata
Dibawah rata-rata
90 - 110
80 - 89
70 - 79
52 - 69
36 - 51
20 - 35
dibawah 20
retardasi
mental
tipe
berat
dan
sangat
berat
memerlukan
Tipe klinik
Tipe sosio budaya
1 Tipe klinik
Pada retardasi mental tipe klinik ini mudah di deteksi sejak dini, karena
kelainan fisis maupun mentalnya cukup berat. Penyebabnya sering kelainan
organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus menerus dan kelainan
ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun yang rendah. Orang tua dari
anak yang menderita retardasi mental tipe klinik ini cepat mencari pertolongan
oleh karena mereka melihat sendiri kelainan pada anaknya.
2 Tipe sosio budaya
Biasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak
dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal, sehingga
disebut juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka
dapat bermain seperti anak-anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan
berasal dari golongan sosial ekonomi rendah. Para orang tua dari anak tipe ini
tidak melihat adanya kelainan pada anaknya,mereka mengetahui kalau anaknya
gagal beberapa tidak naik kelas. Pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf
IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan.
C. Etiologi
Penyebab dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial.
Walaupun begitu terdapat beberapa faktor yang potensial berperanan dalam
terjadinya retardasi mental seperti yang dinyatakan oleh Taft LT dan Shonkoff JP
dibawah ini.
Faktor-faktor yang potensial sebagai penyebab retardasi mental :
1.
Non-organik
Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
Faktor sosiokultural
Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik
Penelantaran anak
2.
Organik
Faktor prakonsepsi
neurocutaneos, dll.)
Kelainan kromosom ( X-linked, translokasi, fragile-X) syndrome polygenic
familial.
Faktor prenatal
Ganguan pertumbuhan otak trimester I
Kelainan kromosom (trisomi,mosaik,dll)
Infeksi intrauterin,misalnya TORCH,HIV (Human immunodeficiency virus)
Zat-zat teratogen (alcohol,radiasi dll)
Disfungsi plasenta
Kelainan congenital dari otak (idiopatik)
Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
Infeksi intrauterin, misalnya TORCH,HIV
Zat-zat teratogen (alcohol, kokain, logam berat, dll)
Ibu: diabetes militus,PKU (Phenylketonuria)
Toksemia gravidarum
Disfungsi plasenta
Ibu malnutrisi
Faktor perinatal
Sangat premature
Asfiksia neonatorum
Trauma lahir: pendarahan intra cranial
Meningitis
Kelainan metabolik : hipoglikemia, hiperbilirubinemia
Faktor post natal
Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat
Neuro toksin, misalnya logam berat
CVA (Cerebrovascular accident)
Anoksia, misalnya tenggelam
Metabolik
Gizi buruk
Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipoparatiroid
Aminoaciduria, misalnya PKU (Phenyl ketonuria)
Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia, dll
Infeksi
Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal dari
golongan social ekonomi rendah, akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya
sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya
mutasi. Demikian pula pada keadaan social ekonomi yang rendah dapat sebagai
penyebab organik dari retardasi mental,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini termasuk mampu didik, artinya
selain dapat diajar baca tulis bahkan sampai kelas 4-6 SD, juga bias silatih
keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti
orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu
2.
E.
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang perlu dilakukan pada anak yang
menderita retardasi mental,yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kromosom kariotipe
EEG (Elektro Ensefalogram)
CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Titer virus untuk infeksi congenital
Serum asam urat (Uric acid serum)
Laktat dan piruvat
Plasma asam lemak rantai sangat panjang
Serum seng (Zn)
Logam berat dalam darah
Serum tembaga (Cu) dan ceruloplasmin
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
F.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan
sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan
multidisiplin merupakan jalan yang baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu
strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk mengembangkan
potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu melibatakn psikolog
untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan
kognitifnya,dokter anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis penyebab,dan
mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja
social kadang-kadanng diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar
itu maka buatlah strategi terapi. Seringkali melibatkan lebih banyak ahli
lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita epilepsi,palsiserebral,dll.
Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya
membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi,bila diperlukan untuk
merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara,untuk
memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan
bicarnya. Serta diperlukan buruh pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang
retardasi mental ini.
Pada orang tuanya perlu diberi penerangan yang jelas mengenai keadaan
anaknya, dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. kadangkadang diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai
keadaan anaknya, maka perlu konsultasi pula dengan psikolog dan psikiater.
Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dengan orang
tuanya,agar tidak terjadi kesimpang siurandalam strategi penanganan anak
disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian.
Disamping itu masyarakat perlu diberikan penerangan tenteng retardasi
mental,agar mereka dapat menerima anak
Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C.Di sekolah
ini diajarkan keterampilan-keterampilan dengan harapan mereka dapat mandiri
dikemudian hari. Diajarkan pula tentang baik buruknya suatu tindakan
tertentu,sehingga mereka diharapkan tidak melakukan tindakan yang tidak
terpuji,seperti mencuri,merampas,kejahatan seksual,dll.
Semua anak yang retardasi mental ini juga memerlukan perawatan seperti
pemeriksaan kesehatan yang rutin,imunisasi,dan monitoring terhadap tumbuh
kembangnya. Anak-anak ini sering juga disertai dengan kelainan fisik yang
memerlukan penanganan khusus.
G. Pencegahan
Dengan memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit yang
potensial dapat mengakibatkan retardasi mental, misalnya melalui imunisasi.
Konseling perkawinan, pemeriksaan kehamilan yang rutin, nutrisi yang baik
selama kehamilan, dan bersaling pada tenaga kesehatan yang berwenang maka
dapat membantu menurunkan angka kejadian rfetardasi mental. Demikian pula
dengan mengentaskan kemiskinan dengan membuka lapangan kerja,
memberikan pendidikan yang baik, memperbaiki senitasi lingkungan,
meningkatkan gizi keluarga, akan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
Dengan adanya program BKB (Bina Keluarga dan Balita)yang merupakan
stimulasi mental dini dan bisa dikembangkan dan juga deteksi dini, maka dapat
mengoptimalkan perkembangan anak.
Diagnosis ini sangat penting, dengan melakukan skrining sedini mungkin,
terutama pada tahun pertama, maka dapat dilakukan intervensi yang dini pula.
Misalnya diagnosis dini dan terapi dini hipotiroid, dapat memperkecil
kemungkinan retardasi mnetal. Detaksi dan intervensi dini pada retardasi mental
sangat membantu memperkecil retardasi yang terjadi.
BAB III
KONSEP ASKEP
A.Pengakajian.
Penyimpangan lingkungan.
B. Diagnosa
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan
fungsi kognitf.
2. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita retardasi mental.
C. Intervensi
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan
fungsi kognitf.
hasil yang ingin dicapai
Intervensi keperawatan.
Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulasi dini pada bayii
Rasional : untuk membantu memaksimalkan perkembangan anak.
Kaji kemajuan perkembangan anak dengan interval regular, buat catatan yang
terperinci untuk membedakan perubahan fungsi samar
Rasional : sehingga rencana perawatan dapat diperbaiki sesuai kebutuhan.
Berikan pada remaja informasi praktik sosial dan kode prilaku yang kongkrit
dan terdefinisi dengan baik,
Rasional : karena kemudahan persuasi anak dan kurangnya penilaian dapat
membuat anak nerada pada resiko berbahaya.
Intervensi Keperawatan
Berikan informasi pada keluarga sesegera mungkin pada saat atau setelah
kelahiran.
Rasional ; Agar keluarga mampu menerima keadaan yang sesungguhnya.
Ajak kedua orang tua untuk hadir pada konferensi pemberian informasi.
Rasional : Agar orang tua mendapatkan banyak informasi tentang retardasi
mental.
D. Evaluasi
Pasien mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Keluarga mampu menerima keadaan yang anaknya yang retardasi mental.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Retardasi mental adalah bentuk gangguan atau kekacauan fungsi mental atau
kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme
adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus eksteren dan keteganganketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari
suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaanmental.
Retardasi mental bisa saja terjadi pada setiap individu / manusia karena adanya
faktor-faktor dari dalam maupun dari luar, gejala yang ditimbulkan pada
penderita retardasi mental umumnya rasa cemas, takut, halusinasi serta delusi
yang besar.
B.
Saran
a) Disarankan kepada para ibu agar memperhatikan kesehatan dirinya seperti
memperhatikan gizi, hati-hati mengkonsumsi obat-obatan dan mengurangi
kebiasaan buruk seperti: minum-minuman keras dan merokok.
b) Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan perlu melakukan langkah
prepentif guna menanggulangi gangguan mental yang dapat membahayakan
kesehatan anak dan remaja caranya yaitu dengan menggalakkan penyuluhan
tentang retardasi mental kepada masyarakat.