Professional Documents
Culture Documents
oleh
TIFFANY
ADELINA
NO BP
1110312063
Pembimbing:
dr. H. Defrin,
Sp.OG-K
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Referat ini akan membahas definisi, anatomi janin dalam rahim, indikasi,
kontraindikasi, teknik pe?ngambilan sampel, dan komplikasi pada chorionic villus
sampling (CVS).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Chorionic villus sampling (CVS) merupakan suatu prosedur prenatal invasif
yang dilakukan untuk mengetahui kelainan kromosom dan masalah genetik
tertentu pada trimester pertama. CVS biasanya dilakukan pada hari ke 70-91
setelah HPHT atau usia kehamilan antara 10-12 minggu.
Dalam prosedur ini, jaringan diambil dari villi (vascular fingers) korion,
bagian plasenta, dan diperiksa. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi anomali
kromosom, defek gen spesifik, dan aktivitas enzim yang abnormal dalam
kehamilan terutama pada penyakit keturunan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.4. Kontraindikasi
Kontraindikasi untuk melakukan CVS adalah :
1. Ibu dengan infeksi aktif (sexual-transmitted disease).
2. Janin kembar, jika hasil CVS abnormal, tidak jelas fetus yang mana yang
terkena.
3. Riwayat perdarahan pervaginam selama kehamilan atau dengan
perdarahan pervaginam aktif.
4. Riwayat fibroid uterine.
5. Uterus anteversi atau retroversi ekstrim dan habitus tubuh pasien yang
menghambat kemudahan akses ke uterus.
6. Usia kehamilan kurang dari 10 minggu.
Polips serviks
2. Prosedur Transabdominal
Dalam prosedur ini, jarum dimasukkan melalui perut dan rahim ke
plasenta untuk mendapatkan sampel jaringan dengan panduan USG. Prosedur
ini dilakukan pada usia kehamilan 10 minggu sampai aterm.
Teknik transabdominal pertama kali diperkenalkan oleh Smid-Jensen dan
Hahnemann dari Denmark. Dengan tuntunan USG masukkan jarum spinal
ukuran 19 atau 20 ke dalam sumbu panjang plasenta. Setelah stylet
dikeluarkan, aspirasi villi ke dalam tabung 20 ml yang berisi media kultur
jaringan. Berhubung karena jarum yang dipakai lebih kecil dari kateter
servikal maka perlu dilakukan 3-4 kali gerakan maju mundur pada ujung
jarum terhadap jaringan plasenta agar jaringan villi dapat terambil.
10
( anemia sickle cell), Tay-Sachs disease, sex linked disorders (distrofi muskular).
CVS dapat mendeteksi lebih dari 200 gangguan genetik.
Chorionic villus sampling juga dapat digunakan untuk tes paternitas
(paternity test) sebelum kelahiran. DNA diambil dari ayah potensial dan
dibandingkan dengan DNA bayi yang didapat dari CVS. Hasilnya akurat (99%)
untuk menentukan paternitas.
False positif dapat ditemukan karena adanya mosaik plasenta atau
terkontaminasi sel ibu. CVS tidak dapat mendeteksi defek tabung saraf,
inkompatibilitas Rh dan defek kongenital.
2. Infeksi
Sejak perkembangan awal TC CVS, sudah dipahami bahwa memasukkan
instumen melalui transvaginal akan membuat flora vaginal masuk ke uterus.
Kemungkinan ini telah dikonfirmasi dengan kultur bakteri dari kateter yang
11
4. Abortus
Tingkat kejadian abortus mulai dari waktu dilakukannya CVS sampai usia
kehamilan 28 minggu rata-rata adalah 2%-3%. Simpson et melaporkan bahwa
3,2% dari 220 perempuan dengan usa rata-rata 30 tahun mengalami abortus.
Karena kebanyakan perempuan yang menjalani CVS berusia lebih dari 35 tahun
dan kejadian abortus spontan banyak terjadi di usia ibu yang tua, variabel ini juga
dipertimbangkan.
12
13
14
BAB III
KESIMPULAN
1.
2.
3.
15
uterus.
4.
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel pada CVS yaitu teknik transervikal
dan transabdominal.
5.
DAFTAR PUSTAKA
16