You are on page 1of 2

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri saat ini membuat kebutuhan akan bahan sebuah produk
bertambah. Bahan non logam yang mempunyai karakteristik seperti logam telah banyak
dikembangkan.

Bahan non logam tersebut dapat memenuhi karakteristik tertentu yang

dikehendaki. Salah satu bahan material yang telah banyak dikembangkan saat ini ialah
komposit. Penerapan bahan material ini banyak digunakan sebagai proses manufaktur sebagai
material baru. Kemampuan untuk mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, baik dalam segi
kekuatan, maupun bentuknya dan keunggulan dalam rasio kekuatan terhadap berat,
mendorong penggunaan komposit polimer sebagai bahan pengganti material logam
konvensional pada berbagai produk (Dhani, 2016).
Komposit adalah bahan kombinasi antara dua atau lebih komponen atau material
yang memiliki sejumlah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh masing-masing komponen
tersebut (Suwanto, Tanpa Tahun). Komposit terdiri dari matrik dan penguat. Penguat berupa
serat yang penggunaannya dominan dalam pembuatan komposit. Penggunaan serat alam
(limbah pertanian) sangat dimungkinkan sebagai penguat pada material papan komposit
seperti serat nanas, pisang, enceng gondok, ampas tebu, dan lain sebagainya (Hendri, 2014).
Dibanding serat kimia, penggunaan serat alam lebih ramah lingkungan.
Ketersediaan bahan baku serat alam yang melimpah, menarik peneliti untuk
membuat suatu alternatif penelitian tentang komposit dengan penguat pengganti serat kimia.
Serat yang digunakan adalah serat kelapa dan serat batang pohon pisang. Serat alam tersebut
telah banyak dijumpai dan mudah untuk didapatkan. Dengan serat alam tersebut diharapkan
mempunyai nilai kekuatan mekanis yang sama atau lebih baik dari serat kimia.
Salah satu metode pembentukan komposit ialah vacuum assisted resin infusion
(VARI). Metode ini memanfaatkan ruang kedap udara dalam pencetaannya. Dalam proses
VARI, serat fiber diletakkan dalam cetakan yang tertutup dengan keadaan vacuum. Kemudian
resin di injeksikan setelah ruang di dalam cetakan dengan kekuatan rendah, proses berlanjut
sampai seluruh bagian fiber terbasahi oleh resin (Febrianto, 2011). Kelebihan metode ini
antara lain: produk yang dihasilkan bersih dari kotoran karena kedap udara, mengoptimalkan
penggunaan resin, produk yang dihasilkan mengikuti cetakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan material yang baik pada komposit

matrik polyester berpenguat serat kelapa dan serat batang pisang dengan metode

vacuum assisted resin infusion (VARI). Sehingga diharapkan salah satu dari penguat

serat alam tersebut menghasilkan produk dengan kekuatan yang tinggi. Dengan
demikian perlu suatu kajian tentang analisis mengenai nilai kekuatan tarik serta
impact dalam setiap penguat serat kelapa dan serat batang pisang.
1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah yang diambil pada tugas akhir ini adalah :


1. Bagaimana pengaruh variasi serat terhadap hasil pengujian mekanik polyester
dengan matrik penguat serat batang pohon pisang.
1.3 Batasan Masalah

1.
2.
3.
4.

Tidak membahas komposisi komposit yang digunakan.


Arah serat acak.
Bahan cetakan yang digunakan ialah kaca.
Proses pembuatan sampel menggunakan metode vacuum assisted resin infusion
(VARI).

5. Hanya dilakukan pengujian tarik dan uji impact.


1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :


1. Untuk mengetahui pengaruh variasi
2. Untuk mengetahui pengaruh variasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh variasi
2. Mengetahui pengaruh variasi
3. Menambah pengetahuan, wacana, dan acuan bagi peneliti lanjutan dengan
tema yang sama untuk pengembangan teknologi yang lebih modern dari hasil
penelitian ini.
4. Dapat mengurangi limbah kelapa dan pohon pisang

You might also like