You are on page 1of 11

No

1.

Data
DS :
Klien mengatakan batuk
berdahak sudah sejak 1
minggu
Klien mengatakan dahak
tidak dikeluarkan tetapi
ditelan

Etiologi

Masalah keperawatan

Infeksi pada saluran

Ketidakefektifan bersihan

pernapasan

jalan nafas

Pelepasan mediator inflamasi


pada jaringan mukosa

Peningkatan produksi mucus

DO
RR = 20x/menit
Klien terlihat batuk produktif
dan dahak tidak
dikeluarkan
Hasil rontgen thorax klien

Batuk produktif namun dahak


tidak dikeluarkan

Ketidakefektifan bersihan jalan


nafas

suspek TB paru dan


tumor paru

Analisa Data
No

Data

Etiologi

Masalah keperawatan

1.

DS :
Klien mengatakan nyeri
pada lengan kanan atas
Klien mengatakan terjatuh
dari tempat tidur 2 minggu
yang lalu
Klien mengatakan skala
nyeri 7 dan kadang
mengganggu saat tidur

Jatuh (trauma langsung)

fraktur

Pergeseran fragmen tulang

Reaksi inflamasi

Pelepasan mediator nyeri

DO :
Bengkak pada lengan
kanan
Hasil rontgen : close fraktur

Ditangkap reseptor nyeri di


perifer

Nyeri akut

Nyeri Akut

humeri dextra patologis


N = 74x/menit
Kekuatan otot = 3
DS :
Anak klien mengatakan
Tn.C makan hanya sedikit
Tn.C mengatakan
terkadang sakit saat
mengunyah makanan
DO :
BB = 57kg, TB= 164 cm
Klien terlihat kurus
Klien hanya menghabiskan
porsi makan dari RS

Infeksi pada saluran

Ketidakseimbangan

pernapasan, adanya fraktur

nutrisi: kurang dari

Pelepasan mediator inflamasi


pada jaringan mukosa

Pembentukan serotonin

Merangsang melanocortin di
hipotalamus, nyeri pada
rahang saat mengunyah

Nafsu makan menurun

Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan

kebutuhan tubuh

Prioritas Diagnosa Keperawatan


No
1

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebihan,
PPOK ditandai dengan sputum dalam jumlah yang berlebihan, batuk yang tidak

efektif
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (close fraktur humerus)
ditandai dengan ekspresi wajah nyeri, fokus pada diri-sendiri, keluhan dengan

skala nyeri 7, gelisah, perubahan selera makan


Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor biologis (nyeri saat
mengunyah, ppok) ditandai dengan berat badan 20% dibawah rentang berat
badan ideal, kelemahan otot pengunyah, kurang minat pada makanan

Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan No 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
mucus berlebihan, PPOK ditandai dengan sputum dalam jumlah yang berlebihan, batuk
yang tidak efektif
Tujuan

: setelah dilakukan tindakan keperawatan 4x7jam, klien dapat batuk secara

efektif
Kriteria Hasil : skala 5 dari NOC
NOC

: Respiratory status: airway patency

No

Indikator

1.

Ket :

Kemampuan membersihkan secret

1 = parah

2.

Batuk

3.

Akumulasi sputum

2 = berat
3 = sedang
4 = ringan

NIC : Cough enhancement

5 = tidak ada

1. Ajarkan klien mengenai batuk efektif


2. Bantu pasien untuk posisi semifowler (kepala fleksi, bahu relaks)
3. Anjurkan pasien untuk mengambil nafas dalam dan menahannya 2 detik kemudian
dibatukkan dengan kuat
4. Anjurkan klien untuk mengulanginya sampai terasa lega
5. Ajarkan klien dan keluarga untuk membuang dahak pada wadah khusus

Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan No 2 : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (close
fraktur humerus) ditandai dengan ekspresi wajah nyeri, fokus pada diri-sendiri, keluhan
dengan skala nyeri 7, gelisah, perubahan selera makan
Tujuan

: setelah dilakukan tindakan keperawatan 4x7jam, nyeri klien dapat

berkurang, bengkak berkurang


Kriteria Hasil : skala 4 dari NOC
NOC

: Pain control

No

Indikator

1.

Menjelaskan penyebab nyeri

2.

Menggunakan teknik non-

1 = tidak pernah

farmakologis

2 = jarang

3.

Menggunakan analgesic sesuai

3 = kadangkadang

rekomendasi
4.

Melaporkan jika nyeri memburuk

pada
5.

Melaporkan gejala lain (bengkak

Ket :

4 = sering
5 = selalu

bertambah)

NIC : Pain management


1.
2.
3.
4.

Lakukan pengkajian nyeri (lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri)


Observasi tanda nonverbal ketidaknyamanan
Pastikan klien mendapatkan perawatan analgesic
Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari (pola tidur, aktivitas, mood,

nafsu makan)
5. Kaji faktor yang memperburuk nyeri
6. Evaluasi dengan pasien dan tenaga kesehatan keefektifan analgesic yang telah
diberikan
7. Ajarkan klien teknik non-farmakologis (relaksasi, distraksi, massage)
8. Anjurkan tidur yang adekuat

Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan No 3: Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan faktor


biologis (nyeri saat mengunyah, ppok) ditandai dengan berat badan 20% dibawah rentang
berat badan ideal, kelemahan otot pengunyah, kurang minat pada makanan
Tujuan

: setelah dilakukan tindakan keperawatan 4x7jam, klien dapat meningkatkan

asupan makanan dan cairan


Kriteria Hasil : skala 4 dari NOC
NOC

: Nutritional Status: Nutrient Intake

No

Indikator

1.

Menjelaskan penyebab nyeri

2.

Menggunakan teknik non-

farmakologis

3.

Menggunakan analgesic sesuai


rekomendasi

4.

Melaporkan jika nyeri memburuk

pada
5.

Melaporkan gejala lain (bengkak

Ket :
1 = tidak adekuat
2 = sedikit
adekuat
3 = sedang
adekuat
4 = adekuat

5 = sangat

bertambah)

NIC : Nutrition therapy


1. Monitor makanan dan cairan yang diberikan dan hitung kebutuhan kalori harian
2. Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori yang harus diberikan serta diet yang
3.
4.
5.
6.
7.

dibutuhkan (TKTP)
Tentukan makanan yang disukai klien
Anjurkan klien untuk memakan makanan yang lembut seperti bubur, jus
Anjurkan makanan yang memiliki serat seperti sayuran, buah
Bantu pasien saat pemberian makan (tinggikan bed, sediakan sedotan, sendok)
Anjurkan untuk pemberian makan sedikit namun sering

I.
Dx.
Kep

Implementasi
Tgl/Jam

Implementasi

Respon Pasien

TTD

II.

Evaluasi
Dx.
Kep

Tgl/Ja
m

Evaluasi
S:

O:

A:
P:

S:

O:

A:
P:

S:

O:

A:
P:

TTD

You might also like